Unduh PDF Unduh PDF

Apakah Anda sudah tidak ingin lagi berteman dengan seseorang, tetapi tidak tahu cara mengakhiri hubungan pertemanan dengannya? Saat mengakhiri pertemanan, pasti ada rasa sakit hati. Meski demikian, pertemanan dapat diakhiri dengan cara yang baik.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Mempertimbangkan untuk Mengakhiri Pertemanan

Unduh PDF
  1. Kenali tanda-tanda yang disebut oleh para ahli sebagai “perubahan pertemanan" ( friendshift ) dengan memperhatikan perasaan Anda saat ditelepon oleh teman atau saat melihat fotonya di media sosial.
    • Ketahuilah bahwa semua orang pasti pernah mengalami perubahan pertemanan. Anda hanya punya sedikit waktu dan energi untuk pertemanan.
    • Pertimbangkan apakah teman yang bersangkutan membuat Anda merasa positif atau negatif. Misalnya, apakah dia selalu memberikan komentar pasif-agresif mengenai pekerjaan atau penampilan Anda? Apakah Anda merasa kurang percaya diri setelah mengobrol dengan orang tersebut? Jika ya, mungkin sudah waktunya Anda mengakhiri pertemanan dengan orang itu.
    • Pertemanan sejati memungkinkan Anda membangun diri secara positif dan tidak menyebabkan rasa percaya diri Anda berkurang.
  2. Mungkin masalah di dalam pertemanan sebenarnya berasal dari diri Anda. Jika demikian, berusahalah memperbaiki diri sendiri atau hubungan dengan teman yang bersangkutan sebelum memutuskan untuk mengakhiri pertemanan tersebut.
    • Jika teman Anda pernah berkhianat, pertemanan dengan dia mungkin memang perlu diakhiri.
    • Pertemanan layak diakhiri jika teman melakukan pengkhianatan, seperti menyebarkan rahasia Anda atau merendahkan pekerjaan atau hubungan Anda. Jika Anda yang berkhianat, perbaikilah diri Anda.
    • Jika Anda berkhianat karena hal negatif, misalnya hanya karena iri, padahal teman sama sekali tidak berbuat salah kepada Anda, mungkin Anda harus berusaha memperbaiki diri dahulu sebelum memutuskan untuk mengakhiri pertemanan. [1]
  3. Pertemanan yang merusak dapat benar-benar merusak kesehatan tubuh. Penelitian telah membuktikan bahwa orang yang punya hubungan pertemanan yang negatif memiliki kadar protein yang lebih tinggi, yang telah diketahui berhubungan dengan peradangan dan gangguan kesehatan kronis, seperti depresi dan penyakit jantung.
    • Pertemanan merusak terjadi jika teman selalu membicarakan hal-hal negatif, bahkan meskipun hal negatif tersebut terjadi pada dirinya sendiri. Pertimbangkan apakah kenegatifan tersebut hanya berlangsung sementara. Jika teman bersikap negatif karena sedang mengalami kesulitan, pertemanan dengan dia mungkin layak diselamatkan. Namun, jika teman terus-menerus bersikap negatif, mungkin sudah saatnya pertemanan diakhiri, demi diri Anda sendiri! [2]
    • Para peneliti menemukan tiga jenis teman yang beracun/negatif: teman yang terlalu kompetitif terhadap Anda, teman yang sering memicu perdebatan/pertengkaran, dan teman yang terlalu bergantung pada Anda atau menguras terlalu banyak energi dari Anda.
    • Sebelum mengakhiri pertemanan, tanyakan kepada diri sendiri apakah Anda memercayai teman yang bersangkutan, apakah dia memberikan efek positif pada Anda (dan sebaliknya), serta apakah dia menghormati dan peduli kepada Anda.
  4. Pertemanan yang dimaksud adalah pertemanan yang terbentuk karena Anda berdua memiliki kebiasaan negatif yang sama, yang sekarang berusaha Anda hilangkan. Ada baiknya Anda mengakhiri pertemanan yang memungkinkan Anda menjadi orang yang tidak baik.
    • Contoh pertemanan semacam itu antara lain adalah pertemanan yang terbentuk karena sama-sama memiliki kebiasaan minum alkohol, berselingkuh, berpesta, atau kecanduan berbelanja. Jika perekat pertemanan adalah perilaku negatif yang Anda ingin hilangkan, akhiri pertemanan tersebut demi masa depan Anda.
    • Pertemanan terkadang terbentuk karena memiliki masalah yang sama. Misalnya, dua orang dapat berteman karena sama-sama memiliki masalah pernikahan. Jika satu orang kemudian berusaha memperbaiki pernikahan, sedangkan yang satunya tidak, pertemanan tersebut dapat berakhir.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mengakhiri Pertemanan secara Formal

Unduh PDF
  1. Pertimbangkan baik-baik alasan Anda ingin mengakhiri pertemanan. Sebelum memberikan penjelasan kepada orang yang bersangkutan (yang harus Anda lakukan), pahami dengan baik alasan Anda tidak ingin lagi berteman dengan orang tersebut.
    • Sampaikan alasan Anda dengan jelas. Kejelasan sangat penting meskipun Anda tidak sampai harus membahas setiap masalah atau hal negatif di masa lalu. Jika tidak jelas (dan tidak tegas), orang tersebut mungkin akan terus mencoba menghubungi Anda kembali. Jadi, berikan alasan yang spesifik dan jelas. [3]
    • Jika teman melakukan sesuatu yang benar-benar membuat pertemanan layak diakhiri atau jika jalan kehidupan Anda berdua memang sudah tidak lagi searah, dia berhak mengetahui alasan tersebut. Namun, sampaikanlah tanpa menyinggung perasaan. Alih-alih berkata “Kamu tertarik pada hal-hal yang remeh, sedangkan aku tertarik pada pencapaian intelektual”, katakan saja, “Karena sudah semakin dewasa, tampaknya kita memiliki minat yang berbeda sekarang”. Dengan kata lain, sampaikan penjelasan Anda secara positif.
    • Jujurlah dengan teman yang bersangkutan dan diri sendiri. Apakah ada alasan tersembunyi yang sangat mengganggu sehingga Anda hindari?
  2. Memberikan penjelasan secara tatap muka dapat meminimalkan rasa sakit hati yang akan terjadi. Ajaklah orang yang bersangkutan bertemu di kafe. Memutus pertemanan dengan SMS atau surel ( email ) dapat menimbulkan perasaan negatif.
    • Teman mungkin menolak dan berusaha memperbaiki hubungan. Jika Anda tidak setuju dengan ide tersebut, tetaplah tegas pada pendirian Anda.
    • Mulailah percakapan dengan menjelaskan perasaan Anda, bukan dengan mencela teman atas perbuatannya terhadap Anda. Cara ini bermanfaat agar tidak membuat orang tersebut merasa diserang. Katakan sesuatu seperti “kurasa hidupku sudah berubah haluan dan hal ini merupakan yang terbaik bagiku”.
    • Pertemuan ini tidak harus berlangsung lama. Orang yang bersangkutan mungkin menjadi marah atau berusaha mengubah keputusan Anda. Jadi, ada baiknya Anda memberikan penjelasan dan menyatakan maksud Anda, lalu segera pamit dengan mengatakan Anda ada keperluan lain. [4]
  3. Mengakhiri pertemanan cenderung menyebabkan orang yang bersangkutan mengalami perasaan negatif, seperti sakit hati, bingung, dan marah. Apa pun kesalahan teman terhadap Anda, tetaplah pertimbangkan perasaan dia dan bersikaplah dengan empati dan kebaikan.
    • Jangan menggosipkan mantan teman setelah pertemanan berakhir. Masalah Anda dengan dia tidak ada hubungannya dengan orang lain. Bergosip bukanlah perilaku yang baik.
    • Tetaplah bersimpati dan bersabarlah. Beri teman kesempatan untuk menjelaskan perasaannya dan katakan bahwa Anda tahu dia merasa sakit hati. Jelaskan bahwa Anda menyesal harus menyebabkan dia mengalami perasaan negatif tersebut. Cara ini meminimalkan perasaan negatif di masa depan.
    • Jagalah harga diri teman. Alih-alih berkata “saya tidak ingin menjadi teman Anda”, katakanlah sesuatu seperti “saya tidak dapat menjadi teman yang sesuai dengan keinginan Anda”. Cara ini melimpahkan tanggung jawab pada diri Anda dan mempermudah teman menerima keputusan Anda. [5]
    • Jangan menyalahkan. Menyalahkan bukanlah hal yang penting untuk dilakukan dan malah dapat memperparah konfrontasi (kecuali jika ada pengkhianatan besar, yang mungkin ada baiknya dibicarakan). Namun, jika teman hanya membuat Anda jengkel atau tidak Anda sukai lagi, tidak ada gunanya melukai perasaan orang tersebut dengan cara mencela.
  4. Pasti ada kelebihan dan kekurangan pada setiap metode mengakhiri pertemanan. Mengakhiri pertemanan, termasuk dengan cara formal, bukanlah hal yang mudah.
    • Salah satu kekurangan cara formal adalah munculnya rasa tidak nyaman dan canggung. Pasti ada perasaan negatif pada pertemuan ini, yang kemungkinan tidak akan Anda sukai.
    • Meski demikian, jika Anda sudah sangat lama berteman dengan orang tersebut, cara formal merupakan pilihan terbaik. Pada dasarnya, cara ini memberikan kesempatan kepada teman untuk mendapatkan akhir yang jelas secara formal. Jika Anda berdua bukan teman dekat atau belum lama berteman, cara formal tidak harus dilakukan.
    • Cara formal merupakan cara tercepat untuk mengakhiri pertemanan. Cara ini memberikan kejelasan dan lebih baik bagi mantan teman dalam jangka panjang meskipun dia mungkin tidak menyadarinya pada saat itu.
  5. Konfrontasi kemungkinan besar berakhir buruk jika Anda salah memilih waktu pertemuan. Pemilihan waktu memengaruhi hasil pertemuan.
    • Membicarakan hal ini saat teman sedang bekerja, mengalami masalah besar, atau menghadiri sebuah acara, bukanlah ide yang bagus. [6]
    • Bertemu di tempat umum, seperti restoran atau kafe, merupakan cara yang lebih baik karena memungkinkan Anda berdua membicarakan hal-hal negatif sekaligus mencegah reaksi terburuk, seperti berteriak atau menangis berlebihan.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mengakhiri Pertemanan secara Perlahan

Unduh PDF
  1. Salah satu cara mengakhiri pertemanan adalah dengan membiarkan hubungan hilang sendiri tanpa konfrontasi dramatis. Pertemanan mungkin akan terlihat berakhir dengan sendirinya.
    • Kurangi interaksi dengan orang yang bersangkutan secara bertahap. Misalnya, jika terbiasa mengobrol dengan orang tersebut sebanyak 4 kali per minggu, kurangi menjadi 1 kali per minggu. [7]
    • Orang yang menggunakan cara ini terkadang tetap berteman dengan orang yang bersangkutan di media sosial meskipun tidak lagi sering berkomunikasi. Cara ini pada dasarnya menurunkan tingkat pertemanan tanpa konfrontasi dramatis. [8]
    • Sarankan periode menyendiri masing-masing, dengan harapan agar orang tersebut mulai berteman dengan orang lain dan menjauh dari Anda.
    • Carilah alasan untuk menolak jika teman yang bersangkutan ingin bertemu. Setelah cukup sering mendapat penolakan, dia mungkin akan mulai mengajak orang lain sehingga tingkat pertemanan Anda berdua berkurang dengan sendirinya. [9]
  2. Berganti teman merupakan hal yang wajar karena kehidupan terus berubah, sehingga minat orang juga turut berubah.
    • Jika orang tersebut telah sangat menyakiti Anda, misalnya dengan melakukan pengkhianatan besar, mengakhiri pertemanan merupakan keputusan yang benar. Anda tidak perlu merasa bersalah karena melindungi diri sendiri atau membuang pengaruh negatif dari hidup Anda.
    • Misalnya, orang yang menjadi teman Anda saat kuliah mungkin sudah tidak cocok lagi dengan Anda sekarang karena kehidupan pribadi maupun karier Anda berdua sudah jauh berbeda arah.
  3. Mengakhiri pertemanan secara pasif berarti membiarkan pertemanan berakhir dengan sendirinya. Cara ini menghindari konfrontasi langsung dengan teman yang bersangkutan.
    • Kelebihan cara ini antara lain meminimalkan rasa marah, karena teman mungkin tidak sadar bahwa Anda sedang mengakhiri pertemanan dengan dia, dan tidak ada konfrontasi yang memungkinkan terjadinya pertukaran kata-kata negatif. [10]
    • Salah satu kekurangan cara ini adalah membutuhkan waktu lama serta potensi kebohongan karena Anda tidak mengatakan maksud Anda yang sebenarnya kepada teman yang bersangkutan.
    • Jika hubungan Anda dan teman sangat dekat dan sudah berlangsung lama, cara ini mungkin tidak akan berhasil. Teman akan menyadari perubahan yang terjadi dan menanyakannya kepada Anda.
  4. “Menjadi hantu” merupakan istilah yang baru-baru ini populer saat Charlize Theron putus hubungan dengan Sean Penn. Baik pada hubungan asmara maupun pertemanan, “menjadi hantu” berarti langsung menghilang sepenuhnya dan sama sekali tidak berhubungan lagi dengan orang yang bersangkutan tanpa memberikan penjelasan apa pun.
    • Ini merupakan cara yang kejam terhadap orang yang pernah menjadi teman Anda. Dia kemungkinan akan menghabiskan waktu lama untuk bertanya-tanya apa kesalahannya dan akan berusaha menghubungi Anda lagi untuk mencari jawaban. Oleh karena itu, cara ini tidak akan membuat orang yang bersangkutan berhenti menghubungi Anda, tetapi malah menyebabkan hal yang sebaliknya. Dia akan berusaha lebih keras menghubungi Anda.
    • Metode ”menjadi hantu” menghilangkan kemungkinan teman mendapatkan akhir yang jelas. Mengakhiri pertemanan dengan menyakiti orang yang bersangkutan bukanlah ide yang bagus. Selain itu, tanpa akhir yang jelas, orang tersebut dapat merasa bahwa pertemanan belum berakhir.
    • Metode ”menjadi hantu” disebut juga “pendiaman tingkat akhir”. Cara ini tidak mengemukakan kesalahan yang terjadi pada pertemanan sehingga tidak membantu dalam hal pendewasaan orang yang bersangkutan. Jika orang tersebut telah merusak pertemanannya dengan Anda, memberitahukan kesalahan yang terjadi memungkinkan dia memperbaiki diri agar dapat lebih mampu menjaga pertemanan lain di masa depan. [11]
    Iklan

Tips

  • Bersikaplah jujur dan tulus kepada teman. Kejujuran dan ketulusan memberikan efek yang lebih positif di masa depan.
  • Mungkin orang tersebut mengatakan hal yang menyakitkan. Namun, apa pun respons Anda, tetaplah bersikap baik, tenang, dan sopan. Jangan sampai Anda terpancing.
  • Jangan melibatkan orang lain saat mengakhiri pertemanan. Masalah ini adalah antara Anda dan teman yang bersangkutan, Anda berdua tidak perlu melibatkan orang lain.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 11.177 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan