Unduh PDF Unduh PDF

Ada banyak sekali alasan yang mungkin Anda temukan saat harus mengatakan tidak untuk menanggapi permintaan dari keluarga, teman, dan pekerjaan. "Tidak" bisa menjadi kata yang teramat sulit diutarakan bagi beberapa orang. Dibandingkan dengan pria, wanita cenderung memiliki masalah dalam mengatakan tidak. [1] Baik Anda adalah pria atau pun wanita, mengetahui cara mengatakan tidak dengan halus dapat membuat dampak besar bagi hubungan atau relasi apa saja. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjadikan tugas Anda lebih mudah sembari tetap menjaga kesehatan pikiran dan jiwa Anda. Belajarlah untuk meminta waktu, hindari konfrontasi langsung jika bisa, dan bersikaplah sejujur mungkin. [2]

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Mengatakan Tidak dalam Kehidupan Sehari-hari

Unduh PDF
  1. Kebanyakan dari kita telah belajar dari kecil bahwa mengatakan "tidak" terasa lebih mudah dan mendapatkan perlakuan baik serta persetujuan dari keluarga. [3] Mungkin juga karena kita takut dijauhi dan kehilangan suami/istri atau orang lain yang penting dalam kehidupan kita. Untuk teman, kata "tidak" dapat menimbulkan kesalahpahaman atau berisiko menyakiti perasaan. Lalu, ada kekhawatiran jika mengatakan tidak dalam lingkungan kerja dapat membuat Anda terlihat jelek atau menghambat promosi jabatan. [4]
    • Mengatakan "ya" memang bagus dalam teorinya, tetapi seringkali menimbulkan masalah jika kita mengatakan "ya" lebih dari yang dapat kita tangani.
  2. Mempelajari cara mengatakan tidak dengan halus adalah sebuah jalan untuk membangun dan menjaga batasan-batasan yang sehat. Jika Anda memiliki kebanggaan tersendiri dalam memperhatikan dan membantu pekerjaan orang lain, seringkali Anda merasa tidak nyaman untuk mengatakan "tidak". Suatu ketika, Anda mungkin menyadari bahwa Anda terlalu sering mengatakan "ya" dan justru malah menyebabkan diri sendiri gelisah atau stres karena hal tersebut melampaui kemampuan Anda.
    • Mengatakan "tidak" memperkuat batasan-batasan sehat yang membuat Anda dapat memperhatikan atau membantu orang lain secara efektif sambil tetap memperhatikan diri sendiri. [5]
  3. Para ahli setuju bahwa meluangkan waktu sebelum mengatakan "tidak" bersifat krusial. [6] [7] Jika Anda sedang mempertimbangkan cara untuk menolak suatu permintaan atau undangan, ingatlah bahwa Anda tidak harus menjawabnya saat itu juga. Luangkan sedikit waktu bagi diri Anda untuk menghindari munculnya rasa kesal atau menyakiti perasaan orang yang meminta tadi. Jangan juga terlalu lama karena tidaklah adil membuat orang lain menunggu terlalu lama. Hindari mengatakan "ya" dengan terburu-buru dan kemudian berubah pikiran. Ini akan menyakiti perasaan orang lain atau menjatuhkan kredibilitas Anda. [8]
    • Sebagai contoh, katakanlah ibu Anda bertanya pada Anda di bulan Februari, "Apakah kau akan mengunjungi kami saat liburan tahun ini?" Responslah dengan jawaban seperti, "Yah, kami bahkan belum memikirkan tentang itu, Bu. Kami belum yakin kalau nanti kami bisa minta cuti. Nanti kita bicarakan lagi di bulan September, ya?"
  4. Jika seseorang meminta Anda untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan prinsip Anda, mungkin akan lebih baik untuk mengatakan "tidak" dengan cara yang tidak menimbulkan konfrontasi langsung. Minta waktu, kemudian katakan padanya bahwa Anda ingin mengutarakan pendapat Anda. Pertimbangkan baik-baik prinsip Anda sebelum mengatakan ya untuk sesuatu yang Anda sendiri tidak merasa nyaman melakukannya.
    • Sebagai contoh, bayangkan ada teman yang meminta Anda menuliskan surat referensi untuk anggota keluarganya. Anda dapat mengatakan sesuatu seperti, "Saya tidak begitu mengenal dengan baik anggota keluarga Anda dan tidak merasa nyaman kalaupun saya menuliskannya." [9]
  5. Jangan mengatakan "ya", tetapi pahami bahwa Anda dapat merusak sesuatu atau membuat orang lain kecewa tanpa mengatakan "tidak" secara gamblang. [10] Lebih baik, cobalah bersikap jelas mengenai pendapat Anda dan alasan Anda menolaknya.
    • Contohnya, jika bos Anda meminta Anda untuk mengerjakan tugas atau proyek lain, jangan langsung mengatakan bahwa Anda tidak dapat mengerjakannya. Lebih baik, katakan sesuatu seperti, "Saya sedang mengerjakan proyek a untuk minggu depan dan proyek b yang akan kita presentasikan bulan depan. Berapa lama waktu yang dapat Bapak berikan pada saya untuk menyelesaikan tugas ini?"
  6. Terkadang, Anda mungkin tergoda untuk mengatakan "kebohongan yang baik" atau membuat-buat cerita sebelum mengatakan tidak. Namun, hal ini akan mengancam kredibilitas Anda dan dapat merusak hubungan jika mereka mengetahui kenyataannya, baik itu hubungan pribadi atau pun bisnis. Pada akhirnya, bersikap jujur adalah bersikap baik.
    • Contohnya, jika Anda ingin menolak suatu ajakan atau undangan, Anda dapat mengatakan, "Wah, kedengarannya itu (kesempatan/acara/proyek) yang hebat untuk yang lain, tetapi sayangnya tidak cocok untuk saya. Saya harap kalian (menikmatinya/bisa menemukan orang lain).
  7. Anda mungkin merasa sulit mengatakan tidak jika ada seseorang yang terus "memaksa-maksa" Anda untuk melakukan atau mengerjakan sesuatu. Mereka mungkin tahu bahwa Anda selalu mengatakan ya dan hanya sedang menguji batas Anda. [11] Tahan kekesalan Anda dan tetaplah teguh untuk mengatakan tidak.
    • Anda bisa memulainya dengan menolak dan memberi penjelasan seperti, "Saya mengerti kalau Anda benar-benar ingin bertemu saya minggu ini, tetapi saya sudah memiliki rencana yang harus saya jaga." Jika orang tersebut terus mengganggu Anda, cobalah untuk tetap memberikan jawaban yang singkat, tetapi tegas.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Menolak Permintaan Tertentu

Unduh PDF
  1. Meminjamkan uang kepada teman dapat membuat hubungan pertamanan Anda berisiko. [12] Jika teman Anda terlalu lama mengembalikan uang yang dipinjam, Anda mungkin merasa sungkan untuk memintanya dan teman Anda mungkin mulai berpikir bahwa pinjaman tadi adalah sebuah hadiah. Jika Anda tidak merasa hubungan pertemanan (atau kondisi finansial) Anda dapat "baik-baik saja" untuk persoalan pinjaman yang tidak dikembalikan, tolak permintaannya dengan halus. Ingatlah untuk bersikap sejujur mungkin.
    • Sebagai contoh, Anda dapat berkata pada teman Anda, "Saya tahu Anda sedang dalam kondisi finansial yang sulit. Saya sangat menghargai persahabatan kita, tetapi saya kira ini bukan hal yang cukup bijak. Adakah cara lain yang bisa saya lakukan untuk membantu Anda?" atau "Saya sedang tidak memiliki uang lebih untuk dipinjamkan. Jika saya bisa, pasti saya pinjamkan."
  2. Jika Anda sudah mempertimbangkan untuk tidak memberi sumbangan pada suatu permintaan donasi, beri penjelasan tentang penting/luhurnya permintaan tersebut, tolak, dan beri alternatif lain jika bisa. [13] Contohnya, "Sepertinya Anda sedang mengupayakan tujuan yang mulia, tetapi untuk saat ini saya belum bisa memberikan sumbangsih saya. Saya sudah berjanji pada lembaga donasi bulanan saya. Anda mungkin mau mencoba mengunjungi perusahaan x atau datang kembali ke sini bulan depan."
    • Jangan merasa berkewajiban untuk mengiyakan setiap permintaan. Mungkin saja Anda sedang berfokus pada waktu, pekerjaan, atau situasi finansial Anda. Katakan ya untuk pekerjaan yang benar-benar bisa Anda tangani atau ingin dilakukan. [14]
  3. Kebanyakan anak-anak tidak suka dilarang untuk melakukan sesuatu. Jika anak Anda menginginkan sesuatu yang tidak akan Anda berikan atau bolehkan, katakan tidak dengan tegas dan jelaskan alasan Anda tidak mengizinkannya. Pastikan untuk mengutarakan sudut pandang mereka dan kemudian anjurkan sesuatu yang dapat mereka lakukan atau miliki. [15]
    • Contohnya, Anda mungkin mengatakan, "Tidak, kamu tidak boleh main ke rumah temanmu malam-malam saat besok waktunya sekolah. Ayah/Ibu tidak mau kamu terlalu lelah saat pelajaran di kelas besok. Ayah/Ibu tahu kamu sedang jenuh, tetapi kamu selalu boleh bermain di hari libur."
  4. Jangan pernah merasa memiliki keharusan saat seseorang meminta Anda untuk sebuah permohonan penting. Di samping semuanya, orang tersebut mungkin tidak mengetahui padatnya pekerjaan atau beban pikiran Anda. Anda punya pilihan untuk mengatakan tidak, walaupun itu untuk permohonan pribadi. Jika dia adalah sahabat yang cukup baik, dia seharusnya dapat mengerti dan tidak memaksa Anda. [16]
    • Sebagai contoh, Anda mungkin mengatakan, "Saya sungguh berharap bisa menjaga anak Anda minggu ini, tetapi saya ada pekerjaan yang sangat padat dan kewajiban keluarga." Bersikaplah dengan jelas dan jujur. Jangan berbohong karena dapat melukai hubungan persahabatan Anda dalam waktu yang lama.
  5. Jangan berbasa-basi dan beri jawaban yang jelas untuk memastikan orang lain memahami pesan yang Anda maksud. Dalam situasi mesra, orang cenderung bersikap ambigu sebagai tanda adanya harapan, ini tidaklah adil atau menyenangkan bagi pihak satunya. Cara berterus-terang dengan sopan misalnya seperti, "Anda adalah (sahabat/pria yang baik), tetapi saya tidak ingin melanjutkan ke hubungan itu" atau "Kita bukan pasangan yang cukup cocok." [17]
    • Jika Anda sudah pernah pergi berkencan dan sekarang diminta untuk pergi lagi, sebisa mungkin Anda harus bersikap jujur, tetapi tetap lemah-lembut. Cobalah mengatakan sesuatu seperti, "Saya menikmati malam ini, tetapi saya merasa kita bukan pasangan yang cukup cocok."
    • Jaga komunikasi tetap pendek setelah Anda menolak permintaannya. Biasanya, Anda maupun orang yang bersangkutan akan merasa canggung atau kurang nyaman untuk menghabiskan waktu bersama dalam waktu dekat sesudah Anda menolak permintaanya.
  6. Jika pasangan Anda memaksa atau bersikap lebih intim dari batas kenyamanan Anda, tolak secara tegas dan langsung dengan kata "Tidak". Jika perlu, jelaskan alasannya, seperti kemungkinan hamil, kepercayaan moral Anda, atau mungkin Anda akan mengambil keputusan sendiri sesuai waktu yang Anda tentukan. Biarkan dia tahu bahwa ini adalah keputusan pribadi Anda dan tidak ada hubungannya dengan sikapnya. [18]
    • Jangan berasumsi bahwa pasangan Anda akan mengambil hati atas kurangnya antusiasme Anda dan kemudian berhenti mencintai Anda. Anda perlu menerangkannya dengan jelas.
  7. Jika Anda berulang kali dikejar-kejar untuk diajak pergi berkencan atau berhubungan seks, sekarang saatnya untuk bersikap ekstra tegas. Jika orang ini tidak mendengarkan jawaban halus yang Anda berikan, Anda perlu mengatakan kata "Tidak" dengan lebih tegas. Berikut adalah beberapa contoh yang bisa dicoba:
    • Katakan, "Saya merasa tidak nyaman dengan permintaanmu yang berulang kali itu dan saya akan mengatakan tidak."
    • Katakan pada teman atau pasangan Anda bahwa sikapnya membuat Anda sedih atau marah.
    • Tolak permintaan untuk menghabiskan waktu bersama.
    • Jangan mudah percaya pada opini kenalan atau orang yang tidak (begitu) Anda kenal. Jika bisa, usahakan untuk tidak bertemu dengan orang itu lagi.
  8. Pertama, berterimakasihlah padanya dan katakan bahwa Anda merasa tersanjung karena diminta oleh orang yang begitu hebat. Katakan Anda tidak dapat menerimanya, tetapi itu bukan karena apa pun yang dia perbuat. Terakhir, tawarkan penjelasan lengkap tentang alasan Anda menolak permintaaannya, termasuk semua detail dalam situasi Anda saat ini.
    • Nasihat ini berlaku untuk seseorang yang sedang memiliki hubungan serius dengan Anda. Jika orang tersebut hanya mulai mengajak berkencan, katakan dengan lembut "Ajakanmu itu manis, tetapi sepertinya agak terlalu dini."
    • Jika seseorang melamar Anda di depan publik, hindari untuk membuatnya malu dengan menjaga momen tersebut tetap "singkat dan manis". Cobalah mengatakan, "Aku mencintaimu dan aku ingin membicarakan ini hanya denganmu saja." Jangan menciptakan sebuah adegan hebat dan penolakan yang dramatis.
    Iklan

Referensi

  1. Gartrell, MD., N. (2008). My answer is no, if that’s ok with you: How women can say NO and (still) feel good about it. Free Press: New York.
  2. Grzyb, J. & Chandler, R. The nice factor: The art of saying no. Vision: New York.
  3. Gartrell, MD., N. (2008). My answer is no, if that’s ok with you: How women can say NO and (still) feel good about it. Free Press: New York.
  4. Gartrell, MD., N. (2008). My answer is no, if that’s ok with you: How women can say NO and (still) feel good about it. Free Press: New York.
  5. Gartrell, MD., N. (2008). My answer is no, if that’s ok with you: How women can say NO and (still) feel good about it. Free Press: New York.
  6. Grzyb, J. & Chandler, R. The nice factor: The art of saying no. Vision: New York.
  7. Gartrell, MD., N. (2008). My answer is no, if that’s ok with you: How women can say NO and (still) feel good about it. Free Press: New York.
  8. Gartrell, MD., N. (2008). My answer is no, if that’s ok with you: How women can say NO and (still) feel good about it. Free Press: New York.
  9. Gartrell, MD., N. (2008). My answer is no, if that’s ok with you: How women can say NO and (still) feel good about it. Free Press: New York.

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 6.746 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan