Unduh PDF Unduh PDF

Hipertensi, yang oleh orang awam lebih dikenal dengan istilah tekanan darah tinggi, merupakan salah satu gangguan medis yang dapat memicu timbulnya berbagai masalah kesehatan lain. Jika Anda memiliki riwayat tekanan darah tinggi dan sering merasa sakit kepala sebagai salah satu gejalanya, cobalah membaca artikel ini untuk menemukan berbagai kiat mengatasinya. Pada dasarnya, langkah pertama yang harus dilakukan jika mengalami gejala tersebut adalah mengecek tekanan darah Anda. Jika hasilnya tinggi, segeralah mengonsumsi obat penurun tekanan darah. Ke depannya, untuk mengurangi frekuensi sakit kepala, lakukan berbagai hal yang diperlukan untuk mengontrol tekanan darah Anda, menghindari penggunaan stimulan, dan memperbaiki rutinitas tidur serta berolahraga. Jika diperlukan, dokter mungkin juga akan meminta Anda untuk melakukan akupunktur dan/atau terapi fisik guna mengatasi masalah tersebut. [1]

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Melakukan Pertolongan Pertama terhadap Sakit Kepala

Unduh PDF
  1. Ibuprofen dan asetaminofen merupakan opsi obat pereda nyeri bebas yang tersedia di hampir semua apotek. Sesaat setelah merasakan sensasi nyeri di kepala, silakan mengonsumsi ibuprofen atau asetaminofen sesuai dengan dosis maksimal yang tertera pada kemasan obat. Jika perlu, konsumsi kembali obat dengan dosis yang sama hingga nyeri yang muncul hilang. Silakan bereksperimen dengan berbagai jenis obat pereda nyeri bebas untuk menemukan opsi yang paling tepat untuk Anda. [2]
    • Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ibuprofen mampu meredakan sakit kepala dengan lebih cepat daripada asetaminofen.
    • Jika Anda merasa harus mengonsumsi obat bebas hampir setiap hari, cobalah meminta opsi yang lain kepada dokter, terutama karena penggunaan obat bebas yang terlalu sering juga dapat memicu terjadinya sakit kepala. [3]
  2. Triptan merupakan obat resep dokter yang dapat membantu mempersempit pembuluh darah. Alhasil, nyeri yang terasa di kepala pun dapat berkurang setelahnya. Umumnya, triptan diresepkan kepada pasien yang mengalami migrain dan sakit kepala akibat tekanan darah tinggi, serta lazim diberikan dalam bentuk pil, meski beberapa opsi lain seperti produk berupa semprotan hidung dan suntikan juga tersedia. [4]
    • Obat-obatan yang termasuk dalam kelompok triptan lazim dijual dengan berbagai merek dagang, seperti Axert dan Zomig .
    • Konsultasikan keamanan mengonsumsi triptan secara bersamaan dengan obat-obatan bebas. Hati-hati, beberapa obat yang termasuk dalam kelompok triptan dapat menimbulkan efek samping seperti pusing atau lemah otot.
  3. Terkadang, perilaku sesederhana mengasingkan diri dari sekitar untuk beristirahat juga dapat menurunkan tekanan darah dan sakit kepala yang menyertainya. Oleh karena itu, jika mengalami sakit kepala lagi, cobalah berbaring di tempat tidur, sofa, atau bahkan lantai (tentunya jika Anda berada di tempat yang aman), lalu tutup mata perlahan sambil terus menarik dan mengembuskan napas perlahan.
  4. Seluruhnya merupakan penanda bahwa tekanan darah Anda telah meningkat ke tahap yang serius sehingga memengaruhi kelancaran aliran darah ke otak. Jika mengalami kondisi yang terbilang krisis seperti ini, kemungkinan besar penggunaan obat-obatan pereda nyeri bebas, seperti ibuprofen , tidak akan berhasil. [5]
    • Pada beberapa kasus, kondisi tubuh Anda harus terus dipantau hingga krisis yang dialami berlalu dan tekanan darah Anda telah kembali normal.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Menurunkan Tekanan Darah untuk Mengurangi Sakit Kepala

Unduh PDF
  1. 1
    Konsultasikan kemungkinan mengontrol tekanan darah Anda kepada dokter. Biasanya, dokter akan memeriksa riwayat dan status kesehatan Anda untuk menentukan langkah selanjutnya, seperti mengubah gaya hidup atau mengonsumsi suplemen atau obat-obatan yang mereka resepkan.
  2. Misalnya, Anda bisa berjalan cepat mengelilingi kompleks atau berjalan cepat di treadmill selama 30 menit per hari. Secara khusus, pilih tingkat kecepatan yang tidak terlalu lambat, tetapi masih memungkinkan Anda untuk berbicara atau mengobrol selagi berjalan. Lakukan ini setiap hari untuk meningkatkan aliran darah ke otak, serta meningkatkan kadar oksigen dalam darah. Keduanya mampu mengurangi risiko sakit kepala akibat tekanan darah tinggi. [6]
    • Beberapa penelitian menyatakan bahwa berjalan kaki sesaat setelah merasakan sakit kepala juga dapat membantu mengurangi intensitas nyerinya. Namun, pastikan metode ini hanya dicoba jika kepala Anda tidak terasa pusing!
  3. Makanan yang sarat akan potasium terbukti mampu menurunkan kadar tekanan darah. Oleh karena itu, cobalah lebih banyak mengonsumsi blewah, melon, kismis, kacang polong, dan kentang setiap harinya. Jika tetap merasa kebutuhan potasium harian Anda tetap sulit untuk dipenuhi, cobalah mengonsultasikan kemungkinan mengonsumsi suplemen potasium harian atau multivitamin kepada dokter. [7]
    • Makanan lain yang kaya akan potasium adalah ubi jalar, pisang, dan tomat.
  4. Sejatinya, magnesium dapat membantu mengontrol berbagai reaksi dalam tubuh, termasuk mengontrol tekanan darah Anda. Oleh karena itu, biasakan diri untuk mengonsumsi suplemen magnesium setiap hari sebelum tidur, guna merelakskan otot, memperbaiki kualitas tidur, dan mengelola sakit kepala akibat hipertensi dalam jangka panjang. [8]
    • Magnesium lazim ditemukan dalam bayam, almon, dan selai kacang.
  5. Pada dasarnya, mendengkur atau tidak beristirahat dengan cukup di malam hari adalah beberapa gejala apnea tidur, dan jika dibiarkan tanpa pengobatan, apnea tidur dapat membuat tubuh Anda mengalami peningkatan tekanan darah yang signifikan! Oleh karena itu, cobalah meminta bantuan dokter untuk meneliti kualitas tidur Anda. Jika pada akhirnya Anda didiagnosis mengalami apnea tidur, pertimbangkan untuk mengubah gaya hidup, melakukan pengobatan, atau tidur menggunakan masker khusus untuk melatih pola pernapasan Anda ( breathing mask ). [9]
    • Apnea tidur dapat membuat produksi hormon aldosteron dalam tubuh melonjak, dan lonjakan tersebut mampu memicu meningkatnya tekanan darah Anda.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mengikuti Proses Terapi untuk Mengurangi Sakit Kepala

Unduh PDF
  1. Mintalah rujukan dari dokter untuk berkonsultasi dengan terapis, lalu patuhi jadwal terapi Anda secara konsisten. Selagi sesi terapi berlangsung, terapis akan membantu Anda untuk menyelami pikiran dan mengenali proses mental yang mungkin memicu kemunculan rasa sakit di kepala. Sejatinya, tujuan dilakukannya proses ini adalah untuk memperkaya pemikiran Anda dengan hal-hal yang positif, alih-alih negatif. [10]
    • Misalnya, jika sakit kepala akibat hipertensi biasanya muncul sebelum Anda melakukan interaksi sosial dengan lain, kemungkinan besar salah satu pemicunya adalah kecemasan sosial atau ketakutan untuk melakukan interaksi sosial.
  2. Pertama-tama, cobalah mengonsultasikan manfaat memadukan terapi akupunktur dengan terapi lain kepada dokter. Dalam sesi akupunktur, biasanya terapis akan menusuk berbagai titik di tubuh Anda dengan jarum untuk melepaskan ketegangan pada area tersebut. Jika berhasil merasakan manfaatnya, cobalah melakukan terapi akupunktur setidaknya 2 kali per minggu pada 2 minggu pertama pengobatan. Setelah periode 2 minggu tersebut berlalu, silakan mengurangi frekuensi akupunktur menjadi 1 kali seminggu. [11]
    • Umumnya, rasa sakit yang ditimbulkan oleh terapi akupunktur sangatlah minimal. Jika merasakan ketidaknyamanan selagi proses akupunktur dilakukan, jangan ragu menyampaikannya kepada terapis agar mereka dapat melakukan berbagai penyesuaian yang diperlukan.
  3. Pastikan Anda mencari terapis yang telah berpengalaman dalam menangani masalah medis, seperti hipertensi. Kemudian, bekerja samalah dengan terapis yang bersangkutan untuk menciptakan rencana olahraga dan program pemijatan untuk meningkatkan kesehatan Anda secara menyeluruh. Beberapa terapis mungkin juga akan meminta Anda untuk mengaplikasikan kompres dingin, sebelum atau sesudah berolahraga. [12]
    • Meski terkesan tidak berhubungan, memperbaiki sirkulasi dan aliran darah sejatinya sangatlah penting untuk meminimalkan kemunculan sakit kepala yang menyertai hipertensi.
    Iklan

Tips

  • Umumnya, sensasi sakit kepala akibat hipertensi yang paling intens akan terasa pada pagi hari, dan beranjak menurun seiring berjalannya waktu.
Iklan

Peringatan

  • Perhatikan sensasi yang dirasakan oleh tubuh Anda. Jika meyakini bahwa sakit kepala yang dialami merupakan gejala penyakit lain, segeralah memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
  • Sejatinya, tekanan darah sama dengan atau lebih dari 115 sudah bisa dikategorikan sebagai hipertensi berat. Jika mengalaminya, segeralah mengunjungi Unit Gawat Darurat (UGD) terdekat karena kemungkinan besar, Anda perlu diberi obat antihipertensi melalui cairan intravena. [13]
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 3.160 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan