Unduh PDF Unduh PDF

Selulitis adalah infeksi kulit yang bisa terjadi ketika kulit terluka akibat irisan, goresan atau cedera dan terpapar bakteri. Jenis bakteri yang paling banyak menyebabkan selulitis adalah streptococcus dan staphylococcus , ditandai dengan ruam hangat, kemerahan dan gatal yang menyebar serta demam. Apabila tidak ditangani dengan benar, selulitis dapat memicu komplikasi seperti infeksi tulang sepsis, meningitis atau limfangitis. Oleh karena itu, jika Anda menyadari gejala awal selulitis, carilah pertolongan medis segera.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Memperoleh Diagnosis

Unduh PDF
  1. Selulitis adalah infeksi kulit yang biasanya terjadi di tungkai bagian bawah atau di bawah lutut. Kondisi ini disebabkan oleh bakteri penyebab infeksi, biasanya streptococcus atau staphylococcus . Ada beberapa faktor risiko yang memperbesar kemungkinan kulit Anda dimasuki oleh bakteri tersebut. [1]
    • Cedera di bagian yang sakit. Luka teriris, terbakar atau tergores membuat kulit terbuka dan memberi jalan masuk untuk bakteri.
    • Kondisi kulit seperti eksem, cacar air, sinanaga atau kulit pecah-pecah akibat terlalu kering. Karena bagian terluar kulit tidak lagi utuh, bakteri bisa masuk ke dalam kulit dengan mudah.
    • Gangguan sistem kekebalan tubuh. Jika Anda menderita HIV/AIDS, diabetes, penyakit ginjal, atau kondisi lain yang mengganggu sistem kekebalan tubuh, Anda akan lebih rentan terkena infeksi kulit.
    • Limfadema, yaitu pembengkakan kronis di bagian lengan atau kaki. Kondisi ini menyebabkan kulit terbuka sehingga menimbulkan infeksi.
    • Obesitas telah lama dikaitkan dengan peningkatan risiko menderita selulitis.
    • Jika Anda pernah menderita selulitis sebelumnya, Anda akan lebih rentan mengalami kondisi yang sama.
  2. Selulitis biasanya tampak seperti ruam kemerahan dan gatal yang mulai menyebar di bagian kulit yang rusak. Jika Anda melihat ruam menyebar di dekat kulit yang terluka, terbakar, atau terbuka, khususnya jika terletak di tungkai bagian bawah, kemungkinan Anda mengalami selulitis. Perhatikanlah gejala-gejala berikut ini:
    • Ruam kemerahan, gatal, dan hangat yang terus menyebar dan membengkak. Kulit mungkin tampak kencang dan meregang.
    • Rasa sakit, lunak, atau nyeri di dekat bagian yang terinfeksi.
    • Timbulnya rasa dingin, lelah, dan demam saat infeksi meluas.
  3. Jika Anda melihat munculnya gejala selulitis, walaupun ruam belum menyebar luas, temui dokter segera. Jika gejala tersebut dibiarkan, selulitis bisa memicu komplikasi serius. Selulitis bisa juga menjadi tanda penyebaran infeksi yang lebih dalam dan berbahaya. [2]
    • Ketika mengunjungi dokter, jelaskan tanda dan gejala selulitis yang telah Anda perhatikan.
    • Selain melakukan pemeriksaan fisik, dokter mungkin akan melakukan tes tambahan seperti pemeriksaan darah lengkap atau complete blood count (CBC), atau kultur darah.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Mengatasi Selulitis

Unduh PDF
  1. MRSA ( methicillin-resistant Staphylococcus aureus ), yaitu bakteri Staphylococcus aureus yang telah resistan terhadap antibiotik, sekarang telah semakin meluas dan menular. [3] [4] Jangan berbagi-pakai barang pribadi, seperti pisau cukur, handuk, atau pakaian. Selain itu, pastikan semua orang yang merawat Anda memakai sarung tangan sebelum menyentuh selulitis dan sebelum menyentuh apa pun yang mungkin terkontaminasi. [5]
  2. Gunakan air dan sabun mandi biasa, kemudian bilas sampai bersih. Selanjutnya, Anda dapat membalutkan handuk lembap dan dingin di sekeliling selulitis supaya terasa lebih nyaman. Anda tetap harus menemui dokter, tetapi mencuci selulitis akan membantu penyebaran infeksi. [6]
  3. Anda harus melindungi luka terbuka sampai sembuh. Pakailah perban dan ganti sekali sehari. Ini akan membuat Anda terlindung sementara tubuh membangun pertahanan alami.
  4. Jangan sampai ada bakteri lain yang menyebar ke luka Anda yang sudah rentan. Anda tentu juga tidak menginginkan risiko menularkan bakteri ke luka lain yang terbuka di tubuh. Pastikan Anda mencuci tangan sebelum dan setelah merawat luka.
  5. Jika luka terasa sakit atau bengkak, Anda dapat meminum asetaminofen atau ibuprofen untuk mengurangi bengkak dan rasa tidak nyaman. Jangan melebihi dosis yang dianjurkan. Hentikan minum obat tersebut bila dokter sudah memberikan resep.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mengobati dan Mencegah Selulitis

Unduh PDF
  1. Antibiotik adalah perawatan yang paling banyak diberikan untuk selulitis. Perawatan bergantung pada tingkat keparahan infeksi dan kesehatan Anda, tetapi biasanya terdiri dari resep antibiotik oral yang akan membunuh penyebab infeksi. [7] Selulitis seharusnya mulai berkurang dalam beberapa hari dan sembuh sepenuhnya dalam tujuh hingga sepuluh hari.
    • Dokter mungkin akan menganjurkan Anda minum 500 mg cephalexin setiap enam jam. Jika ada dugaan MRSA, dokter mungkin akan meresepkan Bactrim, Clindamycin, Doxycycline, atau Minocycline. Bactrim adalah antibiotik yang paling banyak diresepkan untuk kasus MRSA.
    • Dokter akan meminta Anda untuk datang kembali dalam dua atau tiga hari untuk melaporkan perkembangan. Jika selulitis tampak berkurang, Anda harus terus minum antibiotik yang diresepkan sampai habis (biasanya untuk 14 hari) untuk memastikan infeksi sembuh sepenuhnya. Jangan berhenti minum antibiotik atau melewatkan jadwal karena itu akan mempersulit penyembuhan infeksi.
    • Dokter akan meresepkan antibiotik oral jika Anda sehat dan infeksi hanya terjadi di kulit, tetapi jika infeksi tampak lebih dalam dan Anda juga mengalami gejala lain, antibiotik oral kemungkinan tidak dapat mengatasinya dengan cukup cepat.
  2. Dalam kasus selulitis ekstrem yang telah berkembang semakin dalam, mungkin Anda perlu menginap di rumah sakit. Antibiotik akan diberikan secara intravena atau melalui injeksi untuk mengatasi infeksi lebih cepat dibandingkan dengan antibiotik oral. [8]
  3. Selulitis paling sering terjadi apabila luka tidak dirawat dengan baik sehingga terbuka dan mudah terinfeksi bakteri. Cara terbaik untuk mencegahnya adalah segera membersihkan kulit pada detik kulit Anda terluka, tergores, atau terbakar.
    • Cuci luka dengan sabun dan air. Lanjutkan pencucian setiap hari sampai sembuh. [9]
    • Jika luka besar atau dalam, tutuplah dengan perban steril. Ganti perban setiap hari sampai sembuh.
  4. Sirkulasi darah yang tidak memadai dapat memperlambat penyembuhan, tetapi mengangkat area yang terkena selulitis dapat membantu. Jika selulitis terjadi di tungkai, Anda dapat mengangkat kaki untuk melancarkan sirkulasi darah dan mempercepat penyembuhan. [10]
    • Cobalah menempatkan kaki di atas beberapa bantal ketika tidur.
  5. Ketika melepas perban setiap harinya, periksalah untuk memastikan luka telah berangsur sembuh dengan baik. Jika luka mulai membengkak, berwarna kemerahan, atau gatal, Anda harus mencari perawatan medis. Jika luka mengeluarkan cairan, itu juga tanda kemungkinan adanya infeksi, jadi buatlah janji dengan dokter segera.
  6. Karena selulitis biasanya terjadi pada penderita penyakit kulit, menjaga kesehatan kulit sangat penting dilakukan sebagai langkah pencegahan. Jika Anda memiliki kulit sensitif atau kering, atau menderita diabetes, eksem, atau gangguan lain yang memengaruhi kulit, gunakan teknik berikut untuk mencegah luka dan selulitis.
    • Pakai pelembap untuk mencegah kulit pecah-pecah dan minum banyak air untuk mencukupi cairan tubuh Anda. [11]
    • Lindungi kaki dengan mengenakan kaus kaki dan sepatu yang kuat.
    • Potong kuku jari kaki dengan hati-hati agar tidak melukai kulit.
    • Obati infeksi jamur di kaki sehingga tidak menjadi infeksi yang lebih parah. [12]
    • Atasi limfadema untuk mencegah kulit pecah-pecah.
    • Hindari aktivitas yang menyebabkan luka dan goresan pada tungkai dan kaki (seperti lintas alam di padang berduri, berkebun, dan sebagainya).
    Iklan

Tips

  • Pastikan Anda kembali mengunjungi dokter setelah perawatan. Dalam kasus parah, Anda harus menemui spesialis seperti dokter spesialis penyakit menular.
  • Anda dapat mencegah selulitis muncul kembali dengan melindungi kulit. Anda harus selalu membersihkan luka atau goresan pada kulit dengan sabun dan air. Anda juga harus selalu menutup kulit yang luka dengan perban atau plester.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 73.651 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan