Unduh PDF Unduh PDF

Penyakit radiasi adalah penyakit yang muncul setelah terpapar banyak radiasi pengionan dalam waktu singkat. Umumnya, gejala-gejala penyakit ini dapat diperkirakan, apalagi pada paparan radiasi tingkat tinggi yang tak terduga dan terjadi tiba-tiba. Di dalam dunia medis, penyakit ini dikenal dengan sindrom akut radiasi, cedera radiasi, toksisitas radiasi, atau keracunan radiasi. Gejala ini cepat berkembang dan berkaitan dengan tingkat paparan radiasi. Paparan radiasi yang dapat menimbulkan penyakit terbilang langka.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mengenali Gejala-Gejala Penyakit Radiasi

Unduh PDF
  1. Perhatikan perkembangan gejalanya, tingkat keparahannya, serta waktunya. Dokter dapat memperkirakan tingkat paparan radiasi terhadap seseorang dari sifat dan waktu gejala yang muncul. Keparahan gejala ini berbeda-beda, tergantung dosis paparan radiasi serta organ-organ tubuh yang telah menyerap pancaran radiasi. [1]
    • Beberapa faktor yang menentukan tingkat penyakit radiasi antara lain jenis paparan, durasi paparan, kekuatan radiasi, bagian-bagian tubuh yang terpapar, serta jumlah radiasi yang terserap tubuh.
    • Sel-sel tubuh yang sangat sensitif terhadap paparan radiasi antara lain lapisan lambung dan saluran usus, serta sel-sel sumsum tulang penghasil sel-sel darah baru.
    • Kemunculan gejala tergantung pada tingkat paparan radiasi. Gejala awal paparan terhadap saluran cerna bisa dirasakan dalam kurun 10 menit.
    • Paparan radiasi langsung pada kulit akan cepat sekali menimbulkan kemerahan, ruam, dan rasa terbakar pada kulit.
  2. Paparan radiasi yang berisiko penyakit radiasi tidak mampu diprediksi karena berbagai faktor. Namun, kemunculan gejala ini dapat diperkirakan. Tingkat paparan radiasi, mulai dari tingkat ringan hingga yang sangat berat, dapat memodifikasi waktu perkembangan gejala penyakit radiasi. Berikut ini gejala-gejala yang muncul pada penyakit ini: [2]
    • Demam
    • Mual dan muntah
    • Disorientasi
    • Sakit kepala
    • Pusing
    • Merasa lemah dan lelah
    • Rambut rontok
    • Muntah dan buang air besar darah
    • Terjadi infeksi dan luka perlu waktu lama untuk sembuh
    • Tekanan darah rendah
  3. Ada empat kategori dan rentang paparan yang dapat digunakan untuk mendiagnosis tingkat keparahan penyakit radiasi. Tingkat ini didasarkan pada paparan yang terjadi singkat dan tiba-tiba. Keparahannya ditentukan oleh tingkat paparan dan gejala-gejala yang timbul. [3]
    • Keparahan ringan yaitu paparan yang membuat tubuh menyerap 1-2 unit abu-abu (Gy).
    • Keparahan sedang yaitu paparan yang membuat tubuh menyerap 2-6 Gy.
    • Keparahan berat yaitu paparan yang membuat tubuh menyerap 6-9 Gy.
    • Keparahan sangat berat yaitu paparan yang membuat tubuh menyerap minimal 10 Gy.
    • Dokter dapat menaksir dosis yang telah diserap tubuh dengan cara mengukur waktu antara paparan dan kemunculan gejala pertama, yaitu mual serta muntah.
    • Mual serta muntah dalam kurun 10 menit sejak terjadinya paparan dianggap sebagai paparan yang sangat berat. Sedangkan pada paparan ringan, mual dan muntah terjadi dalam kurun 6 jam.
  4. Pengukuran paparan radiasi dilakukan dengan cara yang bervariasi. Tingkat penyakit radiasi di Amerika Serikat didefinisikan sebagai jumlah radiasi diserap tubuh. [4] [5]
    • Pengukuran setiap jenis radiasi menggunakan satuan yang berbeda-beda. Setiap negara bahkan dapat menggunakan satuan yang berbeda satu sama lain.
    • Di AS, radiasi yang diserap memiliki satuan abu-abu atau disingkat dengan Gy, atau rad, atau rem. Nilai konversi masing-masing satuan adalah: 1 Gy = 100 rad, dan 1 rad = 1 rem.
    • Rem yang setara dengan beragam jenis radiasi tak selalu dinyatakan seperti yang diuraikan. Informasi di sini hanya menerangkan faktor konversi dasar.
  5. Ada dua macam paparan yang mungkin terjadi: kontaminasi dan iradiasi. Iradiasi berbentuk paparan emisi, gelombang radiasi, atau partikel, sedangkan kontaminasi berbentuk singgungan langsung dengan debu atau cairan radioaktif. [6]
    • Penyakit radiasi akut hanya terjadi pada iradiasi. Kontak langsung memungkinkan tubuh untuk mengalami iradiasi.
    • Kontaminasi radiasi membuat bahan radioaktif diserap ke kulit dan dibawa ke sumsum tulang sehingga menimbulkan masalah kesehatan, seperti kanker.
  6. Penyakit radiasi mungkin terjadi namun insiden aktual jarang terjadi. Kecelakaan tempat bekerja yang menyebabkan paparan radiasi dapat menimbulkan penyakit radiasi. Bencana alam yang merusak struktur bangunan berisi radiasi berat, misalnya pembangkit listrik nuklir, juga mungkin menjadi penyebabnya. [7]
    • Bencana alam, semisal gempa atau angin topan, dapat merusak fasilitas nuklir dan menyebabkan radiasi yang berbahaya bocor, walaupun jenis kerusakan struktural seperti ini tidak mungkin terjadi.
    • Perang yang menggunakan senjata nuklir dapat menimbulkan dampak luas yang menyebabkan penyakit radiasi.
    • Penggunaan bom kotor pada serangan teroris dapat menimbulkan penyakit radiasi kepada korbannya.
    • Wisata luar angkasa mengandung risiko paparan radiasi.
    • Walaupun mungkin, peralatan medis tidak akan dapat menimbulkan peningkatan penyakit ini.
    • Di sekitar kita terdapat energi nuklir. Oleh sebab itu, diperlukan upaya perlindungan masyarakat dari kecelakaan paparan radiasi.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Membandingkan Jenis-Jenis Radiasi

Unduh PDF
  1. Radiasi ada di mana saja di sekitar kita. Ada yang berbentuk gelombang dan ada yang berbentuk partikel. Radiasi bisa tidak dirasakan dan tidak memiliki risiko sama sekali, namun ada pula radiasi yang keras dan berbahaya jika terpapar tubuh. Ada 2 jenis radiasi dan 4 jenis utama emisi radiasi. [8]
    • Ada dua bentuk radiasi: pengion dan nonpengion.
    • Empat jenis emisi emisi radioaktif yang paling umum termasuk partikel alfa, partikel beta, sinar gama, dan sinar X.
  2. Pengion partikel radiasi bisa membawa sejumlah energi. Partikel di dalam energi ini akan menyebabkan perubahan ketika bersinggungan dengan partikel bermuatan lain, namun ini tidak selalu berakibat buruk. [9]
    • Radiasi pengionan juga digunakan secara aman pada CT scan atau sinar X dada. Paparan radiasi yang dimanfaatkan sebagai alat bantu diagnostik, semisal CT scan atau sinar X, tidak mempunyai batasan yang jelas.
    • Berbagai bidang disiplin studi yang dikenal dengan uji nondestruktif, atau NDT, menerbitkan pedoman yang memaparkan tentang batasan rekomendasi paparan akibat penggunaan peralatan medis, yaitu 0,05 rem per tahun. [10]
    • Dokter atau penyakit Anda mungkin menetapkan batasan khusus untuk Anda jika Anda rutin terpapar radiasi karena menjalani suatu metode pengobatan penyakit, misalnya kanker.
  3. Radiasi nonpengion tidak merugikan tubuh dan terkandung di dalam barang-barang yang Anda gunakan setiap hari. Oven microwave , toaster dengan inframerah, penyubur rumput, detektor asap, serta ponsel adalah contoh radiasi nonpengion. [11]
    • Bahan makanan umum seperti kentang putih, tepung terigu, daging, buah dan sayur, daging unggas, serta telur, telah disinari dengan radiasi nonpengion sebagai langkah akhir sebelum dijual di swalayan. [12]
    • Banyak lembaga bereputasi baik, misalnya Centers for Disease Control and Prevention dan American Medical Association yang mendukung prosedur penyinaran makanan untuk membantu mengontrol bakteri dan parasit yang merugikan jika masuk ke dalam tubuh.
    • Detektor asap bekerja dengan cara terus-menerus memancarkan radiasi nonpengion tingkat rendah. Asap akan memblokir kehadiran pancaran ini sehingga memberi tahu detektor untuk menyalakan alarm.
  4. Apabila Anda terpapar radiasi pengion, jenis emisi yang ada akan memengaruhi tingkat penyakit yang mungkin Anda rasakan. Empat jenis emisi yang umum antara lain partikel alfa, partikel beta, sinar gama, dan sinar X. [13]
    • Partikel alfa tidak memancar dalam jarak yang sangat jauh dan sulit menembus apa pun yang memiliki substansi. Partikel ini melepaskan semua energinya ke dalam cakupan area kecil.
    • Partikel alfa sulit menembus kulit, namun akan melakukan banyak kerusakan dengan membunuh jaringan dan sel-sel di dekatnya jika masuk ke dalam tubuh.
    • Partikel beta memancar lebih jauh daripada partikel alfa, namun juga sulit menembus kulit atau pakaian.
    • Sama seperti partikel alfa, partikel beta tetap membahayakan tubuh jika berhasil menembus lapisan kulit.
    • Sinar gama memancar dengan kecepatan cahaya dan lebih mudah menembus materi dan jaringan kulit. Sinar gama adalah bentuk radiasi yang paling berbahaya.
    • Sinar X juga memancar dengan kecepatan cahaya serta dapat masuk ke tubuh. Hal ini menjadikan Sinar X bermanfaat dalam dunia diagnostik kedokteran serta industri tertentu.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mengobati Penyakit Radiasi

Unduh PDF
  1. Hubungi 118 atau 119 dan pergilah dari area terkena radiasi sesegera mungkin. Jangan menunggu sampai gejala radiasi semakin parah. Apabila Anda merasa telah terkena radiasi pengion, secara cari pengobatan secepat yang Anda bisa. Penyakit radiasi pada tingkat ringan sampai sedang dapat diobati, namun tingkat berat biasanya akan berakibat fatal bagi tubuh. [14]
    • Saat Anda merasa telah terkena radiasi, lepaskan semua pakaian serta bahan yang sedang Anda kenakan lalu masukkan semuanya ke dalam plastik.
    • Segera cuci tubuh dengan sabun dan air. Jangan gosok kulit Anda karena dapat menimbulkan iritasi dan menghancurkan kulit yang menyebabkan radiasi di permukaan kulit masuk ke tubuh.
  2. Faktor-faktor utama dalam menentukan diagnosis tingkat keparahan radiasi yaitu mengetahui jenis radiasi pengion di tempat terjadinya paparan dan jumlah paparan yang telah diserap oleh tubuh. [15]
    • Tujuan penanganan penyakit radiasi antara lain menghindari kontaminasi lebih parah, mengatasi masalah genting yang dapat mengancam jiwa, mengurangi gejala paparan, serta mengelola rasa sakit.
    • Orang yang mengalami paparan pada tingkat ringan sampai sedang dan menerima pengobatan biasanya harus menjalani pemulihan penuh. Sel-sel darah orang yang menderita paparan radiasi akan mulai pulih setelah 4-5 minggu.
    • Paparan radiasi berat dan sangat berat yang berujung pada kematian akan menunjukkan akibatnya mulai dari 2 hari hingga 2 minggu setelah terpapar.
    • Acap kali, penyebab kematian akibat penyakit radiasi yaitu infeksi dan pendarahan internal.
  3. Gejala untuk penyakit radiasi biasanya diobati efektif di rumah sakit. Bentuk-bentuk pengobatan yang ada antara lain menjaga tubuh tetap terhidrasi, mengendalikan perkembangan progresif gejala radiasi, mencegah infeksi, serta memulihkan tubuh dari radiasi.
    • Resep antibiotik untuk infeksi akibat penyakit radiasi biasanya diberikan kepada orang yang lebih berisiko terkena penyakit radiasi.
    • Sumsum tulang sensitif terhadap radiasi. Oleh sebab itu, obat-obatan tertentu yang mendorong pertumbuhan sel-sel darah akan diberikan kepada Anda.
    • Pengobatan penyakit radiasi juga dapat termasuk faktor stimulasi koloni, penggunaan produk darah, transplantasi sumsum tulang, serta transplantasi sel-sel induk sesuai yang diperlukan. Terkadang, transfusi trombosit dan/atau darah dapat membantu memperbaiki kerusakan pada sumsum tulang.
    • Orang yang menjalani pengobatan biasanya dirawat secara terpisah dari orang lain agar tidak menularkan infeksi. Kunjungan untuk penderitanya terkadang dibatasi untuk mengurangi perubahan kontaminasi terhadap penyebab infeksi.
    • Tersedia obat-obatan untuk membantu memulihkan kerusakan organ tubuh, tergantung kepada jenis partikel emisi atau radiasi yang menjadi perusak tubuh.
  4. Perawatan terhadap gejala penyakit radiasi adalah bagian dari pengobatan, namun bagi orang yang menerima dosis tinggi (lebih tinggi daripada 10 Gy), tujuan pengobatan ini adalah agar orang itu merasa senyaman mungkin. [16]
    • Contoh perawatan suportif antara lain perawatan dan pengobatan nyeri agresif untuk gejala-gejala yang terlihat, seperti mual dan muntah.
    • Konseling keagamaan serta psikologis mungkin disediakan.
  5. Daripada orang normal, orang yang terpapar radiasi sehingga memunculkan penyakit radiasi lebih berisiko terhadap masalah kesehatan di tahun-tahun berikutnya, termasuk kanker. [17]
    • Radiasi tunggal, cepat, dan besar pada tubuh dapat berakibat fatal. Dosis radiasi yang sama namun terkena dalam kurun mingguan atau bulanan lebih berpeluang tinggi untuk diobati.
    • Riset percobaan terhadap hewan membuktikan bahwa iradiasi parah dapat menimbulkan cacat lahir yang disebabkan oleh sel-sel reproduktif terkena iradiasi. Namun, walau berisiko terhadap perkembangan ovum, sperma, serta perubahan genetik, efek serupa belum tentu berlaku sama terhadap manusia.
  6. OSHA telah menetapkan standar berupa pedoman untuk fasilitas serta perusahaan yang menggunakan peralatan yang memancarkan radiasi pengion. Ada banyak jenis radiasi selain yang dibahas di artikel ini, serta ada banyak penerapan radiasi aman yang penting dalam kehidupan kita sehari-hari. [18]
    • Pekerja yang terpapar radiasi dalam melaksanakan pekerjaan biasanya diminta untuk mengenakan lencana pelacak dosis radiasi kumulatif.
    • Pekerja tidak boleh bekerja dalam lingkungan berisiko kecuali telah mencapai batasan perusahaan atau pemerintah, kecuali telah dinyatakan kondisi darurat.
    • Di AS, standar batas paparan radiasi di tempat bekerja yaitu 5 rem per tahun. Pada situasi darurat, batasan ini dapat ditingkatkan menjadi 25 rem per tahun. Jumlah ini masih dianggap jumlah yang aman. [19]
    • Setelah tubuh pulih dari paparan radiasi, Anda dapat kembali bekerja di lingkungan yang sama. Belum ada pedoman dan hanya ada sedikit bukti bahwa paparan radiasi berulang dapat merugikan kesehatan di masa mendatang.
    Iklan

Tips

  • Tempat terbaik untuk melakukan perawatan iradiasi adalah ruang IGD.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 13.103 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan