Unduh PDF Unduh PDF

Cacing kremi, atau cacing gelang, hidup di dalam usus manusia. Cacing kremi bertubuh kecil, putih, bulat, dan merupakan parasit yang, sekilas dilihat, menyerupai sejuntai pendek katun putih. Cacing kremi ditemukan di berbagai belahan dunia, cenderung menginfeksi anak kecil, dan, meski tidak berbahaya, dapat menjadi pengganggu yang menyebabkan berbagai macam gejala penyakit.

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Mempelajari Siklus Infestasi

Unduh PDF
  1. Cacing pita dapat menyerang semua orang, tua maupun muda. Penyebarannya terjadi melalui tinja dan oral. Penularan terjadi antar individu apabila telur cacing yang mengontaminasi jemari, tempat tidur, pakaian, dan berbagai barang lainnya tertelan. [1] Sebagai contoh, seorang anak yang terinfeksi cacing kremi akan menggaruk pantatnya sehingga telur cacing akan menempel di jemari atau kukunya, yang kemudian akan menempel ke benda atau orang lainnya, atau bahkan tertelan kembali ke dalam perutnya lagi.
  2. Semakin sering Anda berdekatan dengan orang-orang yang tidak memiliki perhatian besar atas kebersihan, semakin tinggi risiko yang Anda hadapi. [2]
    • Risiko tinggi : Anak-anak di sekolah atau taman kanak-kanak, orang-orang yang berada di lembaga rehabilitasi, dan keluarga, penghuni rumah, maupun perawat mereka. Tangan anak-anak dapat menempel ke banyak tempat tanpa dicuci dengan bersih sesudahnya. Mereka juga sering menyentuh mulut, mainan, meja, satu sama lain, menyeka pakaian, dan lain sebagainya menggunakan jemari mereka. Hal yang sama juga dilakukan oleh orang-orang di lembaga rehabilitasi. Untuk kedua kelompok tersebut, lingkungan mereka merupakan habitat sempurna cacing kremi.
    • Risiko menengah : Semua orang yang berhubungan fisik dengan individu berisiko tinggi dimasukkan ke dalam kategori risiko menengah. Selain memastikan kebersihan Anda secara menyeluruh, tidak banyak yang bisa dilakukan. Anda tidak bisa menghindari semua orang hanya karena ada kemungkinan mereka terinfeksi cacing kremi, sehingga yang bisa Anda lakukan hanyalah merawat diri sendiri semaksimal mungkin.
    • Risiko rendah : Hampir semua orang lainnya masuk dalam kategori ini. Orang dewasa yang hanya sedikit berhubungan atau melakukan kontak terbatas dengan kelompok berisiko menengah termasuk ke dalam kategori risiko rendah.
  3. Setelah telur cacing tertelan, terjadi periode inkubasi yang meliputi pendewasaan gravid betina di usus kecil selama satu, dua bulan, atau lebih. [3]
    • Begitu dewasa, cacing betina bermigrasi menuju kolon dan bertelur di sekeliling anus pada malam hari saat inang sedang tidur. Selama proses bertelur, cacing betina menggunakan perekat yang menempelkan telur-telur mereka pada anus. Perekat inilah yang menimbulkan rasa gatal pada kulit.
    • Penyebab rasa gatal tersebut lebih parah di malam hari adalah cacing bermigrasi menuju area di sekeliling rektum untuk bertelur pada waktu tersebut.
  4. Apabila Anda menggaruk bagian yang gatal, telur cacing yang berukuran mikroskopis bisa menempel pada jemari Anda. Setelah itu, telur dapat menempel ke mulut atau membran mukus lainnya. [4]
    • Penyebaran dari tangan ke mulut juga dapat terjadi secara tidak langsung. Telur dapat menempel ke berbagai macam permukaan seperti pakaian atau meja dan bertahan selama dua hingga tiga minggu sebelum menempel lagi ke tangan lainnya yang, pada akhirnya, menyentuhkan jemari mereka yang belum dicuci ke mulut.
  5. Selain rasa gatal di daerah rektum, infeksi cacing dapat terjadi tanpa menunjukkan satu pun gejala penyakit. Contoh dari gejala-gejala tersebut adalah: [5]
    • Sulit atau kurang tidur, terutama apabila sebelumnya belum pernah mengalami permasalahan tersebut.
    • Mengompol
    • Tampak lekas marah, seperti menggertakkan geligi
    • Keputihan pada perempuan
    • Infeksi bakteri pada kulit
  6. Apabila salah satu dari gejala-gejala tersebut tampak, pemeriksaan cacing dapat dilakukan melalui mata telanjang dengan cara sebagai berikut: [6]
    • Anda mungkin akan bisa melihat cacing di bagian anal (rektal), terutama apabila Anda memeriksanya kurang lebih dua atau tiga jam setelah orang yang terinfeksi tertidur. Gunakan senter sebagai alat bantu.
    • Anda mungkin juga akan bisa melihat cacing di toilet setelah orang yang terinfeksi pergi ke kamar mandi. Periksa apakah cacing-caing tersebut menggeliat di kotoran. Ukuran cacing kremi sangat kecil, kurang lebih sepanjang ini: ___. Wujudnya menyerupai seutas benang putih.
    • Cacing kremi juga dapat ditemukan di pakaian dalam anak-anak pada pagi hari.
  7. Apabila Anda menduga terdapat infestasi cacing kremi, dokter yang memeriksa Anda akan meminta untuk memasang plester transparan di rektum. Telur-telur cacing kremi akan menempel pada plester tersebut. Dokter Anda akan bisa mengamati telur-telur tersebut menggunakan mikroskop. [7]
    • Sampel dari kuku jari juga mungkin akan diambil oleh dokter untuk mencari keberadaan telur di dalamnya.
    • Anda juga dapat menggunakan tongkat cacing kremi. Alat yang berbentuk seperti spatula tersebut secara harfiah akan “meraup” area sekitar rektum dan kemudian diperiksa dalam tabung plastik penguji.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Mencegah Infeksi Cacing kremi

Unduh PDF
  1. Cara terbaik untuk mencegah infestasi dimulai dari sini. Tangan Anda merupakan bagian tubuh yang memiliki kemungkinan paling besar untuk mentransfer telur cacing kremi. Oleh karena itu, cucilah tangan Anda guna membersihkannya dari telur-telur tersebut. Pastikan Anda dan keluarga Anda mencuci tangan sebelum makan atau memegang makanan, setelah menggunakan kamar mandi, dan setelah mengganti popok anak.
    • Gunakan air hangat dengan sabun lembut dan cuci tangan secara menyeluruh selama kurang lebih tiga puluh detik.
    • Cucilah tangan Anda sebelum, selama, dan setelah melakukan aktivitas bersama teman/keluarga yang berada di lembaga rehabilitasi, rekan kerja, dan banyak orang lainnya.
    • Jauhkan tangan Anda dari mulut selama Anda berada di sekolah atau lingkungan lembaga rehabilitasi.
    • Pastikan tangan Anda telah dicuci bersih apabila Anda baru saja anak kecil yang sedang dirawat karena infeksi cacing kremi. [8]
  2. Hindari menggigit kuku. Ingatlah bahwa kuku merupakan tempat bersembunyi favorit telur cacing kremi. Apabila Anda menyentuhnya atau menggaruk bagian tubuh gatal yang merupakan tempat bersembunyi cacing kremi (pakaian, kulit yang terekspos), kuku jemari Anda akan menjadi tempat persembunyian berikutnya.
    • Jangan gunting kuku terlalu pendek karena jemari akan mengalami gejala penyakit lainnya.
    • Selalu bersihkan bagian di bawah kuku jemari saat mencuci tangan dan mandi. Setiap saat, pastikan area tersebut tetap bersih.
  3. Kenakan pakaian tidur yang pas, celana dalam, dan sarung tangan untuk anak-anak. Pada malam hari, hal ini akan menyulitkan mereka dari menggaruk anus serta mencegah telur cacing menempel.
    • Setiap anggota keluarga sebaiknya mandi di setiap pagi dan mengganti pakaian dalam setiap hari (hindari bak mandi bersama agar air tidak terkontaminasi). Selama proses penyembuhan, mandilah di malam dan pagi hari untuk menyingkirkan telur-telur yang dikeluarkan cacing di malam hari.
  4. Risiko kontak dengan telur cacing kremi akan meningkat apabila Anda makan di kamar.
  5. Gunakan air hangat dan suhu tinggi pada pengering Anda untuk seluruh seprai, sarung bantal, selimut, handuk, dan pakaian yang Anda curigai telah berkontak dengan orang yang terinfeksi. Untuk lebih aman lagi, cucilah semuanya di air hangat.
    • Saat Anda mencuci seprai, pakaian, dan handuk milik orang yang telah terinfeksi (atau yang Anda curigai terinfeksi), lakukan dengan hati-hati. Hindari mengguncang bahan dan cucilah terpisah dari pakaian Anda yang lainnya.
  6. Buka tirai/jendela sepanjang hari karena telur cacing kremi sensitif terhadap cahaya matahari. [9]
    Iklan

Tips

  • Infeksi cacing kremi bukan merupakan tanda rendahnya tingkat kebersihan. Infeksi dapat dicegah menggunakan tindakan pembersihan sederhana, tapi keberadaan cacing tidak mencerminkan tingkat kebersihan seseorang atau rumah.
  • Selalu kenakan pakaian dalam yang bersih dan cuci secara rutin.
  • Di lingkungan sekolah atau penitipan anak yang telah mengalami infeksi meluas, semua individu yang terinfeksi harus diobati pada waktu yang sama. Ulangi tindakan pengobatan dua minggu setelahnya.
  • Pengobatan meliputi dua dosis obat resep dokter atau generik dengan dosis kedua dikonsumsi dua minggu setelah yang pertama.
  • Apabila terdapat infeksi berulang setelah pengobatan, carilah sumbernya. Teman bermain atau teman sekelas anak, anggota keluarga, dan pembantu harus diperiksa.
  • Infeksi berulang dapat terjadi dengan mudah. Seluruh anggota keluarga harus menerima pengobatan apabila satu atau lebih individu di dalam rumah mengalami infeksi.
  • Telur cacing kremi jarang ditemukan di kursi atau sampel air seni.
  • Gunakan Lysol atau pembersih bakteri lainnya alih-alih handuk kain untuk menyeka toilet, wastafel, dan benda-benda lainnya di kamar mandi.
  • Konsultasi dengan penyedia layanan kesehatan sebelum mengobati kemungkinan infeksi cacing kremi.
  • Tempat-tempat yang biasa menjadi lokasi penularan telur cacing kremi:
    • Seprai, handuk, pakaian dalam, piama
    • Toilet dan perlengkapan kamar mandi
    • Makanan, gelas minuman, perlengkapan makan, dan konter dapur
    • Mainan dan bak pasir
    • Meja kerja dan makan di sekolah
Iklan

Peringatan

  • Infeksi cacing kremi sering kali terjadi pada lebih dari satu orang di lingkungan rumah dan lembaga rehabilitasi.
  • Pusat penitipan anak sering mengalami kasus infeksi cacing kremi yang berulang.
  • Hanya karena Anda termasuk dalam suatu kategori risiko, bukan berarti Anda akan terinfeksi atau tidak terinfeksi cacing kremi.
Iklan

Hal yang Anda Butuhkan

  • Senter
  • Plester
  • Obat dari dokter
  • Sabun dan air
  • Air hangat untuk mencuci

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 5.501 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan