Unduh PDF
Unduh PDF
Kalau kamu membaca halaman ini, kamu pasti memiliki keraguan dalam hubunganmu. Mempertanyakan banyak hal dan mencari tahu tentang jati dirimu sangatlah baik untuk hubungan apa pun, tetapi bagaimana caranya mengetahui bahwa rasa tidak nyaman yang kamu rasakan mengatakan bahwa ini adalah waktunya untuk mengakhiri hubunganmu dengannya? Mengakhiri sebuah hubungan tidak pernah mudah, meskipun kamu tahu itu adalah hal yang tepat untuk dilakukan. Pertama, kamu harus yakin bahwa itu adalah pilihan yang tepat dengan melihat apakah tanda-tanda berikut terjadi padamu atau tidak. Lihat langkah 1 di bawah untuk memulai.
Langkah
-
Pikirkan sesuatu yang membuatmu ragu-ragu untuk menerima pasanganmu. Apa kamu ingin dia berubah untukmu? Kalau benar, pertimbangkan juga kalau akan lebih adil jika pasanganmu juga menginginkanmu berubah demi dirinya. Hal lain yang bisa kamu coba adalah menerima sepenuhnya hal-hal yang ingin kamu ubah darinya. Katakan keras-keras: “Aku menerima kalau dia benar-benar malas.” Lalu bertanyalah pada dirimu sendiri: Apakah hal-hal yang baik tentang hubunganmu lebih banyak daripada kekurangannya? Jika ya, cobalah menerima dan mengatasi pasanganmu apa adanya, daripada berusaha membuatnya berubah.
- Kalau ini adalah sesuatu yang besar atau mengganggu, yang tidak bisa kamu biarkan dan dia tidak ingin berubah, mungkin inilah waktunya untuk mengakhiri hubungan kalian.
- Mungkin kamu dan pasanganmu berasal dari latar belakang agama yang berbeda. Jika pasanganmu menolak untuk pindah agama dan kamu juga demikian, yang mana agama sangat penting bagimu, maka ini mungkin adalah tanda untuk berpisah.
-
Pikirkan tentang masalahmu sendiri. Mungkin alasanmu ingin mengakhiri hubungan dengannya adalah karena kamu tidak ingin menghadapi masalah yang timbul dari dirimu sendiri, misalnya rasa tidak aman atau takut ditinggalkan, meskipun alasan itu pasti akan muncul di dalam setiap hubungan. Misalnya, kamu pernah diselingkuhi sebelumnya, dan kamu ingin mengakhiri hubungan dengannya sebelum terlalu dekat dan merasa tersakiti lagi. Itu bukan alasan yang tepat untuk mengakhiri hubungan. Kamu harus menghadapi rasa takutmu, dan bukan lari darinya.
- Kalau kamu berpikir bahwa masalahmu adalah sebabnya, bicarakan hal ini dengan pasanganmu dan cobalah untuk menemukan cara untuk melalui masalah itu bersama.
-
Cari tahu apakah alasanmu menjalin hubungan dengannya adalah karena takut menyakiti perasaan pasanganmu. Kalau kamu adalah tipe orang yang terbiasa membantu orang lain, mungkin sebenarnya di lubuk hatimu kamu tidak menginginkan hubungan ini, tetapi terlalu takut untuk memberitahu dia. Kamu harus menyadari, bahwa kamu sama sekali tidak membantu dia dengan mengasihaninya. Tidak perlu menjadi orang yang harus selalu membuat orang lain merasa senang.
- Kalau kamu sadar bahwa hubunganmu tidak memiliki masa depan, maka mengakhirinya secepat mungkin adalah hal terbaik yang bisa kamu lakukan untuknya, karena kamu akan memberinya kesempatan untuk pulih dari rasa sakit dan menemukan hubungan yang lebih cocok ke depannya.
- Meskipun idealnya mengakhiri hubungan pada waktu tenang, jangan terus-menerus menahan diri hanya karena ulang tahun, pernikahan, hari Valentine, Natal bersama keluarga, atau berjuta-juta alasan lain yang akan membuat situasi “tidak nyaman” untuk mengakhiri hubungan. Hal ini akan terus berlanjut tanpa ada waktu yang tepat untuk mengakhiri hubungan (meskipun beberapa, tentunya, lebih baik dari yang lain).
-
Cari tahu apakah alasanmu menjalani hubungan dengannya adalah karena kau takut sendirian. Apakah kamu takut berstatus lajang? Alasan lain orang-orang terkadang merasa ragu untuk mengakhiri hubungan adalah karena mereka tidak ingin sendirian. Tetapi bersama seseorang sebagai tempat singgah tak hanya tak adil bagi mereka, tetapi juga bagimu sendiri, karena kamu akan berhenti berkembang sebagai individu dan tidak akan menemukan orang yang tepat untukmu. Bacalah artikel-artikel tentang cara untuk menikmati masa lajang dan tetap optimis agar kamu tetap bersemangat menjalani hidup.
-
Bersedia untuk menerima kenyataan bahwa kamu mungkin sudah tidak tertarik padanya lagi. Atau, mungkin dia tidak tertarik sama sekali padamu. Tak seorang pun tahu mengapa kita menyukai atau mencintai orang lain. Terkadang, kita hanya tidak cocok. Atau terkadang, seseorang memiliki perasaan yang dalam, sedangkan yang lain tidak. Hal ini terjadi. Dan rasanya sakit, tetapi ini bukan salah siapa pun. Kasih sayang dan cinta tidak bisa dipaksakan. Kamu mungkin pernah gila cinta pada suatu titik, tetapi sudah berapa lamakah itu? Semakin cepat kamu menerima perasaanmu yang sebenarnya, semakin cepat kamu bisa melakukan sesuatu.
-
Meditasi. Habiskan waktu beberapa lama untuk duduk sendirian dengan mata tertutup, fokuskan perhatian pada napasmu. Meskipun ini mungkin tidak akan memberi pencerahan yang harus kamu lakukan dengan hubunganmu, ini akan membantumu memfokuskan diri dan lebih dekat dengan pikiranmu. Kamu mungkin terlalu sibuk karena panik sampai tidak menyadari bahwa kamu tidak sempat duduk dan mendengarkan apa yang dikatakan pikiran dan tubuhmu.
-
Caritahu apakah kamu merasa malu membawa pasanganmu berjalan-jalan. Ini adalah hal yang penting. Kalau teman pekerjaan atau sekawanan temanmu sedang menikmati hari, apakah kamu senang membawa pasanganmu karena kau tahu betapa hebatnya dia, atau apakah kamu mencari alasan untuk tidak membawanya karena kamu benci membawanya ke situasi sosial?
- Tentu, beberapa orang lebih malu-malu dibanding yang lain dan beberapa situasi akan lebih menyenangkan tanpa adanya pasanganmu, tetapi biasanya, kamu bangga dengan pasanganmu dan senang memamerkannya. Kalau kamu tidak senang dengan pandangan orang lain saat melihatmu bersamanya, maka bagaimana mungkin kau bisa bahagia dalam hubunganmu?
Iklan
-
Sadari kalau kamu memanipulasi atau mengontrol hubungan. Hubungan jenis ini tidaklah sehat. Agar sebuah hubungan dapat bertahan, pasangan yang manipulatif harus mengubah perilakunya. Kalau dia tidak mau atau tidak bisa, akan lebih baik untuk mengakhiri hubungan secepat mungkin. Kalau kamu merasa pasanganmu yang mengatur semua yang kamu lakukan dan mengancammu jika kamu melakukan sesuatu sendiri, maka kamu ada dalam masalah besar.
- Kalau kamu dimanipulasi atau dikontrol, maka ini adalah satu dari kasus langka yang mana kamu mungkin tidak ingin mengakhiri hubunganmu dengan tatap muka; kalau kamu takut dengan reaksi kasar yang mungkin terjadi saat mengakhiri hubungan, lakukan dari jauh dan mintalah temanmu membantu melakukannya.
-
Cari tahu apakah pasanganmu menghargaimu atau tidak. Kalau pasanganmu benar-benar peduli padamu, maka dia tidak akan merendahkan atau mengkritikmu tanpa sebab. Kalau dia memberikan umpan balik yang membangun untuk membantumu menjadi orang yang lebih baik, itu adalah hal lain. Tetapi jika niatnya buruk, itu adalah hal yang berbahaya. Misalnya, kalau kamu menjatuhkan dan memecahkan sesuatu dan pasanganmu mengatakan sesuatu seperti ini, “Kamu benar-benar bodoh, mengapa kamu tidak melihat apa yang kau lakukan sekali saja dalam hidupmu?” maka mungkin itu adalah suatu tanda untuk meninggalkannya dan berpindah pada seseorang yang akan menyayangimu lebih baik.
- Perilaku tidak menghargai pasanganmu mungkin ditunjukkan melalui hal yang lebih halus. Mungkin dia menertawai penampilanmu, menghina pekerjaanmu, atau menunjukkan sesuatu yang tidak pandai kamu lakukan. Itu adalah bentuk tidak menghargai.
-
Cari tahu apakah pasanganmu sering mencacimu atau tidak. Bertengkar sesekali Tidak apa-apa, dan bertengkar dapat menyehatkan hubunganmu kadang-kadang, jika kemudian kamu mendiskusikan rasa frustasimu baik-baik. Akan tetapi, jika pasanganmu sering meneriakimu, tidak setuju denganmu, memanggil namamu, dan terkadang berbuat jahat padamu tanpa alasan, maka ini waktunya untuk pergi.
-
Cari tahu apakah pasanganmu merasa malu dengan hubungan kalian atau tidak. Ini adalah bendera merah “raksasa”. Kalau pasanganmu merasa malu untuk membawamu berjalan-jalan atau bahwa mengatakan kalau kalian berkencan, maka kamu ada dalam masalah besar. Ada beberapa alasan baik untuk seseorang menyembunyikan hubungannya, kecuali dia terlalu muda untuk berpacaran atau punya alasan yang baik untuk menyembunyikan hubungannya dari orang tua yang suka ikut campur. Tetapi, kalau dia ingin menyembunyikan hubungan dari teman atau kenalannya, menolak untuk memegang tanganmu atau berkencan di tempat umum, maka mungkin ini waktunya untuk mengakhiri hubungan. Kamu ingin bersama seseorang yang bangga, tidak malu, dengan dirimu, karena kamu pantas mendapatkannya.
-
Cari tahu apakah kamu atau dia yang selalu ingin dekat. Jika kamu berpelukan, tetapi kamulah yang harus sering memulainya atau membuat panas situasi, mungkin kamu ada dalam masalah. Terutama jika saat memberi ciuman ‘halo’ atau ‘selamat jalan’ dan kamulah yang harus memintanya menciummu, mungkin ada masalah dalam hubungan kalian. Jangan takut untuk mengatakannya; mungkin pasanganmu punya masalah kedekatan atau tidak ingin menyentuhmu karena kamu selingkuh. Apa pun masalahnya, kamu harus menyelesaikannya, karena status quo bukanlah jalan keluarnya.
-
Cari tahu apakah dia memaksamu melakukan sesuatu yang tidak nyaman bagimu atau tidak. Kalau dia membuatmu minum saat kamu tidak menginginkannya, atau melakukan hal-hal ceroboh seperti mengemudi dengan cepat, mengganggu orang tak dikenal, atau membuat dirimu ketakutan, maka inilah saatnya untuk mengakhiri hubungan. Dia tidak menghargai keinginan dan kebutuhanmu dan kamu bisa menemukan orang lain yang benar-benar peduli padamu.
- Mungkin butuh waktu satu menit untuk menyadari bahwa kamu melakukan hal yang tidak nyaman bagimu, hanya karena kamu hanya mencoba mengikuti alur.
Iklan
-
Cari tahu apakah teman-temanmu memperingatkanmu tentang orang yang kamu kencani atau tidak. Meskipun kamu tidak seharusnya mengakhiri hubunganmu hanya karena teman-temanmu berpikir bahwa kamu bisa mendapatkan yang lebih baik , kamu harus mempertimbangkan hubunganmu jika teman-teman, keluarga, dan orang-orang yang mungkin tidak kamu kenal memberitahumu untuk mengakhiri hubunganmu segera. Kalau mereka punya alasan konkret, misalnya dia tidak benar-benar menyukaimu atau memperlakukanmu seperti boneka, maka itu adalah tanda atau fakta yang lebih jelas untuk mengakhiri hubungan.
- Tentu saja, orang lain mungkin tidak mengerti mengenai hubungan kalian dan kamu tidak bisa mendasarkan kualitas hubunganmu hanya karena orang lain menyukai kenyataan jika kalian bersama-sama atau tidak. Tetapi kalau semua orang memberitahumu untuk putus, kamu setidaknya harus mempertimbangkan kalau mereka mungkin punya alasan yang baik untuk memperingatkanmu.
-
Cari tahu apakah semuanya berjalan terlalu cepat atau tidak. Hubunganmu harus bertumbuh dengan sendirinya dan kamu harus menghabiskan waktu untuk memahami satu sama lain. Kalau kamu baru saja bertemu pasanganmu dua bulan lalu dan sudah membicarakan untuk tinggal bersama atau menikah, maka kalian berdua mungkin terobsesi dengan ide komitmen tetapi tidak dengan yang lain. Kalau kamu menjalani hubungan tanpa menghabiskan waktu untuk memahami dirinya, maka kamu perlu melambat atau berhenti.
-
Cari tahu apakah ada pembicaraan tentang masa depan atau tidak. Baiklah, jadi kamu berumur lima belas tahun, tidak masalah untuk tidak membicarakan pernikahan, pindah, karir, ingin punya anak, dan sebagainya. Tetapi jika kamu berumur dua puluh lima atau tiga puluh lima dan sudah berkencan selama beberapa tahun, maka pembicaraan tentang masa depan akan muncul perlahan dan dengan alami. Kalau kalian sudah bersama untuk waktu yang lama dan tidak satupun dari kalian yang menyebutkan rencana masa depan lebih dari satu bulan, maka kemungkinan kalian berdua tidak melihat pasangan kalian sebagai pasangan jangka panjang. Kalau ini masalahnya, kamu harus memikirkan apakah hubungan ini pantas untuk diperjuangkan atau tidak.
-
Cari tahu apakah hubunganmu mengalami masalah serius atau tidak. Meskipun banyak tanda-tanda ketidakseriusan juga menunjukkan perlunya untuk mengakhiri hubungan, ada tanda-tanda yang selalu memberitahumu untuk mengakhiri hubunganmu atau mengubah nada bicaramu dengan serius. Kalau tanda-tanda ini terjadi padamu, maka ini waktunya untuk putus:
- Kamu mengalami pelecehan fisik dan/atau psikologi, eksploitasi keuangan, pelecehan seksual atau keburukan dari pasanganmu melebihi batas kesehatan dan keamananmu.
- Pasanganmu terus-menerus menekanmu untuk melakukan sesuatu yang tidak kamu sukai, misalnya menjadi bagian aktivitas kriminal. Ultimatum kasar dan kata-kata mengancam yang menekanmu menjadi tanda-tanda hubungan yang berbahaya. Jangan termakan kata-kata “Kalau kamu benar-benar mencintaiku, kamu akan melakukan ini…”.
- Perselisihan atau keputusasaan tanpa akhir sudah mengambil alih banyak hal dari kalian – komunikasi, keuangan, dan dukungan emosional.
- Kecemburuan menjadi masalah utama. Sebuah hubungan menjadi tidak sehat jika pasanganmu mencoba membatasi dengan siapa kamu bisa bepergian, kapan, dan berapa lama. Pasanganmu tidak mengatur kehidupan sosialmu; kamulah yang mengaturnya.
- Pasanganmu terlibat dalam penggunaan alkohol atau penyalahgunaan/ kecanduan narkoba sampai dia tidak bisa bebas dari semua itu, dan hidupmu, atau hidup anak-anakmu menderita karenanya.
- Kamu terlibat dalam penggunaan alkohol atau kecanduan narkoba sampai tidak bisa bebas dari semua itu. Kamu tidak menguntungkan siapa pun dengan tetap menjalani hubungan.
- Hubunganmu didasarkan pada fondasi buatan yang tidak lagi dilakukan, misalnya berpesta, hobi bersama, atau hubungan seks tanpa cinta, dan kamu sudah siap untuk melewati semua ini.
-
Cari tahu apakah hubunganmu putus nyambung atau tidak. Pasangan yang benar-benar mencintaimu seharusnya mencintaimu setiap waktu tidak peduli situasi yang terjadi. Jika hubunganmu putus nyambung, maka ini waktunya untuk pergi karena ada sesuatu yang salah. Jangan kembali dan memperbaiki hubungan karena kamu lebih baik tidak merasakan pusing juga sakit hati, dan masih banyak yang menunggumu untuk menemukan mereka.
-
Cari tahu apakah kamu memiliki tujuan hidup yang berlawanan atau tidak. Kalau kamu melihat dirimu sebagai ahli biologi kelautan yang ingin menjelajah dunia dan pasanganmu ingin menjadi guru dan hidup di Texas dekat dengan keluarganya seumur hidupnya, maka kamu ada dalam masalah. Jika kamu tidak ingin punya anak dan dia ingin punya anak tujuh, maka kamu ada dalam masalah. Kalau mimpi dan pandanganmu tentang masa depan tidak sejalan – dan kamu harus segera mengetahui langkahmu selanjutnya – mungkin sudah waktunya untuk berpisah.
- Jika kamu masih remaja, maka ya, tujuan hidupmu mungkin akan berubah dan kamu punya waktu untuk memikirkannya. Tetapi kalau kamu perlu mulai merencanakan masa depanmu sekarang dan tidak memiliki kesamaan dengannya, maka mungkin ini waktunya untuk memikirkan kembali tentang hubungan kalian.
-
Cari tahu jika salah satu dari kalian tidak setia – berulang-ulang. Berselingkuh tidak pernah menjadi tanda yang baik, entah kamu pernah atau sedang berselingkuh karena merasa tidak bahagia dengan hubunganmu. Meskipun kamu belajar memaafkan satu sama lain, kalau hal ini dilakukan berkali-kali, maka kemungkinan besar pasanganmu sudah sangat terluka sehingga hubungan kalian tidak bisa pulih kembali. Mungkin ini adalah cara mengirimkan pesan kepada pasanganmu kalau hubungan kalian tidak cocok.
-
Sadarilah jika kalian hidup terpisah. Ini adalah sesuatu yang sulit. Kamu mungkin sangat mencintai satu sama lain saat sekolah atau kuliah, tetapi sekarang kamu adalah orang yang berbeda dengan teman, mimpi, dan ketertarikan yang berbeda. Kalau satu-satunya kesamaan di antara kalian hanyalah masa lalu, dan itu tidak cukup untuk kalian, mungkin inilah saatnya untuk melangkah maju. Ini adalah salah satu alasan tersulit untuk mengakhiri hubungan, karena ini bukan salah siapa pun, dan kalian berdua pasti masih memiliki rasa satu sama lain, tetapi bukan berarti kalian harus bersama jika kalian tidak cocok sekarang.
-
Cari tahu jika kamu menyembunyikan rahasia dari pasanganmu. Segala bentuk rahasia atau kebohongan, meskipun kamu tidak melakukan perselingkuhan, adalah bendera merah yang mengatakan kalau tidak ada kepercayaan dalam hubungan kalian. Kalian tidak seharusnya menyembunyikan apa pun selain hadiah kejutan dari pasanganmu. Ini berbeda dengan tidak menceritakan komplain terakhirmu tentang pekerjaan padanya karena kamu tahu hal ini akan membuatnya bosan; tetapi menyembunyikan kebenaran bahwa kamu melakukan wawancara pekerjaan di bagian negara lain karena kamu tidak tahu apa yang akan kamu lakukan jika kamu mendapat pekerjaan itu.
-
Cari tahu apakah salah satu dari kalian mau berusaha atau tidak. Kalau kamu terbiasa menikmati piknik romantis, mendaki gunung, merencanakan kencan yang baik, dan merawat satu sama lain saat sakit, tetapi sekarang jarang berusaha untuk mengangkat telepon dan menjawab pesan pasanganmu, maka mungkin kamu perlu lebih berusaha atau mengakhiri hubungan kalian. Kalau kamu atau pasanganmu tidak lagi berusaha, maka di lubuk hati, kamu akan merasa hubungan kalian tidak pantas untuk dilanjutkan.
-
Cari tahu apakah kalian mulai menghabiskan waktu terpisah atau tidak. Mungkin kamu dan pasanganmu sudah secara tidak resmi putus. Kalau kamu menghabiskan kebanyakan akhir pekanmu dengan teman-teman, mengunjungi keluargamu sendirian, atau diam dan melakukan hobimu sendiri dibanding pergi bersama – pikirkan tentang menonton dua televisi yang berbeda di dua ruangan yang berbeda – maka kamu mungkin sudah terpisah menjauh tanpa mengatakan bahwa kalian sudah berakhir. Kalau ini adalah masalahnya, maka inilah waktunya untuk mengakhiri hubungan.Iklan
-
Jangan mengakhiri hubungan dalam keadaan panas. Kalau sebuah hubungan tidak pantas untuk diperjuangkan, kamu akan menyadarinya saat berada dalam keadaan tenang. Ditambah lagi, mengakhiri hubungan karena kemarahan akan membuat perdebatan berakhir lebih sulit. Pastikan semua masuk akan dan sudah dipikirkan baik-baik sebelum memutuskan untuk melakukannya .
-
Coba untuk menghabiskan waktu terpisah kalau kamu membutuhkan waktu untuk memikirkannya. Setujulah untuk tidak bertemu satu sama lain selama satu atau dua minggu, dan pastikan untuk mengklarifikasi kalau kalian masih bersama dan hubungan kalian akan tetap eksklusif selama waktu ini. Jangan habiskan waktu bersama, jangan berbicara di telepon, jangan mengirimi pesan. Percobaan perpisahan ini mungkin akan membantumu menyadari betapa berharganya hubunganmu… atau betapa tidak berharganya. Kalau memang sulit untuk dilakukan saat pertama kali, tetapi kamu menemukan kedamaian tanpa kehadirannya dalam hidupmu, mungkin mengakhiri hubungan adalah ide yang bagus.
- Kalau kamu menikmati hari-hari pertama tetapi kemudian merindukannya dan merasa hidupmu tidak lengkap tanpanya, mungkin kamu harus mencoba memperbaiki hubungan kalian. Lihatlah detailnya di Cara Untuk Memberi Ruang bagi Pasanganmu .
-
Cari tahu apakah hubunganmu pantas untuk diperjuangkan atau tidak. Kalau kamu sudah menghabiskan waktu untuk memikirkan harus mengakhiri hubunganmu atau tidak, maka kamu akan melihat tanda-tanda hubungan baik yang mungkin terjadi padamu juga. Ini adalah beberapa tanda yang mengatakan kalau kamu harus berjuang bersama pasanganmu, meskipun artinya kamu harus melakukan perubahan drastis:
- Ada fondasi pokok tentang nilai-nilai dan kepercayaan yang sama yang dimiliki, terutama nilai spiritual dan moral.
- Kalian masih saling mempercayai satu sama lain; kamu tahu pasanganmu ada di pihakmu dan memiliki keyakinan kalau dia akan bekerja sama denganmu untuk membangun rumah tangga yang lebih baik.
- Saat-saat yang sulit tiba-tiba datang tanpa memberimu waktu untuk menemukan jati dirimu. Masalah kesehatan, trauma, keuangan, regresi dan depresi kecanduan dapat datang tiba-tiba dan membuat semuanya lebih buruk. Beri waktu, biarkan semuanya mereda, dan jadilah teman untuknya sampai semuanya berakhir.
- Kamu terperangkap dalam siklus respon negatif yaitu perilaku negatif yang menyebabkan perilaku yang lebih negatif. Hancurkan siklus tersebut dengan mengontrol reaksi negatifmu sendiri, lakukan perjanjian perdamaian, dan berikan waktu untuk pasanganmu mengatasi sifat negatifnya.
- Kamu cenderung lari dari komitmen setiap kali ada tanda-tanda masalah. Gunakan waktu yang cukup untuk menenangkan diri dan berusahalah untuk menjadi teman lagi. Berkomitmenlah menjadi teman, ingat hal-hal yang kamu sukai tentang pasanganmu, dan bersikaplah peduli padanya. Ini hal yang baik untuk melihat bahwa kamu bisa mengatasi masalah ini, tidak peduli apa pun yang terjadi.
- Kamu sudah berpisah, menjauh perlahan, dan tiba-tiba menemukan dirimu hidup dengan seseorang yang tidak kau kenal. Ini biasanya terjadi karena rasa terabaikan, jadi berusahalah memperbaikinya – berbicaralah, dengarkan, habiskan waktu bersama dan cobalah untuk menemukan kembali cinta.
Iklan
Tips
- Tanyakan pada beberapa teman dekat atau keluarga. Cari tahu pandangan mereka terhadap hubunganmu. Tapi ingat, semua adalah keputusanmu.
- Tuliskan pro dan kontra menjalani hubunganmu. Jika lebih banyak kontra dibandingkan pro, hubungan kalian harus berakhir.
- Tidak peduli siapa pun yang mengakhiri hubungan, lakukan saja. Kalau temanmu meninggalkanmu hanya karena kamu tidak bisa memenuhi harapannya dan kamu selamanya berlari mengejarnya untuk membuat dirimu sempurna, maka berhentilah. Katakan terima kasih pada temanmu untuk membuatmu menyadari kalau kamu perlu berkonsentrasi pada dirimu, bukan padanya. Terimalah kritik secara positif dan lanjutkan hidup dengan kenangan lama yang manis.
Iklan
Iklan