Unduh PDF Unduh PDF

Pernah mendengar penyakit bernama dermatitis perioral? Secara umum, dermatitis perioral adalah penyakit kulit yang lazim menyerang wanita berusia 15 sampai 45 tahun, dan ditandai dengan gejala seperti munculnya ruam kemerahan kecil di sekitar mata, hidung, dan mulut. Jika menemukan gejala semacam itu, jangan khawatir karena berbekal pengobatan medis dan perubahan gaya hidup yang tepat, dermatitis perioral dapat dengan mudah diobati dalam waktu singkat!

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Melakukan Pengobatan Medis

Unduh PDF
  1. Sejatinya, penggunaan krim yang mengandung kortikosteroid secara berkepanjangan adalah salah satu penyebab umum dermatitis perioral. Oleh karena itu, menghentikan penggunaan obat topikal atau kosmetik yang mengandung bahan tersebut mungkin dapat membantu mengobati dermatitis perioral berskala ringan. Jika kortikosteroid harus dikonsumsi untuk kondisi medis yang lain, cobalah meminta rekomendasi mengenai metode pengobatan alternatif yang bisa Anda lakukan kepada dokter. [1]
    • Jika tidak bisa menghentikan penggunaan kortikosteroid secara tiba-tiba, cobalah mengurangi dosisnya secara berkala. Misalnya, Anda bisa mengurangi takaran dan frekuensi penggunaan krim selama beberapa minggu hingga merasa tidak lagi memerlukannya.
  2. Jenis terapi pengobatan topikal ini paling sering digunakan untuk mengatasi kasus dermatitis perioral yang berskala ringan hingga sedang. Oleskan krim setiap hari dengan mengikuti anjuran yang diberikan oleh dokter hingga ruam benar-benar hilang. [2]
    • Kemungkinan, dermatitis perioral membutuhkan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan untuk benar-benar sembuh.
    • Beberapa contoh antibiotik topikal adalah erythromycin , clindamycin , metronidazole , pimecrolimus , dan asam azelat.
  3. Antibiotik oral adalah metode yang paling efektif untuk mengobati dermatitis perioral berskala berat. Umumnya, antibiotik harus diminum setiap hari dengan dosis yang terus meningkat selama 3 sampai 12 minggu. [3]
    • Tetrasiklin dan erythromycin adalah dua jenis antibiotik oral yang lazim diresepkan untuk mengobati dermatitis perioral.
    • Selalu ikuti anjuran dosis yang diberikan oleh dokter ketika mengonsumsi antibiotik.
    • Dokter mungkin akan meresepkan isotretinoin oral jika metode lain tidak berhasil. [4]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Mengubah Gaya Hidup

Unduh PDF
  1. Hindari penggunaan sabun wajah cair atau batangan hingga ruam benar-benar hilang! Selain itu, jangan menggosok wajah dengan gerakan yang terlalu kasar ketika membersihkannya agar ruam tidak semakin teriritasi. [5]
  2. Ingat, melembapkan kulit wajah adalah salah satu metode terpenting untuk mengobati dermatitis perioral! Oleh karena itu, pastikan Anda mengaplikasikan pelembap setiap hari ke kulit wajah, tetapi jangan mengenakan produk yang mengandung pewangi agar ruam tidak semakin teriritasi. [6]
    • Faktanya, mengenakan pelembap mungkin merupakan satu-satunya metode yang perlu diterapkan untuk mengobati dermatitis berskala ringan.
  3. Ingat, paparan sinar ultraviolet dapat membahayakan kondisi kulit, terutama yang sedang terkena dermatitis perioral. Oleh karena itu, jika Anda harus beraktivitas di luar ruangan, jangan lupa mengenakan topi lebar untuk melindungi permukaan kulit wajah. Pastikan Anda juga tidak mengenakan tabir surya di wajah agar kulit tidak semakin teriritasi. [7]
  4. Misalnya, beberapa penelitian menyarankan Anda untuk mengoleskan minyak kelapa ke ruam sebagai pelembap untuk mengurangi peradangan, melawan bakteri, dan mempercepat proses pemulihan kulit. Selain itu, Anda juga bisa mengoleskan gel lidah buaya ke area yang bermasalah untuk mengurangi kemerahan dan memulihkan kondisi beberapa jenis dermatitis. [8]
    • Gunakan kapas untuk mengoleskan selapis tipis minyak ke area yang terkena ruam dengan gerakan melingkar.
    • Oleh karena tidak semua metode pengobatan alami untuk menyembuhkan dermatitis perioral telah teruji secara ilmiah, jangan mengandalkannya sebagai metode utama untuk mengobati kondisi Anda!
  5. 5
    Hentikan penggunaan pasta gigi yang mengandung fluorida. Bagi beberapa orang, kandungan fluorida di dalam pasta gigi dapat menyebabkan terjadinya dermatitis perioral jika bersentuhan dengan kulit. Oleh karena itu, jika seluruh metode di atas tidak berhasil, cobalah mengganti pasta gigi Anda dengan produk yang tidak mengandung fluorida. [9]
    • Pasta gigi yang tidak mengandung fluorida dapat dibeli di berbagai toko kesehatan.
    Iklan

Tips

  • Umumnya, ruam akibat dermatitis perioral memerlukan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan untuk hilang sepenuhnya.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 34.763 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan