Unduh PDF Unduh PDF

Dahulu orang-orang berpikir bahwa makanan pedas dan stres merupakan penyebab utama tukak lambung (luka terbuka pada lapisan lambung). Padahal, sebagian besar tukak lambung sebenarnya merupakan akibat dari infeksi Helicobacter pylori (disingkat H. pylori ). Bakteri H. pylori terdapat di dalam saluran pencernaan pada sekitar 30 persen dari orang-orang Amerika Utara, dan bakteri ini biasanya tidak menyebabkan masalah kesehatan. [1] Namun jika Anda mengalami gejala-gejala tukak lambung, seperti sakit perut, mual dan muntah, maka sangatlah mungkin bakteri H. pylori penyebabnya. Bakteri ini juga berhubungan dengan kanker lambung. Pengobatan terhadap infeksi H. pylori yang paling umum yaitu kombinasi antara antibiotik dan obat-obatan penekan asam lambung.

Bagian 1
Bagian 1 dari 4:

Memastikan Anda Terkena Infeksi atau Tidak

Unduh PDF
  1. Infeksi H. pylori memiliki gejala-gejala yang mirip dengan tukak lambung. Sebagian besar orang yang memiliki bakteri H. pylori dalam saluran pencernaannya tidak akan pernah mengalami gejala apa pun. [2] Jika Anda mengalami gejala-gejala yang seperti gejala tukak lambung, ada kemungkinan bakteri H. pylori penyebabnya. Berikut ini adalah gejala-gejala yang harus Anda ketahui: [3]
    • Nyeri pada perut dengan sensasi terbakar yang bersifat asam
    • Gangguan pencernaan atau nyeri seperti "digerogoti" di dalam lambung
    • Refluks asam (asam lambung naik dari lambung ke esofagus)
    • Mual
    • Tinja berdarah atau berwarna hitam seperti ter
    • Muntah darah
    • Tiba-tiba tidak sadarkan diri
    • Kekakuan pada perut (peritonitis), untuk kasus infeksi yang parah
  2. Nyeri pada perut yang berkepanjangan perlu diobati, terlepas dari penyebab nyeri tersebut. Infeksi tidak akan sembuh dengan sendirinya, oleh karena itu sangatlah penting untuk mengunjungi dokter untuk memastikan bakteri H. pylori adalah penyebabnya atau tidak. Dengan demikian, Anda dapat segera memulai pengobatan untuk menyembuhkan lambung.
    • Meskipun jarang terjadi, infeksi H. pylori dapat menyebabkan kanker lambung. Itulah sebabnya sangatlah penting untuk tidak mengabaikan nyeri perut, tinja berdarah, dan gejala-gejala lainnya yang menandakan adanya infeksi bakteri H. pylori pada saluran pencernaan Anda.
  3. Bicarakan dengan dokter mengenai kekhawatiran Anda bahwa kemungkinan bakteri H. pylori adalah penyebabnya. Dokter akan menguji bakteri H. pylori dengan berbagai metode. Dokter akan memilih metode pengujian yang paling cocok dengan gejala dan kondisi Anda. Berikut ini adalah pengujian-pengujian yang paling umum dilakukan: [4]
    • Pengujian napas urea. Bakteri tersebut menghasilkan senyawa urea. Pengujian napas urea merupakan metode diagnostik yang paling dapat diandalkan. Pengujian ini merupakan pengujian bakteri H. pylori yang paling akurat.
    • Pengujian antigen tinja, yaitu sampel tinja akan diperiksa di laboratorium untuk mengetahui ada atau tidaknya tanda-tanda bakteri H. pylori . Pengujian ini dianggap sebagai pengujian paling efektif kedua.
    • Pengujian darah. Pengujian ini akan mengungkapkan adanya antibodi yang melawan bakteri H. pylori . Pengujian ini memiliki keefektifan sekitar 65 sampai 95%, yang membuatnya menjadi pengujian yang cukup dapat diandalkan.
    • Biopsi. Sampel jaringan akan diambil dari lambung Anda menggunakan prosedur yang disebut endoskopi. Umumnya, biopsi hanya dilakukan jika endoskopi diperlukan untuk alasan-alasan lain seperti mengobati tukak lambung, pendarahan, atau untuk memastikan tidak adanya kanker. [5]
    • Dokter pada umumnya akan melakukan salah satu dari pengujian ini jika gejala-gejala Anda cocok dengan gejala infeksi H. pylori .
  4. Bakteri H. pylori biasanya ditularkan melalui sanitasi dan kebersihan yang buruk. Jika Anda yakin di dalam saluran pencernaan Anda terdapat bakteri ini, Anda harus meminta orang lain yang tinggal di lingkungan yang sama dengan Anda untuk turut diuji. [6]
    • Hal ini penting tidak hanya untuk kesehatan anggota keluarga lainnya, tetapi juga untuk mencegah infeksi berulang kembali.
    • Pengujian ini sangatlah penting untuk pasangan suami istri atau pasangan intim lainnya. Bakteri dapat ditularkan melalui ciuman dengan air liur.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 4:

Memperoleh Pengobatan

Unduh PDF
  1. Karena H. pylori merupakan bakteri, maka infeksi ini dapat diobati dengan pengobatan antibiotik jangka pendek. [7] Pada umumnya, Anda akan diberikan dua jenis antibiotik yang berbeda pada saat yang bersamaan. Kemungkinan besar dokter Anda akan meresepkan salah satu dari antibiotik berikut ini:
    • Amoxicillin , 2 gram 4 kali sehari, selama satu hari, dan Flagyl , 500 mg 4 kali sehari melalui oral, selama satu hari. Pengobatan ini memiliki keefektifan 90 persen.
    • Biaxin , 500 mg dua kali sehari melalui oral selama 7 hari dan Amoxicillin , 1 gram dua kali sehari melalui oral selama 7 hari. Pengobatan ini memiliki keefektifan 80 persen.
    • Anak-anak biasanya akan diberikan Amoxicillin , 50 mg/kg berat badan yang dibagi menjadi beberapa dosis, dua kali sehari (maksimal hingga 1 gram dua kali sehari) selama 14 hari. Bersamaan dengan obat ini, anak-anak juga biasanya akan diresepkan Biaxin : 15 mg/kg berat badan yang dibagi menjadi beberapa dosis dua kali sehari (maksimal hingga 500 mg dua kali sehari) selama 14 hari.
    • Sangatlah penting untuk mengonsumsi antibiotik sampai habis selama satu kurun waktu pengobatan, bahkan setelah gejala mereda. Dokter akan meresepkan antibiotik dalam jumlah yang diperlukan untuk membunuh bakteri tersebut. Meskipun gejala-gejala infeksi sudah mereda, kemungkinan masih ada bakteri H. pylori di dalam sistem pencernaan Anda.
  2. Selain antibiotik, dokter juga akan menganjurkan Anda mengonsumsi obat-obatan pelindung terhadap asam lambung. Obat-obatan ini mencegah tukak lambung menjadi semakin parah. Obat-obatan ini juga akan memberikan waktu bagi lapisan lambung untuk pulih kembali.
    • Lambung secara alami menghasilkan asam untuk membantu proses pencernaan, tetapi ketika Anda mengalami tukak lambung, asam tersebut dapat menyebabkan tukak semakin parah.
    • Pada umumnya, dokter akan meresepkan Bismuth subsalicylate , atau Pepto Bismol . Obat ini akan melapisi perut untuk melindunginya dari asam lambung. Obat ini juga membantu membunuh bakteri H. pylori . [8] Jumlah dan frekuensi dosis obat ini bervariasi tergantung pada jenis antibiotik yang Anda konsumsi.
  3. Dokter juga akan meresepkan obat-obatan golongan penghambat pompa proton. Obat-obatan ini mencegah produksi asam lambung dengan menghambat "pompa-pompa" di dalam sel-sel lambung yang mengaktifkan sekresi asam lambung.
    • Umumnya, Anda akan menerima resep Lansoprazole . Jumlah dan frekuensi dosis obat ini tergantung pada jenis antibiotik yang Anda konsumsi.
    • Anak-anak kemungkinan akan diresepkan Omeprazole , 1 mg/kg berat badan yang dosisnya dibagi dua kali sehari (maksimal hingga 20 mg dua kali sehari) selama 14 hari.
  4. Dokter akan melakukan pengujian kedua setelah empat minggu untuk memastikan tidak ada lagi infeksi H. pylori dalam tubuh Anda. Pastikan Anda mematuhi perintah yang diberikan dokter selama pengobatan dan sebelum sesi pengujian kedua.
    • Jika seluruh anggota keluarga tidak sembuh dari infeksi ini, infeksi ulang dapat terjadi dan memulai siklusnya kembali. Hal ini harus dipastikan setelah empat minggu pengobatan. [9]
    • Jika Anda mengalami gejala-gejala yang parah selama pengobatan, segera buat janji dengan dokter Anda. Obat-obatan antibiotik tidak selalu berhasil dalam mengobati penyakit, dan dokter akan meresepkan pengobatan yang lain untuk Anda.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 4:

Menggunakan Pengobatan Alami

Unduh PDF
  1. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi brokoli dapat membantu menurunkan jumlah bakteri H. pylori . Mengonsumsi brokoli secara teratur memang tidak sepenuhnya membunuh bakteri H. pylori . Namun, cara ini dapat mengurangi populasinya. [10]
    • Memakan seporsi brokoli beberapa kali dalam seminggu dapat bermanfaat bagi kesehatan Anda.
  2. Penelitian menunjukkan bahwa teh hijau menyebabkan penurunan jumlah bakteri H. pylori yang signifikan bagi orang yang meminumnya setiap hari. Teh hijau mengandung kadar polifenol yang tinggi, yang menghambat produksi bakteri H. pylori . [11]
    • Jika Anda tidak menyukai rasa teh hijau, ekstrak teh hijau juga memiliki manfaat yang sama.
    • Minuman anggur merah ( red wine ), yang juga memiliki kadar polifenol yang tinggi, memiliki manfaat yang sama dengan teh hijau.
  3. probiotik merupakan bakteri baik yang mencegah populasi bakteri berbahaya berkembang di luar kendali. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi probiotik secara teratur dapat menjadi cara alami yang bagus untuk mencegah bakteri H. pylori mengganggu kesehatan Anda. [12]
    • Yoghurt, kimchi (hidangan sayuran khas Korea), kombucha (sejenis jamur teh) dan makanan fermentasi lainnya mengandung probiotik.
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 4:

Mencegah Infeksi H. Pylori

Unduh PDF
  1. Faktor utama untuk mencegah infeksi H. pylori adalah mencuci tangan dengan baik dan menjaga kebersihan dengan benar. Anda harus mencuci tangan, terutama setelah menggunakan toilet, atau sebelum memegang makanan. Cucilah tangan Anda dengan cara berikut: [13]
    • Gunakan air hangat (49 derajat celsius) dan 3-5 ml (sekitar 1 sendok teh) sabun cair. Sabun yang Anda gunakan tidak harus sabun antibakteri. Cucilah tangan Anda selama 15-30 detik.
  2. Aturlah pola makan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air dalam proporsi yang cukup. Pola makan ini akan membantu Anda mempertahankan kesehatan yang baik. Memiliki sistem imun yang kuat dapat mengurangi risiko infeksi yang disebabkan bermacam-macam bakteri.
    • Proporsi yang tepat bervariasi tergantung pada berat badan, jenis kelamin, tingkat aktivitas, dll. Namun, asupan kalori haruslah sekitar 2000 kalori dalam sehari, untuk sebagian besar orang. Dapatkan sebagian besar asupan kalori harian dari buah dan sayuran segar, kacang-kacangan dan biji-bijian, dan protein rendah lemak.
    • Meskipun telah mengonsumsi pola makan yang seimbang, 67% ahli diet menganjurkan untuk mengonsumsi suplemen makanan. Suplemen ini akan mengisi nutrisi yang kurang yang tidak dapat dipenuhi oleh makanan saja. [14]
  3. Vitamin C sangatlah penting untuk sistem imun yang sehat. Para dokter umumnya menganjurkan untuk mengonsumsi vitamin C dengan dosis sekitar 500 mg per hari. [15]
    • Perlu diketahui bahwa vitamin C bersifat asam dan dapat mengiritasi lambung. Alangkah baiknya jika Anda untuk mengonsumsi vitamin C dalam bentuk buffered (campuran bentuk asam dan garamnya) atau cobalah mengonsumsi vitamin C melalui makanan. [16] Pilihan makanan yang baik yang mengandung vitamin C antara lain cantaloupe (melon kuning), kubis, buah-buahan sitrus, dan paprika merah. [17]
    • Karena sifatnya yang asam, alangkah baiknya jika Anda membicarakan dengan dokter mengenai suplemen vitamin C yang Anda konsumsi jika Anda sedang dalam pengobatan infeksi H. pylori .
  4. Penelitian menunjukkan bahwa bakteri H. pylori dapat ditularkan melalui air liur. [18] Jika Anda tahu orang tersebut menderita infeksi H. pylori , hindari kontak air liur dengannya sampai Anda memperoleh kepastian pengobatannya berhasil.
    • Sebagai contoh, jika suami/istri Anda menderita infeksi H. pylori , jangan berciuman dengannya, dan jangan berbagi sikat gigi yang sama.
  5. Berhati-hatilah untuk semua yang Anda makan atau minum, terutama ketika bepergian ke negara-negara yang memiliki sanitasi yang buruk. [19]
    • Minum air kemasan ketika mengunjungi negara-negara yang memiliki sanitasi air yang buruk.
    • Hindari makan di truk penjual makanan di pinggir jalan atau truk yang kebersihannya diragukan, dll. Makanlah hanya di restoran yang memiliki standar sanitasi. Peralatan dapur harus dicuci dengan air panas (sepanas yang mampu Anda tahan dengan aman) dan sabun antibakteri.
    • Menggunakan cairan pembersih tangan juga dapat membantu dalam situasi-situasi seperti ini. Mencuci tangan dengan air yang tidak bersih malah lebih berbahaya ketimbang memberikan manfaat.
    Iklan

Tips

  • Pengujian napas urea sangat bagus dilakukan untuk pengujian pascapengobatan. Pengujian darah tidak dianjurkan untuk dilakukan sebagai pengujian pascapengobatan. Antibodi yang diperiksa dalam pengujian darah masih tetap ada setelah bakteri H. pylori mati.
  • Jika saat ini Anda sedang mengonsumsi obat-obatan yang lain atau memiliki masalah kesehatan yang lain, beri tahu dokter Anda. Gabungan obat tertentu dapat berbahaya bagi kesehatan.
  • Jangan menghentikan konsumsi obat sendiri jika Anda mengalami efek samping. Mintalah obat yang lain pada dokter Anda yang tidak akan memberikan efek samping.
  • Pengobatan alami memang sangat membantu, tetapi tidak terjamin dapat menyembuhkan infeksi.
Iklan

Referensi

  1. Adriene Zables PharmD, I Simon MD, Emily Melton MD, Update on H pylori Treatment, American Family Physician 2007 Feb 1, 75(3) 351-358
  2. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/h-pylori/basics/symptoms/con-20030903
  3. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/h-pylori/basics/symptoms/con-20030903
  4. Redeen,F. Petersson,E, Tornkrantz Reliability of Diagnostic Tests for Helicobacter pylori Infection, Gastroenterology Research and Practice Volume 2011 Article ID 940650 doi 10.1155/2011/940650
  5. https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/007501.htm
  6. Yazuz Selem Sari, Didem Can, Vahit Tundi et al. Helico Bacter: Treatment Just The Patient or For the Whole Family?. World Journal of Gastroenterology, Feb 28, 2008 14 (8) 1244-1247
  7. (Adriene Zables PharmD, I Simon MD, Emily Melton MD, Update on H pylori Treatment, American Family Physician 2007 Feb 1, 75(3) 351-358
  8. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3149864/
  9. Yazuz Selem Sari, Didem Can, Vahit Tundi et al. Helico Bacter: Treatment Just The Patient or For the Whole Family?. World Journal of Gastroenterology, Feb 28, 2008 14 (8) 1244-1247
  1. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3925854/
  2. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3925854/
  3. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3925854/
  4. Allison, Aiello Phd, Rebecca Calhoun BS, Vanessa Perez Effective Hand Hygiene in Infectious Disease in the Community Setting: A Meta-analysis , Journal of Public Health 2008 August 98 (8) 1372-1381
  5. Dieticians use and recommend dietary supplements: A Report of a survey, Nutrition Journal, 2012 11 14
  6. http://www.webmd.com/diet/the-benefits-of-vitamin-c
  7. http://www.webmd.com/diet/the-benefits-of-vitamin-c?page=2
  8. http://www.webmd.com/diet/the-benefits-of-vitamin-c?page=2
  9. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC502720/
  10. http://www.jstor.org/stable/pdf/30133627.pdf?seq=1# page_scan_tab_contents

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 16.945 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan