PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Meski diklaim mampu mengobati berbagai masalah pada kulit, cuka apel juga dapat menimbulkan luka bakar yang serius jika terlalu lama berinteraksi dengan kulit atau tanpa sengaja mengenai mata Anda. Jika situasi tersebut terjadi, segeralah membilas cuka dan obati luka bakar minor di rumah. Namun, jika luka terlihat terinfeksi, segeralah memeriksakan diri ke dokter! [1]

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Membasuh Cuka Apel

PDF download Unduh PDF
  1. Perlahan, lepaskan pakaian atau perhiasan di sekitar kulit yang terbakar. Ketika melepas pakaian, berusahalah agar kain tidak bergesekan langsung dengan kulit yang terbakar agar intensitas iritasi tidak bertambah. [2]
  2. Nyalakan keran di kamar mandi dan pastikan tekanan air yang keluar tidak terlalu kencang. Kemudian, bilas area kulit yang terbakar untuk menghilangkan jejak cuka apel dan mengurangi peradangan. Jangan menggosok kulit selagi membilasnya! [3]
    • Jangan pula membersihkan luka dengan sabun.
  3. Jika cuka apel mengenai mata, segeralah melepas lensa kontak atau kacamata yang sedang Anda kenakan, lalu basuh mata sambil terus mengedipkannya selama 20 menit dengan air bersuhu ruang. [4]
    • Jika cuka apel mengenai mata anak Anda, perlahan tuangkan air ke tulang hidung anak, dan minta anak berkedip selama proses tersebut berlangsung. kemudian, basuh matanya dengan air bersuhu ruang selama 20 menit di bawah pancuran, di wastafel, atau di dalam bak mandi.
  4. Dengan kata lain, hanya gunakan air yang bersih dan segar untuk membersihkan luka, terutama karena cairan lain dapat membuat kulit semain teriritasi alih-alih pulih. [5]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mengobati Luka Bakar

PDF download Unduh PDF
  1. Setelah membasuh mata dengan air bersuhu ruang selama 20 menit, segeralah mengunjungi klinik atau rumah sakit terdekat. Hati-hati, jika mengenai mata, cuka apel dapat merusak kornea Anda meski sudah dibasuh. Oleh karena itu, segeralah memeriksakannya ke dokter. [6]
  2. Tuangkan sedikit gel lidah buaya ke area kulit yang terbakar, lalu gosok kulit perlahan dengan tangan yang bersih. [7] Jangan mengaplikasikan salep analgesik atau antiseptik berbahan dasar minyak, seperti Neosporin atau gel petroleum yang berisiko memerangkap suhu panas di dalam luka dan membuat kulit semakin teriritasi. [8]
    • Jangan pernah mengaplikasikan gel lidah buaya ke mata Anda!
  3. Telusuri kotak P3K Anda untuk mencari kain kasa steril. Jika ada, bebat luka dengan tidak terlalu erat untuk melindunginya dari gesekan selagi Anda beraktivitas. [9]
    • Sebaiknya, gunakan perban berpori baik seperti kain kasa alih-alih perban lateks yang berpotensi memerangkap kelembapan di dalam kulit yang terluka.
  4. Jika perlu, konsumsi obat pereda sakit yang bisa dibeli tanpa resep dokter, seperti asetaminofen, ibuprofen , dan naproxen , untuk mengurangi ketidaknyamanan minor yang menyertai luka bakar Anda. Pastikan obat selalu dikonsumsi sesuai anjuran yang tertera pada kemasan obat, ya! Jika setelahnya rasa sakit tak kunjung mereda, segeralah menemui dokter alih-alih menambah dosis atau jenis obat yang dikonsumsi. [10]
    • Jangan mengonsumsi obat-obatan dengan alkohol! Kombinasi tersebut dapat merusak kesehatan hati Anda.
  5. Kondisi kulit harus terus dipantau, setidaknya selama beberapa hari setelah timbul luka bakar. Jika menyadari adanya gejala infeksi, seperti kulit terasa hangat saat disentuh, terlihat memerah, mengeluarkan nanah, atau membengkak, segeralah memeriksakan diri ke dokter. [11]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mencegah Kulit Terbakar

PDF download Unduh PDF
  1. Dengan kata lain, jangan mengaplikasikannya ke area kulit yang sedang terluka atau tergores, terutama karena kandungan cuka di dalamnya mampu membuat kulit semakin teriritasi dan rentan terpapar bakteri penyebab infeksi. [12]
    • Jika terjadi infeksi bakteri, umumnya dokter akan mengobatinya dengan obat antibiotik oral atau topikal.
  2. Kurangi potensi iritasi dengan menjauhkan cuka apel dari area wajah atau genital. Jika cuka apel diaplikasikan ke kedua area yang sangat sensitif tersebut, kemungkinan besar akan timbul sensasi menyengat dan terjadi iritasi pada kulit. Selain itu, hindari pula area di sekitar mata! [13]
  3. Jika terjadi peradangan atau timbul rasa menyengat setelah menggunakan cuka apel, segeralah membilasnya dengan air. Ingat, manfaat cuka apel sebagai obat topikal belum terbukti secara ilmiah. Oleh karena itu, sebaiknya konsultasikan berbagai masalah kulit kepada dokter alih-alih mencoba menggunakan metode pengobatan yang belum teruji. [14]
  4. Sebaiknya, jangan membiarkan cuka apel melekat di permukaan kulit selama lebih dari satu atau dua menit, terutama jika kulit sedang dilapisi bebat khusus, seperti perban. [15] Di bawah bebat, kandungan cuka dalam cuka apel dapat mengikis lapisan kulit dan menimbulkan luka bakar yang serius. [16]
    • Beberapa jenis kulit memiliki sensitivitas yang lebih tinggi terhadap cuka. Itulah mengapa, sulit membuat patokan mengenai kadar eksposur cuka apel yang aman terhadap kulit. [17]
    Iklan

Peringatan

  • Meski cuka apel diklaim mampu mengatasi berbagai masalah kulit atau bahkan menghilangkan tahi lalat, pahamilah bahwa sejatinya, klaim tersebut belum didasari oleh bukti ilmiah yang cukup. Oleh karena itu, sebaiknya tetaplah bertahan pada produk-produk yang penggunaannya memang ditujukan untuk kulit. [18]
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 7.619 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan