Cara Meningkatkan Volume Cairan Ketuban

Unduh PDF
Unduh PDF

Saat Anda menjalani masa kehamilan, rahim Anda akan membentuk kantung ketuban yang akan menghasilkan cairan ketuban. Cairan ini berfungsi sebagai perlindungan bagi bayi Anda saat ia berada di dalam rahim Anda. Oligohidramnion adalah kondisi yang dapat terjadi ketika cairan ketuban Anda berkurang. Hal ini dapat menyebabkan masalah pada kehamilan Anda sehingga sangatlah penting bagi Anda untuk mengembalikan volume cairan tersebut ke tingkat normal melalui intervensi medis maupun rumahan. Bacalah langkah-langkah berikut untuk mempelajari lebih lanjut.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Meningkatkan Volume Cairan Ketuban Melalui Obat-obatan

Unduh PDF
  1. {"smallUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images_en\/thumb\/8\/87\/Increase-Amniotic-Fluid-Step-1.jpg\/v4-460px-Increase-Amniotic-Fluid-Step-1.jpg","bigUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/8\/87\/Increase-Amniotic-Fluid-Step-1.jpg\/v4-728px-Increase-Amniotic-Fluid-Step-1.jpg","smallWidth":460,"smallHeight":345,"bigWidth":728,"bigHeight":546,"licensing":"<div class=\"mw-parser-output\"><\/div>"}
    Pengobatan yang akan diberikan dokter Anda akan didasarkan pada usia kehamilan Anda. Umumnya, dokter akan merekomendasikan salah satu pengobatan yang tercantum dalam bagian ini, serta rehidrasi di rumah, yang diuraikan di dalam bagian kedua dari artikel ini. [1]
    • Jika usia kehamilan Anda belum cukup bulan, dokter akan memantau Anda dan tingkat cairan ketuban Anda dengan sangat cermat. Pemeriksaan-pemeriksaan seperti tes non-stres dan tes stres kontraksi dilakukan untuk memantau aktivitas bayi Anda. Dokter Anda mungkin juga menyarankan salah satu perawatan medis berikut tercantum dalam metode ini.
    • Jika usia kehamilan Anda hampir mendekati cukup bulan, dokter mungkin menyarankan Anda untuk melahirkan melalui operasi caesar karena tingkat volume cairan ketuban yang rendah tepat sebelum kelahiran dapat berbahaya bagi Anda dan bayi Anda.
  2. {"smallUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images_en\/thumb\/2\/25\/Increase-Amniotic-Fluid-Step-2.jpg\/v4-460px-Increase-Amniotic-Fluid-Step-2.jpg","bigUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/2\/25\/Increase-Amniotic-Fluid-Step-2.jpg\/v4-728px-Increase-Amniotic-Fluid-Step-2.jpg","smallWidth":460,"smallHeight":345,"bigWidth":728,"bigHeight":546,"licensing":"<div class=\"mw-parser-output\"><\/div>"}
    Dalam proses ini, dokter akan menyuntikkan cairan ketuban yang bocor kembali ke dalam kantung ketuban dengan menggunakan jarum. Ini akan membantu memulihkan kondisi Anda karena akan meningkatkan jumlah cairan ketuban di dalam rahim Anda. Prosedur ini sangat mirip dengan amniosentesis (prosedur untuk memeriksa volume cairan ketuban Anda), kecuali bahwa alih-alih menarik cairan ketuban, dokter akan menyuntikkan cairan ketuban yang bocor kembali ke dalam kantung ketuban dengan menggunakan jarum. [2]
    • Prosedur ini sering digunakan sebagai perbaikan jangka pendek karena volume cairan ketuban cenderung akan kembali berkurang setelah beberapa minggu. Namun, dokter memilih untuk menggunakan metode ini karena metode ini membantu mereka untuk menemukan masalah yang menyebabkan rendahnya tingkat volume cairan ketuban Anda.
  3. {"smallUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images_en\/thumb\/b\/bc\/Increase-Amniotic-Fluid-Step-3.jpg\/v4-460px-Increase-Amniotic-Fluid-Step-3.jpg","bigUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/b\/bc\/Increase-Amniotic-Fluid-Step-3.jpg\/v4-728px-Increase-Amniotic-Fluid-Step-3.jpg","smallWidth":460,"smallHeight":345,"bigWidth":728,"bigHeight":546,"licensing":"<div class=\"mw-parser-output\"><\/div>"}
    Beberapa wanita hamil dirawat di rumah sakit untuk terapi cairan intravena tambahan jika cara rehidrasi alami (seperti minum banyak air) tidak mampu meningkatkan jumlah cairan ketuban. Jika Anda telah mencoba rehidrasi di rumah dan tidak ada perubahan pada volume cairan ketuban, kemungkinan besar Anda harus diinfus untuk tetap terhidrasi. [3]
    • Setelah tingkat cairan ketuban Anda kembali normal, kemungkinan besar Anda akan dipulangkan.
    • Perlu diingat bahwa terkadang terapi infus akan dilanjutkan sampai Anda siap untuk melahirkan jika Anda mengalami masalah untuk tetap terhidrasi.
  4. {"smallUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images_en\/thumb\/8\/84\/Increase-Amniotic-Fluid-Step-4.jpg\/v4-460px-Increase-Amniotic-Fluid-Step-4.jpg","bigUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/8\/84\/Increase-Amniotic-Fluid-Step-4.jpg\/v4-728px-Increase-Amniotic-Fluid-Step-4.jpg","smallWidth":460,"smallHeight":345,"bigWidth":728,"bigHeight":546,"licensing":"<div class=\"mw-parser-output\"><\/div>"}
    Amnioinfusi adalah ketika Cairan Ringer Laktat atau larutan garam biasa dimasukkan ke dalam kantung cairan ketuban melalui kateter. Hal ini akan meningkatkan jumlah cairan ketuban di sekeliling bayi Anda dan memberikan bantalan tambahan untuk bayi Anda dan tali pusat. [4]
    • Jumlah cairan yang disuntikkan akan tergantung pada seberapa rendah tingkat volume cairan ketuban Anda.
  5. {"smallUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images_en\/thumb\/4\/4e\/Increase-Amniotic-Fluid-Step-5.jpg\/v4-460px-Increase-Amniotic-Fluid-Step-5.jpg","bigUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/4\/4e\/Increase-Amniotic-Fluid-Step-5.jpg\/v4-728px-Increase-Amniotic-Fluid-Step-5.jpg","smallWidth":460,"smallHeight":345,"bigWidth":728,"bigHeight":546,"licensing":"<div class=\"mw-parser-output\"><\/div>"}
    'Shunt' digunakan untuk memindahkan cairan tubuh dari salah satu tempat di dalam tubuh Anda ke tempat yang lain. Dalam hal ini, shunt mengalihkan urin janin ke dalam rongga cairan ketuban Anda jika penyebab rendahnya tingkat volume cairan ketuban Anda karena uropati obstruktif janin (masalah ginjal yang menurunkan volume cairan ketuban). [5]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Meningkatkan Volume Cairan Ketuban dengan Manajemen Rumahan

Unduh PDF
  1. {"smallUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images_en\/thumb\/a\/a6\/Increase-Amniotic-Fluid-Step-6.jpg\/v4-460px-Increase-Amniotic-Fluid-Step-6.jpg","bigUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/a\/a6\/Increase-Amniotic-Fluid-Step-6.jpg\/v4-728px-Increase-Amniotic-Fluid-Step-6.jpg","smallWidth":460,"smallHeight":345,"bigWidth":728,"bigHeight":546,"licensing":"<div class=\"mw-parser-output\"><\/div>"}
    Minumlah minimal 8 sampai 10 gelas air setiap hari. Salah satu cara yang paling sederhana untuk meningkatkan volume cairan ketuban Anda adalah dengan memastikan bahwa Anda selalu terhidrasi. Saat Anda meningkatkan jumlah air yang ada di dalam tubuh Anda, tingkat cairan ketuban Anda juga akan meningkat. [6]
    • Minumlah air sepanjang hari dan cobalah untuk minum air paling sedikit 8 sampai 10 gelas per hari.
  2. {"smallUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images_en\/thumb\/e\/e3\/Increase-Amniotic-Fluid-Step-7.jpg\/v4-460px-Increase-Amniotic-Fluid-Step-7.jpg","bigUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/e\/e3\/Increase-Amniotic-Fluid-Step-7.jpg\/v4-728px-Increase-Amniotic-Fluid-Step-7.jpg","smallWidth":460,"smallHeight":345,"bigWidth":728,"bigHeight":546,"licensing":"<div class=\"mw-parser-output\"><\/div>"}
    Cara yang bagus untuk tetap terhidrasi serta mendapatkan nutrisi yang baik adalah dengan makan buah-buahan dan sayuran yang memiliki konsentrasi air yang tinggi. Sebagaimana yang dinyatakan di atas, saat Anda meningkatkan jumlah hidrasi untuk tubuh Anda, Anda juga akan meningkatkan volume cairan ketuban Anda. Buah-buahan dan sayuran yang baik untuk dimakan saat Anda membutuhkan hidrasi antara lain [7] :
    • Sayur-sayuran seperti: Mentimun (96,7% air), selada kepala renyah/ iceberg lettuce (95,6%), seledri (95,4%), lobak (95,3%), paprika hijau (93,9%), kembang kol (92,1%), bayam (91,4%), brokoli (90,7%), dan wortel kecil (90,4%).
    • Buah-buahan seperti: Semangka (91,5%), tomat (94,5%), belimbing (91,4%), stroberi (91,0%), jeruk bali (90,5%), dan melon kuning (90,2%).
  3. {"smallUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images_en\/thumb\/9\/97\/Increase-Amniotic-Fluid-Step-8.jpg\/v4-460px-Increase-Amniotic-Fluid-Step-8.jpg","bigUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/9\/97\/Increase-Amniotic-Fluid-Step-8.jpg\/v4-728px-Increase-Amniotic-Fluid-Step-8.jpg","smallWidth":460,"smallHeight":345,"bigWidth":728,"bigHeight":546,"licensing":"<div class=\"mw-parser-output\"><\/div>"}
    Beberapa suplemen herbal dapat berfungsi sebagai diuretik yang membuat Anda harus lebih sering buang air kecil. Semakin sering Anda berkemih, semakin besar kemungkinan Anda akan mengalami dehidrasi. Sangatlah penting bagi Anda untuk tetap terhidrasi jika Anda mengkhawatirkan volume cairan ketuban Anda. Suplemen herbal yang harus dihindari antara lain:
    • Ekstrak bunga dandelion, biji seledri, selada air, dan peterseli. [8]
  4. {"smallUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images_en\/thumb\/2\/25\/Increase-Amniotic-Fluid-Step-9.jpg\/v4-460px-Increase-Amniotic-Fluid-Step-9.jpg","bigUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/2\/25\/Increase-Amniotic-Fluid-Step-9.jpg\/v4-728px-Increase-Amniotic-Fluid-Step-9.jpg","smallWidth":460,"smallHeight":345,"bigWidth":728,"bigHeight":546,"licensing":"<div class=\"mw-parser-output\"><\/div>"}
    Jika Anda sedang hamil, Anda tidak boleh meminum alkohol sama sekali karena alkohol tidak baik untuk kesehatan bayi Anda. Alkohol juga dapat membuat Anda dehidrasi dan menyebabkan tingkat volume cairan ketuban Anda menyusut.
  5. {"smallUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images_en\/thumb\/d\/d9\/Increase-Amniotic-Fluid-Step-10.jpg\/v4-460px-Increase-Amniotic-Fluid-Step-10.jpg","bigUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/d\/d9\/Increase-Amniotic-Fluid-Step-10.jpg\/v4-728px-Increase-Amniotic-Fluid-Step-10.jpg","smallWidth":460,"smallHeight":345,"bigWidth":728,"bigHeight":546,"licensing":"<div class=\"mw-parser-output\"><\/div>"}
    Usahakan untuk melakukan paling sedikit 30 sampai 45 menit olahraga non angkat berat dan tekanan setiap hari. Olahraga meningkatkan aliran darah ke berbagai area di dalam tubuh Anda. Jika aliran darah yang beredar di rahim dan plasenta meningkat, maka indeks cairan ketuban dan laju produksi urine janin (frekuensi bayi buang air kecil) juga akan meningkat. Saat bayi Anda mengeluarkan lebih banyak urin ke dalam kantung ketuban, volume cairan ketuban akan meningkat. Olahraga yang harus Anda pertimbangkan untuk Anda lakukan antara lain:
    • Berenang atau aerobik air. Ini adalah olahraga terbaik yang harus dilakukan ketika Anda sedang hamil karena olahraga ini tidak membuat Anda terbebani dengan berat janin yang ada di dalam kandungan Anda.
    • Berjalan dan mendaki ringan.
  6. {"smallUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images_en\/thumb\/2\/2a\/Increase-Amniotic-Fluid-Step-11.jpg\/v4-460px-Increase-Amniotic-Fluid-Step-11.jpg","bigUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/2\/2a\/Increase-Amniotic-Fluid-Step-11.jpg\/v4-728px-Increase-Amniotic-Fluid-Step-11.jpg","smallWidth":460,"smallHeight":345,"bigWidth":728,"bigHeight":546,"licensing":"<div class=\"mw-parser-output\"><\/div>"}
    Jika dokter Anda meminta Anda untuk tirah baring (yang disebut dengan istirahat total), Anda harus berbaring di sisi kiri Anda jika Anda bisa. Saat Anda berbaring di sisi kiri, darah Anda akan mengalir lebih lancar di sepanjang pembuluh darah rahim dan membuat aliran darah bayi juga mengalir dengan lancar. Hal ini dapat meningkatkan indeks cairan ketuban Anda. [9]
  7. {"smallUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images_en\/thumb\/9\/9d\/Increase-Amniotic-Fluid-Step-12.jpg\/v4-460px-Increase-Amniotic-Fluid-Step-12.jpg","bigUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/9\/9d\/Increase-Amniotic-Fluid-Step-12.jpg\/v4-728px-Increase-Amniotic-Fluid-Step-12.jpg","smallWidth":460,"smallHeight":345,"bigWidth":728,"bigHeight":546,"licensing":"<div class=\"mw-parser-output\"><\/div>"}
    Bicarakan dengan dokter Anda untuk mengubah resep Anda jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan inhibitor ACE ( Angiotensin Converting Enzyme ). Inhibitor ACE merupakan obat-obatan yang membantu untuk menurunkan tekanan darah tinggi dengan menghentikan konversi Angiotensin I ke Angiotensin II di dalam tubuh. Meskipun obat-obatan ini biasanya baik untuk dikonsumsi, Anda tidak boleh mengonsumsinya saat Anda sedang hamil karena dapat menurunkan jumlah cairan ketuban yang tubuh Anda produksi. [10]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Memahami Oligohidramnion

Unduh PDF
  1. {"smallUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images_en\/thumb\/9\/96\/Increase-Amniotic-Fluid-Step-13.jpg\/v4-460px-Increase-Amniotic-Fluid-Step-13.jpg","bigUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/9\/96\/Increase-Amniotic-Fluid-Step-13.jpg\/v4-728px-Increase-Amniotic-Fluid-Step-13.jpg","smallWidth":460,"smallHeight":345,"bigWidth":728,"bigHeight":546,"licensing":"<div class=\"mw-parser-output\"><\/div>"}
    Fungsi terpenting cairan ketuban adalah untuk menjaga bayi Anda tetap aman saat ia berada di dalam rahim. Hal ini dilakukan dengan memberi bantalan untuk bayi Anda. [11] Cairan ketuban juga memiliki fungsi-fungsi lainnya, antara lain:
    • Menjaga bayi tetap hangat.
    • Berfungsi sebagai pelumas. Terkadang, beberapa bayi lahir dengan jari tangan dan jari kaki berselaput karena tidak cukupnya jumlah cairan ketuban.
    • Mendorong perkembangan paru-paru dan ginjal yang tepat.
    • Membantu bayi bergerak dengan bebas, yang pada akhirnya membuat bayi dapat melatih anggota badannya dan menjadi kuat.
  2. {"smallUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images_en\/thumb\/2\/2d\/Increase-Amniotic-Fluid-Step-14.jpg\/v4-460px-Increase-Amniotic-Fluid-Step-14.jpg","bigUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/2\/2d\/Increase-Amniotic-Fluid-Step-14.jpg\/v4-728px-Increase-Amniotic-Fluid-Step-14.jpg","smallWidth":460,"smallHeight":345,"bigWidth":728,"bigHeight":546,"licensing":"<div class=\"mw-parser-output\"><\/div>"}
    Oligohidramnion adalah kondisi yang terjadi ketika tingkat volume cairan ketuban Anda sangat rendah (khususnya di bawah 300 ml). Jika Anda khawatir bahwa Anda mungkin telah mengalami kondisi ini, Anda harus selalu bicarakan dengan dokter Anda. Jika Anda khawatir Anda mungkin akan mengalami kondisi ini suatu saat nanti, akan sangat membantu bagi Anda untuk mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan. Gejala-gejalanya antara lain:
    • Kebocoran cairan ketuban.
    • Perut Anda lebih kecil daripada ukuran normal yang menurut Anda sesuai dengan usia kehamilan Anda (berapa lama Anda menjalani kehamilan).
    • Merasa seperti bayi Anda lebih sedikit melakukan pergerakan.
    • Jumlah urin yang lebih sedikit daripada yang diharapkan ketika Anda berkemih.
    • Terlihat kurangnya cairan ketuban ketika Anda melakukan pemeriksaan USG.
  3. {"smallUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images_en\/thumb\/1\/14\/Increase-Amniotic-Fluid-Step-15.jpg\/v4-460px-Increase-Amniotic-Fluid-Step-15.jpg","bigUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/1\/14\/Increase-Amniotic-Fluid-Step-15.jpg\/v4-728px-Increase-Amniotic-Fluid-Step-15.jpg","smallWidth":460,"smallHeight":345,"bigWidth":728,"bigHeight":546,"licensing":"<div class=\"mw-parser-output\"><\/div>"}
    Ada beberapa kondisi atau faktor yang dapat menyebabkan masalah pada volume cairan ketuban Anda. Beberapa penyebab yang paling umum antara lain:
    • Jika bayi Anda berukuran kecil untuk usia kandungannya.
    • Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi saat Anda sedang hamil (kondisi yang disebut pre-eklampsia).
    • Jika sebagian atau seluruh plasenta Anda terlepas dari dinding rahim Anda bahkan sebelum Anda melahirkan. Kondisi ini dikenal sebagai plasenta abruptio .
    • Jika Anda mengandung bayi kembar identik. Jika bayi kembar identik berbagi plasenta, terkadang volume cairan ketuban mereka menjadi tidak seimbang. Hal ini terjadi ketika salah satu bayi mendapatkan lebih banyak darah melalui plasenta daripada yang lain.
    • Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu seperti lupus.
    • Jika usia kehamilan Anda lewat waktu ( post term ). Jika usia kehamilan Anda telah lebih dari 42 minggu, Anda memiliki risiko lebih tinggi terhadap rendahnya tingkat volume cairan ketuban karena fungsi plasenta menurun - cairan ketuban mulai berkurang pada minggu ke-38 kehamilan.
  4. {"smallUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images_en\/thumb\/b\/be\/Increase-Amniotic-Fluid-Step-16.jpg\/v4-460px-Increase-Amniotic-Fluid-Step-16.jpg","bigUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/b\/be\/Increase-Amniotic-Fluid-Step-16.jpg\/v4-728px-Increase-Amniotic-Fluid-Step-16.jpg","smallWidth":460,"smallHeight":345,"bigWidth":728,"bigHeight":546,"licensing":"<div class=\"mw-parser-output\"><\/div>"}
    Volume cairan ketuban yang sebenarnya tidak dapat diukur secara langsung dengan aman, oleh karena itu kondisi ini didiagnosis dengan menggunakan ultrasound yang memeriksa indeks cairan amnion/ketuban (ICA). [12]
    • Batas normal ICA yaitu antara 5 dan 25 cm.
    Iklan

Tips

  • Buatlah kegiatan meminum air menjadi lebih menyenangkan dengan menambahkan tetesan jus buah untuk memberikan sedikit rasa pada air minum.
Iklan

Peringatan

  • Jika Anda sangat khawatir bahwa Anda mungkin memiliki tingkat volume cairan ketuban yang rendah, bicarakan dengan dokter Anda segera.
Iklan

wikiHow Terkait

Cara
Membuat Payudara Tumbuh Lebih Cepat
Cara
Meminum Kreatina
Cara
Menurunkan Nilai Laju Endap Darah
Cara
Menyembuhkan TMJ dengan Latihan Rahang
Cara
Menyusun Rencana Kerja
Cara
Membuat Water Bong dari Botol Plastik
Cara
Mengatasi Puting Datar yang Melesak ke Dalam
Cara
Menghilangkan Perekat Plester dari Kulit
Cara
Mengeluarkan Asap dari Hidung
Cara
Menghitung Tekanan Darah Arteri Rerata
Cara
Tidak Muntah Saat Mabuk Alkohol
Cara
Menyediakan Pispot
Cara
Membuat Diri Anda Menguap
Cara
Membuat Alat Uap
Iklan

Referensi

  1. ↑ Outline in obstetrics. A textbook and reviewer for nurses and midwives by Maria Loreto J. Evangelista – Sia. 2008 Edition
  2. ↑ William’s Obstetrics Twenty-Second Ed. Cunningham, F. Gary, et al, Ch. 21.
  3. ↑ Copel, J., D’Alton, M., et al (n.d.). Obstetric Imaging 1st Edition.
  4. ↑ Maternal & Child Health Nursing: Care of the Childbearing & Childrearing Family 5th Edition. Philadelphia: Lippincott, Williams, & Wilkins.Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2008).
  5. ↑ Brunner & Suddarth's Textbook of Medical-Surgical Nursing 11th Edition. Philadelphia: Lippincott, Williams, & Wilkins.
  6. ↑ http://reference.medscape.com/article/975821-treatment
  7. ↑ http://www.health.com/health/gallery/0,,20709014,00.html
  8. ↑ http://www.huffingtonpost.com/2013/05/31/worst-dehydrating-foods_n_3354216.html
  9. ↑ http://www.jultrasoundmed.org/content/30/4/481.full
  1. ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9406146
  2. ↑ http://www.pennmedicine.org/encyclopedia/em_DisplayAnimation.aspx?gcid=000130&ptid=17
  3. ↑ Nabhan AF, Abdelmoula YA. 2008. Amniotic fluid index versus single deepest vertical pocket as a screening test for preventing adverse pregnancy outcome. Cochrane Database of Systematic Reviews

Tentang wikiHow ini

Bahasa lain
Halaman ini telah diakses sebanyak 195.197 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan