Unduh PDF Unduh PDF

Berbohong dapat menjadi senjata untuk bertahan hidup. Anda juga dapat menggunakan kemampuan tersebut untuk bermain poker. Namun, jangan gunakan kemampuan berbohong Anda untuk melanggar hukum, atau untuk membahayakan diri sendiri serta orang lain. Kebohongan bisa jadi menyakitkan, dan menyebabkan stres bagi orang-orang yang terlibat. Meskipun berbohong hanya dapat diterima dalam segelintir keadaan, kembangkan kemampuan berbohong Anda dengan berlatih dan mengetahui hal yang harus dihindari.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Membangun Kebohongan

Unduh PDF
  1. Berbohonglah hanya jika kebohongan tersebut menguntungkan Anda. Jika Anda membatasi kebohongan, orang-orang tidak akan menyadari saat Anda tidak sengaja berkata jujur. Orang yang rajin berbohong, seperti pembohong patologis, berbohong sedkit demi sedikit sehingga kebohongan mereka pada akhirnya terbongkar. Melacak kebohongan yang Anda lontarkan adalah hal yang sulit, dan orang-orang tidak akan memercayai Anda lagi setelah Anda ketahuan berbohong berulang kali. [1]
  2. Pepatah "rajin pangkal pandai" pun agaknya tetap berlaku saat Anda ingin menjadi pembohong kelas kakap. Semakin sering Anda menuturkan suatu kebohongan, semakin mudah pula Anda menuturkannya. Kebohongan yang dituturkan tanpa persiapan akan sangat mudah terbongkar karena detail yang diberikan akan semakin samar dan kecemasan akan merundung si pembohong. [2]
  3. Semakin banyak kenyataan yang dapat Anda selipkan dalam kebohongan, semakin mudah pula Anda berdusta. Alih-alih dianggap sebagai pembohong, Anda mungkin hanya dianggap memberi kesan "palsu". Berusahalah menghindari pertanyaan terkait kebohongan Anda dengan menyelipkan fakta sebanyak mungkin. [3]
  4. Berpikirlah layaknya seorang pendengar. Pembohong kelas kakap menggunakan kemampuan yang sama dengan komunikator. Berempatilah dengan pendengar, dan ketahui apa yang ingin mereka dengar. Perhatikan apa yang diketahui pendengar, dan ketahui minat serta jadwalnya untuk menghindari cacat saat berbohong. Cacat tersebut bisa jadi menyebabkan si pendengar curiga. [4]
  5. Saat Anda berbohong, Anda mungkin merasa takut dan cemas sehingga tanpa disadari, bahasa tubuh Anda berubah. Anda mungkin menghindari kontak mata, gemetaran, atau memainkan jemari. Orang-orang dapat membaca bahasa tubuh tersebut, jadi hindarilah gerakan tubuh yang tidak biasa Anda lakukan. [5]
    • Sebagian orang bicara dengan lebih cepat atau memberi kontak mata secara berlebihan untuk menutupi kebohongan. Cobalah berbohong di hadapan cermin agar Anda dapat berbohong dengan sempurna.
  6. Pembohong umumnya menghapal kebohongan mereka secara detail, tetapi mungkin kebohongan tersebut rontok saat si pembohong menerima pertanyaan terkait emosi. Ia mungkin menjawab pertanyaan tersebut layaknya mesin. Karena itu, tambahkan emosi saat merancang detail kebohongan Anda. [6]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Menghindari Bahasa Tubuh yang Buruk

Unduh PDF
  1. Tekanan pada bibir bisa jadi merupakan reaksi negatif saat berbohong. Sebelum mengatakan hal-hal negatif, para saksi di pengadilan biasanya menekan bibir mereka. Hindari pertanyaan dengan membiarkan bibir Anda relaks setelah berbohong. [7]
  2. Napas yang terlalu cepat merupakan tanda bahwa Anda merasa tegang atau tidak nyaman. Tarikan napas panjang pun bisa diartikan sebagai persiapan sebelum berbohong. [8]
  3. Banyak orang menyentuh leher mereka, terutama bagian lekukannya, saat merasa tegang atau cemas. Di sisi lain, sebagian orang memainkan atau memperbaiki dasi mereka, alih-alih menyentuh leher secara langsung. [9]
  4. Saat pembicaraan masuk ke topik yang kurang nyaman, Anda mungkin membalikkan tubuh dari lawan bicara. Anda mungkin menggeser posisi duduk di kursi dan membalikkan perut dari orang yang menuduh Anda bohong, atau dari seseorang yang Anda bohongi. Anda juga mungkin membuat "batasan" dengan menyilangkan kaki, meskipun Anda menjaga kontak mata. Hadapkan torso pada pendengar, terutama jika ia baru saja mengajukan pertanyaan yang harus Anda jawab dengan kebohongan. [10]
  5. Dalam percakapan sulit, sebagian orang mungkin menggosok mata atau memperbaiki posisi kacamatanya. Untuk mencegah kecurigaan, letakkan tangan Anda di posisi yang alami dan netral saat berbohong. [11]
  6. Menyembunyikan jempol bisa jadi menunjukkan bahwa Anda merasa tidak nyaman atau sedang berbohong. Saat seseorang menunjukkan empati, jempol mereka muncul ke atas. [12]
  7. Perubahan pola dan perilaku bicara dapat meningkatkan kecurigaan. Saat merasa cemas, seseorang mungkin berbicara lebih cepat, menggunakan nada yang lebih tinggi, atau mengalami kesalahan lebih banyak. Pembohong juga mungkin ingin meyakinkan Anda akan kebohongannya sehingga ia mungkin mengulang detail tertentu saat berbicara. Hindari pengulangan informasi, dan berbicaralah seperti biasa. [13]
    • Saat mengulang informasi, suara pembohong mungkin terdengar lebih kecil di awal dan akhir pernyataan. Ia mungkin tengah mencoba "membaca" pendengarnya, dan mengetahui apakah kebohongannya dipercaya.
    • Pengulangan bisa jadi sulit dibaca, terutama saat berbicara di ponsel. Sinyal ponsel yang lemah mungkin menyebabkan seseorang mengulangi apa yang telah ia ucapkan.
  8. Jeda bicara yang wajar berbeda-beda, tergantung budaya. Namun, jika Anda berbicara dengan jeda, Anda mungkin dianggap sedang mengumpulkan bahan untuk berbohong. Mengatakan hal seperti "Pertanyaan bagus!" juga dapat dianggap sebagai penundaan. [14]
    • Jeda saat bicara terjadi pada siapa saja sehingga tanpa konteks yang jelas, akan sangat sulit mendeteksi kebohongan semata dari jeda bicara.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Menjaga Kebohongan

Unduh PDF
  1. Berbicaralah dengan konsisten. Anda mungkin kesulitan melacak kebohongan, tergantung seberapa besar kebohongan yang Anda sampaikan. Ingatlah detail yang Anda ucapkan meskipun detail tersebut tidak ditanyakan. Pastikan Anda tidak memberi informasi yang berbeda pada orang yang berbeda. [15]
  2. Berkomitmenlah pada kebohongan Anda. Keraguan akan membuat dusta yang Anda tuturkan terbongkar dengan cepat. Awalnya, Anda mungkin merasa sangat takut dan bersalah saat berbohong, dan bahasa tubuh Anda akan berontak. Namun, setelah berbohong, berkomitmenlah pada kebohongan tersebut. Tuturkan kebohongan itu layaknya fakta. [16]
    • Sebagian orang menyukai rasa tegang yang muncul saat berbohong, dan tidak merasa malu atau bersalah karenanya. Berbohong bukanlah sesuatu yang dianggap lazim sehingga wajar jika Anda merasa kesulitan berbohong dan tidak menyukainya.
  3. Jika Anda dituduh berbohong, putar balikkan tuduhan tersebut. Ajukan pertanyaan seperti " Kok kamu tidak percaya?" atau "Kamu juga pernah, 'kan?" [17]
  4. Politisi umumnya menggunakan teknik ini untuk mengalihkan perhatian masyarakat. Umumnya, melemparkan tuduhan bukanlah sesuatu yang menyenangkan sehingga orang-orang akan mencari cara untuk menghindarinya. Mislanya, jika seorang politisi mendapat pertanyaan tentang isu ekonomi, ia mungkin mengalihkan pembicaraan ke arah imigrasi. Atau, jika Anda dimarahi karena pulang larut malam, Anda mungkin malah membahas sang kakak yang bepergian tanpa SIM. [18]
  5. Hindari tanggung jawab setelah berbohong dengan memandang rendah atau membiarkan tuduhan, atau mengakui tuduhan hingga si penuduh puas. Jika Anda dapat membelokkan tuduhan, Anda pun akan bebas dari amukan. [19]
  6. Orang-orang mungkin mengajukan berbagai pertanyaan untuk menangkap kebohongan Anda. Pastikan Anda merancang detail dan jawaban spesifik untuk pertanyaan tersebut. [20]
    Iklan

Tips

  • Percayalah pada kebohongan yang Anda lontarkan untuk menjadi pembohong yang baik.
  • Berbohonglah dengan singkat. Semakin besar kebohongan Anda, semakin banyak detail yang harus Anda ingat.
Iklan

Peringatan

  • Kebohongan bisa jadi berbahaya dan menyakitkan. Anda mungkin dapat terjebak masalah saat ketahuan.
  • Jangan gunakan kemampuan berbohong untuk melanggar hukum, atau untuk membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 2.799 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan