Unduh PDF Unduh PDF

Anda mungkin pernah mendengar mitos bahwa untuk menjadi wanita yang bahagia seutuhnya, Anda perlu menikah. Pada zaman dahulu, pandangan tersebut mungkin dianggap benar, tetapi sekarang tidak lagi. Berdasarkan sensus terbaru di Amerika Serikat, lebih dari setengah populasi Amerika Serikat adalah para lajang. Baik saat Anda harus memilih satu dari beberapa hubungan atau sudah memutuskan untuk melajang, inilah waktu yang tepat untuk berfokus pada kehidupan Anda dan kebahagiaan sendiri.

Bagian 1
Bagian 1 dari 4:

Berfokus Kepada Diri Sendiri

Unduh PDF
  1. Anda lebih sering meluangkan waktu sendiri daripada bersama orang lain, dan Anda pasti sudah belajar menikmati kesendirian. Salah satu kunci dalam menjadi wanita lajang yang bahagia adalah merasa nyaman saat meluangkan waktu sendiri dan memahami bahwa Anda tidak harus selalu dikelilingi orang lain. Pada akhirnya, Anda bisa menemukan aspek-aspek diri yang dicintai, termasuk beberapa hal yang perlu diubah. Proses penemuan jati diri ini tak ternilai dan membantu Anda menjadi sosok wanita lajang yang bahagia. [1]
  2. Saat melajang, Anda memiliki lebih banyak waktu untuk diri sendiri. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengembangkan minat di luar dunia kerja dan hubungan lain. Kejar hal yang membuat Anda bahagia, memuaskan diri, atau menarik perhatian Anda. Jangan biarkan pekerjaan dan orang lain memengaruhi hal yang perlu Anda kejar. Pilih sesuatu yang dapat membawa keceriaan atau kepuasan. [2]
    • Anda bisa mencoba bersepeda, yoga, mengikuti klub membaca, atau mendaftarkan diri di pusat kesenian untuk mengikuti kelas menjahit.
  3. Pikiran negatif hanya akan melahirkan sikap negatif, dan hal tersebut dapat merusak kebahagiaan. Sebagai gantinya, perhatikan apa yang ada di sekitar, pikirkan hidup Anda secara mendalam, dan evaluasi situasi yang ada. Pikirkan tentang teman-teman, keluarga, pekerjaan, tempat tinggal, koleksi, hobi, kesehatan, dan kecerdasan Anda, kemudian apresiasi hal-hal tersebut. Dengan berfokus pada hal-hal positif, Anda bisa mengubah sudut pandang pribadi menjadi perspektif yang dipenuhi rasa syukur dan kebahagiaan. [3]
  4. Anda mungkin ingin menjalin hubungan di masa mendatang, dan waktu yang lebih tepat untuk mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkan dari pasangan adalah saat Anda sedang merasa bahagia dan melajang. Tentukan alasan Anda merasa bahagia saat ini dan watak atau aspek apa pada pasangan Anda di masa mendatang yang dapat meningkatkan kebahagiaan tersebut. Inilah momen terbaik untuk menentukan apa yang diinginkan, diharapkan, dan dibutuhkan dalam hubungan. Selain itu, sekarang adalah waktu yang tepat untuk secara jelas mengetahui hal-hal yang Anda anggap dapat merusak hubungan. [4]
    • Mungkin Anda berharap calon pasangan bisa memiliki tingkat pendidikan tertentu atau mengikuti satu partai politik.
    • Di sisi lain, Anda mungkin merasa bahwa seseorang yang tidak bisa memperlakukan pelayan dan orang asing dengan baik bukanlah calon pasangan yang tepat.
    • Luangkan waktu untuk meyakinkan diri dengan aspek hubungan yang dianggap paling penting, serta hal-hal yang masih bisa Anda toleransi.
  5. Anda adalah wanita lajang yang bahagia, dan Anda berhak memanjakan diri. Sebenarnya, Anda memang perlu memanjakan diri. Berbelanjalah sesuka hati sesekali dan, jika anggaran yang ada mencukupi, jadikan “hadiah kecil” ini sebagai bagian dari pengeluaran bulanan. Prioritaskan diri dan sesekali berikan penghargaan kepada diri sendiri karena sudah menjadi sosok yang mengagumkan. [5]
    • Jadwalkan hari spa.
    • Nikmati layanan waxing alis setiap bulan.
    • Pergilah ke bioskop.
    • Beli tas yang selama ini Anda idamkan.
    • Pesan kamar di hotel termewah di kota untuk satu malam.
    KIAT PAKAR

    Klare Heston, LCSW

    Pekerja Sosial Klinis
    Klare Heston adalah pekerja sosial klinis independen berlisensi. Dia mendapatkan gelar Master dalam bidang pekerjaan sosial dari Virginia Commonwealth University pada 1983.
    Klare Heston, LCSW
    Pekerja Sosial Klinis

    Berfokuslah untuk mencari kebahagiaan dan kepercayaan diri dari dalam. Klare Heston, pekerja sosial klinis berizin di Amerika Serikat mengatakan, “Pada akhirnya, hidup berjalan sesuai perasaan kita mengenai diri sendiri, baik saat kita terikat dalam hubungan atau melajang. Kita tidak bisa mendapatkan semua harga diri dari pasangan. Kita harus mau mendapatkannya dari dalam diri dan belajar mencintai diri sendiri.”

  6. Anda tidak harus memilih antara hubungan dan karier. Pandangan kuno ini secara akurat tidak mewakili secara kesempatan bagi para wanita modern. Sebagai wanita lajang, Anda tentunya memiliki lebih banyak kesempatan untuk berfokus pada peningkatan karier karena waktu dan fleksibilitas yang ada bisa dicurahkan untuk diri sendiri. Raih kesempatan profesional untuk mengembangkan dan melatih diri dengan memanfaatkan fleksibilitas yang ada. [6] Kesempatan-kesempatan tersebut mencakup:
    • Anda diminta bepergian secara berkala atau bahkan ditawarkan untuk dipindahkan ke tempat lain dengan posisi yang lebih baik.
    • Anda diminta bekerja lembur (tanpa jadwal tetap).
    • Anda memiliki beberapa pertemuan jaringan yang perlu dihadiri sepulang jam kantor.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 4:

Merawat Hubungan

Unduh PDF
  1. Manusia adalah makhluk sosial dan penelitian menunjukkan bahwa seseorang merasa lebih bahagia saat memiliki ikatan emosional dengan orang lain. [7] Namun, hal ini tidak lantas berarti bahwa Anda harus menjalin hubungan dengan seseorang agar bisa merasa bahagia. Hubungan-hubungan platonik sama membahagiakannya dengan hubungan romansa, dan tidak boleh disepelekan begitu saja sebagai sumber kebahagiaan. [8]
  2. Adanya lingkaran pertemanan dan jaringan dukungan merupakan sesuatu yang wajib dimiliki wanita lajang yang bahagia. Wanita cenderung mudah membangun persahabatan daripada pria karena wanita biasanya lebih senang bersosialisasi. Selain itu, semua orang membutuhkan sahabat dekat—sosok yang bisa didatangi untuk berbagi suka dan duka, serta menunjukkan jati diri yang sebenarnya. [9]
    • Beberapa wanita memang tidak begitu senang bertemu orang lain atau bersosialisasi. Jika Anda merasa kurang nyaman bertemu orang-orang baru, coba ikuti berbagai grup pertemuan atau libatkan diri dalam aktivitas yang diminati. Secara alami, Anda akan bertemu orang-orang yang meminati setidaknya satu hal yang sama dengan Anda. [10]
  3. Waktu, uang, dan energi yang ada milik Anda seorang. Anda bisa meluangkannya sesuai keperluan, tanpa perlu bertanya kepada orang lain. Ini artinya akan lebih mudah bagi Anda untuk meluangkan waktu bagi sahabat dan keluarga. Seperti halnya memiliki jaringan dukungan yang baik, penting pula bagi Anda untuk menjadi anggota dari jaringan dukungan orang lain. [11]
    • Tanyakan apakah orang tua Anda ingin menikmati makan malam di luar setiap minggu.
    • Undang teman-teman Anda untuk menikmati anggur bersama.
    • Minta sahabat atau keluarga mengajak Anda berlibur singkat ke atraksi wisata populer.
    • Rencanakan petualangan kemah dengan teman-teman atau saudara.
  4. Beberapa wanita takut melajang karena tidak ingin kesepian saat tua atau sakit. Seiring bertambahnya individu yang memutuskan untuk melajang, terdapat komunitas-komunitas baru yang terbentuk untuk kelompok lanjut usia yang melajang. Komunitas-komunitas intensional ini menawarkan persahabatan, dukungan, dan sosialisasi. Adanya rencana untuk menghadapi masa tua dan kondisi sakit sebagai wanita lajang dapat mengurangi kecemasan dan ketidakpastian sehingga Anda bisa merasa lebih bahagia. [12]
    • Komunitas-komunitas ini bukanlah grup pensiunan. Namun, ada beberapa grup pensiunan untuk individu lajang.
    • Komunitas intensional biasanya menaungi koperasi, yayasan atau organisasi nirlaba privat khusus, atau bahkan komune.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 4:

Menanggapi Kritik

Unduh PDF
  1. Banyak kelompok masyarakat memprioritaskan dan bahkan mengagung-agungkan pernikahan sebagai pencapaian tertinggi wanita. Sejak kecil, masyarakat telah mengajarkan para wanita bahwa mereka harus tumbuh, mencari pasangan, dan menikah agar bisa berbahagia. Namun, ini mungkin bukan jalan hidup yang sesuai untuk Anda, dan tidak masalah jika Anda merasa seperti itu. [13]
    • Anda bisa menemukan contoh ekspektasi sosial di berbagai tempat, mulai dari iklan produk pembersih, acara televisi, hingga iklan cetak gaun pengantin dan cincin pertunangan.
    • Dewasa ini, pernikahan biasanya dianggap sebagai persatuan yang didasari oleh cinta dan rasa saling menyayangi, dan bukan kesepakatan finansial atau keamanan antara da keluarga. Ingatkan mereka yang mengkritik Anda bahwa wanita tidak harus menikah agar bisa merasa aman atau meraih kesuksesan. [14]
    • Jika status lajang tidak disukai di budaya Anda, mintalah keluarga untuk menjelaskan kekhawatiran mereka dan bersiaplah jika Anda tidak sepakat dengan apa yang mereka anggap terbaik. Tidak masalah jika Anda tidak menyetujui pandangan mereka.
  2. Latar belakang budaya keluarga dapat memberikan tekanan besar bagi Anda untuk menikah. Jika keluarga sering bertanya kapan Anda akan menikah, atau berencana menjodohkan Anda dengan seseorang, ingatlah dorongan budaya ini sebelum Anda menunjukkan kekesalan. Dengan mempertimbangkan ekspektasi budaya seperti ini, Anda justru bisa mengetahui cara terbaik untuk menanggapi tekanan dari keluarga. [15]
    • Ingat pula bahwa Anda mungkin perempuan pertama di keluarga yang tetap melajang dan berhasil menjadi sosok yang mandiri dan bahagia. Gambaran sosok seperti ini mungkin masih asing bagi sebagian orang.
  3. Pahami bahwa selalu ada orang-orang yang tidak bisa menerima bahwa Anda tidak mencari calon pasangan. Mereka biasanya mengajukan pertanyaan seperti “Apakah kamu sudah menyerah?”, “Memangnya kamu tidak ingin bahagia?”, atau bahkan “Apa salahnya berhubungan dekat dengan orang lain?”. Namun, pertanyaan-pertanyaan ini biasanya datang dari niat yang baik karena penanya tidak memahami bahwa Anda bisa berbahagia tanpa pasangan. Persiapkan jawaban untuk membalas pertanyaan tersebut sejak awal agar Anda tidak merasa tertekan. Selain itu, pastikan Anda menanggapi pertanyaan dengan jawaban singkat dan tak bertele-tele agar penanya tidak memberikan pertanyaan tambahan.
    • Sebagai contoh, jika seseorang bertanya, “Memangnya kamu tidak ingin merasa bahagia?”, Anda bisa menjawab, “Tentu saja. Inilah mengapa aku saat ini berfokus pada diriku sendiri dan kebahagiaanku. Aku memutuskan untuk melajang dan aku cukup puas dan bahagia. Aku pun tidak sedang mencari hubungan. Terima kasih karena sudah memikirkan tentang kebahagiaanku.” Anda juga bisa melemparkan jawaban lain seperti “Aku tidak merasa lebih sedih dengan status lajangku dibandingkan kamu dengan pernikahanmu.”
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 4:

Menghadapi Kekecewaan

Unduh PDF
  1. Anda adalah sosok wanita lajang yang kuat dan mungkin selama ini mendambakan seorang anak (atau baru saja menyadari bahwa Anda menginginkannya). Mungkin Anda merasa kecewa dengan status lajang yang ada dan merasa bahwa status tersebut membatasi pilihan Anda untuk memiliki anak. Untungnya, Anda tetap bisa memiliki anak, bahkan sebagai wanita lajang jika memang mau. [16]
    • Dewasa ini, Anda memiliki banyak pilihan yang tidak tersedia untuk para wanita lajang 15 tahun yang lalu. Jika Anda ingin memiliki anak, Anda bisa mencari mengadopsi anak, dan bahkan menjadi orang tua asuh.
    • Di sisi lain, Anda mungkin merasa kurang sreg untuk membesarkan anak sebagai seorang lajang. Anda tidak sendiri. Sekitar 20% wanita di Amerika Serikat tidak memiliki anak, dan jumlah ini meningkat setiap tahunnya.
  2. Tidak semua orang yang melajang kesepian, dan tidak semua orang yang kesepian selalu merasa seperti itu. Anda adalah seorang wanita lajang dan mungkin merasa kecewa karena tidak sedang menjalin hubungan. Setiap hari, Anda diserang oleh beragam gambar dan penguatan budaya yang “menyuruh” Anda untuk segera menjalin hubungan. Hal ini membuat Anda semakin sadar bahwa Anda tidak memiliki hubungan romansa dengan siapa pun. Baik karena pilihan maupun tidak, Anda saat ini melajang. Mengakui keinginan untuk menjalin hubungan terkadang sulit dilakukan karena pengakuan tersebut membuat Anda merasa rendah diri dan rapuh. [17]
    • Jika Anda melajang karena pilihan pribadi, mungkin sesekali Anda bisa mencoba menjalin hubungan. Hal ini wajar. Ingatlah bahwa Anda tidak memiliki komitmen mutlak untuk melajang dan bisa mengubah pikiran kapan pun. Namun, Anda juga tidak “wajib” mengubah pandangan atau pikiran tersebut.
    • Jika Anda kecewa karena tidak menjalin hubungan, cobalah berkencan. Bergabunglah dengan situs web kencan, ikuti klub lajang atau bahkan klub hobi. Di sana, Anda bisa bertemu dengan para lajang dengan pola pikir yang sama.
  3. Meskipun sedang melajang, tidak berarti Anda merasa kesepian. Anda berada di posisi yang tepat untuk memilih keluarga sendiri—teman-teman yang paling disayangi. Anda bisa saling mendukung satu sama lain, tertawa, merayakan sesuatu, dan menangis bersama-sama. Inilah keluarga yang Anda buat dan meskipun tidak sedang menjalin hubungan seperti orang lain, Anda tentunya tidak merasa sendiri. [18]
  4. Mungkin Anda tidak pernah membayangkan akan membesarkan anak seorang diri, tetapi inilah kenyataannya. Anda merasa cemas, menangis, merayakan sesuatu, dan mendisiplinkan si kecil sendiri. Di sisi lain, Anda juga tidak memiliki pasangan untuk berkeluh kesah, dan ini menjadi tantangan tersendiri. Mungkin kondisi ini tidak sesuai dengan gambaran Anda mengenai keluarga, dan Anda merasa sedikit kecewa. Namun, kenali dan akui kelebihan yang Anda miliki, apresiasi kekuatan dan ketabahan yang ada, dan yang paling penting, ketahui kapan Anda bisa menghubungi sahabat dan keluarga untuk meminta bantuan. [19]
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 1.836 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan