Unduh PDF Unduh PDF

Bagi orang pemalu, menonjolkan diri atau membuat sosok mereka dikenali tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Anda salah satunya? Di satu sisi, Anda memiliki kecenderungan untuk menghindari orang lain. Namun di sisi lain, Anda juga ingin dikenali oleh orang-orang di sekitar Anda. Kontradiksi inilah yang membuat keinginan Anda kerap tidak terwujud. Jika Anda benar-benar ingin dikenali oleh orang lain, cobalah belajar menonjolkan diri di tengah keramaian, meningkatkan interaksi sosial dengan orang lain, dan mengubah pola pikir Anda mengenai interaksi sosial dan rasa malu.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Menonjolkan Diri di Tengah Keramaian

Unduh PDF
  1. Ingat, tidak ada orang yang perlu memalsukan identitas hanya untuk menonjolkan dirinya di depan orang lain. [1] Menjadi sosok yang introver atau pemalu bukanlah suatu kejahatan. Setiap manusia memiliki karakter yang berbeda; tidak semua orang bisa bersikap sangat bersahabat dalam segala situasi. Hargai dan cintai diri Anda karena memiliki karakter yang unik dan berbeda dari orang lain. Bahkan, beberapa orang justru menganggap orang pemalu sebagai sosok yang manis dan menarik; toh tidak semua orang tertarik kepada sosok yang selalu mampu menghidupkan suasana kapan pun dan di mana pun!
    • Mengakui karakter pemalu Anda justru dapat meningkatkan kesan positif Anda di hadapan orang lain. [2] Jelaskan pula bahwa Anda sedang berusaha menekan rasa malu tersebut; pengakuan tersebut dapat memancing reaksi positif dari orang lain dan membantu Anda menonjolkan diri.
  2. [3] Terkadang, seseorang telanjur terperangkap dalam kebiasaan berpakaiannya sehingga lupa mengeksplorasi cara baru untuk mengekspresikan dirinya lewat pakaian dan perhiasan.
    • Jika Anda menyukai warna-warna terang, cobalah mengenakan pakaian bernuansa kuning, oranye, atau merah muda. Sebisa mungkin, hindari warna-warna dasar seperti hitam, cokelat, abu-abu, dan putih.
    • Jangan mengaplikasikan segala sesuatunya dengan berlebihan (misalnya, memakai pulasan wajah yang terlalu tebal atau mengenakan pakaian yang terlalu mentereng); tonjolkan siapa diri Anda yang sebenarnya tanpa harus menciptakan kesan negatif dalam benak orang lain.
    • Jika mencoba gaya atau warna rambut baru dapat membuat Anda lebih percaya diri, jangan ragu melakukannya.
  3. Orang-orang pemalu kerap menolak menjadi pusat perhatian dan memilih “bersembunyi” di sudut-sudut ruangan. Buang kebiasaan tersebut jauh-jauh dan berbaurlah di tempat-tempat yang bisa membuat Anda “terlihat”, seperti di tengah-tengah ruangan.
    • Jika Anda takut merasa canggung atau sendirian, cari orang yang Anda kenal; berdirilah di sampingnya dan berinteraksilah dengannya di sepanjang acara.
  4. Komunikasi nonverbal berkontribusi sangat besar dalam proses komunikasi antarmanusia. [4] Pastikan Anda berfokus pada kesan yang ditunjukkan oleh bahasa tubuh Anda.
    • Tersenyumlah dan tunjukkan ekspresi wajah positif lainnya, seperti raut penuh perhatian. Tiru emosi orang lain; tunjukkan bahwa Anda berempati terhadap mereka.
    • Jangan menyilangkan tangan dan kaki Anda. Tangan atau kaki yang disilangkan menunjukkan bahwa Anda sedang menutup diri dari – atau bahkan marah kepada – orang lain.
    • Jangan merosot di tempat duduk atau menunjukkan sikap tubuh yang kurang percaya diri. Tegakkan tubuh Anda dan lebarkan bahu Anda sewajar mungkin; tunjukkan bahwa Anda juga memiliki kekuatan dan kepercayaan diri.
    • Haptic , atau berkomunikasi melalui sentuhan, adalah cara ampuh untuk menonjolkan diri dan menunjukkan kepada orang lain bahwa Anda menyukai mereka. [5] Anda dapat merangkul atau bahkan memeluk lawan bicara. Namun ingat, pastikan Anda memberikan sentuhan yang masih berada dalam batas wajar dan bisa diterima oleh lawan bicara.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Meningkatkan Interaksi Sosial

Unduh PDF
  1. Kepercayaan adalah faktor terpenting untuk meredakan rasa malu dan membantu Anda dikenali oleh orang lain. [6] Alih-alih berbaur dalam situasi yang dipenuhi orang asing, cobalah terlebih dahulu membangun interaksi dengan orang-orang yang sudah Anda kenal. [7]
    • Sampaikan kekhawatiran yang Anda rasakan kepada sahabat-sahabat Anda.
    • Beri tahu sahabat atau kerabat mengenai keinginan Anda untuk lebih menonjolkan diri. Setelah itu, mintalah mereka memberikan nasihat yang relevan.
  2. Memiliki perencanaan dapat membantu meredakan rasa malu, sekaligus meningkatkan kepercayaan diri Anda untuk berinteraksi dengan orang lain. Pikirkan berbagai jenis interaksi yang mungkin Anda lakukan dalam sebuah situasi. Setelah itu, rencanakan apa yang sebaiknya Anda katakan atau lakukan dalam berbagai kemungkinan interaksi tersebut.
    • Pikirkan apa yang bisa Anda lakukan untuk mencairkan suasana jika harus berinteraksi dengan orang baru atau orang yang tidak Anda kenal dengan baik. [8] Misalnya, Anda bisa membuka percakapan dengan bertanya, “Kau melihat berita di televisi semalam?”. Anda juga bisa menceritakan film atau serial televisi yang baru-baru ini Anda tonton. Kemungkinan, Anda akan menemukan bahwa dia juga memiliki ketertarikan yang sama.
    • Bersiaplah menghadapi segala situasi. Jika guru di kelas meminta Anda untuk menjawab pertanyaannya, jangan kembali “bersembunyi” di balik bayang-bayang. Kemungkinan, Anda justru akan dianggap lebih “normal” oleh teman-teman sekelas jika bisa menjawab pertanyaan tersebut dengan percaya diri, sekalipun jawaban Anda belum tentu benar.
  3. Sosok Anda akan sulit dikenali jika Anda terus-menerus menghindari proses interaksi dengan orang lain. Berinteraksi dengan orang baru adalah cara ampuh untuk menonjolkan diri dan melatih keberanian Anda. Jangan lupa untuk selalu menunjukkan sikap yang bersahabat! [9]
    • Lakukan kontak mata dengan orang lain, lalu tersenyumlah dan katakan “halo” dengan nada yang bersahabat. [10]
    • Tunjukkan ketertarikan Anda kepada orang tersebut. [11] Dengarkan kata-katanya dengan baik; sesekali anggukkan kepala Anda untuk menunjukkan bahwa Anda memahami perkataannya.
    • Lontarkan pertanyaan dan sebut nama lawan bicara Anda; orang-orang suka mendengar namanya disebut. [12]
    • Singgung sesuatu yang Anda atau dia sukai, dan biarkan topik percakapan mengalir dengan sendirinya.
  4. Berinteraksi melalui media sosial dapat membantu menekan rasa malu Anda, sekaligus memudahkan Anda mengenalkan diri kepada orang lain. [13]
    • Facebook adalah media sosial yang tepat jika Anda ingin berkenalan dengan orang baru. Namun ingat, bergabung dengan Facebook pun tidak ada gunanya jika Anda tidak mau berinisiatif menjalin interaksi dengan orang lain. Jangan bergantung sepenuhnya kepada internet!
  5. Banyak orang pemalu mengaku rasa malu mereka mereda ketika mereka mau mencoba keluar dari zona nyaman dan berpura-pura menjadi ekstrover. [14] Meski demikian, ini hanyalah solusi sementara yang tidak efektif untuk diterapkan secara jangka panjang.
    • Salah satu cara ampuh untuk meningkatkan kepercayaan diri adalah dengan berpura-pura percaya diri. Pada satu titik, Anda akan terbiasa melakukannya dan tidak perlu berpura-pura lagi.
  6. Beberapa orang mengonsumsi alkohol atau obat-obatan tertentu untuk mengatasi masalahnya. [15] Alkohol atau obat-obatan mungkin memang dapat meningkatkan kepercayaan diri Anda sesaat, namun tidak akan mampu menghilangkan rasa malu atau membantu menonjolkan diri Anda dalam kurun waktu yang lama. Jika Anda menggantungkan diri pada alkohol atau zat-zat lainnya, kemungkinan besar Anda justru akan dihadapkan kepada masalah baru – yaitu kecanduan berkepanjangan – yang akan merugikan masa depan Anda.
  7. Manfaatkan situasi kelompok untuk melatih kemampuan menonjolkan diri Anda. [16]
    • Cobalah mencari kelompok yang relevan di situs Meetup.com.
    • Ikuti kelas-kelas yang spesifik di pusat kebugaran terdekat, seperti kelas yoga, zumba , atau bahkan panjat tebing.
  8. Jika rasa malu atau kecemasan sosial Anda tidak tertolong lagi (termasuk jika Anda terus-menerus khawatir dihakimi atau dinilai negatif oleh orang lain), pertimbangkan untuk meminta bantuan dan pendampingan ahli. [17] [18]
    • Hubungi pihak asuransi yang menaungi Anda dan mintalah daftar psikolog, konselor, atau rumah sakit yang bisa membantu Anda.
    • Jika Anda tidak memiliki asuransi kesehatan, cobalah menelusuri laman internet untuk mencari organisasi kesehatan lokal yang bisa membantu Anda dengan biaya rendah atau bahkan gratis.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mengubah Pola Pikir

Unduh PDF
  1. Tidak jarang, benak orang pemalu dikuasai oleh pikiran-pikiran negatif yang menyulitkan mereka berinteraksi dengan orang lain seperti, “Orang lain menghalangi eksistensiku”, “Aku tidak semenarik orang lain”, atau “Aku kesulitan menentukan harus berbicara apa kepada orang lain”. [19]
    • Sadari jika pikiran-pikiran negatif semacam itu mulai muncul. Setelah itu, belajarlah mengevaluasi pola pikir yang mampu memicu munculnya rasa cemas atau grogi dalam diri Anda.
    • Pikirkan beberapa “pikiran pengganti” yang bisa disuarakan ke dalam benak Anda kapan pun pikiran-pikiran negatif tersebut muncul.
  2. Meyakinkan atau meneguhkan diri dapat membantu Anda mengelola rasa malu yang muncul dalam berbagai situasi sosial; akibatnya, Anda akan terbantu untuk lebih berani dan menonjol di depan banyak orang. [20]
    • Jika rasa malu atau cemas mulai muncul, katakan kepada diri Anda, “Sekarang aku memang merasa cemas, namun aku tahu aku mampu mengatasinya".
    • Jika Anda ingin menonjolkan diri namun masih dihantui oleh rasa cemas, katakan kepada diri Anda, “Aku merasa malu namun ingin orang-orang mengenaliku. Aku tahu aku bisa berbaur di tengah-tengah ruangan. Aku pasti bisa mengelola kecemasanku dan menonjolkan diri di hadapan orang lain".
    • Kapan pun Anda merasa tidak percaya diri, pikirkan ini, “Sekalipun aku pemalu, aku tetap layak menerima cinta dan persahabatan yang tulus. Aku menarik; aku keren!"
  3. Manfaatkan waktu senggang yang Anda miliki untuk melatih keterampilan sosial Anda. [21] Misalnya, berfokuslah untuk melatih cara tersenyum, serta keterampilan bertanya dan mendengarkan Anda. [22]
    • Anda juga bisa mengikuti kelas khusus yang ditujukan untuk melatih keterampilan sosial atau mengikuti proses terapi kelompok.
    • Salah satu organisasi yang didirikan untuk melatih kemampuan berkomunikasi di depan umum adalah Toastmasters. Kenali Toastmasters lebih dekat dengan mengunjungi situsnya. [23]
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 4.216 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan