Unduh PDF
Unduh PDF
Genre fiksi ilmiah menjadi populer sejak Mary Shelley menerbitkan karyanya Frankenstein di tahun 1818 dan kini ragamnya telah banyak digunakan dalam buku dan film. Genre ini mungkin tampak menantang dibuat, tetapi jika sudah membayangkan cerita yang bagus, Anda bisa menuliskannya dengan lancar. Setelah Anda memperoleh inspirasi dan desain untuk latar dan karakter, Anda bisa menuliskan cerita fiksi ilmiah yang akan dinikmati pembaca!
Langkah
-
Bacalah cerita penulis fiksi ilmiah lama dan baru untuk mengetahui ide yang sudah pernah diwujudkan. Kunjungi perpustakaan atau toko buku dan cari buku fiksi ilmiah yang menarik bagi Anda. Dengan demikian, Anda akan mengetahui cara menuliskan genre ini secara efektif. [1] X Teliti sumber
- Coba baca karya-karya Ray Bradbury, H.G. Wells, Isaac Asimov, dan Andy Weir.
- Minta rekomendasi buku atau penulis yang bagus kepada guru bahasa atau pustakawan.
- Baca karya penulis sesuai format yang ingin dituliskan, misalnya seperti penulis skenario jika Anda ingin membuat skenario film atau penulis cerita pendek untuk cerpen.
-
Tonton film fiksi ilmiah untuk memperoleh inspirasi secara visual. Cari film dengan premis yang menarik minat Anda dan butuh waktu beberapa jam untuk ditonton. Tuliskan catatan terkait adegan atau ide yang Anda suka sehingga bisa dirujuk kemudian ketika menulis. Dengarkan dialog untuk memahami cara karakter berbicara dalam genre ini. [2] X Teliti sumber
- Tonton film seperti Jurassic Park, Blade Runner, Alien, atau Star Wars, serta film-film baru seperti The Martian, Ex Machina, Interstellar, dan Arrival.
-
Carilah jurnal daring atau ilmiah untuk menemukan terobosan terbaru. Lazimnya penemuan baru dipublikasikan di banyak majalah atau jurnal. Cari dan baca berita terbaru di bidang ilmiah di koran atau jurnal. Tuliskan semua penemuan atau artikel yang menarik sehingga ide bisa dituangkan dalam tulisan. [3] X Teliti sumber
- Cari jurnal yang membahas berbagai area dalam bidang ilmiah, misalnya “Alam” atau “Sains”.
- Cobalah berlangganan jurnal versi digital atau arsip jika ingin mendapatkan akses lebih mudah.
-
Jangan ketinggalan berita dunia terkini untuk memperoleh inspirasi di dunia nyata. Kalau Anda berencana menuliskan cerita fiksi ilmiah yang berlatar belakang masa depan, gunakan kejadian yang terjadi saat ini untuk membantu membentuk jagat cerita. Tonton atau dengarkan berita dari seluruh dunia untuk mendapatkan inspirasi. Hal ini membantu Anda mengembangkan masa depan yang lebih realistis, atau bahkan sesuatu yang bisa disertakan dalam dunia Anda sendiri. [4] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, jika muncul berita tentang penemuan supervirus baru, Anda bisa menuliskan cerita tentang beberapa penyintas terakhir atau bagaimana usaha untuk menemukan obatnya berakhir buruk.
-
Gunakan model tesis “ What if …” (bagaimana jika... ) untuk menciptakan premis cerita. Ajukan pertanyaan berikut pada diri Anda: “Bagaimana kalau hal ini benar-benar terjadi?” atau “Bagaimana kalau hal ini memang nyata?” Bahas ide-ide Anda berdasarkan riset atau inspirasi untuk menuangkannya ke kertas. Tandai ide yang menurut Anda kuat dan kembangkan menjadi beberapa kalimat yang menambah detail cerita. [5] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, pertanyaan “ What if ” untuk Jurassic Park adalah “Bagaimana jika dinosaurus dihidupkan kembali untuk hiburan manusia?”
Iklan
-
Pilih periode waktu cerita. Walaupun fiksi ilmiah biasanya berlatar belakang di masa depan, sebenarnya genre ini bisa berlatar belakang kapan saja. Anda bisa membuat cerita invasi alien di kota kecil pada tahun 1950-an, atau membuat cerita perjalanan waktu ke masa lampau. Pikirkan periode waktu terbaik untuk cerita dan gunakan sebagai latar belakang. [6] X Teliti sumber
- Latar belakang yang berada jauh di masa depan memungkinkan Anda menjelajahi ide dengan lebih bebas, sedangkan cerita di masa lampau akan agak mengekang.
- Kalau latar belakang cerita yang akan dibuat berada di masa lampau, pastikan Anda meriset periode terkait untuk mengetahui teknologi apa saja yang dipakai pada waktu itu, kejadian yang berlangsung, dan cara orang di zaman tersebut berbicara. Riset juga pakaian yang dikenakan dan budaya yang diikuti.
-
Riset lokasi asli dan sejarahnya untuk disertakan dalam dunia Anda. Bahkan jika cerita mengambil tempat di planet nan jauh di sana, ambil inspirasi dari budaya dan kejadian di Bumi. Hal ini akan menambah keandalan cerita sehingga terasa lebih nyaman dan membumi. [7] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, latar cerita The Handmaid’s Tale berlangsung pada masyarakat masa depan, tetapi teman perbudakan dan perlakuan terhadap perempuan berasal dari budaya asli.
- Bereksperimenlah dengan berbagai campuran berbagai praktik budaya saat membuat ras alien. Sebagai contoh, Anda bisa membuat suku alien dengan budaya nomaden dan berpakaian seperti Viking.
-
Sertakan sains asli dalam cara kerja di dunia Anda. Bahkan jika Anda ingin orang bisa terbang, Anda harus menjelaskan cara kerja dan alasannya. Sebaiknya sebagian besar cerita fiksi ilmiah Anda berdasarkan kenyataan sehingga pembaca bisa merujuknya ke hal yang dikenalnya. Kalau tidak, pembaca bisa tersesat di jagat yang Anda buat. [8] X Teliti sumber
- Kalau Anda memperkenalkan teknologi baru yang sepenuhnya asing bagi pembaca, pastikan untuk mencantumkan detail yang dipahami mereka.
- Misalnya, The Martian menggunakan sains asli untuk mengirimkan awak ke Mars dan caranya bertahan hidup di sana ketika terlantar.
-
Gunakan kelima indra ketika menjelaskan latar belakang. Pikirkan apa saja yang dilihat, didengar, dicium, dikecap, dan dirasakan karakter dalam cerita. Hal ini membantu Anda menciptakan latar belakang yang lebih jelas untuk dibayangkan pembaca sehingga bisa merasa menjadi bagian cerita. [9] X Teliti sumber
- Buat daftar terkait hal-hal yang dialami karakter ketika pertama kali tiba dalam latar. Apa yang dilihatnya? Siapa saja yang berada di sana?
- Sebagai contoh, jika cerita Anda mengambil tempat di dunia yang lautannya sudah mengering, Anda bisa menjelaskan panas, rasa, dan bau air di udara, dan tumpukan besar garam di lembah dan bukit tempat laut dulunya berada.
-
Tuliskan deskripsi setiap latar belakang sehingga Anda memahaminya. Tuliskan satu paragraf yang menjelaskan lanskap, orang-orang, budaya, dan hewan untuk setiap lokasi yang disertakan. Pikirkan adegan besar dalam lokasi dan cara karakter berinteraksi dengannya. Kalau Anda perlu membubuhkan lebih banyak detail terkait kehidupan liar atau keunikan khusus dunia Anda, kembangkan lebih lanjut. [10] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, jika Anda akan melakukan penjelasan singkat dari Pandora dari film Avatar, Anda bisa menuliskan: “Pandora adalah planet hutan besar yang dihuni ras humanoid biru dan berekor bernama Na’vi. Na’vi adalah ras berupa masyarakat kesukuan yang dipimpin kepala suku dan dibimbing pemandu spiritual. Ras ini memuja dan terikat dengan kehidupan liar yang subur dan penuh warna di sekitar mereka.”
Iklan
-
Berikan kekurangan kepada tokoh utama. Walaupun seorang pahlawan sepertinya tidak boleh memiliki kelemahan, Anda perlu memberikannya sesuatu sehingga pembaca bisa berempati kepadanya. Mungkin, si pahlawan akan melakukan apa pun untuk menyelamatkan diri, bahkan jika berarti dia harus membunuh, atau mungkin si pahlawan teramat egois dan hanya peduli diri sendiri. Lakukan tukar pikiran terkait kekurangan diri tokoh utama dan pilih satu untuk karakter Anda. [11] X Teliti sumber
- Misalnya, kekurangan Superman adalah dia akan melakukan apa saja untuk menyelamatkan dunia, tetapi dia tidak akan membunuh. Kalau Superman berada dalam situasi yang memaksanya harus menyakiti seseorang dapat membuatnya melakukan keputusan menarik dan menjaga pembaca tetap tertarik.
-
Berikan kualitas penebusan kepada antagonis. Layaknya protagonis yang sebaiknya tidak sepenuhnya baik, ada baiknya orang jahat Anda juga tidak sepenuhnya jahat. Tokoh antagonis yang jahat hanya karena perannya memang sebagai orang jahat akan membuat karakternya terasa datar dan hambar. Berikan kualitas penebusan bagi antagonis, misalnya melakukan apa pun untuk menyelamatkan anaknya, sehingga pembaca bisa bersimpati dengannya. [12] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, HAL dari film 2001: A Space Odyssey menilai kru manusia membahayakan misi dan memutuskan untuk menyingkirkan mereka.
- Ingat bahwa antagonis adalah pahlawan dalam ceritanya sendiri.
- Apabila antagonis Anda adalah monster, ia tidak membutuhkan kualitas penebusan, tetapi akan menarik kalau memilikinya. Misalnya, si monster berburu manusia untuk memberi makan anak-anaknya alih-alih hanya untuk bersenang-senang.
-
Berikan keunikan kecil yang dilakukan karakter karena kebiasaan atau kebutuhan. Quirk (kekhasan) adalah tindakan kecil yang dilakukan karakter yang pada awalnya tampak aneh, tetapi membantu pembaca lebih memahami jati diri karakter tersebut. Mungkin, karakter terus memeriksa senjatanya karena terlalu waspada atau pernah hilang di masa lalu. Entah Anda menjelaskan keunikan ini atau tidak, buatlah sehingga mudah dipercaya dalam jagat Anda. [13] X Teliti sumber
- Apabila karakter memiliki keunikan yang lumayan aneh, misalnya suka menyiram badan dengan air untuk menjaga cairan tubuh, Anda perlu menjelaskannya sehingga pembaca tidak kebingungan.
-
Berikan tujuan dan motivasi kepada karakter yang bisa dirasakan pembaca. Motivasi karakter merupakan pendorong cerita dan memungkinkan pembaca bisa bersimpati kepadanya. Pikirkan alasan karakter melakukan tindakan tertentu dan apa yang ingin dicapainya secara keseluruhan. Pertimbangkan cara Anda akan bereaksi dalam situasi serupa sehingga bisa didasarkan kepada kenyataan dan membuat tidakan karakter tampak wajar. [14] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, karakter dapat termotivasi untuk menjelajahi semesta demi menemukan obat yang mampu menyembuhkan penyakit di planet rumahnya.
-
Tuliskan latar belakang karakter jika membantu Anda mengenali jati dirinya. Walaupun Anda tidak perlu menyertakan cerita latar karakter dalam tulisan, hal ini akan membantu Anda mengembangkan karakter lebih dalam. Tuliskan nama karakter, usianya, asal muasal, caranya dibesarkan, dan pengalaman yang mengubah hidupnya. Usahakan menulis beberapa paragraf untuk setiap karakter utama. [15] X Teliti sumber
- Gambar tampilan karakter yang Anda inginkan, jika ia adalah ras alien atau sesuatu yang masih belum dikenal pembaca dengan baik.
Iklan
-
Gunakan templat “Petualangan Sang Pahlawan” untuk mengisahkan cerita. "Petualangan Sang Pahlawan" (alias A Hero’s Journey ) adalah alat penuturan cerita umum yang memastikan karakter utama menjalani lika-liku emosi selama perjalannya. Tokoh utama Anda memulai dari dunia yang damai dan aman, tetapi sesuatu atau seseorang memaksanya untuk keluar dari zona nyaman. Sepanjang cerita, dia akan menghadap cobaan terberat sebelum menebusnya dan menyelamatkan keadaan. Jalani 12 langkah Petualangan Sang Pahlawan untuk tokoh utama Anda. [16] X Teliti sumber
- Anda bisa menemukan 12 langkah Petualangan sang Pahlawan di sini: http://www.tlu.ee/~rajaleid/montaazh/Hero's%20Journey%20Arch.pdf .
- Petualangan Sang Pahlawan bukanlah merupakan cara baku untuk menuliskan cerita, tetapi akan membantu jika inilah pertama kalinya Anda menulis cerita.
- Templat ini paling cocok untuk tulisan panjang, seperti novel atau skenario.
-
Tulis kerangka seluruh cerita sehingga Anda mengetahui apa yang perlu ditulis. Awali dengan menuliskan ringkasan cerita di paragraf 1. Gunakan setiap kalimat untuk menjelaskan bagian terpenting dalam cerita. Kemudian, ambil setiap kalimat dalam paragraf dan kembangkan menjadi lebih mendetail. Teruskan bekerja mundur untuk menambahkan detail cerita. Hal ini dikenal sebagai “ snowflake method ” (metode butir salju). [17] X Teliti sumber
-
Pilih sudut pandang cerita yang akan digunakan. Tentukan apakah cerita akan fokus pada satu karakter atau jika Anda ingin pembaca melihat dari berbagai sudut pandang. Kalau Anda menggunakan sudut pandang pertama, gunakan kata ganti saya/aku dan Anda hanya bisa menuliskan apa yang dilihat dan dipikirkan karakter. Untuk sudut pandang orang ketiga, gunakan “mereka” dan pakailah narator untuk mengisahkan cerita. [18] X Teliti sumber
- Sudut pandang orang ketiga terbatas memungkinkan Anda menulis sebagai narator, tetapi pembaca hanya menerima pikiran dan perasaan prontagonis.
- Sudut pandang orang ketiga serbatahu ( omniscient ) menggunakan narator, tetapi Anda bisa berganti ke pikiran dan perasaan karakter apa saja di dalam cerita.
- Meskipun Anda bisa menggunakan sudut pandang orang kedua, yaitu pembaca adalah prontagonis dan menggunakan kata “Anda/kamu”, cara ini sangat jarang dipakai.
-
Temukan nada suara untuk tulisan. Suara Anda adalah apa yang akan menjadikan tulisan Anda unik dan berbeda dari penulis lainnya. Gunakan pengalaman pribadi dan bahasa Anda untuk membantu membentuk cara menulis Anda sehingga pembaca bisa mengalami cara bercerita Anda. Suara Anda bergantung pada sudut pandang yang digunakan. [19] X Teliti sumber
- Beberapa contoh nada suara di antaranya sarkastis, antusias, acuh tak acuh, misterius, masam, muram, tajam, angkuh, pesimistis, dan seterusnya.
- Nada suara juga bisa formal atau informal. Suara tulisan Anda bisa dibentuk oleh oleh sudut pandang yang dipakai untuk menulis. Sebagai contoh, Anda bisa menggunakan slang atau bahasa informal jika menulis dalam sudut pandang orang pertama.
-
Berlatihlah menulis dialog yang bisa dipercaya . Pertimbangkan setiap asuhan, edukasi, usia, dan karier karakter saat membuat dialog karakter. Usahakan tidak menggunakan dialog untuk membeberkan informasi secara kaku dan tidak alami. [20] X Teliti sumber
- Pastikan setiap karakter terdengar berbeda atau pembaca akan kesulitan mengenali karakter yang sedang berbicara.
- Hindari klise seperti, “Apa kamu memikirkan apa yang kupikirkan?” atau “Perasaanku tidak enak.”
- Dengarkan bagaimana orang mengobrol di kehidupan nyata sehingga Anda mengetahui cara seseorang berbicara. Coba minta izin untuk merekam percakapan dan menuliskan audio rekaman.
-
Atur kecepatan cerita sehingga tindakan cukup sering terjadi. Anggap cerita terdiri dari 3 babak, yaitu di babak pertama prontagonis memulai petualangannya, konflik terjadi di babak kedua, dan di babak ketiga semuanya selesai. Anda bisa mempercepat atau memperlambat kecepatan cerita menggunakan bab pendek dan panjang, memakai detail, atau beralih subplot. [21] X Teliti sumber
- Gunakan bahasa mendetail, tetapi jangan pernah terlalu menjelaskan supaya tidak menjemukan tulisan Anda.
- Ragamkan panjang kalimat sepanjang tulisan. Kalimat pendek dibaca lebih cepat. Kalimat panjang, seperti yang satu ini, akan membuat cerita tampak lebih lambat dan memengaruhi perasaan pembaca saat membaca cerita.
-
Tuliskan sampai Anda merasa cerita sudah lengkap. Novel fiksi ilmiah cenderung berisi sekitar 100.000 kata, tetapi jangan jadikan aturan baku. Tanyakan diri apakah Anda sudah mencapai titik cerita yang diinginkan, atau jika semuanya sudah terjelaskan dengan baik. Kalau jawaban semuanya adalah ya, artinya Anda sudah selesai! [22] X Teliti sumber
- Minta pendapat orang lain terhadap cerita Anda untuk memperoleh sudut pandang lain dari tulisan Anda. Mereka bisa menangkap hal-hal yang terlewatkan oleh Anda.
-
Ulas kembali draf pertama setelah dibaca seluruhnya. Diamkan draf pertama Anda selama beberapa minggu atau bulan untuk memperoleh jarak dari cerita Anda. Buka draf pertama dan kemudian mulai dokumen baru untuk bekerja di halaman kosong. Ulas semua catatan yang Anda buat atau yang diberikan semua orang yang telah membaca cerita Anda, dan buat perubahan yang diperlukan pada tulisan. [23] X Teliti sumber
- Buat beberapa revisi sampai Anda merasa cerita sudah sepenuhnya selesai.
- Cari editor atau copywriter untuk membantu menilai dan merevisi draf Anda.
Iklan
Tips
- Jangan takut menulis sesuatu yang mungkin tidak akan pernah terjadi. Sains merupakan dasar cerita, tetapi tulisan Anda juga fiksi sehingga jangan takut melenceng dari fakta.
- Kalau sudah selesai, Anda bisa menerbitkan cerita Anda sendiri atau memasukkannya ke kompilasi cerita pendek.
Iklan
Peringatan
- Jangan persis meniru ide orang lain. Selalu buat perubahan atau gunakan sudut pandang lain.
- Ketika Anda terserang writer's block (mandek penulis), jangan langsung menyerah dengan cerita yang dibuat. Istirahatlah sementara waktu.
Iklan
Referensi
- ↑ https://medium.com/@chewnami/5-tips-for-writing-science-fiction-stories-a499307a9612
- ↑ https://medium.com/@chewnami/5-tips-for-writing-science-fiction-stories-a499307a9612
- ↑ https://www.standoutbooks.com/3-golden-rules-writing-science-fiction-book/
- ↑ https://www.standoutbooks.com/3-golden-rules-writing-science-fiction-book/
- ↑ https://medium.com/@chewnami/5-tips-for-writing-science-fiction-stories-a499307a9612
- ↑ https://www.nownovel.com/blog/elements-setting/
- ↑ https://www.nownovel.com/blog/elements-setting/
- ↑ https://www.nownovel.com/blog/elements-setting/
- ↑ https://www.roleplayingtips.com/rptn/rpt170-creating-sci-fi-setting-depth-5-tips-creating-sci-fi-locations/
- ↑ https://www.nownovel.com/blog/elements-setting/
- ↑ https://screencraft.org/2017/08/31/7-tips-creating-memorable-characters-aaron-sorkin/
- ↑ https://thestorydepartment.com/compelling-antagonists/
- ↑ http://scifiaddicts.com/science-fiction-writing-character-building/
- ↑ https://screencraft.org/2017/08/31/7-tips-creating-memorable-characters-aaron-sorkin/
- ↑ https://writersedit.com/fiction-writing/effective-ways-make-more-memorable-characters/
- ↑ http://www.tlu.ee/~rajaleid/montaazh/Hero's%20Journey%20Arch.pdf
- ↑ https://www.nownovel.com/blog/understanding-snowflake-method/
- ↑ https://writingcooperative.com/choosing-your-point-of-view-d9d278c633ad
- ↑ https://www.wheaton.edu/academics/services/writing-center/writing-resources/style-diction-tone-and-voice/
- ↑ https://ellenbrockediting.com/2014/07/04/novel-boot-camp-lecture-4-writing-believable-dialogue/
- ↑ https://www.nownovel.com/blog/pacing-in-writing-5-tips/
- ↑ http://blog.bookbaby.com/2015/01/how-to-know-when-youre-done-writing-your-novel/
- ↑ https://thewritepractice.com/how-to-revise-a-story/?hvid=4tvwmm
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 21.593 kali.
Iklan