Unduh PDF Unduh PDF

Bonsai merupakan tanaman yang bisa ditempatkan di dalam atau luar ruangan yang populer karena ukurannya yang kecil dan bentuk yang unik. Walaupun popularitasnya makin meningkat, bonsai dikenal sulit dirawat. Jika tanaman bonsai bermasalah, Anda bisa menyelamatkannya dengan menangani pohon tersebut sesuai masalah yang dialami. Jika pohon telah pulih, sediakan perawatan dan kondisi yang tepat agar bonsai bisa tumbuh dengan subur.

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Menangani Masalah Umum

Unduh PDF
  1. Jika daun bonsai mulai layu dan menguning secara bertahap, kurangi penyiraman pada bonsai. Ketika daunnya menguning dan mati secara perlahan, ini merupakan tanda bahwa Anda telah melakukan penyiraman secara berlebihan, yang membuat akarnya mulai membusuk. [1]
    • Seberapa sering Anda harus melakukan penyiraman akan berbeda-beda tergantung jenis bonsai yang dimiliki, apa pun spesiesnya. Mungkin Anda harus melakukan beberapa kali uji coba untuk mencari tahu seberapa sering bonsai yang Anda tanam harus disiram.
  2. Jika daun bonsai mulai mati dengan cepat (pada umumnya dalam waktu beberapa hari), segera siram tanaman ketika bagian atas tanahnya mengering. Bonsai sangat peka terhadap lingkungan sehingga perubahan apa pun bisa memengaruhi jumlah air yang diperlukan tanaman di waktu tertentu. [2]
    • Jika batang dan cabangnya mulai mengerut, mungkin ini suatu tanda bahwa tanaman kekurangan air dan harus disiram. [3]
  3. Jika daun tanaman berubah warna atau bonsai mengeluarkan sedikit bau busuk, keluarkan tanaman dari dalam pot secara hati-hati dan periksa apakah akarnya mengalami pembusukan. Jika Anda menjumpai akar yang layu, mati, atau berbau busuk, potong akar tersebut dengan gunting kebun atau pisau sebelum Anda menanam kembali bonsai ke dalam pot. [4]
    • Jika bonsai mengalami masalah, tetapi tidak mengeluarkan bau busuk setelah Anda memeriksa media tanamnya, cobalah membaui lubang drainase pot untuk memeriksa adanya bau busuk di sana. [5]
    • Anda juga bisa menggores akarnya menggunakan pisau untuk melihat apakah bagian dalamnya masih hijau. Apabila warnanya cokelat, mungkin akarnya telah membusuk dan harus dibuang. [6]
  4. Apabila bonsai masih bermasalah ketika Anda telah mengurangi penyiraman, cobalah memindahkan tanaman ke pot lain yang memiliki 2 lubang drainase. Ini akan membantu media tanam mengalirkan kelebihan air atau nutrisi, serta memfilter bakteri yang bisa menyebabkan infeksi. [7]
    • Walaupun sebenarnya Anda tidak boleh melakukan repotting (mengganti pot dan media tanam) pada tanaman bonsai lebih dari satu kali dalam setahun (apabila memungkinkan), sebaiknya Anda tetap melakukannya jika daun tanaman terus layu, atau berubah kuning, cokelat, dan hitam, atau akarnya mengerut dan mati terserang bakteri atau jamur.
    • Gantilah medianya dengan tanah bonsai (media tanam yang dirancang khusus untuk bonsai) atau campuran dari kompos, pasir, dan kerikil untuk meningkatkan aerasi dan drainase.
  5. Apabila bonsai bermasalah, periksa adanya bintik-bintik putih halus pada daun, batang, atau cabang. Jika terlihat tanda-tanda adanya jamur, celupkan kapas ke dalam alkohol, lalu oleskan ke area yang terinfeksi. Jangan menggosok atau menyekanya karena justru membuat jamur menyebar. [8]
    • Gunakan kapas baru untuk setiap daun, cabang, dan batang, untuk mencegah jamur menyebar.
    • Jika jamur menyerang pohon ketika cuaca sedang dingin dan bonsai dalam keadaan dorman, Anda bisa sekaligus melakukan pemangkasan untuk membuang area yang terserang jamur.
  6. Apabila terdapat bintik-bintik kecil putih, zat berwarna putih yang halus, atau hama di tanaman bonsai, semprotkan insektisida pada area tersebut untuk membasmi hama. Anda bisa menggunakan semprotan insektisida serbaguna untuk tanaman dalam ruangan atau insektisida yang dirancang khusus untuk membasmi hama tertentu (yang menyerang bonsai Anda). [9]
    • Cara menggunakan insektisida akan berbeda-beda, tergantung jenis insektisida dan hama yang menyerang. Ikuti petunjuk yang diberikan pada produk yang Anda gunakan.
    • Hama yang biasa menyerang bonsai adalah kutu daun, serangga sisik, tungau laba-laba merah, ulat, kumbang tanaman merambat, dan kutu putih.
    • Anda juga bisa membasmi tungau laba-laba dan serangga sisik dengan mengoleskan alkohol pada area yang terinfeksi. [10]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Memberikan Perawatan dan Kondisi yang Tepat

Unduh PDF
  1. Untuk mencari tahu apakah tanaman perlu disiram atau tidak, tancapkan stik kayu (misalnya sumpit atau stik es krim) ke dalam tanah. Biarkan stik kayu menancap di sana selama kira-kira 5 menit sebelum Anda mencabutnya. Jika stik kayu kering, Anda harus menyiram tanaman. Jika stiknya lembap, tunggu 1 hari lagi, dan ulangi langkah ini (menancapkan stik kayu) untuk memeriksa kelembapan tanahnya. [11]
    • Anda juga bisa menggunakan alat pengukur kelembapan untuk memeriksa tingkat kelembapan tanah. Alat ini bisa dibeli di toko pertanian atau toko daring ( online ).
  2. Terlebih dahulu siram media tanam hingga benar-benar basah. Beberapa menit kemudian (ketika air sudah habis mengalir dari bawah pot), siram kembali tanaman Anda. Biarkan airnya mengalir ke bawah sampai tidak ada yang menetes sebelum Anda mengembalikan pot ke alasnya. [12]
    • Bonsai biasanya ditanam di media seperti tanah liat yang tidak menyerap air dengan cepat. Jika Anda menyiraminya 2 kali, tanah bisa menyerap air yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dengan baik.
  3. Beberapa spesies bonsai memerlukan sinar matahari langsung, sedangkan yang lain hanya memerlukan sinar matahari tidak langsung untuk mencegah daunnya terbakar. Karena alasan ini, posisikan tanaman sesuai dengan kebutuhan dari bonsai yang Anda miliki. [13]
    • Sebagai contoh, bonsai juniper (tanaman semak dengan daun berbentuk jarum) yang sangat populer, harus memperoleh sinar matahari langsung selama kira-kira 5 jam pada pagi hari sebelum Anda memindahkannya ke lokasi yang teduh pada sore hari. [14]
    • Spesies populer lain, yaitu tanaman fikus (sejenis beringin) bisa tumbuh dengan dengan subur di bawah sinar matahari langsung maupun tidak langsung. [15]
  4. Gunakan gunting pangkas yang tajam untuk memotong tunas dan daun baru yang berpotensi mengubah bentuk bonsai. Jika pertumbuhan baru dipangkas, tanaman bonsai akan menumbuhkan cabang-cabang kecil yang mudah dirawat dan dibentuk.
    • Secara umum, Anda harus melakukan pemangkasan substansial (pemangkasan besar) ketika pohon dalam keadaan dorman (tidak aktif, yang biasanya terjadi ketika cuaca sedang dingin). Namun, apabila Anda mempunyai bonsai yang menghasilkan bunga dan Anda ingin pohonnya mengeluarkan banyak bunga pada tahun berikutnya, lakukan pemangkasan pada musim kemarau.
  5. Walaupun masing-masing spesies memerlukan perlakuan yang berbeda, kebanyakan bonsai harus dilakukan repotting setiap 1 tahun pada beberapa tahun pertama, dan setiap 3 tahun setelah melewati usia beberapa tahun, ketika tanaman sudah dewasa. Walaupun Anda bisa me- repotting bonsai setiap saat di sepanjang tahun jika pohonnya bermasalah, waktu terbaik untuk memindahkannya ke pot baru adalah di akhir periode dorman tanaman dan sebelum musim hujan. [16]
    • Karena bonsai dimaksudkan agar tetap kecil, Anda tidak perlu memindahkannya ke pot yang lebih besar. Anda bisa menggunakan pot yang sama (setelah dibersihkan) dan menambahkan tanah bonsai baru, atau memindahkan tanaman ke pot baru yang memiliki drainase lebih baik (apabila tanaman bermasalah).
    • Repotting membuat tanahnya tetap segar, yang akan memperkecil kemungkinan tumbuhnya bakteri dan jamur.
  6. Ketika melakukan repotting , gunakan tanah bonsai untuk mendapatkan hasil terbaik. Karena tanaman dipaksa tumbuh di ruang yang kecil dengan tanah yang harus bisa menahan air sekaligus mempunyai drainase yang baik, mungkin Anda akan kesulitan mencampur tanah bonsai sendiri yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Opsi terbaik adalah membeli tanah bonsai yang sudah jadi. [17]
    • Apabila Anda tetap ingin membuat tanah bonsai sendiri, campurlah 2 bagian akadama (tanah vulkanis dari Jepang, yang bisa dibeli di Tokopedia atau Shopee) dengan 1 bagian batu apung dan 1 bagian batu lava. Akadama akan menahan air, sedangkan batu apung dan batu lava akan memberi drainase dan aerasi yang bagus. [18]
  7. Agar bonsai tumbuh kembali dengan baik dan tetap sehat setelah masalahnya ditangani, berikan pupuk NPK (nitrogen, fosfor, dan kalium) seimbang di sepanjang musim pertumbuhan. Anda dapat menggunakan pupuk cair atau padat asalkan komposisinya seimbang. [19]
    • Jumlah pupuk yang harus diberikan akan berbeda-beda, tergantung spesies pohon dan jenis pupuk yang digunakan. Baca petunjuk di kemasan produk untuk mencari tahu jumlah pupuk yang harus diberikan dan seberapa sering Anda harus menambahkannya ke media tanam.
    Iklan

Tips

  • Walaupun ada pedoman umum untuk merawat bonsai, setiap spesies tanaman bersifat unik. Untuk mendapatkan hasil terbaik, selalu ikuti petunjuk perawatan yang sesuai dengan jenis bonsai yang Anda miliki.
Iklan

Hal yang Anda Butuhkan

  • Air
  • Gunting pangkas
  • Pot yang memiliki 2 lubang drainase
  • Kapas
  • Alkohol gosok
  • Insektisida untuk tanaman dalam ruangan
  • Stik kayu
  • Tanah bonsai
  • Pupuk NPK seimbang

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 20.636 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan