Unduh PDF Unduh PDF

Fraktur atau patah tulang adalah cedera yang lazim terjadi di Indonesia dan seluruh dunia. Faktanya, rata-rata orang di negara maju paling tidak mengalami 2 kali patah tulang seumur hidupnya. [1] Di AS saja, nyaris 7 juta kasus patah tulang dilaporkan setiap tahunnya, dan bagian tubuh yang paling sering mengalami cedera ini adalah pergelangan tangan dan pinggul. [2] Sebagian besar kasus patah tulang harus dipasangi gips oleh tenaga kesehatan profesional agar dapat sembuh dengan baik. Walaupun begitu, ada banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk membantu proses penyembuhan patah tulang.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mengunjungi Rumah Sakit

Unduh PDF
  1. Jika Anda mengalami trauma berat (jatuh atau kecelakaan mobil) dan merasakan nyeri berat —terutama yang disertai dengan suara gemeretak atau pembengkakan— segeralah kunjungi rumah sakit atau klinik untuk mendapatkan pertolongan medis. Jika tulang penopang berat badan tubuh terluka, seperti tulang kaki atau pelvis, jangan terlalu menekan bagian tersebut. Lebih baik, mintalah bantuan dari orang di dekat Anda untuk mengantarkan ke rumah sakit, atau hubungi ambulans untuk menjemput Anda.
    • Tanda dan gejala lazim patah tulang meliputi: nyeri hebat, perubahan bentuk tulang atau sendi, mual, kesulitan bergerak, mati rasa atau kesemutan, pembengkakan, dan luka lebam. [3]
    • Pemeriksaan sinar X, pemindaian tulang, MRI, dan CT scan akan digunakan dokter untuk membantu mendiagnosis patah tulang dan tingkat keparahannya—fraktur tekan ringan mungkin tidak tampak dalam hasil pemeriksaan sinar X hingga pembengkakannya semakin parah (hingga sekitar 1 minggu). Pemeriksaan sinar X paling sering digunakan untuk mendiagnosis fraktur traumatik.
    • Jika patah tulang Anda dianggap rumit —melibatkan beberapa fragmen tulang, ada lapisan kulit yang tertusuk tulang dan/atau posisi patahan tulang melenceng jauh—, operasi kemungkinan besar diperlukan untuk mengatasinya. [4]
  2. Terkadang tulang yang patah harus disatukan dan diluruskan kembali seperti semula sebelum bisa dipasangi gips. Dalam banyak kasus, dokter akan menggunakan teknik "reduksi" sederhana dengan menarik ujung tulang (menciptakan traksi) dan mengembalikan posisinya secara manual. [5] Pada kasus patah tulang yang lebih rumit, tindakan operasi diperlukan dan sering kali melibatkan penggunaan batang logam, pengait, atau perlatan lain sebagai penyangga struktur tulang.
    • Penggunaan penyangga gips atau kaca serat ( fiberglass ) adalah perawatan yang lebih lazim digunakan pada kasus patah tulang. [6] Sebagian besar tulang yang patah akan lebih cepat jika dikembalikan posisinya dengan benar. Biasanya dokter pada awalnya akan memasangkan bidai, suatu penyangga parsial yang umumnya terbuat dari kaca serat. Penyangga penuh biasanya akan dipasangkan dalam 3-7 hari setelah pembengkakannya mereda.
    • Penyangga tulang terbuat dari bantalan lunak dan lapisan luar yang keras (seperti gips, atau kaca serat yang lebih banyak digunakan). Penyangga ini biasanya harus dikenakan selama 4-12 minggu, bergantung pada tulang mana yang patah dan tingkat keparahannya. [7]
    • Pilihan lainnya, penyangga suportif yang fungsional seperti sepatu bot karet juga bisa digunakan sebagai pengganti penyangga keras, sesuai dengan jenis patah tulang dan lokasinya.
  3. Obat golongan antiinflamasi nonsteroid (AINS) bebas seperti ibuprofen, naproxen, atau aspirin bisa menjadi solusi jangka pendek untuk mengendalikan nyeri atau peradangan akibat patah tulang yang Anda alami. [8] Ingatlah bahwa obat-obatan ini mungkin berat bagi lambung, ginjal, dan lever Anda. Jadi, sebaiknya Anda tidak menggunakannya lebih dari 2 minggu berturut-turut.
    • Anak-anak berusia kurang dari 18 tahun tidak boleh menggunakan aspirin karena berkaitan dengan sindrom Reye.
    • Pilihan lainnya, Anda bisa menggunakan obat pereda nyeri bebas seperti parasetamol (Panadol). Namun, jangan gunakan parasetamol bersamaan dengan AINS tanpa berkonsultasi dengan dokter.
    • Dokter mungkin akan memberikan resep obat yang lebih kuat selama di rumah sakit jika nyeri yang Anda rasakan berat.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Merawat Patah Tulang di Rumah

Unduh PDF
  1. Setelah pulang dari rumah sakit, Anda akan dianjurkan untuk meninggikan tulang yang patah dan mengompresnya dengan es, bahkan jika Anda tidak mengenakan penyangga gips ataupun bidai, untuk membantu meredakan pembengkakan dan radang. [9] Bergantung pada pekerjaan dan lokasi tulang yang patah, Anda mungkin membutuhkan waktu untuk memulihkan diri. Anda juga mungkin perlu menggunakan kruk atau tongkat sebagai alat bantu berjalan.
    • Berisitirahat total di tempat tidur tidak tepat bagi sebagian besar kasus patah tulang stabil karena gerakan (bahkan di sekitar sendi tulang yang patah) diperlukan untuk menstimulasi aliran darah dan pemulihannya.
    • Kompres es sebaiknya diberikan selama 15-20 menit setiap 2-3 jam selama beberapa hari. Setelah itu, kurangi frekuensinya seiring dengan mengempisnya bengkak. Jangan pernah menempelkan es langsung ke permukaan kulit, namun balutlah es terlebih dahulu dengan handuk tipis.
  2. Selain sedikit gerakan di sendi sekitar tulang yang patah, memberikan sedikit beban ke bagian tersebut setelah sekitar 1 minggu juga bermanfaat, terutama bagi tulang penopang berat tubuh seperti kaki dan pelvis. Tanyakan waktu yang tepat untuk mulai memberikan beban kepada dokter. Kurangnya aktivitas dan berdiam diri total selama masa pemulihan akan memicu hilangnya mineral tulang, yang justru mengganggu proses tulang memulihkan kekuatannya. [10] Sedikit gerakan dan beban dapat menarik lebih banyak mineral menuju tulang yang akan membuatnya lebih kuat dan tidak mudah patah di kemudian hari.
    • Ada tiga tahap pemulihan tulang: tahap reaktif (gumpalan darah terbentuk di kedua ujung patahan tulang), tahap perbaikan (sel-sel khusus mulai membentuk kalus yang menyatukan patahan tulang), dan tahap pembentukan tulang dewasa (tulang telah terbentuk dan bagian yang cedera perlahan-lahan kembali ke bentuk semula). [11]
    • Waktu yang dibutuhkan hingga cedera patah tulang pulih adalah antara beberapa minggu hingga beberapa bulan bergantung pada tingkat keparahan dan kondisi kesehatan Anda secara umum. Hanya saja, gejala nyerinya biasanya mereda lebih dahulu sebelum tulang cukup stabil untuk beraktivitas normal.
  3. Jangan sampai pembalut gips atau kaca serat Anda basah karena akan lemah dan tidak mampu lagi menyangga tulang yang patah. [12] Jika diperlukan, gunakan kantong plastik untuk melindungi penyangga tulang selama Anda mandi. Jika Anda mengenakan sepatu bot kompresi dari plastik (yang umumnya dianjurkan untuk fraktur tekan di telapak kaki), pastikan untuk menjaga tekanannya.
    • Jika penyangga tulang membuat kulit Anda gatal, jangan menusukkan apa pun ke dalamnya karena luka mungkin akan terbentuk dan berkembang menjadi infeksi. Kunjungi dokter jika penyangga tulang Anda basah, retak, atau mengeluarkan bau tidak sedap maupun cairan.
    • Latihlah sendi yang tidak berbalut penyangga (siku, lutut, jari kaki dan tangan) untuk melancarkan sirkulasi darah yang membawa oksigen dan nutrisi bagi jaringan.
  4. Tulang, sama seperti jaringan lainnya di tubuh membutuhkan nutrisi yang tepat agar dapat pulih dengan baik. Mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin dan mineral terbukti dapat membantu menyembuhkan patah tulang. [13] Usahakan untuk mengonsumsi bahan makanan segar, serealia utuh, daging rendah lemak, dan minum banyak air murni serta susu.
    • Mineral seperti kalsium dan magnesium sangat penting bagi tulang yang kuat. Bahan makanan yang kaya kandungan keduanya meliputi: produk olahan susu, tahu, kacang-kacangan, brokoli, biji-bijian, ikan sarden dan salmon.
    • Hindari makanan yang dapat menghambat proses pemulihan Anda seperti alkohol, pop soda, makanan cepat saji, dan makanan berkadar gula tinggi.
  5. Walaupun nutrisi penting sebaiknya diperoleh dari pola makan seimbang, penggunaan suplemen vitamin dan mineral yang penting bagi penyembuhan tulang akan memastikan Anda memperoleh seluruh nutrisi yang dibutuhkan tanpa perlu meningkatkan asupan kalori. Asupan kalori yang lebih tinggi dan tingkat aktivitas yang lebih rendah akan memicu peningkatan berat badan, dan hal ini bukanlah dampak yang sehat setelah tulang Anda pulih.
    • Kalsium, fosfor, dan magnesium adalah mineral utama yang terkandung dalam tulang, jadi carilah suplemen yang mengandung ketiganya. Misalnya, orang dewasa membutuhkan 1.000-1.2000 mg kalsium setiap hari (bergantung pada usia dan jenis kelaminnya), namun Anda mungkin membutuhkan kalsium lebih banyak lagi karena mengalami patah tulang. Jadi, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi Anda. [14]
    • Mineral kelumit yang penting meliputi: seng, zat besi, boron, tembaga, dan silikon.
    • Vitamin yang penting meliputi: vitamin D dan vitamin K. Vitamin D penting bagi penyerapan mineral di dalam usus, kulit Anda menghasilkan vitamin ini sebagai respons alami terhadap pancaran sinar matahari. [15] Vitamin K mengikat kalsium dengan tulang dan menstimulasi pembentukan kolagen yang membantu penyembuhan.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Menjalani Terapi Rehabilitasi

Unduh PDF
  1. Setelah penyangga tulang dilepas, Anda mungkin merasakan bahwa otot di sekitar tulang yang patah tampak mengerut dan lemah. Jika demikian, Anda perlu mempertimbangkan untuk menjalani terapi rehabilitasi. Terapis fisik dapat memberikan panduang gerakan peregangan khusus, latihan mobilisasi dan penguatan bagian yang cedera untuk Anda. [16] Fisioterapi biasanya membutuhkan 2-3 kali sesi latihan setiap minggu selama 4-8 minggu hingga hasilnya dirasakan penderita patah tulang. Sering kali, terapis fisik bisa melatih Anda di rumah, dan Anda pun tidak harus kembali ke kliniknya berulang-ulang.
    • Jika diperlukan, terapis fisik dapat menstimulasi, menegangkan, dan menguatkan otot yang lemah dengan electrotherapy , seperti stimulasi otot elektronik.
    • Bahkan setelah penyangga tulang dilepas, Anda masih harus membatasi aktivitas hingga tulang cukup padat untuk menjalani aktivitas normal.
  2. Chiropractor dan osteopath adalah spesialis otot dan tulang yang berfokus pada pengembalian gerakan normal dan fungsi sendi, otot, dan tulang. [17] Manipulasi sendi manual yang juga disebut sebagai "penyesuaian" dapat digunakan untuk membuka atau mengembalikan posisi sendi yang salah atau kaku akibat trauma penyebab patah tulang. Sendi yang sehat memungkinkan tulang bergerak dan pulih dengan baik.
    • Anda sering kali dapat mendengar suara "gemeretak" saat terapis melakukan penyesuaian. Namun, suara ini tidak sama dengan gemeretak akibat patah tulang.
    • Walaupun satu penyesuaian saja terkadang mampu mengembalikan mobilitas sendi secara sempurna, sering kali dibutuhkan 3-5 kali sesi perawatan hingga hasilnya mulai terasa.
  3. Akupunktur melibatkan penusukan jarum tipis ke titik-titik energi tertentu di permukaan kulit atau di dalam otot untuk mengurangi rasa nyeri dan radang (bermanfaat pada fase akut patah tulang), serta menstimulasi penyembuhannya. [18] Akupunktur bukanlah perawatan yang umumnya dianjurkan untuk patah tulang, dan sebaiknya hanya dianggap sebagai pilihan kedua. Walaupun begitu, beberapa orang merasakan manfaatnya untuk menstimulasi penyembuhan beragam jenis cedera otot dan tulang. Terapi ini dapat Anda coba jika biayanya memungkinkan.
    • Berdasarkan prinsip pengobatan tradisional Tiongkok, akupunktur akan meredakan nyeri dan radang dengan melepaskan beragam senyawa yang meliputi endorfin dan serotonin.
    • Dalam prinsip pengobatan Tiongkok juga dinyatakan bahwa akupunktur dapat menstimulasi aliran energi atau chi yang mungkin merupakan kunci untuk menstimulasi penyembuhan.
    • Akupunktur dipraktikkan oleh beragam tenaga kesehatan, juga beberapa dokter, chiropractor , naturopath , terapis fisik dan pijat. Siapa pun terapis akupunktur yang Anda pilih, pastikan mereka memiliki sertifikat dan izin resmi.
    Iklan

Tips

  • Selalu patuhi jadwal pemeriksaan lanjutan dengan dokter untuk memastikan tulang Anda pulih dengan baik. Selain itu, selalu beri tahukan kepada dokter jika ada hal yang Anda cemaskan selama masa pemulihan.
  • Jangan merokok karena terbukti bahwa perokok lebih sulit memulihkan cedera patah tulang. [19]
  • Osteoporosis (tulang yang rapuh) sangat meningkatkan risiko patah tulang pada anggota gerak, pelvis, dan tulang belakang. [20]
  • Kurangi gerakan berulang karena dapat membuat otot lelah dan menambah beban tulang, dan mengakibatkan fraktur tekan.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 12.420 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan