PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Menyetir di tanjakan bukan hal yang mudah, apalagi jika tanjakannya curam. Secara khusus, apabila Anda mengemudikan mobil manual , mungkin mobil akan macet atau bergerak mundur. Berpindah ke gigi yang lebih rendah merupakan kunci utama untuk mengalirkan tenaga pada roda dan mengendalikan kecepatan. Walaupun Anda mengendarai mobil otomatis, menurunkan persneling secara manual tetap dianjurkan ketika Anda melalui jalanan menanjak atau menurun. Selain menguasai teknik berpindah ke persneling rendah, Anda juga harus berlatih untuk memarkir kendaraan dan menjalankannya. Ini mungkin membutuhkan sedikit latihan, tetapi pada akhirnya Anda pasti bisa menyetir di tanjakan dalam waktu singkat.

Metode 1
Metode 1 dari 6:

Menurunkan Persneling secara Manual

PDF download Unduh PDF
  1. Tambah kecepatan secara bertahap ketika mobil mendekati tanjakan sehingga inersianya akan membantu mobil mendaki tanjakan. Dapatkan inersia ini, tetapi selalu patuhi batas kecepatan yang diperbolehkan. [1]
    • Lakukan akselerasi secara lembut dan mantap, bukan dengan menekan pedal gas dengan kuat, khususnya ketika jalanan sedang licin. [2]

    Tip keamanan: Ingat, batas kecepatan yang terpasang di rambu jalan mungkin terlalu cepat ketika jalanan dalam keadaan licin. Sebagai contoh, batas kecepatan yang tercantum di rambu mungkin 100 km/jam, tetapi Anda harus menyetir dalam kecepatan setengahnya atau kurang jika cuaca sedang buruk. [3]

  2. Tekan kopling, lepaskan pedal gas, lalu pindahkan persneling sebanyak 1 sampai 2 tingkat ke yang lebih rendah daripada saat ini. Ketika melepas pedal gas untuk menurunkan persneling, RPM atau revolutions per minute (putaran per menit, atau seberapa keras kinerja mesin) akan menurun. Angka RPM yang tepat untuk menurunkan persneling akan berbeda-beda. Jadi, periksa buku petunjuk kendaraan Anda. [4]
    • Secara umum, berpindah ke gigi 3 memerlukan sekitar 3.000-4.000 RPM, atau dalam kecepatan 45-60 km/jam, sedangkan berpindah ke gigi 2 membutuhkan sekitar 2.000-3.000 RPM, atau sekitar 30-45 km/jam.
  3. Setelah berpindah ke gigi rendah, secara perlahan lepaskan kopling sambil terus menekan pedal gas secara lembut. RPM akan terus berkurang ketika mobil berada di gigi rendah sehingga Anda harus menekan pedal gas lebih keras, tetapi bertahap untuk menyeimbangkan RPM dengan kecepatan mobil. [5]
  4. Ketika mendaki lereng yang curam atau menjalankan kendaraan berat, turunkan persneling ke gigi satu atau dua sebelum mencapai jalanan yang menanjak. Jika persneling tetap berada di posisi tiga dan Anda kesulitan untuk mendaki lereng, kendaraan bisa tergelincir ke belakang ketika Anda menurunkan persneling. [6]
    • Turunkan ke gigi 1 ketika mobil mencapai kecepatan 15-25 km/jam.
  5. Persneling 3 sebenarnya sudah cukup untuk medan berbukit tingkat sedang. Akan tetapi, segera turunkan persneling jika kendaraan mulai kehilangan kecepatan atau mesinnya menderu dan meraung (ini menandakan bahwa mesin tidak kuat menjalankan kendaraan dengan gigi saat itu). Agar mobil tidak macet atau kepanasan, tekan kopling, berpindahlah ke persneling 2, dan percepat laju kendaraan ketika Anda melepas kopling. [7]
    • Apabila mesin tetap tidak mampu mengatasi tanjakan, dan kecepatan kendaraan telah turun di bawah 15 km/jam, berpindahlah lagi ke persneling 1, lalu tekan pedal gas.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 6:

Menurunkan Persneling dengan Transmisi Otomatis

PDF download Unduh PDF
  1. Terus tekan pedal gas untuk melakukan akselerasi sebelum kendaraan mencapai tanjakan. Walaupun Anda ingin memanfaatkan momentum, pastikan laju kendaraan tidak melebihi batas kecepatan yang diperbolehkan. [8]
    • Jangan lupa, kurangi kecepatan jika jalanan sedang licin. Jangan menekan gas dengan keras dan mendadak, khususnya apabila jalanan dalam keadaan basah dan licin. [9]
  2. Kecuali tanjakannya curam, kendaraan sangat berat, atau Anda menarik trailer, mengurangi persneling secara manual pada mobil dengan transmisi otomatis sebenarnya tidak perlu dilakukan. Meskipun begitu, menurunkan persneling secara manual akan memudahkan Anda dalam mengendalikan kecepatan dan tidak memberi efek buruk terhadap mesin. [10]
    • Transmisi otomatis akan langsung mengurangi persneling ketika Anda mendaki tanjakan. Namun, jika lerengnya tidak terlalu curam, sebaiknya Anda berpindah ke kisaran pesneling yang bertanda D2, 2, atau L untuk mendaki dan menuruni bukit. Pada tanjakan curam yang tidak bisa dijalani dengan kecepatan lebih dari 15 km/jam, berpindahlah ke D1 atau 1.

    Tip: Pemberian tanda persneling akan berbeda-beda, tergantung merek dan model mobil. Periksa tongkat persneling (tongkat untuk berpindah dari posisi parkir ke menjalankan kendaraan) untuk mencari tanda yang bertuliskan D, D1, dan D2. Apabila Anda tidak menjumpai D1 atau D2, carilah L, yang berarti "gigi rendah".

  3. Untuk menurunkan persneling pada mobil dengan transmisi otomatis, kurangi tekanan di pedal gas, tekan tombol pelepas tongkat persneling, dan berpindahlah ke D2. Apabila mesin kendaraan sedang berputar dalam 4.000 atau 4.500 RPM, tunggu hingga putarannya mencapai 3.000 RPM sebelum Anda berpindah persneling. Setelah itu, tekan pedal gas untuk mengembalikan kecepatan yang stabil. [11]
    • Kebanyakan model kendaraan baru akan mencegah perpindahan persneling secara otomatis ketika kecepatan dan RPM mesin terlalu tinggi. Apabila tongkat persneling terkunci, cobalah berpindah persneling ketika RPM mencapai angka 3.000.
  4. Jika tanjakan sangat curam, berpindahlah ke D1, ketika kecepatan sudah mencapai 15-25 km/jam. Kurangi tekanan pedal gas, pindahkan tongkat persneling ke D1 atau 1, kemudian tekan pedal gas kembali untuk mendaki tanjakan. [12]
    • Sebagai tambahan, jika Anda mempunyai kendaraan keluaran baru, periksa tombol "Power" atau "Hill Assist", yaitu pengaturan yang bisa memudahkan pengemudi di tanjakan.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 6:

Melatih Kewaspadaan di Tanjakan

PDF download Unduh PDF
  1. Untuk mengatur jarak dengan kendaraan depan, perhatikan kendaraan di depan ketika Anda melewati penanda. Hitung "satu-seribu, dua-seribu" hingga mobil Anda melewati penanda yang Anda pilih. Tergantung tanjakan dan kondisi jalan, berilah waktu minimal 4 detik antara Anda dan kendaraan di depan. [13]
    • Jika tanjakannya curam atau jalanan sedang licin, berilah jarak minimal 10 detik.
    • Ketika menyetir di tanjakan, Anda memerlukan banyak waktu untuk bereaksi terhadap halangan tersembunyi, mobil yang macet, atau mobil yang bergerak mundur ke arah Anda. Sangat penting untuk memberi jarak aman ketika Anda berada di belakang truk atau kendaraan yang berat.
  2. Sebagai panduan umum, hanya salip kendaraan lain di tanjakan jika memang benar-benar dibutuhkan. Sebagai contoh, apabila ada kendaraan yang berjalan sangat lambat (yang memengaruhi kemampuan mobil Anda untuk bergerak naik), berilah tanda bahwa Anda akan menyalipnya dengan menyalakan sein kanan. Hanya salip kendaraan tersebut jika Anda bisa memandang jauh ke depan dengan jelas untuk menyelesaikan prosesnya. [14]
    • Aturan jalan secara persis tidak akan sama pada setiap lokasi. Di sebagian lokasi, menyalip di tanjakan dan tikungan hanya boleh dilakukan apabila jarak pandangnya sejauh minimal 150 m. Di lokasi lain, menyalip kendaraan diperbolehkan jika Anda bisa melihat ke depan sejauh 1/2 km.

    Peringatan: Karena Anda akan kesulitan melihat apa yang ada di balik tanjakan atau tikungan, bersiaplah untuk bereaksi terhadap bahaya yang tidak terduga. Sebagai contoh, di area perkotaan atau pemukiman, mungkin Anda harus menghindari pengendara sepeda atau pejalan kaki.

  3. Turunkan kecepatan untuk bersiap menuruni lereng karena mobil akan bertambah cepat ketika menuruni bukit. Selain itu, kurangi tekanan pada pedal gas untuk berjaga-jaga apabila Anda harus bereaksi terhadap kendaraan yang muncul mendadak, pengendara sepeda, atau bahaya lain di balik tanjakan. [15]
    • Berhati-hatilah apabila Anda tidak terlalu mengenal belokan dan tikungan di suatu tempat. Apabila Anda mengetahui ada tikungan tajam di puncak tanjakan, lambatkan kendaraan lebih jauh sebagai persiapan untuk membelok.
  4. Hindari menghidupkan AC untuk mencegah mesin kepanasan . Menyetir di tanjakan akan membebani mesin dan berisiko membuatnya kepanasan. Jika ingin meminimalkan risiko tersebut, hindari menyalakan AC, khususnya apabila tanjakannya curam atau Anda menyetir di area perbukitan dalam waktu yang lama. [16]
    • Jika perlu, turunkan kaca jendela mobil agar udara segar bisa masuk.
  5. Baik ketika mengendarai mobil manual maupun otomatis, menuruni tanjakan memerlukan pengaturan persneling yang sama dengan mendakinya. Jika mengendarai mobil manual, berpindah dari gigi netral ke gigi di atasnya bisa berbahaya saat Anda menuruni tanjakan. Pada mobil otomatis, terus menginjak rem di sepanjang turunan bisa membuat bantalan dan cakram rem aus. [17]
    • Jika Anda harus mengerem, tekan pedal rem secara lembut dan bertahap, bukan menginjaknya dengan kuat.
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 6:

Memarkir Kendaraan di Tanjakan

PDF download Unduh PDF
  1. Walaupun tanjakannya landai, tarik rem tangan/parkir agar mobil tidak mundur ke belakang . Rem tangan biasanya ditempatkan di konsol tengah mobil (di antara kursi sopir dan penumpang depan) atau di samping pedal gas dan rem. [18]
    • Rem tangan dikenal juga dengan nama rem parkir.
  2. Parkir kendaraan di sebelah trotoar dan putar rodanya dengan tajam ke arah jalan sehingga bagian belakang roda depan menyentuh trotoar. Dengan cara ini, jika remnya tidak berfungsi, mobil tidak akan mundur ke belakang karena trotoar akan menghentikan roda untuk bergerak. [19]
    • Apabila Anda memarkir mobil menghadap ke bawah tanjakan, belokkan roda depan ke arah trotoar. Dengan cara ini, jika mobil secara tidak terduga meluncur ke depan menuruni tanjakan, roda depannya akan tertahan trotoar dan membuatnya berhenti sehingga tidak bisa bergerak lebih jauh lagi.

    Jika Anda tidak menemukan trotoar: baik ketika mobil menghadap ke atas atau bawah, parkir kendaraan dengan roda membelok tajam dari arah jalan. Dengan demikian, mobil akan bergerak menjauh dari jalan, bukan masuk ke dalam lalu lintas yang padat jika remnya tidak berfungsi.

  3. Alih-alih menempatkan persneling ke posisi netral ketika memarkir mobil di tanjakan, berpindahlah ke gigi 1. Jika mobil berada di persneling 1 dan remnya tidak berfungsi, mesinnya akan menghentikan putaran roda. [20]
    • Baik ketika menggunakan mobil dengan transmisi manual maupun otomatis, selalu pasang rem tangan ketika Anda memarkir kendaraan di tanjakan.
    Iklan
Metode 5
Metode 5 dari 6:

Menjalankan Kendaraan dan Mengerem di Tanjakan dengan Transmisi Manual

PDF download Unduh PDF
  1. Ketika ingin keluar dari tempat parkir, pastikan untuk meluruskan roda yang sebelumnya Anda belokkan dengan tajam. Sejajarkan roda dengan arah yang ingin Anda tuju, dan tetap gunakan rem tangan. Selanjutnya tekan kopling dan berpindahlah ke persneling 1.
    • Karena rem tangan masih aktif, kaki Anda bisa menekan kopling dan pedal gas dengan leluasa.
  2. Nyalakan indikator, periksa spion, dan lihatlah ke belakang untuk memastikan tidak ada kendaraan yang melintas. Jika jalanan sudah lengang, injak pedal gas hingga mencapai 1.500 RPM, lalu lepaskan kopling dengan perlahan hingga mobil mencapai “titik gigit” ( biting point ).
    • Anda memerlukan sedikit latihan untuk mempelajari rasa dari "titik gigit" atau "titik friksi". Ini rasanya seperti ketika Anda menarik dan menahan kuda, tetapi kuda tersebut sudah siap untuk melompat.

    Tip: Jika mobilnya menderu atau menggeram, tekan sedikit koplingnya. Jika kopling ditekan secara penuh, Anda akan kehilangan titik gigit.

  3. Ketika rem dilepas secara perlahan, mobil akan tetap diam atau bergerak maju dengan perlahan. Pada kedua kasus ini, teruskan melepas rem, tekan pedal gas lebih dalam, dan lepaskan kopling secara bertahap. [21]
    • Apabila mobil mulai bergerak mundur, aktifkan rem tangan dan rem kaki, tekan kopling, dan cobalah kembali.
    • Bersabarlah apabila Anda tidak bisa langsung menguasainya. Menangani rem tangan, kopling, gas, dan ritme yang tepat memerlukan latihan.
  4. Selain parkir, ketika Anda berhenti di lampu merah, masuklah ke persneling netral dan aktifkan rem tangan. Ketika lampunya berubah hijau, lakukan hal yang sama untuk menjalankan mobil ke depan seperti ketika Anda pergi dari tempat parkir. Berpindahlah ke gigi 1, lepaskan rem tangan, dan tekan pedal gas.
    • Saat Anda berada di lampu merah dan menunggu kendaraan lain lewat, gunakan rem tangan. Jika Anda hanya perlu berhenti sejenak, gunakan rem kaki.
    • Tekan pedal gas lebih dalam apabila Anda mulai menjalankan kendaraan di tanjakan yang curam. Makin curam tanjakan, makin besar tenaga yang diperlukan agar mobil bergerak ke depan. Selain itu, lepaskan kopling secara lebih lambat di bukit yang terjal.
    Iklan
Metode 6
Metode 6 dari 6:

Menjalankan Kendaraan di Tanjakan dengan Transmisi Otomatis

PDF download Unduh PDF
  1. Hidupkan mobil, luruskan roda, biarkan rem tangan tetap aktif, dan pindahkan persneling untuk menjalankan mobil (atau tergantung kemiringan tanjakan, bisa D2 maupun D1). [22]

    Variasi: Jika tanjakannya landai, Anda tidak perlu mengaktifkan rem tangan. Lepaskan rem tangan, terus tekan rem kaki, kemudian injak pedal gas tanpa membuat mobil mundur.

  2. Lihatlah di kaca spion dan tengok ke belakang untuk memeriksa lalu lintas jalan. Pastikan untuk menyalakan indikator untuk menunjukkan bahwa Anda akan masuk ke jalan.
    • Apabila Anda parkir di tanjakan yang curam, terus aktifkan rem kaki dan rem tangan hingga kendaraan berjalan keluar dari tempat parkir.
  3. Periksa ulang apakah jalanan sudah lengang, kemudian tekan gas dengan perlahan. Usahakan agar RPM mesin mencapai angka 200. Setelah itu, turunkan rem tangan dan tekan pedal gas lebih dalam hingga mobil berjalan dengan halus ke badan jalan.
    • Ketika berjalan menuruni lereng yang curam, selalu gunakan persneling rendah untuk mengendalikan kecepatan dan mengurangi tekanan terhadap rem.
  4. Tekan rem kaki ketika Anda sampai di lampu merah, kemudian aktifkan rem tangan. Ketika lampunya berubah hijau, lepaskan rem tangan dan rem kaki sambil menjalankan kendaraan ke depan. [23]
    • Mobil otomatis hanya akan mundur sedikit. Jadi, Anda sebenarnya tidak perlu mengaktifkan rem tangan saat berada di lampu merah. Akan tetapi, menggunakan rem tangan ketika berhenti di tanjakan yang curam akan mengurangi tekanan pada transmisinya.
    Iklan

Tips

  • Menguasai kemampuan menyetir di tanjakan secara manual memerlukan waktu. Jadi, cobalah melatihnya di jalan yang miring dengan lalu lintas yang tidak padat.
  • Ketika menyetir kendaraan menuruni bukit di jalan yang sempit, Anda harus mengalah jika berpapasan dengan kendaraan yang sedang mendaki di tanjakan tersebut. Lebih mudah bagi mobil yang menuruni bukit untuk mundur, menepi, dan membiarkan mobil yang sedang naik di tanjakan lewat. [24]
  • Apabila Anda baru belajar menyetir mobil manual, perhatikan takometer, atau alat pengukur RPM. Agar Anda bisa tahu kapan harus berpindah persneling, perhatikan RPM mesin dan rasakan kapan mesinnya mulai menderu.
  • Jika Anda mengendarai mobil dengan transmisi otomatis dan memarkirnya di tanjakan, aktifkan rem tangan, kemudian parkir mobilnya dan lepaskan rem kaki. Mengaktifkan rem tangan terlebih dahulu akan memudahkan transmisi.
Iklan

Peringatan

  • Biarkan mobil benar-benar berhenti sebelum Anda berpindah ke persneling mundur. Sebagai panduan umum, lambatkan kecepatan hingga mencapai 15-25 km/jam sebelum berpindah ke persneling satu.
  • Jika mobilnya macet atau mulai mundur, segera gunakan rem kaki dan rem tangan.
  • Mobil dengan transmisi otomatis seharusnya hanya bisa mundur sedikit. Jika mobil dengan transmisi otomatis Anda mundur terlalu jauh, bawalah mobilnya ke bengkel.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 34.059 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan