Unduh PDF Unduh PDF

Akhirnya, Anda berhasil mengakhiri hubungan dengan kekasih dan siap untuk melupakannya. Satu-satunya masalah adalah ia belum siap merelakan Anda. Menghadapi mantan kekasih yang obsesif memang mengerikan. Anda tidak ingin ia kembali masuk ke dalam kehidupan, tetapi juga tidak mengetahui hal-hal yang bisa saja ia lakukan untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Jika Anda tidak ingin diganggu lagi olehnya, belajarlah untuk menjauh secara perlahan.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Menetapkan Batasan

Unduh PDF
  1. Penting bagi Anda untuk menjelaskan secara tegas bahwa Anda tidak ingin lagi menjalin hubungan dengannya. Anda tidak perlu menjelaskan alasannya. Jika ia terobsesi, ia tidak akan berpikir secara rasional. Ia akan memutarbalikkan semua penjelasan yang Anda berikan menjadi bukti yang menunjukkan bahwa Anda masih peduli kepadanya. [1] Cukup beri tahu bahwa Anda sudah tidak ingin bersamanya. Jangan berikan sinyal yang ambigu. Jika Anda mengatakan hal-hal seperti “Aku akan selalu menyayangimu” saat memintanya untuk pergi, justru Anda akan membuat obsesinya semakin memanas.
    • Coba katakan, “Kita tidak lagi bersama. Aku ingin kamu bangkit dan menjalani hidupmu sendiri dan memberikanku kebebasan untuk melakukan hal yang sama.”
    • Ungkapkan keinginan Anda dan pergilah. Semakin lama Anda bertahan, semakin banyak waktu yang ia miliki untuk mencoba meyakinkan Anda agar mau mengubah keputusan.
    • Ia mungkin terlihat putus asa dan bahkan menangis. Tahan dorongan untuk menghiburnya. Jika ia tahu bahwa ia bisa mendapatkan perhatian Anda dengan menangis, ia akan selalu memanfaatkan tangisannya.
    • Yakinkan ia bahwa ia layak menjalin hubungan dengan seseorang yang benar-benar peduli kepadanya. Dorong ia untuk mencari pasangan yang bisa memenuhi kebutuhannya lebih baik.
  2. Mantan kekasih yang terobsesi akan melakukan apa pun untuk mendapatkan perhatian. Ia mungkin mencoba menghubungi Anda di malam hari, berkunjung ke rumah secara tiba-tiba, atau bahkan mengirimkan foto-foto tidak senonoh. Ia juga bisa saja melarang Anda untuk menghubunginya dengan harapan Anda mau mengalah. Buat daftar perilaku yang tidak bisa Anda terima. Setiap kali ia melakukan salah satu hal tersebut, jangan berikan perhatian untuknya. Pastikan Anda memberitahunya bahwa Anda tidak akan mengalah dan mengubah keputusan yang sudah dibuat. [2]
    • Sebagai contoh: Jika Anda merasa ia tidak seharusnya berkunjung ke rumah, dan ia justru melakukannya, katakan, “Kita tidak lagi bersama dan kurasa tidak sopan jika kamu datang lagi ke sini. Jika kamu datang lagi, aku tak akan menyambutmu dan jika kamu tetap memaksa, aku akan menghubungi petugas keamanan.”
    • Jangan pernah melanggar peraturan yang Anda buat sendiri. Jika Anda tidak bersikap konsisten, ia justru akan tetap melakukan hal-hal yang mengganggu.
  3. Ia mungkin mencoba memanfaatkan emosi yang Anda rasakan untuk menyerang Anda sendiri. Ia akan membuat Anda merasa menyesal atau bersalah karena meninggalkannya. Jangan biarkan ia mengendalikan pikiran dan perasaan Anda. Ingatkan diri sendiri bahwa emosinya bukanlah tanggung jawab Anda. [3] Jangan mau membiarkannya membuat Anda merasa bersalah dan kembali menjalin hubungan dengannya. Jika Anda bisa menarik diri dari situasi, lakukanlah. Jika tidak, coba katakan, “Aku tidak akan bicara denganmu sampai kamu bisa berbicara dengan tenang.”
    • Orang-orang yang obsesif sangat menginginkan kendali. Jika Anda tidak memberinya kesempatan untuk mengendalikan tindakan Anda dengan emosinya, pada akhirnya ia akan mencari orang lain untuk dikendalikan.
    • Ia mungkin mengatakan apa pun agar Anda merasa iba kepadanya. Tetaplah tegar. Mungkin Anda beranggapan bahwa dengan membuatnya merasa lebih bahagia atau baik, Anda bisa menunjukkan sikap kesatria. Pada kenyataannya, Anda justru memberinya kesempatan untuk memainkan emosi Anda lagi.
  4. Jika ia tidak bisa mendapatkan perhatian Anda dalam cara apa pun, ia akan membuat Anda marah. Mungkin ia akan mengirimkan pesan-pesan kasar atau menyerang Anda secara verbal agar Anda merasa kesal. Namun, jangan biarkan kesabaran Anda habis. Tetap bersikap baik dan sopan kepadanya mungkin terdengar kontraproduktif. Namun, jika Anda melawan api dengan api, Anda justru membuat hinaan yang ia lontarkan berhasil melalui perhatian yang diberikan. Tunjukkan bahwa ia tidak bisa membuat Anda kesal atau geram.
    • Katakan, “Aku mengerti bahwa kamu marah, tetapi bagaimanapun juga aku tidak akan membalas tindakanmu.”
    • Jangan bersikap baik secara berlebihan. Cukup tanggapi pesan pertamanya dengan sopan, kemudian abaikan pesan-pesannya yang lain.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Membuat Jarak di Antara Anda Berdua

Unduh PDF
  1. Jika ia selalu bertemu atau melihat Anda, akan sulit baginya untuk melupakan Anda. Ubah rutinitas harian untuk mengurangi risiko Anda bertemu dengannya. Jika Anda tahu bahwa ia sering berbelanja di toko swalayan tertentu, coba kunjungi toko swalayan yang lain. Kunjungi bar baru di akhir pekan jika Anda merasa ia akan berkunjung ke bar yang biasanya Anda datangi.
    • Perhatikan apakah ia tiba-tiba muncul di tempat baru yang Anda kunjungi. Bisa saja ia sedang menguntit Anda.
  2. Jika Anda dan mantan kekasih memiliki teman-teman yang sama-sama dikenal, beri tahu mereka bahwa Anda ingin menjaga jarak dengannya. Jangan katakan hal-hal buruk tentangnya, tetapi cukup pastikan mereka memahami bahwa Anda tidak ingin berada di dekatnya. [4] Kamu juga tidak mau mereka sampai mengundang Anda berdua ke acara yang sama. Cobalah katakan, “Hubunganku dengan mantan kekasihku sedang rumit pada saat ini. Kurasa akan lebih baik jika kami tidak saling bertemu. Tolong jangan ajak kami untuk meluangkan waktu di saat yang bersamaan.” Jika mereka tidak bisa menghormati keputusan atau keinginan Anda, ada baiknya Anda mencari teman baru.
    • Jangan meminta teman-teman untuk memihak. Anda hanya akan memperburuk kondisi dan menyeret mereka ke dalam drama
    • Jangan pernah merendahkan mantan kekasih Anda di depan teman-teman yang lain. Ucapan Anda bisa sampai ke telinganya dan menjadi amunisi yang ia gunakan saat menyerang Anda.
    • Jika ia mencoba meminta tolong salah satu teman untuk mengamati atau mengikuti Anda, segera jauhi orang tersebut.
  3. Buatlah ia kesulitan menghubungi Anda melalui telepon atau media sosial. Jika ia mencoba menghubungi Anda menggunakan nomor yang lain, blokir juga nomor tersebut. Metode pemblokiran nomor telepon memang berbeda untuk setiap perangkat dan media sosial. Pastikan Anda melakukan pemblokiran secara menyeluruh. Blokir ia pada platform atau media apa pun yang bisa dimanfaatkan untuk menghubungi Anda.
    • Untuk memblokir nomor seseorang pada iPhone: sentuh “ Settings ”, pilih “ Phone ”, pilih “ Block ”, sentuh “ Add New ”, dan pilih orang yang Anda blokir dari daftar kontak.
    • Untuk memblokir seseorang di Facebook: kunjungi segmen “ HELP & SETTINGS ” (“BANTUAN & PENGATURAN”), klik “ Privacy Shortcuts ” (“Pintasan Privasi”), klik “ How do I stop someone from bothering me? ” (“Bagaimana saya menghentikan orang yang mengganggu saya?”), tikkan nama mantan kekasih Anda pada kolom teks, kemudian klik “ Block ” (“Blokir”).
  4. Jika ia tidak mau meninggalkan Anda setelah jangka waktu tertentu, ada baiknya Anda mengambil langkah ekstrem. Jalani kehidupan baru di lingkungan baru yang tidak memungkinkannya untuk menghubungi Anda. Pastikan Anda tidak memberi tahu lokasi tujuan pindah. Jangan beri tahu teman-teman yang lain mengenai tempat tujuan Anda. Perhatian konstan yang tidak diinginkan dari mantan kekasih memang mengerikan. Anda bisa merasa lebih bahagia dengan memulai kehidupan baru di tempat yang berbeda. [5]
    • Jika Anda ingin tetap berteman dengan teman-teman yang ada, beri tahu alasan kepindahan. Selain itu, pastikan mereka juga tidak akan memberi tahu mantan kekasih Anda sebelum Anda menyebutkan lokasi tujuan kepindahan.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Melindungi Diri Sendiri

Unduh PDF
  1. Jika Anda pada akhirnya perlu melibatkan pihak berwajib, Anda membutuhkan rekaman semua perilaku obsesif sang mantan. Siapkan buku catatan dan dokumentasikan kekerasan atau gangguan yang ia lakukan. [6] Ambil cuplikan layar pesan menyinggung yang ia kirimkan. Jika bisa, rekam video saat ia tidak mau meninggalkan rumah atau tempat tinggal Anda setelah datang tanpa diundang. Mintalah pernyataan dari orang-orang yang menyaksikan tindakannya. Anda membutuhkan semua bukti yang diperlukan.
    • Jika ia seorang pendendam, mungkin ia akan melayangkan tuduhan palsu atas tindakan-tindakan seperti kekerasan seksual atau fisik. Jika Anda memiliki bukti nyata terkait perilaku anehnya, tanpa melakukan balas dendam kepadanya, akan lebih mudah bagi Anda untuk membersihkan nama baik sendiri.
  2. Pola pikirnya yang tidak stabil membuatnya merasa berhak masuk atau merusak rumah Anda. Jangan berikan ia kemudahan untuk masuk. Selalu kunci pintu dan jendela saat meninggalkan rumah. Jika ia memiliki kunci rumah Anda, coba ganti gembok yang digunakan. Anda juga bisa membeli lampu dengan sensor gerak untuk mengusirnya.
    • Jika Anda mau mengeluarkan uang, sistem keamanan rumah berkualitas dapat menyalakan alarm bunyi dan menarik perhatian polisi yang bertugas saat ada penyusup yang masuk ke rumah. [7]
  3. Jika ia memberikan ancaman kekerasan fisik dan Anda merasa ia bisa menyerang kapan pun, ada baiknya Anda membawa senjata untuk melindungi diri sendiri. Semprotan cabai dapat menjadi pilihan senjata tidak berbahaya untuk digunakan. Anda bisa membeli semprotan ini untuk dipasangkan pada gantungan kunci dari toko swalayan atau minimarket . Selalu simpan semprotan di tempat yang mudah dijangkau, terutama ketika Anda berada dalam posisi yang mudah diserang.
    • Di beberapa daerah atau negara, terdapat batasan mengenai ukuran dan kekuatan semprotan cabai yang diperbolehkan untuk dibawa.
    • Pastikan Anda mengetahui cara menggunakan semprotan cabai secara efektif.
  4. Perintah ini secara hukum mewajibkan mantan kekasih Anda untuk menjauh dalam jarak yang sudah ditetapkan. Untuk meminta perintah penahanan, Anda perlu memberikan bukti kekerasan yang ia lakukan. [8] Pastikan Anda membawa dokumentasi perilakunya ke kantor polisi. Kumpulkan semua bukti sebelum bisa memohon perintah penahanan.
    • Masa berlaku perintah penahanan pertama Anda akan habis, tetapi jika Anda merasa bahwa ia masih mengancam keselamatan, Anda bisa memohon perintah penahanan permanen.
    • Beberapa orang tidak mau mengikuti perintah penahanan yang ditetapkan. Pastikan Anda tetap menjaga diri jika sewaktu-waktu ia kembali bertingkah.
    Iklan

Tips

  • Jika Anda merasa mengencani seseorang yang terobsesi kepada Anda, segera akhiri hubungan tersebut.
  • Pastikan Anda dikelilingi teman-teman baik yang bisa mengingatkan Anda alasan untuk mengakhiri hubungan dengan sang mantan agar Anda tidak sampai tergoda untuk kembali berhubungan dengannya.
  • Tarik diri. Semakin sering Anda bertengkar dengannya, semakin besar obsesinya.
  • Mantan kekasih Anda mungkin memiliki masalah kodependensi. Perlu diingat bahwa taktik manipulasi yang dijelaskan di atas tidak ditujukan untuk melukai Anda secara fisik. Namun, kenali juga kondisi Anda. Dorong ia untuk mau mencari bantuan ahli dan menjalani konseling.
Iklan

Peringatan

  • Jangan pernah bertemu dengannya sendirian.
  • Jangan terjebak olehnya. Semua ungkapan emosinya ditunjukkan agar ia bisa mengendalikan Anda.
  • Putus hubungan dengan orang-orang obsesif dalam hidup Anda secara permanen. Jangan kunjungi mereka saat liburan atau acara-acara tertentu.
  • Jangan pernah mencoba menenangkannya. Ia akan melihat kepasrahan Anda sebagai kelemahan.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 1.391 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan