Unduh PDF Unduh PDF

Anda mungkin sudah pernah mendengar penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi. Tetapi, apakah Anda pernah mendengar hipertensi maligna (ganas)? Hipertensi maligna adalah serangan tekanan darah tinggi yang berdampak akut dan merusak satu atau beberapa sistem organ dalam tubuh. Kondisi ini sangat serius sehingga dianggap sebagai penyakit darurat. Jika Anda merasa Anda atau orang lain mengalami hipertensi maligna, segera kunjungi rumah sakit terdekat.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mengenali Gejala-Gejala Hipertensi Maligna

Unduh PDF
  1. Pada hipertensi biasa, tekanan darah dapat diturunkan secara bertahap selama beberapa minggu atau bulan dengan perawatan medis yang ketat. Pada hipertensi maligna, kondisi harus segera dikendalikan dengan obat-obat penurun tekanan darah intravena. [1] Jika tidak dikendalikan, tekanan darah akan merusak pembuluh darah di dalam otak, mata, ginjal, dan jantung. Jika Anda mengalami hipertensi maligna, dokter akan menilai dan merawat gejala-gejala tertentu yang Anda alami.
    • Hipertensi maligna adalah istilah kuno dari tahun 1920-an. Zaman sekarang, kondisi ini lebih sering disebut sebagai darurat hipertensif. Darurat hipertensif adalah ketika tekanan darah sistolik Anda berada di atas 180 dan tekanan darah diastolik berada di atas 120
    • Sekitar 1/3 warga AS mengidap hipertensi, tetapi hanya 1% yang mengalami hipertensi maligna atau krisis hipertensif. Selebihnya hanya mengalami hipertensi biasa. [2]
  2. Jika Anda memiliki tekanan darah yang sangat tinggi, dokter juga akan memeriksa gejala-gejala kerusakan sistem saraf pusat tubuh Anda: [3]
    • Sakit kepala parah, terutama saat bangun. Inilah gejala paling umum terlihat, itu pun jika Anda gejala yang terlihat.
    • Muntah-muntah, tanpa gejala gastrointestinal lain (misalnya diare).
    • Pandangan mengabur
    • Strok
    • Kejang-kejang
    • Trauma kepala.
    • Pembengkakan cakram optik di mata. Dokter akan melebarkan pupil untuk melihat cakram yang biasanya memiliki pinggiran rapi. Jika Anda mengalami hipertensi maligna, dokter akan melihat cakram yang memburam dengan pinggiran tidak beraturan.
    • Sedikit pendarahan di mata. Biasanya hal ini disebabkan pecahnya pembuluh darah kecil di dalam mata akibat tekanan darah tinggi.
  3. Gejala hipertensi maligna jarang memengaruhi jantung penderitanya. Gejalanya dapat muncul sebagai pendeknya napas saat sedang tidak aktif, aktif, atau berbaring. Hal ini dikarenakan cairan dapat mengumpul di dalam paru-paru ketika jantung berusaha memompa menetangnya. Anda juga bisa merasakan nyeri di dada karena jantung mencoba memaksakan darah keluar melawan tekanan darah tinggi yang menyuplai jantung. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari gejala yang konsisten dengan gagal jantung kongestif, misalnya: [4]
    • Pembuluh jugular tampak menonjol di leher.
    • Darah menaiki pembuluh jugular di leher ketika hati Anda terdorong ( hepatojugular reflux )
    • Kami membengkak (pedal edema)
    • Suara jantung ketiga atau keempat yang dinamakan “ gallop ” akibat memadatnya ventrikel jantung oleh darah (dapat dilihat pada EKG)
    • Bukti rontgen dada terhadap gagal jantung kongestif, cairan dalam paru-paru, atau jantung yang membesar.
    • Bahan kimia yang dihasilkan oleh ventrikel jantung kongestif (Peptida Natriuretik tipe B dan Troponin). Bahan kimia ini bisa ditemukan dengan tes laboratorium dan beberapa tes tambahan jika dokter merasa kerusakan diakibatkan hal lain.
  4. Dokter akan menjalankan tes laboratorium pada ginjal untuk menentukan fungsi ginjal Anda. Temuan tes ginjal dan saraf biasanya ditemukan bersama-sama dalam hipertensi maligna. Dokter Anda akan memeriksa: [5]
    • Pembengkakan kaki (pedal edema).
    • Suara berdesir pada arteri ginjal ( renal bruit ) Anda yang menandakan adanya sumbatan aliran darah.
    • Protein di dalam analisis urine Anda. Oleh karena ginjal seharusnya menyaring protein, hal ini menandakan unit penyaringan ginjal rusak akibat peningkatan tekanan darah yang kuat.
    • Rasio Nitrogen Urea Darah ( Blood Urea Nitrogen atau BUN) dan Kreatinin ( Creatinine atau Cr) dalam darah. Rasio BUN/Cr normal adalah 1, dan bertambah 1 setiap harinya karena kerusakan ginjal. Sebagai contoh, rasio BUN/Cr sebesar 3 menandakan kerusakan ginjal telah terjadi selama 3 hari.
  5. Hipertensi maligna primer berarti hipertensi biasa yang berjalan tiba-tiba meningkat dan merusak organ tubuh. Hipertensi maligna sekunder diakibatkan penyakit lain. Dokter akan meminta dilakukannya tes lab tambahan atau studi penggambaran untuk mendiagnosis penyebabnya. Merawat hipertensi dengan menurunkan tekanan darah memang penting, tetapi menyembuhkan penyakit yang menjadi penyebab juga tidak kalah pentingnya. Berikut adalah beberapa penyebab sekunder dari hipertensi maligna (dan perawatannya): [6]
    • Kehamilan (misalnya preeclampisia ): Perawatan terbaik adalah dengan melahirkan bayi, tetapi gejala-gejalanya dapat dirawat untuk sementara dengan obat-obatan jika paru-paru bayi belum berkembang sepenuhnya dan ibu menunjukkan gejala neurologis. Selama kehamilan, darurat hipertensif harus dirawat dengan magnesium sulfat, metildopa, hidralazin , dan/atau labetalol .
    • Penggunaan/overdosis kokain, yang dirawat selayaknya hipertensi maligna primer.
    • Putus alkohol: Obat ( Benzodiazepine ) digunakan untuk merawat hipertensi maligna akibat putus alkohol.
    • Putus penyekat beta: Menghentikan konsumsi penyekat beta atau obat hipertensi secara tiba-tiba dapat menyebabkan efek balik sehingga penyekat beta akan diresepkan untuk merawat hipertensi ini
    • Putus penyekat alfa ( clonidine )
    • Stenosis arteri renal, atau penyempitan arteri renal yang mengarah ke ginjal. Perawatannya adalah operasi ( angioplasty ) untuk memperlebar arteri.
    • Pheochromocytoma : Tumor pada kelenjar adrenal yang biasanya dirawat dengan membuang tumor.
    • Koaktarsio aorta, yaitu pemendekan aorta yang merupakan cacat bawaan. Perawatan dilakukan dengan operasi.
    • Hipotiroidisme: Perawatan dilakukan dengan obat-obatan, operasi, atau penyekat beta.
    • Diseksi aorta, yaitu sobek pada aorta. Perawatannya dilakukan dengan operasi dalam kurun beberapa jam karena kondisi ini sangat membahayakan jiwa.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Menggunakan Obat-obatan

Unduh PDF
  1. Oleh karena terdapat banyak faktor yang perlu dipertimbangkan saat mendiagnosis hipertensi, tidak ada panduan baku dalam farmakologi atau terapi medis yang dapat direkomendasikan. Dokter akan mengevaluasi riwayat medis dan kondisi Anda saat ini sebelum langsung memulai perawatan. [7]
    • Dokter Anda akan perlu mengetahui penggunaan obat (terutama jika ada penyebab mendasar dari hipertensi maligna), sumber yang tersedia di fasilitas medis, dan tingkat kepiawaian medis yang tersedia.
  2. Dokter akan segera mencoba mengurangi tingkat tekanan darah ke level yang aman dalam kurun waktu 1 jam (biasanya penurunan sebanyak 10-15%). Tekanan darah Anda seharusnya terus menurun dalam 24-48 jam berikutnya, ketika Anda dalam perawatan intensif. Dokter kemudian akan menghentikan penggunaan agen intravena atau oral untuk mempersiapkan Anda saat keluar rumah sakit.
    • Terapi untuk hipertensi maligna selalu berupa obat/agen intravena. Ketika penggunaannya disudahi, Anda akan diberikan obat makan dalam kelas yang sama dengan jumlah yang lebih sedikit. [8]
  3. Labetalol adalah penyekat beta yang menangkal efek epinefrin dan adrenalin. Anda akan diberikan obat ini jika memiliki serangan jantung ( myocardial infarction atau angina ) karena hipertensi maligna. Obat ini bekerja cepat untuk mengurangi tekanan darah dan merupakan obat intravena yang mudah disesuaikan. [9]
    • Oleh karena paru-paru juga memiliki beta-receptor , labetalol tidak langsung diberikan kepada pasien pulmonary edema dari hipertensi maligna.
  4. Nitroprusside adalah vasodilator, obat yang digunakan untuk melebarkan atau membuka pembuluh darah sehingga tekanan darah cepat berkurang. Oleh karena obat memompa infusi intravena (IV) secara konstan, dosisnya dapat diubah pada rentang 0,25-8,0µg/kg/menit. Dibutuhkan sensor line untuk dimasukkan ke dalam arteri femoral supaya bisa terus dipantau. [10]
    • Anda akan terus dipantau selagi menerima nitroprusside . Oleh karena obat ini bekerja dengan cepat, penurunan tekanan darah dapat terjadi terlalu cepat. Kondisi ini dapat membahayakan banyaknya darah yang masuk ke otak. Untungnya dosis obat ini mudah diatur.
    • Fenoldopam adalah agen vasodilator lain yang bekerja cepat dan direkomendasikan kepada pasien penderita gagal ginjal.
  5. Nicardipine adalah penyekat kanal-kalsium ( calcium-channel blocke r) yang bekerja dengan sel kanal kalsium di dalam otot halus pada pembuluh darah. [11]
    • Nicardipine mudah disesuaikan untuk mengontrol tekanan darah secara optimal. Obat ini juga mudah dialihkan ke obat makan, misalnya Verapamil .
  6. Tergantung kebutuhan medis Anda, dokter mungkin akan merawat Anda menggunakan salah satu obat intravena berikut:
    • Hydralazine : Digunakan untuk mengontrol hipertensi maligna pada wanita hamil demi keamanan janin. [12]
    • Phentolamine : Digunakan khusus jika Anda dipastikan mengalami hipertensi maligna akibat tumor kelenjar adrenal ( pheochromocytoma ). [13]
    • Lasix : Digunakan untuk melengkapi perawatan hipertensi maligna. Obat ini adalah diuretik, sehingga menyebabkan banyak buang air kecil. Obat ini bermanfaat jika Anda mengidap pulmonary edema atau gagal ginjal kongestif sebagai gejala hipertensi. [14]
    • Enalapril : berupa agen penghambat ACE yang bekerja dengan menghambat pembuluh darah yang melebar, tetapi obat ini juga bisa digunakan untuk gagal ginjal. [15]
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mengontrol Tekanan Darah

Unduh PDF
  1. Anda harus mematuhi saran perawatan dari dokter. Jangan menunda dan jadilah konsisten untuk mengunjungi dokter Anda. [16] Anda perlu bekerja sama untuk memenuhi sasaran untuk tekanan darah Anda, biasanya, sasaran tekanan darah yang dituju kurang dari 140/90.
  2. Pastikan Anda mengonsumsi maksimal 2.000 mg sodium setiap harinya. Terlalu banyak sodium akan meningkatkan tekanan darah dan membuat Anda rentan terhadap risiko serangan jantung dan strok. [17] Pastikan Anda memakan buah dan sayuran segar dan jauhi makanan olahan. Makanan-makanan tersebut dapat mengandung kadar sodium tinggi.
    • Tahan godaan membeli makanan kaleng, karena biasanya mengandung garam untuk mengawetkan warna dan kesegaran makanan. Jika Anda membeli makanan kaleng, carilah makanan kaleng rendah sodium dan tanpa garam.
  3. Walaupun aktivitas Anda akan dibatasi sampai keluar dari rumah sakit, Anda bisa melanjutkan aktivitas normal dan berolahraga ketika tekanan darah Anda sudah stabil. Anda bisa melakukan aerobik (kardio), latihan beban atau ketahanan, dan latihan ketahanan isometrik. Semua latihan tersebut akan mengurangi tekanan darah diastolik dan sistolik. [18] Tekanan darah sistolik mengukur tekanan ketika jantung berkontraksi sementara tekanan darah diastolik mengukur tekanan ketika jantung istirahat di antara detakan. [19]
    • Orang dewasa harus berolahraga selama total 2 jam 30 menit seminggu, menurut Surgeon General. Coba lakukan olahraga berintensitas sedang, misalnya berjalan, bersepeda, atau berenang [20]
  4. Jika Anda mengidap obesitas, arteri Anda harus bekerja lebih keras untuk menyuplai badan dengan darah sehingga meningkatkan tekanan darah. Tentukan Indeks Massa Tubuh ( Body Mass Index atau BMI) menggunakan kalkulator daring. Menurut Centre of Disease Control, Anda menderita obesitas jika memiliki BMI 30 atau lebih. [21] Berusahalah untuk menurunkan berat badan dan BMI sampai antara 25-30 .
    • Kurangi asupan kalori dan berolahraga secara teratur. Inilah cara teraman untuk menurunkan berat badan.
  5. Merokok menurunkan jumlah oksigen yang masuk ke jantung, meningkatkan tekanan darah, meningkatkan penggumpalan darah, dan merusak sel yang melapisi arteri koroner dan pembuluh darah lain. [22] Jika Anda seorang perokok, Anda lebih rentan terkena hipertensi, yang dapat berlanjut ke hipertensi maligna.
    • Jika Anda kesulitan berhenti atau mengurangi jumlah rokok yang diisap, kunjungilah dokter. Beliau akan dapat menawarkan obat suplemental atau konseling untuk membantu berhenti merokok.
    Iklan

Referensi

  1. Chad kessler MD, Yazen Joudeh MD, Evaluation and Treatment of Severe Asymptomatic Hypertension, American Family Physician 2010 Feb 15 81 (4) 470-476
  2. John D Bisognano, MD, PhD, FACC, Emergency Medicine, Medscape, Malignant Hypertension, last updated 9/2014
  3. John D Bisognano, MD, PhD, FACC, Emergency Medicine, Medscape, Malignant Hypertension, last updated 9/2014
  4. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heart-failure/basics/symptoms/con-20029801
  5. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/kidney-disease/basics/symptoms/con-20026778
  6. http://emedicine.medscape.com/article/241640-overview
  7. http://www.mountsinai.org/patient-care/health-library/diseases-and-conditions/malignant-hypertension
  8. http://www.healthline.com/health/malignant-hypertension#Treatment5
  9. http://www.drugs.com/cdi/labetalol.html

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 3.423 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan