PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Siapa di antara Anda yang gemar menindik pusar, terutama karena pusar yang ditindik akan terlihat lebih seksi setelahnya? Sayangnya, jika saat ini Anda sedang hamil, memiliki tindik di pusar justru dapat menjadi pengalaman yang merepotkan, terutama karena risiko peregangan kulit, serta nyeri dan infeksi pada pusar pun dapat meningkat dengan pesat. Untungnya, ada beberapa langkah mudah yang bisa Anda terapkan untuk merawat, mengelola, atau melepaskan anting di pusar selagi hamil. Artikel ini juga memuat kiat untuk menindik pusar bagi wanita hamil, lho !

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Merawat Tindik di Pusar Selagi Hamil

PDF download Unduh PDF
  1. Untuk mencegah risiko infeksi, pastikan kondisi tindik selalu bersih dan steril! Setidaknya satu kali sehari, keluarkan anting (jika diizinkan oleh tukang tindik), lalu bersihkan dengan air hangat bersabun. [1]
    • Gosok seluruh permukaan anting dengan kuat untuk membersihkannya. Kemudian, keringkan anting dengan tisu dapur atau handuk sebelum digunakan kembali.
    • Gunakan sabun yang aman untuk kulit. Artinya, hindari sabun yang mengandung pewangi dan bahan tambahan lain karena rentan memicu infeksi.
  2. Selagi mandi, jangan melewatkan ritual untuk membersihkan dan mensterilkan area pusar agar infeksi tidak terjadi. Setiap harinya, usap area pusar dengan handuk yang telah direndam dalam air hangat bersabun untuk membersihkannya. [2]
    • Seusai dibersihkan, keringkan area pusar dengan tisu dapur atau handuk kering dengan cara ditepuk ringan alih-alih digosok atau ditekan.
    • Selalu sediakan losion atau krim kortison yang dapat diaplikasikan kapan pun kulit terlihat memerah atau terasa kering. Sebelumnya, cek kemasan produk karena beberapa antibiotik tidak boleh dikonsumsi oleh wanita hamil.
    • Jangan menggaruk atau menggosok area pusar dengan kuku atau jari tangan demi mengurangi risiko infeksi.
  3. Oleh karena kulit wanita yang sedang hamil cenderung lebih elastis, menyentuh atau memainkan anting berisiko membuat kulit mengendur atau bahkan sobek.
    • Jangan pula mengizinkan orang lain menyentuh, mencium, atau bahkan menjilat anting Anda! Ingat, perpindahan bakteri dan/atau cairan berpotensi membuat area tersebut terinfeksi.
    • Jika Anda terbiasa menyentuh anting tanpa sadar, atau tanpa sengaja mengizinkan orang lain menyentuhnya, segeralah membasuh area tersebut dengan air hangat bersabun.
  4. Oleh karena anting mungkin akan tersangkut ke kain selagi perut berangsur membesar dan pakaian terasa semakin ketat, berusahalah untuk selalu mengenakan pakaian yang longgar! Jangan pula mengenakan celana khusus ibu hamil yang terlalu ketat karena tingginya umumnya mencapai perut dan anting pun berisiko tersangkut di sana. Pastikan setiap celana dan pakaian yang Anda kenakan berjarak sekitar 2,5 cm dari lokasi tindik, agar anting memiliki ruang yang cukup luas untuk bergerak dan tidak berisiko tersangkut.
    • Cobalah membeli pakaian di toko yang khusus menjual berbagai perlengkapan untuk wanita hamil. Toko semacam itu pasti menjual celana dan pakaian yang berukuran besar dan cocok untuk Anda kenakan. Ingat, jangan pula mengenakan pakaian yang terlalu melekat ke badan (meski bahannya longgar) jika memiliki tindik di pusar, terutama karena anting pun masih mungkin tersangkut di sana. [3]
    • Jika kaus terlalu ketat, anting dapat tersangkut dan menyobek kulit pusar. Jika masalah tersebut terjadi, segeralah menghubungi dokter dan jangan mencoba mengobati luka yang serius dengan obat antibiotik bebas!
  5. Selagi hamil, perut akan berangsur membesar dan menekan pakaian lama Anda. Alhasil, anting pun mungkin akan tersangkut dan menyobek kulit di sekitar pusar. Jika situasi tersebut terjadi, segeralah menghubungi dokter dan jangan menggunakan obat antibiotik bebas untuk mengobati kondisi yang serius! [4]
  6. Ini merupakan salah satu obat alami untuk mengurangi risiko infeksi dan mencegah penyebaran penyakit. Jika Anda sedang mengonsumsi antibiotik yang diresepkan oleh dokter, jangan menerapkan metode ini karena dapat mengganggu kinerja obat. [5]
    • Masukkan 1 sdt. garam ke dalam segelas air hangat, aduk keduanya hingga rata menggunakan sendok.
    • Rendam handuk di dalam larutan tersebut, lalu tepukkan perlahan ke area yang ditindik. Pastikan Anda juga membasuh area kulit di sekitarnya! Jika ingin, Anda juga bisa memercikkan larutan ke area pusar dengan tangan, tetapi pastikan kondisi tangan sudah benar-benar bersih sebelumnya.
    • Sebelum mengaplikasikan larutan, keringkan area pusar dengan tisu dapur atau handuk kering. Tunggu hingga kulit sudah benar-benar kering sebelum Anda kembali mengenakan pakaian.
  7. Mengompres area pusar dengan suhu yang hangat atau dingin dapat membantu mengurangi peradangan dan menurunkan risiko infeksi. Jika ingin, Anda juga bisa mengompres pusar dengan botol berisi air hangat, kompres dingin, atau kantong plastik yang kuat dan lentur.
    • Jika ingin menggunakan kantong plastik, pastikan material yang digunakan cukup tebal agar air tidak bocor dan melukai area yang meradang.
    • Masukkan air hangat atau air dingin ke dalam kantong. Kemudian, berbaringlah dan angkat pakaian Anda, lalu kompres kulit di sekitar pusar dengan kantong plastik tersebut. Jangan menekan kantong terlalu kuat agar kondisinya tidak semakin meradang!
    • Setelah selesai mengompres pusar dan rasa nyerinya sudah mereda, biarkan suhu pusar kembali normal sebelum pakaian diturunkan atau diganti dengan yang baru.
  8. Keduanya merupakan obat alami yang mengantongi manfaat kesehatan minor. Untuk menggunakannya, Anda hanya perlu mengaplikasikan sedikit minyak ke area pusar yang ditindik. Kemudian, bersihkan area tersebut dengan sehelai tisu dapur atau handuk basah. Sebelum berganti pakaian, pastikan area tersebut sudah benar-benar kering. Jika mengalami reaksi alergi yang negatif terhadap penggunaan minyak, segeralah menghubungi dokter! [6]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Melepaskan Anting

PDF download Unduh PDF
  1. Wanita hamil kerap mengeluhkan kondisi kulitnya yang sensitif, meradang, atau teriritasi, dan memiliki anting di pusar dapat meningkatkan risiko tersebut. Jika area pusar mulai terasa tidak nyaman selama kehamilan berlangsung, segeralah melepaskan anting yang melekat di sana.
    • Cek kondisi kulit untuk menemukan adanya area yang memerah dan/atau mengering. Selain itu, teruslah memantau untuk memastikan metode pengobatan yang dilakukan berjalan dengan baik.
    • Lepaskan anting pada bulan kelima atau keenam kehamilan. Umumnya, area di sekitar pusar sebagian besar wanita yang sedang hamil akan berukuran paling besar pada waktu tersebut. Alhasil, rasa sakit yang intens pun akan muncul jika anting tidak segera dilepaskan, terutama karena permukaan kulit yang melebar dan mengencang akan mendorong anting menekan pusat pada saat itu.
    • Jika tidak mengetahui penyebab rasa sakit yang muncul, jangan ragu menghubungi dokter.
  2. Lumuri tangan dengan air hangat bersabun, lalu gosok kedua telapak tangan hingga sabun berbusa. Pastikan Anda juga membersihkan seluruh area di antara jari-jari tangan dan di balik kuku. Hati-hati, melepaskan anting dengan tangan yang kotor dapat membuat pusar Anda terinfeksi!
  3. Jangan memaksakan diri jika anting tidak mengendur atau melekat pada kulit di baliknya. Jika situasi tersebut terjadi, segeralah meminta bantuan dari dokter atau tukang tindik ahli.
  4. Umumnya, ini dianggap sebagai bagian yang tidak memiliki fungsi dekoratif. Untuk melepaskan anting, pegang barbel dengan salah satu tangan, lalu putar bola tersebut dengan tangan yang lain secara perlahan. Sebelumnya, goyangkan bola perlahan untuk memastikan anting bisa dilepaskan dengan aman dan mudah. Jika sepertinya tujuan tersebut tidak bisa tercapai, segeralah meminta bantuan dari dokter atau tukang tindik ahli.
  5. Lakukan proses ini sepelan mungkin! Jika merasa anting tersendat saat berusaha dikeluarkan, jangan memaksakannya dan segeralah menghubungi tukang tindik ahli atau dokter.
  6. Basahi sehelai handuk atau tisu dapur dengan air hangat bersabun, lalu tepukkan ringan ke area tindik hingga seluruh bagian pusar terbasuh dengan baik. Kemudian, tunggu hingga area tersebut benar-benar kering sebelum menutupnya dengan plester kecil agar area tersebut tidak terinfeksi setelahnya.
  7. Kemungkinan besar, tindik akan menutup perlahan-lahan setelah anting dilepaskan. Untuk menanggulanginya, tusukkan anting ke tindik setiap beberapa hari atau beberapa minggu agar kondisinya tetap terbuka. [7]
    • Diamkan anting di dalam tindik selama beberapa menit sampai dengan satu jam. Jangan mendiamkannya lebih lama agar rasa nyeri akibat anting yang menekan uterus tidak kembali muncul.
    • Berhati-hatilah saat melakukannya. Pastikan tangan dan pusar Anda sudah benar-benar bersih dan steril, lalu bersihkan area pusar dengan baik setelahnya.
  8. Dalam beberapa kasus, anting hanya perlu diganti dengan jenis yang lebih nyaman, bukan dilepaskan selama kehamilan berlangsung. Jika memungkinkan, cari anting dengan label "PTFE" yang mengindikasikan bahwa bahan pembuatnya bukan logam, melainkan bahan yang lebih fleksibel. Artinya, ukuran anting dapat berubah mengikuti pertumbuhan perut selama kehamilan, dan juga bisa dipotong untuk menyesuaikan ketebalannya dengan kebutuhan Anda. [8]
  9. Langkah ini harus dilakukan karena kandungan logam pada anting akan menghalangi dokter untuk membuat sayatan di perut. Oleh karena itu, jika Anda harus melakukan operasi sesar, segeralah melepaskan anting dengan mengikuti langkah yang tertera di atas, dan jangan memasang anting kembali sampai kondisi Anda benar-benar pulih. Berkonsultasilah kepada dokter untuk mengetahui waktu memasang anting yang tepat. [9]
  10. Faktanya, yang akan membesar bukan hanya perut, melainkan juga pusar Anda. Oleh karena area kulit di sekitar tindik lebih memiliki kebebasan untuk membesar, alhasil risiko munculnya stretch mark (guratan merah pada kulit), bekas luka, dan infeksi pun akan semakin besar. Untuk mengurangi risiko tersebut, biasakan diri untuk selalu mengenakan pelembap dan menerapkan rutinitas yang baik untuk menjaga kebersihan pusar.
    • Sebaiknya, gunakan pelembap yang terbuat dari bahan alami serta bebas dari bahan kimia berbahaya dan pewangi setiap hari.
  11. Pada trimester ketiga, hormon wanita akan mencapai puncaknya. Alhasil, gangguan kulit seperti ruam, iritasi, gatal, dan peradangan pun lebih mungkin muncul. Sebelum kondisinya semakin buruk, segeralah mengobatinya agar gangguan kulit tersebut tidak berkembang menjadi infeksi!
  12. Terus-menerus memasang anting hanya akan merusak kesehatan di area pusar. Oleh karena itu, tunggulah setidaknya beberapa minggu setelah bayi Anda lahir untuk memasang kembali anting tersebut. [10]
  13. Selama kehamilan berlangsung, bagian dalam pusar kerap akan menonjol keluar. Alhasil, area di antara anting dan kulit pun akan meluas. Selain itu, area kulit serta otot abdomen juga akan mengencang ketika hamil, dan membuat anting menekan pusar secara berlebihan. Untuk menanggulanginya, angkat pakaian Anda secara berkala dan amati apakah pusar Anda terlihat mengendur, sobek, atau bahkan terluka. [11]
    • Jika salah satunya terjadi, segeralah melepaskan anting agar kondisi pusar tidak semakin meradang. Kemudian, tutup area tersebut dengan plester kecil dan segeralah menghubungi dokter atau tukang tindik ahli!
    • Jika kulit terlihat berpotensi mengendur atau memerah tetapi tidak parah, cukup rekatkan plester akan pusar tidak semakin menonjol keluar.
    • Pertimbangkan pula proses pemulihannya. Tentu saja Anda tidak ingin memulihkan tindik selagi janin terus-menerus bergerak, menendang area pusar, atau membuat Anda terus-menerus membungkuk, bukan?
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Menindik Pusar ketika Hamil

PDF download Unduh PDF
  1. Faktanya, menindik pusar mengantongi berbagai jenis risiko, baik jika dilakukan sebelum dan selagi hamil. Secara khusus, risiko infeksi, peradangan, dan bahkan penularan penyakit menyertai proses menindik pusar. Oleh karena itu, luangkan waktu sebanyak-banyaknya untuk memikirkan alasan di balik pentingnya menindik pusar Anda!
    • Tuliskan alasan yang membuat tindakan tersebut harus Anda lakukan. Proses ini sebaiknya dilakukan oleh semua orang, bukan hanya wanita yang sedang hamil. Kemudian, telusuri alasan tersebut satu per satu dan menganalisis kelayakannya (misalnya, menindik pusar adalah tindakan yang bermakna untukku, merupakan bagian dari identitasku, dsb.).
    • Setelah menuliskan seluruh alasan terbaik yang Anda miliki, sampaikan keputusan tersebut kepada para sahabat dan kerabat terdekat. Kemungkinan, mereka akan memiliki pandangan yang berbeda dan bahkan akan melarang Anda untuk melakukannya.
    • Berkonsultasi dengan tukang tindik ahli juga penting. Kemungkinan besar, mereka sudah pernah dihadapkan pada situasi semacam itu sehingga dapat memberikan nasihat terbaiknya untuk Anda.
  2. Ingat, pastikan proses tindik hanya dilakukan di tempat yang kredibel, terutama untuk menghindari risiko infeksi, penyakit, dan gangguan lain yang dapat merusak kesehatan janin.
    • Mintalah izin untuk melihat proses yang dilakukan tukang tindik sebelum menindik pusar Anda. Ingat, tukang tindik harus selalu mencuci tangan dan alat-alat yang digunakannya. Selain itu, alat tindik yang digunakan juga harus tersegel dengan rapi.
    • Amati kerapian dan kebersihan studio. Secara khusus, pastikan lantai studio terlihat bersih dan rapi, tempat untuk menyimpan alat-alat tindik sudah disterilkan, dan tidak ada tetesan darah di mana-mana.
    • Pastikan tukang tindik mematuhi aturan terkait batasan umur sebelum menjalankan tugasnya. Selain itu, dia juga harus memiliki portofolio berisi riwayat pekerjaannya dan bersedia menunjukkannya kepada Anda.
  3. Jangan membeli anting pusar yang sangat ketat dan tipikal. Alih-alih, beli anting yang dapat berfungsi paling optimal untuk kondisi Anda ketika kehamilan semakin membesar di kemudian hari.
    • Pilih anting pusar yang terbuat dari plastik. Anting berjenis ini terbuat dari bahan plastik yang lembut dan elastis sehingga dapat mengikuti proses pembesaran perut. Oleh karena ukurannya teksturnya elastis, risiko iritasi dan infeksi pada kulit pun akan menurun. Selain itu, harganya pun jauh lebih murah daripada anting berbahan logam dan dapat dengan mudah ditemukan di berbagai toko daring, lho !
    • Pilih anting berbentuk bulat alih-alih barbel. Anting berbentuk bulat tidak akan mudah terjatuh seperti anting barbel. Seiring membesarnya perut, ukuran tindik pun dapat membesar secara temporer dan membuat anting barbel jatuh dari lubangnya.
    • Pilih anting berdiameter besar. Semakin besar diameternya, semakin tipis pula ukurannya. Alhasil, anting pun dapat lebih mudah mengikuti pertumbuhan perut Anda. Jika memungkinkan beli anting dengan ukuran internasional “14 gauge ” yang memiliki ukuran paling besar dengan ketebalan 1,6 mm.
    • Anting pusar bermodel stick-on (anting palsu yang mengandung bahan perekat sehingga bisa langsung ditempelkan di pusar tanpa harus menindiknya terlebih dahulu) adalah alternatif yang layak Anda coba. Bahkan, anting berjenis ini sangat populer di kalangan wanita hamil, lho ! Karena pusar tidak perlu ditindik, risiko infeksi dan peradangan pun akan menurun secara drastis.
  4. Langkah terbaik yang bisa diambil adalah menunda proses menindik pusar sampai anak lahir dan kondisi Anda sudah benar-benar pulih pascamelahirkan. Hati-hati, menindik pusar ketika hamil rentan membuat Anda terserang infeksi dan penyakit, serta berisiko mengganggu keselamatan janin. [12]
    • Oleh karena area pusar tidak terlalu berotot dan memiliki aliran darah aktif yang sangat minim, pusar yang ditindik kemungkinan besar akan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk pulih, meski orang yang melakukannya tidak sedang hamil. Secara khusus, rata-rata pusar membutuhkan waktu sekitar sembilan sampai dua belas bulan untuk pulih. [13] [14]
    • Pusar terletak tepat di samping rongga abdomen. Alhasil, risiko infeksi pun lebih rentan terjadi! Selain itu, anting di pusar juga akan terus-menerus bersentuhan dengan pakaian sehingga infeksi lebih mudah menyebar setelahnya.
    • Dalam beberapa kasus, area pusar akan menganggap anting sebagai “benda asing” sehingga kondisinya tidak akan bisa benar-benar pulih setelahnya.
  5. Meski sudah mengetahui risiko umum yang menimpa ibu hamil dengan tindik di pusar, kemungkinan besar dokter tetap ingin mengetahui riwayat kesehatan Anda. Jika sebelumnya Anda pernah terkena infeksi, memiliki riwayat penyakit tertentu, atau pernah mengalami proses pemulihan luka yang cukup lama pascaditindik, sebaiknya jangan terburu-buru menindik pusar. Pastikan Anda berkonsultasi kepada dokter sebelum melakukannya, terutama karena dokter dapat memberikan nasihat medis yang relevan dengan kondisi Anda.
    Iklan

Tips

  • Jangan terus-menerus memainkan anting yang melekat di pusar Anda. Perilaku tersebut dapat membuat pusar teriritasi atau meradang! Jika memiliki kebiasaan tersebut, mintalah bantuan orang-orang terdekat untuk selalu mengingatkan Anda.
  • Berkonsultasilah kepada ahli medis jika menemukan adanya potensi gangguan medis yang berbahaya. Meski kemungkinan bayi untuk mengalami risiko atau gangguan kesehatan yang serius tidak besar, tetaplah mengutamakan keselamatannya dengan selalu mengonsultasikan kondisi Anda kepada dokter.
  • Sesekali, lepaskan anting untuk merasakan sensasinya. Kemungkinan, Anda tidak akan merasa aneh setelahnya. Toh, kapan pun Anda bisa mengenakannya kembali, bukan?
Iklan

Peringatan

  • Jika merasa pusar Anda terinfeksi, segeralah melepaskan anting dan menghubungi dokter. Beberapa gejala infeksi yang patut diwaspadai adalah keluarnya nanah atau cairan dari tindik, tindik terasa gatal, kulit di sekitar tindik memerah, peradangan, atau keluarnya aroma yang tidak sedap dari tindik.
  • Pastikan Anda memilih studio tindik yang bersih dan steril. Ingat, alat tindik bekas dan/atau tidak steril dapat menularkan berbagai infeksi berbahaya, seperti HIV dan hepatitis B.
  • Selalu cek keterangan yang tertera pada kemasan obat antibiotik yang dijual bebas di pasaran. Hati-hati, beberapa jenis obat tidak boleh dikonsumsi oleh wanita hamil.
Iklan

Hal yang Anda Butuhkan

  • Pelembap
  • Anting bulat atau anting barbel baru
  • Krim antibiotik
  • Air hangat dan dingin

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 2.480 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan