Apa Kekuranganmu yang Tidak Kamu Sadari?

Cari tahu jawabannya lewat kuis ini!

Ada hal-hal yang tidak disadari saat kita menjalani keseharian, terutama yang terkait dengan cara kita memperlakukan orang lain (dan diri sendiri). Sayangnya, melihat kekurangan diri sendiri dengan pandangan yang objektif bukan hal mudah.

Kami siap membantu. Ikuti kuis ini dan kami akan memberi tahu kamu apa kekuranganmu dan cara mengatasinya. Namun, ingatlah bahwa kuis ini hanya untuk bersenang-senang!

Petunjuk jalan bertuliskan

Kuis menjadi lebih menyenangkan bersama teman-teman

Bagikan kuis ini ke teman-temanmu dan bandingkan hasilnya

Ringkasan Pertanyaan

1. Pilih salah satu hewan laut berikut ini:
  1. Penyu
  2. Lumba-lumba
  3. Kepiting
  4. Sotong
2. Kalau bisa, maukah kamu mengulang perjalanan hidupmu 10 tahun terakhir?
  1. Mau, tanpa ragu sedikit pun.
  2. Mungkin. Sepertinya ini bukan ide buruk.
  3. Aku pikir-pikir dulu. Mungkin ini bisa menjadi kesempatan baik untuk lebih banyak menolong orang lain!
  4. Nggak mau. Kayaknya bakal ribet banget.
3. Di antara ketujuh dosa berat berikut ini, mana yang paling relate dengan kamu?
  1. Kemarahan atau ketamakan
  2. Kemalasan
  3. Hawa nafsu atau kerakusan
  4. Kesombongan atau iri hati
4. Di antara hari istimewa berikut ini, mana yang paling kamu sukai?
  1. Hari Valentine
  2. Tahun Baru
  3. April Mop
  4. Hari Buruh
5. Apa julukan aneh yang paling mungkin kamu dapatkan di buku tahunan sekolah?
  1. Si paling mungkin menang undian setelah jatuh bangkrut
  2. Si paling mungkin foya-foya beli kapal plesir
  3. Si paling mungkin dilupakan
  4. Si paling mungkin ke pengadilan karena ditilang
6. Bos baru saja membagikan bonus. Apa rencanamu selanjutnya dengan uang ini?
  1. Beli barang yang selama ini aku impikan. Aku layak mendapatkannya!
  2. Nggak ada. Mungkin mau disimpan.
  3. Memastikan apa dia serius. Aku merasa bersalah menerima uang ini!
  4. Minta tambah sedikit lagi.
7. Pilih kata asing yang tidak punya terjemahan langsung dalam bahasa Indonesia:
  1. Schadenfreude: merasa senang melihat orang lain menderita
  2. Fernweh: bernostalgia tentang lokasi yang belum pernah dikunjungi
  3. Tsundoku: membeli beberapa buku, tapi nggak pernah dibaca
  4. Greng jai: rasa simpati yang dalam dan kemampuan memahami perasaan orang lain
8. Apa rencanamu untuk mengisi akhir pekan?
  1. Membantu teman mengerjakan tugas.
  2. Memaksa teman temenin aku nonton film.
  3. Tidur siang dan bersantai di rumah.
  4. Menunggu sambil cemas sebab hari Senin akan segera datang lagi.
9. Di antara keempat elemen berikut ini, mana yang paling relate dengan kamu?
  1. Air
  2. Tanah
  3. Api
  4. Udara
10. Bayangkan kamu makan biskuit orang lain tanpa izin. Kira-kira apa alasannya?
  1. Cuma karena ada biskuit di situ.
  2. Karena aku layak mendapatkannya.
  3. Mau aku kasih buat temanku.
  4. Karena menurutku nggak akan ada yang sadar.
11. Kamu nggak mau ke sekolah hari ini. Apa alasannya?
  1. Aku lagi nggak fokus hari ini.
  2. Nggak mau aja.
  3. Aku mau bantu orang tua/keluargaku yang ada urusan penting.
  4. Belum tahu. Aku lagi mikirin alasannya.
12. Saatnya mengkritik diri sendiri! Pasangan kata manakah yang menggambarkan dirimu dengan tepat?
  1. Berantakan dan dimanfaatkan.
  2. Ragu-ragu dan terburu-buru.
  3. Nggak punya motivasi dan apatis.
  4. Egois dan cemas.

Quiz Lain

Apa kamu suka quiz ini?


Tentu saja, tidak ada salahnya menjadi teman yang baik, tetapi ada yang salah jika kamu selalu mendahulukan kepentingan orang lain. Ingatlah bahwa kamu juga penting! Jangan takut bilang tidak dan terapkan batasan yang jelas kepada orang-orang yang berinteraksi denganmu. Waktumu berharga, dan kamu berhak menggunakannya dengan cara yang bermanfaat dan menyenangkan untukmu.","edit_links":[{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Mengatakan-Tidak"},{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Mendahulukan-Kepentingan-Pribadi"}],"link_data":[{"title":"Cara Mengatakan Tidak","id":2139610,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Mengatakan-Tidak","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/b\/bf\/Say-No-Step-11.jpg\/-crop-200-200-200px-Say-No-Step-11.jpg","alt":"Cara Mengatakan Tidak"},{"title":"Ini Cara Mendahulukan Kepentingan Pribadi","id":2174277,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Mendahulukan-Kepentingan-Pribadi","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/2\/29\/Put-Yourself-First-Step-13.jpg\/-crop-200-200-200px-Put-Yourself-First-Step-13.jpg","alt":"Ini Cara Mendahulukan Kepentingan Pribadi"}],"minimum":0},{"text":"Kamu meyakini bahwa hidup sendiri akan terasa lebih nyaman.","meaning":"Kamu tentu punya beberapa teman dan kenalan, tetapi kamu jarang berinisiatif mengajak mereka bertemu. Mungkin kamu belum tahu cara mengajak seseorang menghabiskan waktu bersamamu, atau kamu tidak mengerti untuk apa beraktivitas bersama orang lain. Terdengar seperti tentang kamu?

Adakalanya, rasa kesepian menghalangi kamu menjadi apa yang kamu inginkan, bahkan membuat kamu mengalami kemunduran. Kamu mencari alasan mengapa kamu lebih suka menyendiri sekalipun perasaan ini membuat hatimu terasa hampa.

Kabar baiknya, ada banyak cara untuk beraktivitas di luar rumah dan mencari teman baru, misalnya dengan bergabung dalam perkumpulan, memulai percakapan dengan orang baru<\/a>, atau mengunduh aplikasi pencari teman, seperti Bumble BFF. Sarana mengatasi kesepian ada dalam jangkauan, asalkan kamu mau bertindak!","edit_links":[{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Bergaul,-Melucu,-dan-Berteman"},{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Membuka-Diri"}],"link_data":[{"title":"Cara Bergaul, Melucu, dan Berteman","id":2146800,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Bergaul,-Melucu,-dan-Berteman","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/a\/a5\/Forget-Your-Ex-Girlfriend-Step-13.jpg\/-crop-200-200-200px-Forget-Your-Ex-Girlfriend-Step-13.jpg","alt":"Cara Bergaul, Melucu, dan Berteman"},{"title":"Cara Membuka Diri","id":2144148,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Membuka-Diri","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/8\/8e\/Open-Up-Step-11-Version-3.jpg\/-crop-200-200-200px-Open-Up-Step-11-Version-3.jpg","alt":"Cara Membuka Diri"}],"minimum":0},{"text":"Kamu langsung menyalahkan orang lain begitu ada masalah.","meaning":"Tentu saja, tidak seorang pun mau disalahkan ketika situasi memburuk. Namun, apa pun yang terjadi, kamu suka lempar batu sembunyi tangan. Kadang-kadang, kamu bahkan memosisikan diri sebagai korban, alih-alih bertanggung jawab atas apa yang kamu lakukan. Terdengar seperti tentang kamu?

Memang tidak ada salahnya membela diri, tapi pastikan kamu berani mengakui kesalahan dan meminta maaf jika kamu berbuat salah. Orang-orang di sekitarmu mungkin masih kesal karena masalah yang terjadi akibat tindakanmu, tapi mereka akan makin kesal jika kamu tidak mau bertanggung jawab.","edit_links":[{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Mengakui-Kesalahan"},{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Berhenti-Menjadi-Korban-Perasaan"}],"link_data":[{"title":"Cara Mengakui Kesalahan","id":2159528,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Mengakui-Kesalahan","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/7\/71\/Accept-Blame-when-You-Deserve-It-Step-11-Version-2.jpg\/-crop-200-200-200px-Accept-Blame-when-You-Deserve-It-Step-11-Version-2.jpg","alt":"Cara Mengakui Kesalahan"},{"title":"Cara Berhenti Menjadi Korban Perasaan","id":2148899,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Berhenti-Menjadi-Korban-Perasaan","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/7\/76\/Stop-Being-a-Victim-Step-13-Version-2.jpg\/-crop-200-200-200px-Stop-Being-a-Victim-Step-13-Version-2.jpg","alt":"Cara Berhenti Menjadi Korban Perasaan"}],"minimum":0},{"text":"Kamu selalu mendahulukan kepentingan diri sendiri.","meaning":"Saat menjalani keseharian, dirimu adalah prioritas utama, kedua, dan ketiga. Apa kamu menangkap pesannya?

Belakangan ini, istilah \"memperhatikan diri sendiri\" makin sering terdengar. Namun, mendahulukan kepentingan diri sendiri bukan berarti boleh mengabaikan pendapat, keinginan, dan masalah orang lain. Berusahalah menjadi
pendengar yang baik saat mengobrol dengan orang lain<\/a>, alih-alih hanya menceritakan apa yang kamu butuhkan dan inginkan. Kemampun berempati dan menolong orang lain bisa sangat bermanfaat di kemudian hari!","edit_links":[{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Membantu-Orang-Lain"},{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Menjadi-Pendengar-yang-Baik"}],"link_data":[{"title":"Cara Membantu Orang Lain","id":2138270,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Membantu-Orang-Lain","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/e\/e9\/Help-Melancholic-People-Step-6.jpg\/-crop-200-200-200px-Help-Melancholic-People-Step-6.jpg","alt":"Cara Membantu Orang Lain"},{"title":"Cara Menjadi Pendengar yang Baik","id":2136307,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Menjadi-Pendengar-yang-Baik","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/f\/fe\/Heal-Family-Wounds-Step-10.jpg\/-crop-200-200-200px-Heal-Family-Wounds-Step-10.jpg","alt":"Cara Menjadi Pendengar yang Baik"}],"minimum":0},{"text":"Kamu hanya mau mengeluarkan usaha minimal karena kamu tahu itu saja cukup.","meaning":"Bayangkan kamu mau ujian matematika besok pagi. Meskipun gurumu sudah mengingatkan agar para siswa belajar minimal satu jam, kamu hanya belajar selama 15 menit. Ini karena kamu sudah memahami pelajaran ini setidaknya untuk lulus ujian sekalipun dengan nilai paling rendah. Nilai C tetap lulus, kan?

Menurut kamu, tidak ada gunanya bekerja keras meskipun usahamu belum maksimal. Sayangnya, sikap seperti ini bukan cara meraih cita-cita. Kamu hanya terus jalan di tempat, padahal kamu bisa berlari menuju garis finis.

Cobalah
menentukan target<\/a> untuk diri sendiri meskipun sangat mudah dicapai. Perubahan kecil, tapi bermakna terkait rutinitas dan pola hidupmu bisa membawa kemajuan besar saat kamu menjalani keseharian.","edit_links":[{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Merasa-Termotivasi"},{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Mengembangkan-Semangat-Hidup"}],"link_data":[{"title":"Cara Merasa Termotivasi","id":2153860,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Merasa-Termotivasi","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/2\/20\/Get-Motivated-Step-18.jpg\/-crop-200-200-200px-Get-Motivated-Step-18.jpg","alt":"Cara Merasa Termotivasi"},{"title":"Cara Mengembangkan Semangat Hidup","id":2153332,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Mengembangkan-Semangat-Hidup","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/0\/08\/Develop-Passion-Step-19.jpg\/-crop-200-200-200px-Develop-Passion-Step-19.jpg","alt":"Cara Mengembangkan Semangat Hidup"}],"minimum":0},{"text":"Kamu tidak yakin bahwa kamu sesungguhnya mampu mewujudkan keinginanmu.","meaning":"Kamu sudah berjuang sekuat tenaga untuk mewujudkan keinginanmu, tetapi masih saja kamu merasa pencapaianmu belum maksimal. Saat kamu membayangkan kehidupanmu di kemudian hari, kamu tidak bisa melihat dirimu berhasil melakukan sesuatu yang penting atau bermanfaat. Terdengar seperti tentang kamu?

Mungkin kamu mengalami \"Sindrom Penipu\", yaitu pola pikir yang mengatakan bahwa kamu tidak layak meraih keberhasilan atau kamu suka \"mengelabui\" orang lain. Kabar baiknya, kamu lebih kuat dan lebih hebat daripada yang kamu pikirkan. Langkah pertama untuk mengatasi sindrom penipu harus dimulai dari diri sendiri!

Untuk itu, ceritakan masalahmu kepada teman baik dan orang terdekat, lalu biarkan mereka memberikan tanggapan dan dukungan kepadamu. Kamu juga boleh merayakan apabila kamu meraih prestasi di sekolah atau tempat kerja. Begitu pikiran yang menipu muncul lagi, ingatlah hal-hal baik yang pernah kamu lakukan, alih-alih mencela diri sendiri.","edit_links":[{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/untuk-Yakin-pada-Diri-Sendiri"},{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Membangun-Rasa-Percaya-Diri"}],"link_data":[{"title":"Cara untuk Yakin pada Diri Sendiri","id":2138241,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/untuk-Yakin-pada-Diri-Sendiri","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/b\/b4\/Believe-in-Yourself-Step-20-Version-5.jpg\/-crop-200-200-200px-Believe-in-Yourself-Step-20-Version-5.jpg","alt":"Cara untuk Yakin pada Diri Sendiri"},{"title":"Cara Membangun Rasa Percaya Diri","id":2132941,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Membangun-Rasa-Percaya-Diri","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/e\/e0\/Build-Self-Confidence-Step-25-Version-2.jpg\/-crop-200-200-200px-Build-Self-Confidence-Step-25-Version-2.jpg","alt":"Cara Membangun Rasa Percaya Diri"}],"minimum":0},{"text":"Kamu cenderung mengambil keputusan secara impulsif tanpa berpikir masak-masak.","meaning":"Barang yang kamu sukai muncul di laman \"Rekomendasi untukmu\" di situs web toko daring? Langsung order. Temanmu mendadak ajak kamu hang out untuk mengisi akhir pekan? Langsung bilang oke. Kamu terbiasa menjalani hidup pada saat ini, dan tidak memikirkan masa depan. Terdengar seperti tentang kamu?

Memang tidak ada yang salah dengan menjalani hidup pada saat ini, tetapi pengambilan keputusan yang impulsif bisa berdampak buruk di kemudian hari, terutama yang terkait dengan uang. Oleh sebab itu, berusahalah
menguatkan tekad<\/a> dengan menolak keinginan dan undangan yang tidak bermanfaat. Saat ingin membuat keputusan penting, misalnya mengeluarkan banyak uang untuk membeli gim video baru atau barang mewah, tundalah sehari untuk mempertimbangkan perlu tidaknya kamu berbelanja sebelum mengambil keputusan.","edit_links":[{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Mengurangi-Sifat-Impulsif"},{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Membangun-Pengendalian-Diri"}],"link_data":[{"title":"Cara Mengurangi Sifat Impulsif","id":2153416,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Mengurangi-Sifat-Impulsif","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/d\/d6\/Be-Less-Impulsive-Step-17-Version-2.jpg\/-crop-200-200-200px-Be-Less-Impulsive-Step-17-Version-2.jpg","alt":"Cara Mengurangi Sifat Impulsif"},{"title":"Cara Membangun Pengendalian Diri","id":2153320,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Membangun-Pengendalian-Diri","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/9\/93\/Build-Self%E2%80%90Control-Step-18.jpg\/-crop-200-200-200px-Build-Self%E2%80%90Control-Step-18.jpg","alt":"Cara Membangun Pengendalian Diri"}],"minimum":0}]" class="quiz_results_data"/>\"Apa<\/picture>","alt":"Apa Red Flag Kamu? - Quiz"},{"title":"Berapa Usia Mental Kamu? - Quiz","id":2175857,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Berapa-Usia-Mental-Kamu-quiz","image":"\"Berapa<\/picture>","alt":"Berapa Usia Mental Kamu? - Quiz"},{"title":"Test: Siapa Karakter South Park yang Paling Mirip Denganmu?","id":2176444,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Siapa-Karakter-South-Park-yang-Paling-Mirip-Denganmu-quiz","image":"\"Siapa<\/picture>","alt":"Test: Siapa Karakter South Park yang Paling Mirip Denganmu?"}],"number":1},{"text":"Aku ingin lebih memahami diri sendiri.","result":"Kami punya kuis yang mungkin kamu sukai:","next_quizzes":[{"title":"Test: A, B, C, atau D, yang Manakah Tipe Kepribadian Kamu?","id":2176041,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Apakah-Kepribadian-Kamu-Tipe-A,-B,-C,-atau-D-quiz","image":"\"Apakah<\/picture>","alt":"Test: A, B, C, atau D, yang Manakah Tipe Kepribadian Kamu?"},{"title":"Test: Apakah Kamu Seorang Narsistik atau Empath?","id":2175810,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Apakah-Kamu-Pribadi-Narsistik-atau-Empath-quiz","image":"\"Apakah<\/picture>","alt":"Test: Apakah Kamu Seorang Narsistik atau Empath?"},{"title":"Test: Apa Kronotipe Kamu?","id":2176511,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Apa-Chronotype-Saya-quiz","image":"\"Apa<\/picture>","alt":"Test: Apa Kronotipe Kamu?"}],"number":2}]}" class="quiz_questionnaire_data"/>

Tips dan Trik untuk Menjadi Pribadi yang Lebih Baik

Datangnya setiap hari baru membawa kesempatan baru untuk belajar, tumbuh, dan menjadi versi terbaik dari dirimu. Meskipun setiap orang menjalani kehidupan yang berbeda, ada beberapa tips yang bisa membantu siapa saja meraih kesuksesan di kemudian hari.

  • Lakukan meditasi kesadaran secara rutin . Meditasi kesadaran berguna untuk berlatih memfokuskan pikiran pada waktu sekarang, misalnya dengan mengamati pola napas dan sensasi fisik yang kamu rasakan. Meskipun hanya sebentar, kebiasaan melakukan meditasi kesadaran bisa membantu kamu mengendalikan pikiran dan perasaan!
  • Lakukan refleksi diri . Luangkan sedikit waktu setiap hari untuk lebih memahami diri sendiri dengan mengajukan pertanyaan reflektif, misalnya: “Apa yang membuat aku merasa senang hari ini?” atau “Apa yang perlu aku perbaiki?”. Biarkan pikiranmu mengembara saat merenungkan pertanyaan tersebut dan mencari jawaban.
  • Kembangkan pola pikir berkembang ( growth mindset ). Orang-orang yang berpandangan bahwa perubahan atau perbaikan adalah hal yang mustahil, dikenal juga dengan istilah “pola pikir tetap” ( fixed mindset ), bisa menghadapi kendala untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki. Sebaliknya, orang-orang yang punya pola pikir berkembang melihat adanya kemampuan untuk mengembangkan diri dan melakukan perbaikan meskipun perubahan ini perlu banyak waktu.
  • Bersyukurlah setiap hari. Sisihkan sedikit waktu setiap hari untuk memikirkan hal-hal yang layak kamu syukuri, misalnya atap rumah yang melindungimu setiap hari atau sikap ramah barista di kedai kopi. Untuk memulai kebiasaan bersyukur setiap hari, siapkan buku harian , lalu tulis beberapa hal baik yang kamu lihat atau alami sepanjang hari.
  • Kembangkan kemampuan mengubah cara pandang. Apabila kamu menghadapi kesulitan atau situasi yang tidak menyenangkan, cobalah melihatnya dengan cara pandang yang positif. Contohnya, alih-alih berpikir, “Bisa-bisanya aku nggak lulus ujian. Dasar bodoh!”, katakan kepada diri sendiri, “Aku udah tahu apa yang belum aku pahami. Jadi, aku mau lebih serius belajar lain kali”.
  • Lakukan minimal satu perbuatan baik setiap hari. Berbuat baik kepada orang lain bukan hanya membuat dia merasa senang, kamu juga ikut senang! Carilah kesempatan untuk menolong orang lain, entah dengan menahan pintu untuk orang lain yang ingin melintas atau mentraktir teman secangkir kopi.
  • Jalani keseharian tanpa media sosial. Bagaimanapun juga, media sosial bisa membantu banyak orang tetap terhubung satu sama lain, tetapi bisa juga memicu keinginan membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Oleh sebab itu, cobalah meninggalkan media sosial selama beberapa hari dengan log out (atau menghapus) aplikasi medsos di ponselmu.
  • Berikan perhatian kepada diri sendiri . Sisihkan waktu untuk melakukan aktivitas yang bermanfaat menjaga kesehatan, misalnya dengan berolahraga selama 30 menit sehari, minum air putih yang cukup , tidur malam yang nyenyak , dan merilekskan diri setiap hari. Langkah ini bisa membuat kamu tetap sehat dan bisa menjalani hidup yang berkualitas.