Unduh PDF
Unduh PDF
Melukis gambar bisa menjadi cara yang luar biasa untuk menggali kreativitas. Jika Anda ingin mewujudkan sosok Rembrandt atau Affandi yang tersembunyi di dalam diri Anda, belajarlah untuk mulai mengembangkan keterampilan dan mengumpulkan semua alat dan bahan yang memungkinkan Anda melukis jenis gambar yang Anda inginkan. Pelajari cara memilih cat dan kuas, pilihlah subjek yang tepat, dan cara mentransfernya ke atas kanvas. Lihatlah Langkah 1 untuk informasi lebih lanjut.
Langkah
-
Cobalah melukis gambar menggunakan cat air . Jenis cat yang paling mudah didapat, murah dan mudah digunakan adalah cat air, yang biasanya dijual dalam kemasan tube atau botol plastik kecil dengan berbagai palet warna. Cat air bisa menghasilkan gambar yang ringan dan pastoral, atau gambar yang sangat hidup dan cerah, tergantung kualitas cat. Melukis menggunakan cat air merupakan cara yang efektif untuk mulai melukis, terutama lukisan pemandangan dan benda mati ( still-life ) yang unik. [1] X Teliti sumber
- Dalam kondisi dasar, cat air berbentuk kental dan berat, dan bisa digunakan dengan membasahi kuas atau mengencerkannya dengan air, atau bisa juga langsung mencampurnya dengan air di atas palet. Cat air menghasilkan sapuan yang tipis dan ringan, mudah digunakan oleh pemula, walaupun sedikit sulit untuk dikendalikan.
- Untuk menghindari agar Anda tidak frustrasi saat mulai melukis, sebaiknya belilah cat berkualitas bagus. Cat air Pentel atau Sakura Koi dijual dalam bentuk padat dan kemasan tube, dan kualitasnya lebih baik daripada cat air yang biasa digunakan untuk keperluan di sekolah. Cobalah cat air berbentuk padat sehingga Anda tidak perlu membeli banyak cat secara terpisah, lagi pula akan lebih nyaman karena semua cat berada dalam satu tempat. Schmincke dan Windsor & Newton juga merek yang berkualitas dan bisa didapat di toko alat-alat lukis (atau di toko daring seperti Tokopedia).
-
Gunakan cat akrilik untuk fleksibilitas . Cepat kering, tetapi memiliki fleksibilitas yang sama seperti cat minyak, akrilik merupakan cat yang umum digunakan baik oleh pelukis amatir maupun profesional. Cat akrilik berbasis air mudah digunakan dan banyak tersedia di toko alat-alat lukis atau toko perlengkapan seni khusus, cocok digunakan untuk membuat detail yang rumit dan mahakarya abstrak. Cat akrilik jauh lebih murah daripada cat air, tetapi tidak berarti penggunaannya kurang profesional. [2] X Teliti sumber
- Cat akrilik biasanya dijual dalam kemasan tube, seperti cat minyak, dan bisa dicampur di atas palet menggunakan air untuk mengencerkannya atau dicampur untuk menghasilkan warna baru. Karena cat ini sangat cepat kering, akrilik sangat cocok untuk membuat lapisan, menciptakan warna dasar untuk menghasilkan kedalaman dan detail pada lukisan pemandangan, potret dan sebagainya.
-
Gunakan cat minyak seperti para maestro . Cat paling fleksibel, profesional dan dinamis yang tersedia adalah cat minyak. Cat ini juga paling mahal dan paling lama kering, tetapi menawarkan berbagai teknik pencampuran dan opsi pelapisan tingkat lanjut untuk pelukis profesional. Cat minyak mungkin bukan pilihan terbaik untuk pemula, tetapi sesuatu yang perlu dipertimbangkan untuk masa depan, atau untuk bereksperimen jika Anda mencari tantangan.
- Cat minyak juga banyak dijual dalam bentuk batang yang bisa dilarutkan dengan air, dan bisa digunakan dengan cara yang sama seperti cat air, dan jenis ini agak lebih cepat kering dibanding cat minyak tradisional dalam tube. Belilah berbagai warna primer dan belajarlah mencampur warna Anda sendiri untuk menghemat pengeluaran.
- Kecuali Anda ingin mengoleskan cat secara langsung dari tube ke atas kanvas sehingga membentuk gumpalan tebal dan mendalam seperti lukisan impasto de Kooning (terlihat mengagumkan, ya, tetapi sangat mahal), selain sapuan cat itu sendiri, maka Anda membutuhkan semacam pelarut untuk mengencerkan cat.
- Jika Anda melukis dengan cat minyak, Anda perlu melapisi permukaan media lukis terlebih dahulu dengan cat akrilik primer dasar, jika tidak lama-kelamaan cat akan merusak kanvas atau kertas. Setiap permukaan yang terkena cat, termasuk palet atau papan tempat mencampur cat, juga harus dilapisi agar tetap awet untuk waktu yang lama.
-
Gunakan bahan-bahan alami yang bisa Anda dapatkan untuk melukis. Siapa bilang Anda harus membeli cat? Menggunakan buah beri, emulsi teh, atau bahkan abu di atas kanvas semuanya merupakan metode sempurna yang layak dipertimbangkan, tergantung pada gambar yang ingin Anda buat.
- Cat berbahan dasar makanan dapat berubah seiring waktu (atau membusuk, tergantung cara Anda melihatnya). Hal ini akan memberi unsur berbasis waktu pada lukisan Anda karena terjadi perubahan dari hari ke hari dan minggu ke minggu setelah Anda menyelesaikannya. Dokumentasikan lukisan Anda yang menggunakan cat berbasis telur sebelum menimbulkan bau dan buanglah bila sudah waktunya, atau lapisi dengan cat akrilik untuk menyelesaikannya.
-
Pilihlah kuas yang tepat untuk melakukan pekerjaan Anda. Tergantung pada jenis cat yang pada akhirnya menjadi pilihan Anda untuk melukis, Anda akan membutuhkan kuas yang tepat untuk digunakan. [3] X Teliti sumber
- Gunakan kuas berujung bulat untuk melukis dengan cat air. Kuas sintetis berujung rata paling tepat untuk cat akrilik, sementara kuas Filbert (kuas pipih yang berujung lancip) paling baik digunakan untuk cat minyak. Anda dapat bereksperimen dengan serat kuas yang berbeda, sambil memilih sesuatu yang sesuai dengan kisaran harga yang Anda tetapkan.
-
Siapkan perlengkapan lain yang diperlukan untuk mulai melukis. Agar pakaian Anda tetap bersih dan cat terkelola dengan baik, Anda membutuhkan beberapa perlengkapan selain cat dan kuas untuk bisa mulai melukis.
- Pilihkan kanvas yang sesuai dengan jenis cat pilihan Anda. Gunakan kanvas yang dibentangkan untuk cat akrilik dan cat minyak yang berat, dan kertas cat air untuk melukis dengan cat air. Kertas cat air akan mampu bertahan terhadap kelembapan cat tanpa melengkung atau menjadi lembek.
- Sediakan berbagai cangkir untuk keperluan membasahi kuas, membersihkan kuas, dan mempermudah Anda mengambil air jika menggunakan cat air. Dengan begitu Anda tidak perlu mencucinya secara menyeluruh seperti gelas minum, sisihkan beberapa gelas lama untuk keperluan ini.
- Siapkan palet atau nampan cat. Permukaan terbaik tempat Anda mencampur cat, mengencerkannya, dan memeriksa kekentalannya adalah nampan cat plastik atau enamel berwarna putih. Dengan begitu Anda akan memiliki latar belakang putih yang baik untuk memeriksa akurasi warna, dan Anda bisa membeli nampan cat yang mudah dipakai lengkap dengan cekungan untuk cat di sepanjang tepian dengan beberapa puluh ribu rupiah saja. Palet kaca juga merupakan alternatif yang umum. [4] X Teliti sumber
Iklan
-
Siapkan tempat melukis. Kenakan pakaian lama dan keluarkan semua perlengkapan untuk memulai. Semua proyek melukis kemungkinan besar akan membuat keadaan sedikit berantakan, jadi penting untuk mempersiapkannya agar terhindar dari noda cat yang mustahil dihilangkan di karpet atau permukaan lainnya. Untuk mulai melukis, carilah ruang terbuka yang mendapat banyak cahaya sebagai tempat Anda melukis.
- Kuda-kuda untuk melukis umum digunakan, tetapi tidak menjadi keharusan. Carilah permukaan yang keras, seperti papan klip tua untuk menjepit kertas cat air Anda, atau sanggalah kanvas di atas meja, yang sudah dilapisi kain tua atau koran.
- Bentangkan kain tua atau koran di lantai, dan setiap permukaan yang kemungkinan akan terkena cat. Anda tidak perlu khawatir jika cat tercecer atau tumpah karena perangkap cat sudah disiapkan sehingga Anda bisa berkonsentrasi pada proses melukis.
-
Buatlah sketsa lukisan dengan pensil. Walaupun langkah ini tidak diwajibkan – Anda selalu bisa mulai melukis – tidak ada salahnya membuat sketsa bentuk dasar dari subjek yang akan dilukis sebagai panduan Anda. Jika Anda ingin melukis bunga di dalam pot, Anda tidak perlu menggambar detail kecil seperti serbuk sari di tengah bunga, tetapi bukan ide yang buruk memiliki sketsa bentuk kelopak bunga di kertas sebelum Anda mulai menambahkan warna.
- Gunakan garis kontur untuk membuat sketsa bentuk dasar, dan garis gerak tubuh ( gestural line ) untuk mulai memahami hubungan spasial antara objek-objek di dalam subjek lukisan. Objek dibuat dari banyak bentuk-bentuk kecil, seperti lukisan kecil dalam jumlah banyak. Cobalah untuk berfokus pada hubungan di antara objek-objek tersebut.
- Temukan sumber garis yang menerangi subjek Anda dan mulailah mengamati bagaimana bayangan menimpa subjek tersebut, dan bagaimana Anda akan menangkapnya dengan warna dan garis.
-
Campurkan berbagai warna sesuai kebutuhan Anda . Di atas palet, luangkan waktu untuk mencampur cat dan mencoba mendapatkan jenis warna yang ingin Anda gunakan untuk menangkap subjek. Sebagian pelukis akan berusaha keras untuk mendapatkan kadar atau tingkat gelap atau terangnya warna ( value ), seakurat mungkin, sehingga subjek akan tampak seperti dalam “kehidupan nyata”, sementara sebagian pelukis lain mungkin lebih suka melakukan perubahan kecil di sana sini. Semua cara sah-sah saja dilakukan, tidak ada yang paling benar.
- Baurkan sejumlah kecil warna dan lukislah beberapa sapuan percobaan untuk melihat bagaimana tampilan warna pada latar belakang putih, daripada mencampur seluruh isi tube cat putih dan biru untuk membuat warna biru muda. Anda hanya perlu membuat sebanyak yang dibutuhkan.
- Tambahkan sedikit warna putih pada warna-warna cerah untuk melembutkannya, atau tambahkan warna hitam untuk menciptakan nuansa warna gelap yang berbeda. Menambahkan warna yang berlawanan pada roda warna ke dalam warna tertentu akan menghasilkan ketajaman berbeda, memberi Anda kemungkinan yang tidak ada batasnya.
- Menggunakan berbagai kadar yang kontras dalam lukisan akan membantu menciptakan rasa warna yang lebih dinamis pada hasil akhir lukisan. Gunakan berbagai ketajaman, nuansa gelap, dan semburat warna, sambil mempertimbangkan warna dengan serius.
-
Berlatihlah menggunakan kuas. Pelajari cara menggunakan, membersihkan dan merawat kuas sebelum Anda mulai melukis. Sebelum Anda menceburkan diri ke dalam mahakarya Anda, rasakan pengalaman langsung memegang kuas yang telah dicelupkan ke dalam cat dan berlatihlah membuat sapuan garis yang mulus dan rata. Tidak perlu mencemaskan apa yang Anda lukis, buat saja goresan-goresan saat Anda mencampur warna atau mengencerkan cat.
- Gunakan sapuan kuas kecil dan pendek-pendek dan sapuan panjang dan rata. Gunakan cat sesedikit mungkin pada kuas Anda untuk mendapatkan kadar yang Anda cari. Jangan membuat kertas basah kuyup dengan cat. Gunakan kuas berbeda untuk mendapatkan efek berbeda, menyerap cat, menggambar dan membuat bintik-bintik.
-
Pertama-tama lukislah latar belakang. Sebaiknya Anda membuat latar belakang terlebih dahulu, bekerja dari belakang ke depan lukisan. Hal ini akan memungkinkan Anda bergerak dari sesuatu yang umum menuju detail spesifik, sambil menambahkan lapisan untuk menciptakan detail-detail kecil, dan bukan sebaliknya. Jika Anda memulai dengan kelopak bunga, hasil akhir lukisan akan terlihat tidak seimbang. Lakukan beberapa eksperimen untuk melihat mana yang paling cocok untuk Anda.
- Bob Ross, pelukis favorit semua orang yang memiliki acara TV sendiri, sangat piawai dalam hal ini. Dia melukis latar belakang secara cepat dan menggunakan imajinasi untuk memulai. Dia biasanya menemukan warna komplementer dan menggunakan kuas kering untuk membuat latar belakang dalam warna-warna matahari terbenam yang indah. Setelah itu dia mulai menggambar pepohonan dan pemandangan alam lainnya tanpa merencanakan apa pun. Cara ini sangat baik diterapkan saat Anda mulai berkreasi di atas kanvas.
Iklan
-
Mulailah melukis subjek Anda tanpa perlu mencemaskan kecelakaan yang terjadi. Anda bisa mulai melukis dengan perlahan, menggunakan sedikit cat pada kuas untuk membuat bentuk. Jika Anda melukis berdasarkan imajinasi, biarkan cat menciptakan bentuk dan ikuti saja bentuk-bentuk itu. Jika Anda memulai dengan sketsa, setelah membuat warna latar belakang yang bagus di atas kanvas atau kertas, Anda dapat mulai menumpangtindihkan warna dan bentuk untuk menciptakan rasa akan ruang.
- Saat Anda mulai melukis subjek, Anda perlu bekerja keras untuk membuat permukaan yang datar terlihat lebih dinamis dan tiga dimensi.
- Buatlah perspektif dengan membuat jarak yang tepat di antara objek. Jika semua objek memiliki jarak dan bentuk yang sama, objek tersebut akan terlihat datar dan tidak dinamis di atas kertas. Objek yang terletak jauh di belakang dalam subjek lukisan harus lebih kecil secara proporsional, sedang objek yang lebih dekat harus lebih besar. [5] X Teliti sumber
- Sebagian pelukis menemukan cara efektif dengan menjungkirbalikkan lukisan mereka untuk memeriksanya. Pikiran memberikan versi simbolis dari apa yang Anda lukis – di dalam pikiran, Anda tahu seperti apa apel itu, jadi Anda cenderung melukis apel sesuai versi tersebut, dan bukan apa yang Anda lihat di hadapan Anda. Terkadang melihatnya dari perspektif berbeda dapat membantu Anda melihat bentuk apa adanya, bukan simbolnya.
-
Tambahkan warna dari terang ke gelap. Temukan sumber cahaya dan bayangan untuk mulai menambahkan kadar pada lukisan. Mulailah menambahkan warna paling terang dan secara bertahap menciptakan nuansa yang lebih gelap. Akan lebih mudah melapisi warna terang dengan warna gelap daripada sebaliknya. Jangan menyulitkan diri sendiri. Campurkan sedikit cat sambil bekerja, tambahkan warna dengan bijak dan perlahan-lahan.
-
Gunakan kuas untuk membuat tekstur. Variasikan banyaknya cat di kuas Anda dan jenis sapuan yang Anda gunakan dengan kuas untuk menghasilkan tekstur berbeda. Sapuan kecil dan pendek dapat terlihat seperti bulu, sedangkan sapuan yang lebih panjang dan mulus akan meratakan cat. Menggunakan cat yang lebih sedikit dapat membantu “menuakan” subjek, sementara menggunakan lebih banyak cat akan membuatnya lebih tebal dan menciptakan densitas.
- Jika Anda mengacaukan satu bagian dengan menambahkan terlalu banyak cat, jangan panik. Sambutlah kecelakaan yang menggembirakan itu dan integrasikan ke dalam lukisan. Jangan membuang-buang waktu membuat lapisan di atasnya, biarkan saja dan saat pekerjaan selesai tengoklah kembali bagian tersebut untuk melihat bagaimana “kecelakaan” itu memengaruhi komposisi. Teruslah maju.
-
Kerjakan satu hal pada satu waktu. Merupakan ide yang bagus untuk berfokus pada satu bagian lukisan, mengerjakannya hingga tuntas, sebelum melanjutkan dengan bagian yang lain. Tetapi carilah apa yang paling cocok untuk Anda. Sebagian pelukis melompat-lompat dari satu bagian ke bagian lain, melukis area yang berbeda, tergantung bentuk dan subjek yang sedang dilukis. Semua itu terserah Anda. Tetapi secara umum, teruslah bekerja pada satu bagian lukisan sebelum Anda pindah ke bagian lain.
- Penting juga untuk berdiri menjauh dari lukisan dan menghargai “gambar besarnya”. Perhatikan bagaimana momen-momen kecil Anda memengaruhi keseluruhan komposisi dan lukisan itu sendiri.
-
Buatlah lukisan bergerak. Walaupun Anda hanya melukis setumpuk buku atau semangkuk jeruk, lukisan itu harus memaksa mata bergerak ke seluruh bagian lukisan. Segala sesuatu mulai dari komposisi, sampai penggunaan warna harus bervariasi dan bertekstur, ini sesuatu yang membutuhkan waktu dan latihan.
- Cobalah mempelajari teori warna untuk mempertajam rasa dalam menggunakan warna, jika Anda merasa lukisan Anda tampak datar.
-
Jangan menyerah. Melukis adalah kerja keras! Jangan merasa frustrasi saat Anda baru mulai mencobanya. Setelah Anda mendapatkan semua bahan dan alat serta menyiapkan tempat, bereksperimenlah dengan melukis berbagai subjek dan kembangkan keterampilan Anda. Jika Anda cenderung mengarah ke satu jenis lukisan, beralihlah sesekali dan lukislah jenis gambar yang berbeda. Teruslah berkarya.Iklan
-
Lukislah pemandangan alam. Pemandangan adalah salah satu subjek klasik dan paling disukai secara umum untuk memamerkan keterampilan Anda dan menunjukkan penghargaan pada alam. Pemandangan alam menjunjung perspektif dan kedalaman, menemukan sudut pandang ke dunia alam dan menangkapnya di dalam lukisan. Sebagian seniman mencurahkan seluruh hidup mereka untuk tugas tersebut.
- Anda tidak perlu tinggal di kaki gunung atau di tengah-tengah gurun untuk melukis pemandangan alam yang indah. Pergilah ke halaman belakang dan temukan sudut yang menarik dari gudang, atau bidang yang berdekatan dengan perspektif menarik untuk memulai lukisan pemandangan Anda.
- Dengan kebangkitan Transendentalisme dan Naturalisme pada tahun 1800an, melukis pemandangan terangkat ke tingkat penghargaan dan status yang tinggi, walaupun melukis alam terbuka sudah umum dilakukan sejak periode Minoan dalam sejarah seni. Dewasa ini, sudah lazim jika pemandangan menggambarkan pengaruh peradaban manusia seperti jalanan, papan iklan, bahkan mobil.
-
Lukislah potret. Carilah subjek orang atau binatang, berikan pencahayaan yang baik, dan tempatkan mereka di depan latar belakang kosong untuk mempelajari bentuk kehidupan nyata. Anda akan membutuhkan goresan pensil yang stabil untuk dapat menangkap detail dengan tepat, atau Anda dapat memilih pendekatan yang lebih impresionistik terhadap subjek dan mencoba menangkap esensi mereka, jika tidak bisa mendapatkan representasi gambar yang sempurna.
- Secara umum, potret sangat mementingkan detail: beberapa dari seniman potret Renaisans paling sukses bahkan awalnya dilatih menatah dan membuat perhiasan emas agar terbiasa bekerja dengan detail. [6] X Teliti sumber Anda bebas memilih cara untuk melukis potret karena tidak ada cara yang salah.
- Pelajari gambar sesuatu yang nyata agar Anda mendapatkan keterampilan dalam menangkap bentuk manusia dalam proporsi dan gerakan yang benar. Pertimbangkan untuk bekerja berdasarkan foto untuk menghindari agar subjek Anda tidak perlu diam mematung selama berjam-jam pada satu sesi melukis. Atau, lakukan cara kuno dan mintalah mereka duduk dengan segelas anggur dan putarkan beberapa musik klasik untuk membuat mereka rileks.
- Potret diri juga bentuk yang umum dan dinamis untuk dieksplorasi. Pasanglah cermin dan lukislah apa yang Anda lihat di sana. Temukan sosok Rembrandt di dalam diri Anda.
-
Lukislah benda mati. Kumpulkan sekelompok objek dengan pencahayaan langsung di atas meja untuk dipelajari dan dilukis. Bunga, buah dan sayuran, mainan dan bermacam-macam barang lainnya semuanya sempurna untuk lukisan benda mati yang modern. Aturlah benda-benda itu di atas meja dengan cara estetis yang sedap dipandang, dengan pencahayaan yang cukup untuk menciptakan bayangan dan kedalaman, kemudian segeralah bekerja.
- Lukisan benda mati klasik melibatkan tradisi simbolik dan tema tertentu yang menjadi cirinya sendiri, dengan pemandangan meja yang terlihat sederhana mewakili tablo metaforis yang kompleks, yang disebut vanitas – bahasa Latin untuk vanity (keangkuhan). [7] X Teliti sumber Bermacam-macam bunga dan makanan, hal-hal yang fana dan alami, terkadang dimaksudkan untuk menyimbolkan mortalitas, sementara lukisan benda mati dari era keemasan klasik menggunakan barang-barang mewah untuk merayakan kekayaan. Di beberapa wilayah, bermacam-macam hasil panen akan dikumpulkan untuk merayakan tuntasnya pekerjaan dan pertanian.
-
Buatlah kreasi lukisan dengan musik . Langgarlah aturan. Buatlah lukisan eksperimen abstrak-ekspresionisme. Putarlah musik keras jaz bob (jaz dengan tempo yang cepat) pada pemutar musik dan lukislah apa yang Anda dengar, campurkan warna-warna dengan cepat dan berikan visual untuk suara tersebut, atau tangkaplah abstraksi lain dalam warna.
- Apa pun materi atau subjek Anda, jangan merasa bahwa Anda diharuskan melukis untuk mewakili sesuatu atau melukis secara akurat . Ingin melukis subjek Anda dalam versi karikatur atau karakter kartun yang ditampilkan dengan gaya berlebihan? Silakan saja.
Iklan
Tips
- Usahakan untuk selalu bekerja di tempat yang tidak Anda anggap penting. Jika Anda melukis di atas permukaan konter dari granit, kegiatan melukis Anda bisa merusaknya!
- Cobalah untuk mengetes warna yang ingin Anda gunakan sebelum Anda mengaplikasikannya pada mahakarya Anda.
Iklan
Hal yang Anda Butuhkan
- Palet
- Air
- Cat
- Tempat untuk melukis
- Kuas
- Serbet kertas
Referensi
- ↑ http://www.handprint.com/HP/WCL/tech14.html
- ↑ http://emptyeasel.com/2007/01/16/how-to-choose-between-using-oil-paints-or-acrylics/
- ↑ http://digital-painting-software-review.toptenreviews.com/how-to-choose-the-right-brush-for-your-masterpiece.html
- ↑ http://www.artistsnetwork.com/medium/acrylic/what-to-know-when-learning-how-to-paint-with-acrylics
- ↑ http://www.studentartguide.com/articles/how-to-draw-and-paint-faster
- ↑ http://www.metmuseum.org/toah/hd/bpor/hd_bpor.htm
- ↑ http://www.easy-oil-painting-techniques.org/still-life-symbolism.html
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 18.444 kali.
Iklan