PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Kemampuan menaruh respek kepada orang lain berperan penting untuk meraih kesuksesan dalam kehidupan personal dan profesional. Anda bisa menaruh respek dengan memahami perasaan orang lain dan bersikap sopan kepada siapa pun. Jika seseorang sedang berbicara, simaklah baik-baik tanpa menginterupsi atau bersikap kasar. Walaupun terjadi perbedaan pendapat, Anda tetap bisa berkomunikasi dengan baik dan menghormati teman bicara. Ingatlah bahwa Anda juga akan dihormati jika selalu menghormati orang lain.

Metode 1
Metode 1 dari 4:

Bersikap Respek Atas Dasar Nilai Keutamaan

PDF download Unduh PDF
  1. Hargai diri sendiri . Menaruh respek kepada orang lain harus dimulai dari diri sendiri. Hargai diri sendiri dengan menyadari bahwa Anda memiliki hak sebagai individu dan kebebasan untuk mengambil keputusan. Menghargai diri sendiri berarti menggunakan hak tersebut untuk menerapkan batasan dalam menjaga kesehatan dan memenuhi kebutuhan hidup. Anda adalah satu-satunya orang yang bertanggung jawab atas diri sendiri, tindakan, dan perasaan Anda, bukan orang lain. [1]
    • Ini berarti Anda boleh menolak permintaan orang lain tanpa merasa bersalah atau bersikap negatif.
    • Jika seseorang tidak menghomati Anda dan mengabaikan harkat Anda sebagai manusia, Anda berhak mengatakan, "Jangan berbicara seperti itu kepadaku" atau "Jangan menyentuhku."
  2. Jika Anda ingin agar orang lain bersikap baik kepada Anda, bersikaplah baik kepada semua orang. Jika Anda ingin orang lain berbicara dengan tenang kepada Anda, berbicaralah dengan tenang kepada semua orang. Apabila seseorang berperilaku buruk kepada Anda, jangan berperilaku buruk kepada orang lain. Ucapkan dan lakukan hal-hal positif seperti yang Anda harapkan dari orang lain. [2]
    • Contohnya: jika seseorang membentak Anda, tanggapi dengan nada suara yang tenang dan kata-kata yang penuh pengertian.
  3. Anda akan kesulitan menghargai perspektif orang lain apabila Anda tidak bisa memahami apa yang mereka rasakan dan alami. Contohnya: kalau Anda sedang berkonflik dengan teman, bayangkan apa yang Anda rasakan jika mengalami hal yang sama. Cara ini membuat Anda mampu berempati sehingga lebih mudah memahami perspektifnya dan memberikan respons yang simpatik. [3]
    • Empati adalah keterampilan yang bisa dikembangkan dengan berlatih. Anda akan semakin terhubung dengan orang lain jika Anda mampu memahaminya.
    • Contohnya: jika ada hal yang belum Anda mengerti atau sedang berbeda pendapat dengan seseorang, mintalah ia menjelaskan atau memberikan contoh.
  4. Anda harus menghormati semua orang, bukan hanya orang yang Anda sukai. Hargai hak asasi setiap orang, terlepas dari latar belakang atau cara ia memperlakukan Anda. Walaupun Anda kecewa atau marah kepada seseorang, ia tetap layak dihormati.
    • Apabila Anda kesulitan mengendalikan perilaku sehingga ingin melontarkan kata-kata yang kasar atau menyakitkan, bernapaslah dalam-dalam beberapa kali. Cara ini membantu Anda menunda berbicara agar sempat menenangkan diri .
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 4:

Berkomunikasi dengan Saling Menghormati

PDF download Unduh PDF
  1. Walaupun Anda tidak berniat menyakiti perasaan orang lain, mungkin ucapan Anda tanpa sengaja membuatnya tersinggung atau sakit hati. Sebelum berbicara, pikirkan dahulu seperti apa orang lain menginterpretasikan ucapan Anda. Hargai perasaannya saat ia memberikan reaksi atau respons. Sampaikan isu sensitif dengan pertimbangan yang matang. Pilihlah kata-kata yang positif sebab ucapan Anda berpengaruh besar terhadap orang lain. [4]
    • Contohnya: jika Anda ingin membatalkan rencana yang membuat teman merasa kecewa, tunjukkan bahwa Anda memahami perasaannya dengan berkata, "Maaf, aku tahu kamu akan kecewa, tetapi aku terpaksa membatalkan janji. Bagaimana kalau kita ketemu besok?"
  2. Alih-alih memerintah, ajukan permintaan. Bersikaplah sopan dengan mengucapkan "terima kasih" dan "tolong" saat meminta sesuatu dari orang lain sebagai cara menunjukkan bahwa Anda menghargai waktu dan usaha yang ia berikan untuk membantu Anda. [5]
    • Pelajari cara menunjukkan sopan santun, misalnya: menunggu giliran berbicara saat mengobrol, memberikan tempat duduk kepada orang yang lebih tua atau wanita hamil, mengantre dengan tertib.
  3. lah menyimak dengan baik. Perhatikan baik-baik saat orang lain berbicara. Alih-alih memikirkan apa yang ingin Anda katakan, dengarkan dan simaklah ucapannya dengan penuh perhatian. Bebaskan diri dari pengalih dengan mematikan TV atau ponsel. lah berfokus hanya pada teman bicara, alih-alih kepada diri sendiri. [6]
    • Berikan tanggapan yang netral untuk menunjukkan bahwa Anda sedang menyimak, misalnya dengan berkata, "Ya", "Lalu…", atau "Baik".
    • Jika perhatian Anda teralihkan, mintalah ia mengulangi ucapannya supaya Anda bisa terlibat lagi dalam percakapan.
  4. Jika Anda selalu mencela, mengkritik, meremehkan, menilai, atau menghina teman bicara, mungkin ia akan menentang ucapan Anda dan merasa diperlakukan semena-mena. Jika ada sesuatu yang ingin Anda katakan, sampaikan dengan cara yang membuat ia merasa dihargai. [7]
    • Contohnya: kalau teman pondokan berperilaku buruk sehingga Anda sangat kesal, beri tahu baik-baik atau sampaikan permintaan. Alih-alih berkata, "Aku kesal kalau kamar mandi dibiarkan berantakan", lalu tanyakan, "Apa kamu tidak keberatan membersihkan kamar mandi sehabis mandi?" atau "Aku harap kita bisa menjaga kebersihan kamar mandi setiap hari."
  5. Meskipun pendapat Anda benar, orang lain mungkin tidak membutuhkannya. Jadi, sebaiknya Anda memberikan pendapat hanya jika diminta. Biarkan orang lain membuat keputusan sendiri meskipun Anda tidak sependapat dengannya. [8]
    • Orang lain akan merasa tersinggung apabila Anda selalu memberikan pendapat, padahal Anda tidak bermaksud melukai perasaannya.
    • Contohnya: jika Anda tidak menyukai pasangan teman, tetaplah bersikap baik dan jangan mengatakan apa-apa, kecuali ia bertanya kepada Anda atau demi keselamatannya sendiri.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 4:

Mengatasi Konflik dengan Saling Menghormati

PDF download Unduh PDF
  1. Dengarkan gagasan, pendapat, dan nasihat orang lain dengan pikiran yang terbuka. Sekalipun Anda tidak setuju, pertimbangkan dahulu apa yang ia sampaikan tanpa langsung mengabaikannya. [9]
    • Tunjukkan bahwa Anda menghargai teman bicara dan ucapannya. [10] Alih-alih Anda yang terus berbicara, ajukan pertanyaan supaya Anda bisa memahami hal-hal yang ia sampaikan dan dengarkan pendapatnya meskipun perspektifnya berbeda.
  2. Ingatlah bahwa selalu ada cara yang baik untuk berkomunikasi dengan orang lain. Inilah bedanya antara ucapan yang melukai perasaan dan yang memberikan pemahaman. Kalau Anda cenderung mengucapkan kata-kata yang melukai perasaan atau bernada marah, terutama ketika terjadi perbedaan pendapat, mulailah membiasakan diri berbicara dengan kata-kata yang positif. [11]
    • Contohnya: alih-alih mengatakan, "Kamu belum pernah membayar setiap kali kita makan", gantilah dengan, "Aku yang bayar waktu kita makan kemarin. Bagaimana kalau kali ini kamu yang bayar?"
    • Jangan meremehkan, mengejek, menghina, atau mencaci maki orang lain. Jika hal ini terjadi saat berdiskusi, ini berarti Anda tidak menaruh respek kepadanya. Lanjutkan diskusi lain waktu.
  3. Bertanggung jawablah kalau Anda bersalah. Berbuat salah adalah hal yang wajar, tetapi Anda harus mengakuinya dan memikirkan akibatnya terhadap orang lain. Saat meminta maaf, tunjukkan penyesalan dan akui bahwa Anda sudah berbuat salah. Sebisa mungkin, berusahalah memperbaiki hubungan. [12]
    • Contohnya: "Aku minta maaf karena membentakmu. Aku sudah bersikap kasar dan tidak menghargai kamu. Mulai sekarang, aku akan berbicara dengan sopan kepadamu."
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 4:

Menaruh Respek Melalui Tindakan

PDF download Unduh PDF
  1. Memaksa seseorang melakukan sesuatu bukan cara menghormati orang lain. Jika Anda tahu batasan seseorang, jangan melanggarnya atau meminta ia mengubahnya. Hargai batasan yang ia tentukan sesuai keinginannya. [13]
    • Contohnya: ketika makan bersama seorang vegan, jangan menawarkan makanan yang terbuat dari daging. Jika seseorang menjalani kehidupan spiritual yang berbeda, jangan mencemooh atau mengatakan bahwa keyakinannya sesat atau keliru.
  2. Agar orang lain memercayai Anda, tunjukkan bahwa Anda adalah orang yang layak dipercaya. Contohnya: apabila teman meminta Anda menyimpan rahasia, jagalah ucapan Anda. Jangan mengkhianati kepercayaan yang ia berikan dengan membocorkan rahasia kepada siapa pun.
    • Bersikaplah jujur melalui tindakan dan ucapan Anda sebab orang lain akan melihat sendiri apakah Anda layak dipercaya.
  3. Jangan bergosip atau menyebarkan rumor . Menggosipkan orang lain atau ikut bergosip adalah perilaku yang buruk dan tidak terhormat. Orang yang digosipkan tidak bisa membela diri atau menjelaskan apa yang ia alami sementara orang lain merasa bebas memberikan penilaian. Saat membicarakan orang lain, jangan bergosip atau menyebarkan informasi yang tidak benar. [14]
    • Contohnya: jika seseorang mulai bergosip, katakan, "Aku tidak mau berbicara tentang orang lain di belakangnya sebab ini tidak adil baginya."
  4. Jalani kehidupan sehari-hari dengan bersikap adil kepada setiap orang dan junjung tinggi kesetaraan tanpa membedakan ras, agama, gender, negara asal, atau suku. Alih-alih bersikap tidak adil kepada orang lain yang memiliki latar belakang berbeda, lah berinteraksi dengan saling menghormati. [15]
    • Ketika bertemu orang yang belum Anda kenal, ajaklah ia berinteraksi untuk mengenalnya lebih dekat. Berusahalah mencari tahu apakah ada kesamaan minat atau latar belakang di antara Anda berdua, misalnya dalam hal berolahraga, membaca, acara TV favorit, melukis, keluarga, masa kecil, dll.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 40.209 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan