Unduh PDF Unduh PDF

Sulit memulai obrolan jika Anda tidak yakin harus mulai dari mana, belum lagi keheningan canggung yang tidak nyaman. Meskipun Anda merasa tidak punya bahan pembicaraan, ada banyak cara untuk terlibat dalam percakapan mendalam. Carilah topik umum yang bisa dibicarakan dan jadilah pendengar aktif supaya percakapan terus mengalir. Setelah lebih nyaman mengajak orang lain bicara, Anda akan bisa mengobrol dalam situasi apa pun.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Memulai Obrolan

Unduh PDF
  1. Perkenalkan diri jika bertemu orang baru. Apabila Anda ingin berbicara dengan orang asing, dekati dia, buat kontak mata, dan tersenyumlah. Sapa dan sebutkan nama Anda supaya dia merasa nyaman. Jabat tangannya supaya dia merasa terhubung dan mau berbicara. Tanyakan namanya untuk menciptakan jalan bagi obrolan yang lebih lama. [1]
    • Misalnya, katakan, “Hai, saya Johan. Senang bertemu Anda.”
    • Perkenalan tidak begitu diperlukan jika Anda ingin mengobrol santai, tetapi akan membuat orang lebih terbuka.
  2. Menyebutkan sesuatu yang negatif di awal obrolan akan membuat orang tidak mau terbuka dan mengobrol. Bicarakan sesuatu yang Anda sukai dari lingkungan sekitar, dan tersenyumlah sambil berbicara supaya dia bersedia membuka diri dan terlibat dalam obrolan. Setelah itu, tanyakan bagaimana kesannya tentang keadaan sekitar supaya dia lebih terlibat. [2]
    • Misalnya, jika Anda di pesta, katakan, “Musiknya keren! Kamu suka?” atau “Sudah coba makanannya? Enak banget .” Pertanyaan akan mendorong orang untuk menanggapi dan memulai obrolan.
    KIAT PAKAR

    Patrick Muñoz

    Pelatih Suara & Bicara
    Patrick adalah Pelatih Suara & Bicara yang diakui secara internasional dan memfokuskan diri pada berbicara di depan umum, kekuatan vokal, aksen dan dialek, pengurangan aksen, sulih suara, akting, dan terapi wicara. Patrick telah menangani klien seperti Penelope Cruz, Eva Longoria, dan Roselyn Sanchez. Dia terpilih sebagai Pelatih Suara dan Dialek Favorit Los Angeles pada 2011 oleh BACKSTAGE. Patrick juga merupakan pelatih suara dan bicara untuk Disney dan Turner Classic Movies, serta menjadi anggota Voice and Speech Trainers Association.
    Patrick Muñoz
    Pelatih Suara & Bicara

    Jangan sungkan membujuk sedikit supaya orang lebih terbuka, jika perlu. Ingat bahwa ada orang yang takut, malu, atau tidak percaya diri memulai obrolan. Keterbukaan Anda akan mendorong mereka untuk membuka diri juga.

  3. Beri pujian untuk melancarkan obrolan. Puji kepribadian atau apa yang dipakai orang itu. Pujian harus tulus, jika tidak, orang yang dipuji akan tahu bahwa Anda tidak jujur dan mereka enggan mengobrol. Ikuti pujian dengan pertanyaan supaya obrolan terus mengalir, atau dia tidak akan melanjutkan respons. [3]
    • Anda bisa mengatakan, “Gaunmu bagus. Beli di mana?” atau “Kamu punya gaya keren. Bagaimana sih, cara memadupadankan baju?”
    • Sebisa mungkin gunakan pertanyaan terbuka supaya obrolan tidak berakhir dengan “ya” atau “tidak”.
    • Jangan membahas penampilan karena orang mungkin tidak nyaman mendengarnya dan tidak akan merespons dengan baik.
    KIAT PAKAR

    Patrick Muñoz

    Pelatih Suara & Bicara
    Patrick adalah Pelatih Suara & Bicara yang diakui secara internasional dan memfokuskan diri pada berbicara di depan umum, kekuatan vokal, aksen dan dialek, pengurangan aksen, sulih suara, akting, dan terapi wicara. Patrick telah menangani klien seperti Penelope Cruz, Eva Longoria, dan Roselyn Sanchez. Dia terpilih sebagai Pelatih Suara dan Dialek Favorit Los Angeles pada 2011 oleh BACKSTAGE. Patrick juga merupakan pelatih suara dan bicara untuk Disney dan Turner Classic Movies, serta menjadi anggota Voice and Speech Trainers Association.
    Patrick Muñoz
    Pelatih Suara & Bicara

    Pakar Kami Setuju: Jika Anda ingin memulai obrolan, cobalah memberi pujian. Kebanyakan orang senang membicarakan diri sendiri, atau paling tidak terhubung dengan orang lain. Cobalah mengatakan, “Aku suka rambutmu, memang aslinya bergelombang atau sengaja diikalkan?” Anda juga bisa bertanya seperti ini, “Kamu orang mana?” atau “Dulu kuliah di mana?” untuk lebih mengenal lawan bicara.

  4. Jika Anda tidak bisa memikirkan ide, amati sekitar dan komentari apa yang Anda lihat. Misalnya, cuaca, tempat, orang lain, atau bahkan acara yang berlangsung. Pertahankan sikap positif supaya orang tertarik mengobrol dengan Anda. [4]
    • Misalnya, katakan, “Baru sekali ini aku ke kafe ini. Apa yang sudah kamu coba di sini?” atau “Semoga hari ini cerah. Rasanya sudah lama mendung terus.”
    • Sisipkan selera humor ketika mengobrol. Humor akan membuat orang tertarik dan obrolan jadi lebih menyenangkan.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mencari Topik Pembicaraan

Unduh PDF
  1. Dekati orang yang ingin Anda ajak bicara, dan sebutkan soal pekerjaan atau sekolah. Tanyakan apa saja aspek pekerjaannya, berapa lama sudah bekerja di sana, dan apakah ada proyek yang menarik akhir-akhir ini. Jika dia masih sekolah, tanyakan bidang studi atau konsentrasi yang dia ambil dan apa yang ingin dia lakukan setelah lulus. [5]
    • Pastikan Anda juga menjawab pertanyaan jika balas ditanya tentang pekerjaan atau pendidikan.
    • Tunjukkan minat tulus pada pekerjaannya walaupun kedengarannya tidak menarik bagi Anda. Gunakan informasi itu sebagai kesempatan untuk lebih mengenal orang yang bersangkutan dan subjek tersebut.
  2. Orang senang membicarakan minat dan kegemaran mereka. Jadi, tanyakan apa kegiatannya di luar bekerja atau sekolah, dan perhatikan bagian yang terdengar menarik bagi Anda. Lihat aspek favorit dan apa yang disukainya dari hobi itu. Ketika dia menanyakan hobi Anda, sebutkan hobi yang agak mirip lebih dahulu supaya bisa mengobrol tentang itu. Jika Anda tertarik pada salah satu hobinya, tanyakan cara untuk ikut terlibat supaya Anda juga bisa mencobanya. [6]
    • Misalnya, katakan, “Oh, aku belum pernah coba kerajinan kayu. Apa yang bagusnya dikerjakan oleh pemula?”
    • Pastikan Anda tidak menyela saat dia berbicara atau hanya membicarakan hobi Anda sendiri. Tanyakan apa yang dia suka supaya tercipta dialog dua arah.
  3. Banyak orang yang memiliki kesamaan selera dalam media. Jadi, bicarakan tentang film atau musik terbaru yang sudah Anda tonton atau dengarkan untuk memperkirakan minat orang lain. Tanyakan apa yang sedang dia suka dan dorong dia menjelaskan alasannya. Jika Anda pernah mendengar atau menonton sesuatu yang sama, diskusikan dan utarakan pendapat Anda untuk meneruskan obrolan. [7]
    • Misalnya, “Kamu sudah menonton film Star Wars yang baru? Apa pendapatmu tentang ending -nya?” atau “Kamu suka mendengarkan jenis musik apa? Punya artis favorit yang harus kucoba?”
    • Meskipun Anda tidak setuju dengan pendapatnya, tetap positif dan katakan, “Oh, aku enggak kepikiran sampai ke situ, tapi aku paham maksudmu.” Dengan demikian, dia akan tetap merasa terlibat dalam subjek itu, tidak diremehkan.
    • Jika Anda tidak tahu apa yang dia bicarakan, minta klarifikasi atau penjelasan supaya Anda lebih memahaminya. Jangan sungkan mengatakan “aku tidak tahu” jika tidak familier dengan media yang dia bicarakan.
  4. Apabila Anda nyaman, tanyakan tentang masa lalunya atau apa yang ingin dia lakukan di masa depan. Tanyakan kejadian lucu yang pernah terjadi padanya, bagaimana keluarganya, atau tujuan hidupnya. Terbukalah membicarakan pengalaman Anda sendiri untuk menciptakan dorongan berbagi dan membentuk koneksi. [8]
    • Misalnya, “Dari mana asalmu? Kamu suka di sana?” atau “Apa cita-citamu waktu kecil?"
    • Orang asing mungkin merasa aneh jika ditanya tentang kehidupan pribadi pada pertemuan pertama. Ajukan pertanyaan mendalam seperti ini jika Anda berdua sudah merasa nyaman.
    • Jangan pernah berusaha mengungguli lawan bicara atau membuat dia terkesan karena dia mungkin jadi tidak nyaman dan ingin cepat-cepat mengakhiri obrolan.
  5. Cari peristiwa baru dalam berita atau media sosial. Sediakan satu atau dua peristiwa dalam seminggu terakhir supaya Anda bisa memasukkan topik itu dalam obrolan. Dengar apa pendapatnya dan tanyakan bagaimana kesannya tentang subjek itu. Bersiaplah mengutarakan pendapat Anda juga karena dia mungkin akan menanyakan hal yang sama. [9]
    • Misalnya, “Sudah dengar aplikasi musik yang baru rilis itu? Aku lihat di berita.”

    Peringatan: Hati-hati dengan topik sensitif seperti politik atau agama karena orang mungkin tidak ingin membicarakannya atau akan bereaksi keras.

    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Terlibat dalam Obrolan

Unduh PDF
  1. Singkirkan ponsel dan fokuskan perhatian pada lawan bicara. Jalin kontak mata supaya dia tahu bahwa Anda memperhatikan dan mendengarkan apa yang dia katakan baik-baik. Ajukan pertanyaan berdasarkan apa yang dia katakan supaya Anda tetap terlibat dalam obrolan. [10]
    • Ketika dia selesai bicara, nyatakan ulang apa yang sudah dia katakan dengan singkat supaya dia tahu bahwa Anda memperhatikan. Misalnya, jika dia mengatakan tentang membeli mobil baru, Anda bisa bertanya, “Mobil seperti apa yang akhirnya kamu beli? Bagaimana, oke?”
    • Cobalah tidak memikirkan hal lain ketika dia berbicara karena Anda mungkin tidak bisa menanggapi dengan alami ketika dia selesai.
  2. sebagai transisi ke topik baru. Jika dia menyebutkan sesuatu yang ada hubungannya dengan sesuatu, gunakan frasa “Aku jadi ingat...” sebelum membicarakan topik yang Anda mau. Dengan demikian, Anda bisa mengobrolkan banyak topik tanpa jeda canggung. Pastikan topiknya memang berhubungan supaya transisinya lancar dan lawan bicara lebih mudah mengikuti. [11]
    • Misalnya, jika dia mengomentari cuaca yang cerah, Anda bisa bilang, “Aku jadi ingat cuaca menyenangkan di Karimunjawa waktu aku ke sana minggu lalu. Kamu pernah ke sana?”

    Tip: Anda bisa menggunakan frasa “Aku jadi ingat...” ini setelah jeda jika sudah mengomentari lingkungan sekitar. Misalnya, apabila obrolan sudah berjalan dan muncul nama seorang musisi, katakan, “Oh, dia memang keren. Aku jadi ingat artis lain.” Kemudian, Anda bisa lanjut membicarakan musik.

  3. Jika ada sesuatu yang Anda pikirkan ketika jeda dalam obrolan, ucapkan saja dan tanyakan pendapat lawan bicara. Namun, jangan menyela orang yang sedang berbicara meskipun saat itu ada ide yang hinggap di kepala Anda. Pastikan topiknya tidak akan membuat lawan bicara tidak nyaman, atau dia mungkin tidak ingin lanjut mengobrol. [12]
    • Misalnya, “Kebetulan aku ingat cerita lucu di internet. Mau dengar?”
    • Orang mungkin tidak begitu terbuka dengan topik acak jika obrolan belum terjalin.
    Iklan

Tips

  • Jika Anda memulai obrolan dan orang yang Anda dekati sepertinya tidak merespons atau tidak nyaman, Anda boleh pergi jika mau.
Iklan

Peringatan

  • Hindari topik yang mengarah pada obrolan panas, seperti politik atau agama.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 100.744 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan