Unduh PDF Unduh PDF

Ada banyak kondisi yang menyebabkan Anda bergantung pada inhaler agar saluran pernapasan Anda tetap terbuka. Beberapa alasannya termasuk asma, fibrosis sistik, penyakit paru obstruktif kronis (disebut juga chronic obstructive pulmonary disease atau COPD ), alergi, dan kecemasan. Jenis inhaler yang diresepkan untuk Anda bisa beragam tergantung pada kondisi Anda. Penggunaan inhaler bisa sedikit sulit, tetapi Anda bisa mempelajari cara pemakaiannya, dan dalam waktu singkat Anda akan bisa menggunakan inhaler ketika gejala-gejala penyakit Anda muncul. Bacalah selalu petunjuk pemakaian yang ada di dalam kotak inhaler sebelum Anda menggunakannya.

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Gunakan Inhaler Dosis Terukur dengan atau Tanpa Spacer

Unduh PDF
  1. Penutup inhaler adalah benda kecil yang menutupi ujung pipa mulut dan berfungsi untuk mencegah benda-benda asing masuk ke dalam inhaler. Tarik penutupnya untuk melepaskannya, lalu letakkan di tempat yang aman. [1]
    • Inhaler yang tidak memiliki tutup bisa terkena kuman dan debu yang akan ikut terpompa ke dalam paru-paru Anda.
    • Pastikan Anda tidak menghilangkan tutup inhaler ketika menggunakannya.
  2. Benda ini harus selalu bersih, terutama di area pipa mulut. Lepaskan penutupnya dan cek bagian luar dan dalam dari area tersebut. Cek juga tanggal kedaluwarsanya untuk memastikan inhaler masih bisa digunakan. Lap kotoran dan debu dari inhaler dengan tisu kering atau kapas. [2]
    • Jika bagian pipa mulutnya kotor, laplah dengan alkohol, dan biarkan kering.
  3. Peganglah dengan menggunakan jari telunjuk pada ujung atas tabung. Bagian pipa mulut akan berada di bawah dengan bagian tabung mengarah ke atas. Kocoklah inhaler dengan gerakan ke atas dan ke bawah dengan cepat. Anda bisa melakukan ini dengan cara menggerakkan lengan bawah atau pergelangan tangan. [3]
    • Jika Anda belum menggunakannya dalam jangka waktu yang cukup lama, pastikan untuk memoma inhaler terlebih dulu sampai bisa menyemprot dengan sempurna. Jangan khawatir membuang-buang obat, karena inhaler yang belum siap dipakai tidak akan mengeluarkan dosis penuh, hal yang justru akan berisiko bagi pernapasan Anda. Ada beberapa petunjuk untuk menyiapkan inhaler. Jadi, perhatikan berapa pompa yang diperlukan inhaler Anda untuk bisa menyeprotkan dosis penuh.
  4. Buka tutupnya dan cek bagian dalamnya untuk memastikan tidak ada debu atau kotoran di dalam alat. Jika ada, tiuplah hingga semuanya keluar. Jika Anda tidak bisa membersihkannya, Anda perlu mencucinya. [4]
    • Jangan mengelap spacer dengan kain karena hal ini bisa membuat reaksi listrik statis yang akan membuat obat menempel. [5]
    • Bersihkan spacer dengan membongkar dan mencucinya dengan detergen lembut. Biarkan kering dengan sendirinya sebelum dirangkai kembali. [6]
  5. Biarkan paru-paru Anda terbuka hingga kapasitas maksimalnya, lalu tahan napas selama satu detik. [7]
  6. Posisi ini akan membuka jalur pernapasan Anda sehingga obat bisa langsung masuk ke paru-paru. Jika Anda mendongakkan kepala terlalu belakang, Anda malah bisa menutup jalurnya. [8]
  7. Lepaskan udara dari paru-paru Anda sebagai persiapan untuk menghirup obat dari inhaler. [9]
  8. Pipa mulut harus berada di atas lidah dan di antara gigi Anda. Tutuplah bibir Anda dan bidikkan lubang semprotan pada bagian belakang tenggorokan Anda. [10]
    • Jika Anda menggunakan spacer , bagian pipa mulutnya akan ada di dalam mulut Anda. Sedangkan, pipa mulut inhaler ada di bagian belakang spacer . [11]
    • Jika Anda tidak memiliki spacer dan tidak mau meletakkan inhaler di dalam mulut, peganglah inhalernya dengan jarak 2,5-5 cm di depan mulut.
  9. Mulailah menarik napas perlahan lewat mulut sementara Anda menekan tabung inhaler. Hal ini akan mengeluarkan dosis obat dari inhaler. Teruslah menarik napas selama tiga hingga lima detik. Hiruplah obatnya sebanyak mungkin hingga ke dalam paru-paru sementara Anda bernapas. [12] Gerakan ini disebut juga puff .
    • Tekanlah tabung inhaler sekali saja.
    • Jika Anda memegang inhaler dengan jarak 2,5-5 cm di depan mulut, tutuplah mulut sesegera mungkin setelah Anda menekan tabungnya.
    • Beberapa spacer dilengkapi peluit. Dengarkan suara peluit. Jika Anda mendengarnya, itu berarti Anda bernapas terlalu cepat. Jika Anda tidak mendengar suaranya, artinya Anda bernapas dengan kecepatan yang cukup baik.
  10. Obat memerlukan waktu untuk bekerja. Jika Anda mengembuskan napas terlalu cepat, Anda bisa membuang-buang obat. Anda harus menahan obat di dalam mulut selama setidaknya sepuluh detik. Namun, jika Anda bisa menahannya selama satu menit, akan lebih baik lagi. [13]
    • Anda hanya harus berhitung hingga sepuluh untuk setiap napas yang Anda hirup dari inhaler.
  11. Embuskan napas perlahan dan dalam-dalam dari mulut Anda, lalu bernapaslah dengan wajar. Bersihkan mulut dengan air secara saksama setelah menggunakan inhaler. Berkumurlah lalu buang airnya. [14]
    • Jika Anda harus menghirup obat dari inhaler dua kali, tunggulah satu menit sebelum mengulangi proses ini.
    • Terus gunakan inhaler sesuai anjuran dokter. Umumnya, orang-orang memerlukan satu atau dua kali hirupan setiap empat sampai enam jam, atau seperlunya.
    • Mencuci mulut setelah menghirup obat adalah hal yang sangat penting karena obat berbahan dasar steroid yang bisa mengakibatkan infeksi jamur sekunder di mulut yang biasa disebut kandidiasis mulut atau thrust . [15]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Menggunakan Inhaler Serbuk

Unduh PDF
  1. Lingkungan yang lembap dan basah bisa merusak inhaler dan menyebabkan serbuk menggumpal dan menyumbat inhaler. Jangan letakkan inhaler serbuk di kamar mandi atau di daerah yang tidak memiliki penyejuk udara untuk mencegah penggumpalan. Napas Anda juga mengandung air. Jadi, jangan mengembuskan napas ke dalam inhaler. [16]
  2. Tutup inhaler melindunginya dari kotoran dan kontaminasi. Ketika anda menggunakannya, pastikan Anda meletakkan tutup inhaler di tempat yang aman agar tidak hilang. Tutup inhaler bisa berbeda-beda tergantung jenis inhaler yang Anda pakai. [17]
    • Jika inhaler Anda terlihat seperti tabung tegak lurus – disebut juga rocket inhaler – maka tutupnya akan menutupi sebagian besar tabung. Warnanya bisa berbeda-beda tergantung warna dasarnya. [18]
    • Jika Anda memiliki inhaler berbentuk bulat yang disebut juga sebagai diskus atau flying sauce inhaler – Anda harus membuka tutupnya dengan cara meletakkan jempol Anda pada cengkraman jempol, lalu mendorongnya. Tutup inhaler semacam ini akan terbuka dan menunjukkan pipa mulutnya. [19]
  3. Tabung inhaler memang sudah berisi obat, tetapi jika Anda memakai DPI , Anda harus memasukkan serbuknya ke dalam ruang pelepasan sebelum menggunakannya. Hal semacam ini dilakukan untuk menjaga obat tetap kering. Cara Anda memasukkan obat akan berbeda, tergantung apakah Anda menggunakan rocket inhaler atau diskus .
    • Jangan kocok inhaler Anda.
    • Jika Anda punya inhaler jenis rocket , putar bagian dasarnya ke arah kanan sejauh mungkin, lalu ke arah kiri sejauh mungkin. Ketika obatnya sudah siap, Anda akan mendengar bunyi klik. [20]
    • Jika Anda memiliki inhaler jenis diskus , geserlah tuas menjauh dari inhaler sampai terdengar bunyi klik. Bunyi ini menandakan obat Anda sudah masuk dimuat dengan baik. [21]
    • Jika inhaler Anda berjenis twisthaler , obat akan siap dipakai ketika Anda membuka tutupnya. Anda tidak perlu melakukan apa pun lagi. [22]
    • Jika Anda masih memiliki kendala, ceklah cara penggunaan untuk model inhaler milik Anda. Hal ini disebabkan inhaler jenis DPI lebih bervariasi dibandingkan dengan inhaler jenis lain.
  4. Berdiri atau duduklah dengan tegak lurus dengan kepala sedikit mendongak ke belakang. [23]
  5. Tariklah napas dengan dalam sementara Anda memegang inhaler jauh dari mulut. Ketika Anda mengembuskan napas, kosongkanlah paru-paru dari udara. [24]
    • Pastikah Anda tidak mengembuskan napas ke dalam inhaler karena hal ini bisa merusak obat.
  6. Bagian ini harus ada di antara gigi dan lidah Anda. Tutup bibir Anda di sekitar pipa mulut untuk membuat penghalang. [25]
  7. Anda tidak perlu menekan apa pun karena obatnya sudah siap dihirup. Tariklah napas sedalam mungkin sehingga obat bisa sampai ke paru-paru Anda. [26]
  8. Biarkan inhaler berada di mulut sementara Anda berhitung hingga sepuluh. [27]
  9. Sebelum Anda menembuskan napas, singkirkan inhaler dan jauhkan wajah Anda darinya. Lepaskan napas, lalu bernapaslah dengan normal. [28]
  10. Tutuplah kembali inhaler jika Anda menggunakan rocket inhaler atau twisthaler . Jika Anda menggunakan diskus , geserlah penutupnya kembali. [29]
    • Ulangi langkah nomor 3-10 jika Anda memerlukan dosis kedua.
  11. Berkumurlah dengan air untuk membersihkan sisa obat yang mungkin ada di dalam mulut Anda dan untuk mencegah timbulnya infeksi. [30]
    Iklan

Tips

  • Jangan pakai spacer , obat inhaler atau pipa mulut secara bergantian dengan orang lain.
  • Jangan gunakan spacer jika Anda memakai inhaler serbuk.
  • Penggunaan spacer bisa membantu lebih banyak obat sampai ke paru-paru dan mencegah iritasi tenggorokan.
  • Konsultasilah dengan dokter Anda jika Anda mempunyai pertanyaan mengenai cara penggunaan inhaler. Pengertian yang baik dalam penggunaan inhaler sangatlah penting.
  • Untuk memastikan spacer dirangkai dengan baik, bacalah petunjuk di dalam kotak inhaler.
  • Simpan atau cetaklah petunjuk penggunaan inhaler. http://www.nhlbi.nih.gov/files/docs/public/lung/asthma_tipsheets.pdf .
  • Jika inhaler Anda memiliki penghitung dosis, ceklah secara saksama dan isilah ulang sebelum penghitungnya menunjukkan angka nol.
Iklan

Peringatan

  • Jangan letakkan inhaler di dalam air untuk mengecek apakah tabungnya sudah kosong atau belum. Hal ini tidak bermanfaat dan hanya akan merusak isi inhaler.
Iklan
  1. https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/allergies-asthma/pages/MDI-Closed-Mouth.aspx
  2. https://www.cdc.gov/asthma/pdfs/inhaler_Spacer_FactSheet.pdf
  3. https://www.nhlbi.nih.gov/files/docs/public/lung/asthma_tipsheets.pdf
  4. https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/patientinstructions/000042.htm
  5. https://www.nhlbi.nih.gov/files/docs/public/lung/asthma_tipsheets.pdf
  6. https://www.nhlbi.nih.gov/files/docs/public/lung/asthma_tipsheets.pdf
  7. http://www.yourlunghealth.org/healthy_living/aerosol/Patient_aerosol_guide.pdf
  8. https://www.nhlbi.nih.gov/files/docs/public/lung/asthma_tipsheets.pdf
  9. https://www.nhlbi.nih.gov/files/docs/public/lung/asthma_tipsheets.pdf
  10. http://www.upmc.com/patients-visitors/education/breathing/pages/use-inhalers.aspx
  11. https://www.nhlbi.nih.gov/files/docs/public/lung/asthma_tipsheets.pdf
  12. https://www.nhlbi.nih.gov/files/docs/public/lung/asthma_tipsheets.pdf
  13. https://www.nhlbi.nih.gov/files/docs/public/lung/asthma_tipsheets.pdf
  14. https://www.nhlbi.nih.gov/files/docs/public/lung/asthma_tipsheets.pdf
  15. https://www.nhlbi.nih.gov/files/docs/public/lung/asthma_tipsheets.pdf
  16. https://www.nhlbi.nih.gov/files/docs/public/lung/asthma_tipsheets.pdf
  17. https://www.nhlbi.nih.gov/files/docs/public/lung/asthma_tipsheets.pdf
  18. https://www.nhlbi.nih.gov/files/docs/public/lung/asthma_tipsheets.pdf
  19. https://www.nhlbi.nih.gov/files/docs/public/lung/asthma_tipsheets.pdf
  20. https://www.nhlbi.nih.gov/files/docs/public/lung/asthma_tipsheets.pdf
  21. https://www.nhlbi.nih.gov/files/docs/public/lung/asthma_tipsheets.pdf

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 44.552 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan