Artikel ini disusun bersama Kelli Miller, LCSW, MSW
. Kelli Miller adalah Psikoterapis, Penulis, dan Pembawa Acara TV/Radio di Los Angeles, California. Kelli saat ini membuka praktik dan memfokuskan diri memperbaiki hubungan pasangan dan keluarga, depresi, kecemasan, seksualitas, pengasuhan anak, dan sebagainya. Kelli juga memfasilitasi kelompok-kelompok di The Villa Treatment Center yang berjuang mengatasi kecanduan alkohol dan obat terlarang. Sebagai pengarang, dia meraih penghargaan Next Generation Indie Book Award untuk bukunya yang berjudul "Thriving with ADHD: A Workbook for Kids" dan juga menuils "Professor Kelli's Guide to Finding a Husband". Kelli juga mengampu acara "The Dr. Debra and Therapist Kelli Show" di LA Talk Radio. Anda bisa melihat kegiatannya di Instagram @kellimillertherapy. Dia meraih gelar MSW (Masters of Social Work) dari University of Pennsylvania dan gelar BA dalam Sosiologi/Kesehatan dari University of Florida.
Ada 10 referensi
yang dikutip dalam artikel ini dan dapat ditemukan di akhir halaman.
Artikel ini telah dilihat 26.514 kali.
Dibohongi seseorang rasanya pasti tidak enak, apalagi kalau orang tersebut yang kamu cintai dan percayai. Kalau pacarmu berbohong padamu, mungkin kamu sulit menentukan apa yang akan kamu lakukan selanjutnya. Di artikel ini, kami memberikan penjelasan detail bagaimana kamu bisa menghadapi kebohongan pacarmu dan apa yang bisa dilakukan dalam hubungan kalian agar kamu bisa terus melanjutkan langkah.
Langkah
-
Sebaiknya, biarkan dia mengakui sendiri bahwa dia telah berbohong. Alih-alih mengonfrontasi atau menuduhnya, dekati dia dengan lembut, dan beri dia kesempatan untuk menyampaikan bahwa dia berbohong. Jika dia segera memberi tahu kamu, itu pertanda baik. Artinya, dia merasakan pertentangan batin saat berbohong. Mungkin dia tidak akan melakukannya lagi kelak. [1] X Teliti sumber
- Kamu bisa berkata demikian, “Hei, cerita, dong. Kemarin kamu ke mana saja?” atau, “Aku punya satu pertanyaan tentang ucapanmu kemarin.”
- Orang yang masih punya rasa bersalah biasanya akan langsung mengakui kesalahannya. Namun, orang yang biasa berbohong biasanya hampir tak akan mau mengakui, bahkan kalau kamu benar-benar mendesaknya.
Iklan
-
Beri kesempatan pada pacarmu untuk berterus-terang dengan bertanya kepadanya. Alih-alih langsung membahas perbuatannya dan membuatnya bersikap defensif, mulailah dengan mengajukan pertanyaan ringan. Kamu tidak perlu mendesaknya, tetapi kamu bisa membuatnya berpikir dua kali kalau dia akan terus membohongimu. Hal ini merupakan cara yang bagus untuk mulai berbicara baik-baik, tanpa membuatnya merasa diserang. Kamu bisa bertanya demikian: [2] X Teliti sumber
- "Jadi, kemarin kamu makan siang jam berapa?"
- "Kemarin kamu jalan-jalan dengan Amanda, ya? Bagaimana kabarnya?"
- "Wah, senang ya, habis belanja. Belanjanya ke toko mana saja?"
-
Katakan kepadanya bahwa kamu tahu dia berbohong jika dia tidak mau mengaku. Kalau kamu punya buktinya, tunjukkan kepadanya; jika tidak, katakan saja kepadanya bahwa kamu tahu hal yang sebenarnya. Usahakan jangan tampak sangat marah, cukup tunjukkan faktanya saja sehingga dia sulit menyangkal. Tujuannya bukan bertengkar dengannya atau membuatnya merasa tidak enak—jelaskan saja bahwa kamu tahu dia tidak berkata jujur. Kamu bisa berkata begini: [3] X Teliti sumber
- ”Sekarang tak usah berbohong padaku lagi. Aku sudah tahu apa yang kamu lakukan kemarin.”
- “Aku tahu itu tidak benar.”
Iklan
-
Terkadang orang berbohong karena merasa tidak nyaman terhadap sesuatu. Meskipun berbohong bukan pilihan yang baik, kamu mungkin bisa memahami mengapa pacarmu melakukan hal itu jika dia memang punya alasan kuat. Tanyakan mengapa dia merasa harus berbohong padamu, lalu katakan mengapa berbohong itu memang salah. Kamu bisa berkata demikian: [4] X Teliti sumber
- “Kenapa kamu merasa perlu berbohong untuk hal itu? Apakah kamu pikir aku akan marah kalau kamu jalan-jalan berdua dengan seorang cowok?”
- “Aku tidak mengerti mengapa kamu harus berbohong padaku. Kamu kan tahu kamu bisa bicara apa saja padaku.”
-
Relasi yang sehat dibangun di atas fondasi kepercayaan. Kalau pacarmu berbohong padamu, kamu mungkin merasa tidak bisa percaya kepadanya lagi. Hal ini tentu tidak baik bagi hubungan dengan siapa pun. Kamu bisa berusaha untuk membangun kepercayaan kembali dengan meminta si dia berkomunikasi denganmu secara jelas dan tidak berbohong lagi, termasuk berbohong untuk hal remeh. [5] X Teliti sumber
- Cara yang baik untuk membangun kepercayaan kembali adalah dengan benar-benar jujur terhadap pasanganmu untuk setiap hal kecil dalam hidupmu. Kalau pacarmu ingin kamu percaya lagi kepadanya, mintalah agar dia jujur untuk segala hal, misalnya tentang karcis parkir, saat-saat memalukan, dan cerita kesehariannya secara detail yang biasanya dianggap kurang penting.
- Membangun kembali kepercayaan juga berarti kamu harus berdamai dengan apa yang telah terjadi. Kalau kamu masih menyimpan amarah atau kekesalan terhadap pacarmu karena kebohongannya, cobalah untuk membahas hal itu dengan pacarmu agar kamu bisa melanjutkan langkah.
Iklan
-
Kadang-kadang, orang berbohong karena dulu mereka mau tak mau harus melakukannya. Sering kali, hal itu karena mereka berkencan dengan seseorang yang akan meledak atau marah-marah karena masalah kecil. Atau, dia berbohong karena dulu pernah ditipu, sehingga di kemudian hari dia sulit untuk memercayai pasangannya. Jika itu masalahnya, duduk dan bicaralah baik-baik dengannya tentang emosimu. Katakan kepadanya bahwa kamu bukan orang yang dulu dia kencani, dan berusahalah membangun kepercayaan dengannya untuk meyakinkan dia. [6] X Teliti sumber
- Trauma dari hubungan masa lalu sering sulit diatasi. Kamu bisa menyarankan pacarmu untuk mengunjungi konselor agar dia mendapatkan bantuan dari tenaga profesional kesehatan mental yang berlisensi.
-
Pacarmu mungkin berbohong karena dia mengira kamu akan cemburu. Biasanya orang seperti ini pernah kencan dengan seseorang yang suka mengontrol atau bersikap kasar. Bahkan kalau kamu tidak cemburu atau tidak akan marah, pacarmu mungkin mengira kamu akan cemburu. Kalau memang seperti itu, kamu bisa mengajak dia bicara tentang pengalaman masa lalunya dan mengatasi ketakutannya bersama-sama. [7] X Teliti sumber
- Misalnya, dia mungkin berbohong tentang kepergiannya untuk jalan-jalan dengan seorang cowok karena dia mengira kamu akan marah karena hal itu.
Iklan
-
Kadang-kadang, orang berbohong untuk menyembunyikan kebiasaan buruk. Jika pacarmu berbohong tentang sesuatu yang membuatnya malu, misalnya merokok atau minum alkohol bahkan setelah dia berhenti melakukan kebiasaan itu, katakan kepadanya bahwa dia bisa bercerita apa saja padamu, apa pun yang terjadi. Mungkin dia bisa terbantu kalau kamu juga menceritakan kebiasaan burukmu sehingga dia tahu bahwa kamu pun tidak sempurna. [8] X Teliti sumber
- Kalau hubungan kalian masih baru, dapat dipahami mengapa dia merasa tidak nyaman mengatakan kenyataan yang memalukan kepadamu. Mungkin dia berpikir kamu tidak mau bersamanya lagi kalau dia mengakui hal itu.
-
Mungkin butuh waktu, tetapi kamu dapat memaafkan dia. Tergantung seberapa besar kebohongan tersebut, kamu mungkin perlu waktu untuk menyendiri untuk mengetahui apakah kamu bisa terus melangkah setelah kejadian ini atau tidak. Kalau bisa, buat pilihan untuk memaafkan dia dan berusaha memperbaiki relasi dengannya. Kalian mungkin perlu memperbaiki masalah yang mendasar bersama-sama sebelum kamu bisa memutuskan untuk memaafkan dia. [9] X Teliti sumber
- Walaupun kedengarannya aneh, memaafkan bisa benar-benar menjadi suatu pilihan. Kamu dapat melakukan usaha secara sadar memaafkan seseorang dengan memilih untuk melepaskan masa lalu dan kemarahanmu.
- Memaafkan merupakan proses yang sangat pribadi, dan hal itu tidak harus langsung terjadi. Sampaikan pada pacarmu bahwa kamu butuh waktu sebelum memutuskan mau memaafkan dia atau tidak.
Iklan
-
Cek ulang ceritanya atau mintalah bukti kalau perlu. Bahkan jika kamu sudah memaafkan pacarmu atas kebohongannya, kamu tidak harus melupakannya. Jika dia berbohong tentang hal yang besar atau membahayakan hubungan kalian, jangan ragu untuk mengecek kembali kebenaran ucapannya. Kamu tidak perlu bersikap berlebihan atau menuntut bukti tentang semuanya dari dia, tetapi kamu bisa menaruh sedikit kecurigaan sampai dia bisa dipercaya lagi. [10] X Teliti sumber
- Misalnya, kalau dia pernah berbohong tentang berapa banyak uang yang dia pakai, kamu bisa meminta untuk melihat laporan banknya.
-
Sayangnya, kebohongan bisa menjadi alasan putus bagi banyak orang. Jika pacarmu terus berbohong padamu dan kamu merasa tak bisa memercayainya lagi, mungkin sudah waktunya untuk mengakhiri hubungan. Ini merupakan keputusan besar, dan kamu tidak harus segera melakukannya. Namun, jangan terus menjalin relasi dengan seseorang yang tidak dapat kamu percayai. [11] X Teliti sumber
- Pembohong kompulsif, atau orang yang selalu berbohong, sering memerlukan bantuan profesional agar bisa berhenti berbohong. Kalau seperti itu masalahnya, pacarmu mungkin perlu menemui terapis agar dia bisa berhenti berbohong padamu.
Iklan
wikiHow Terkait
Referensi
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/let-their-words-do-the-talking/201402/catch-liar-ask-the-right-question
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/let-their-words-do-the-talking/201402/catch-liar-ask-the-right-question
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/fixing-families/201707/lying-in-relationships-3-steps-making-it-stop
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/living-forward/201803/the-complicated-truth-about-lying-your-partner
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/living-forward/201609/how-rebuild-trust-someone-who-hurt-you
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/having-sex-wanting-intimacy/201802/when-past-romantic-trauma-damages-your-current-relationship
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/having-sex-wanting-intimacy/201802/when-past-romantic-trauma-damages-your-current-relationship
- ↑ https://www.aarp.org/money/credit-loans-debt/info-2020/financial-infidelity-causes-and-advice.html
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/living-forward/201609/how-rebuild-trust-someone-who-hurt-you
Tentang wikiHow ini
Pernyaan Penyangkalan Medis'
Konten dalam artikel ini tidak ditujukan sebagai pengganti anjuran, pemeriksaan, diagnosis, maupun perawatan medis profesional. Anda harus selalu menghubungi dokter atau tenaga kesehatan profesional lain sebelum memulai, mengubah, maupun menghentikan perawatan medis apa pun.