Unduh PDF
Unduh PDF
Kegelisahan yang dirasakan sebelum acara pertemuan perjodohan normal saja. Pada pertemuan mengenai perjodohan antara dua insan, Anda akan mendiskusikan masalah kehidupan. Seperti banyak hal dalam hidup ini, Anda akan merasa lebih baik jika dapat meraba apa yang diharapkan. Artikel ini memberi panduan yang dapat menjelaskan cara berbicara dalam pertemuan perjodohan untuk membantu Anda mempermudah keseluruhan prosesnya. Bacalah dari langkah pertama di bawah ini.
Langkah
-
Putuskan istri seperti apa yang Anda inginkan. Apakah seorang istri yang senang menjadi ibu rumah tangga cocok untuk Anda? Anda ingin istri manis dan perhatian yang berorientasi kepada keluarga, atau ingin mencari wanita karier? Anda ingin istri yang memiliki minat sama atau apakah menurut Anda yang berlawanan itu saling tarik-menarik?
-
Ingatlah untuk membaca biodata dua atau tiga kali sebelum bertemu calon istri Anda.
- Biodata ini dapat memberi ide tentang pertanyaan yang dapat Anda ajukan pada calon pasangan hidup. Misalnya, Anda dapat menanyakan, "Apa yang kamu suka tentang hobi kamu?" Atau, Anda dapat mengatakan, "Oh, kamu suka masak dan traveling? Aku juga!".
- Cobalah mencarinya di Facebook, atau Twitter. Detail mengenai kehidupan serta kesukaannya dapat Anda temukan di media tersebut.
-
Hormati orang tuanya. Hal ini dapat tergantung pada tradisi lokal. Misalnya, dalam keluarga Hindu, Anda mungkin diwajibkan untuk menyentuh kaki orang tuanya.
-
Ingatlah bahwa sang calon pasti gugup, demikian pula Anda. Jadi, tenang dan tersenyumlah. Buat agar lawan bicara Anda merasa nyaman.
-
Ajukan pertanyaan sederhana. Cobalah menanyakan namanya dan kemudian arti nama tersebut.
-
Tanyakan apakah ia benar-benar mau dijodohkan atau apakah ia menginginkan pernikahan karena cinta? Sering kali seorang perempuan mendapat tekanan dari keluarga untuk dijodohkan. Buat ia nyaman sehingga ia dapat membuka diri dan mengatakan yang sebenarnya.
-
Tanyakan ia ingin menjadi apa. Ibu rumah tangga, wanita karier, atau apakah ia ingin memainkan kedua peran sekaligus.
-
Untuk mempersempit topik, tanyakan apakah ia menginginkan hidup terpisah atau hidup bersama keluarga besar.
-
Diskusikan masalah agama atau keyakinan jika hal ini dianggap penting dalam pernikahan.
-
Bicaralah mengenai hobi masing-masing. Kebiasaan apa yang Anda sukai dan tidak Anda sukai. Banyak wanita mengatakan bahwa merokok merupakan kebiasaan yang tidak mereka sukai.
-
Tanyakan apakah calon Anda terbuka pada perubahan. Yang Anda inginkan saat ini mungkin adalah wanita karier, 3 tahun ke depan Anda membutuhkan seorang ibu dan menantu yang penuh perhatian karena orang tua Anda semakin menua dan 5 tahun dari sekarang mungkin Anda membutuhkan ibu rumah tangga. Cari tahu apakah ia fleksibel.
-
Wanita sering bertanya seberapa bebas keluarga laki-laki mengenai cara berpakaian. Jujurlah dan katakan sebenarnya. Jawab dengan kejujuran mengenai apa yang diperbolehkan di rumah, apa yang diperbolehkan di acara-acara sosial, dan apa yang diperbolehkan saat pergi ke luar rumah.
-
Wanita sering bertanya lebih jauh, yaitu mengenai penghasilan Anda. Jawab apakah gaji Anda tetap atau merupakan hasil persentase keuntungan. Jelaskan jika Anda bukan orang bergaji tetap. Anda dapat saja berorientasi pada keuntungan. Keluarga bisnis didorong oleh keuntungan dan jika mengalami kerugian, keluarga harus memberikan semua aset untuk memastikan nama keluarga tidak tercemar dan gaji karyawan dibayarkan terlebih dahulu.
-
Jangan pernah menanyakan mengenai masa lalunya. Dalam hidup, beberapa wanita pernah jatuh cinta dan menyesal kemudian. Jadi, jangan menyelidiki detail-detail mengenai masa lalunya.
-
Jelaskan jika Anda mengharapkan pasangan melakukan beberapa tugas. Jika Anda memiliki kakek-nenek yang sudah tua atau orang tua yang telah dioperasi dua kali karena masalah kesehatan dan menginginkan seorang ibu rumah tangga yang dapat mengurus mereka, sebutkan hal ini. Sama seperti mereka merawat orang tua atau anak-anak mereka. Paparkan agar hal tersebut jelas.
-
Jangan membuat monolog. Pertemuan ini seharusnya mengalir melalui percakapan.
-
Jangan setuju menikah setelah pertemuan pertama. Pastikan Anda melakukan setidaknya dua atau tiga kali pertemuan yang berlangsung dengan baik sebelum memberikan keputusan akhir.
-
Banyak wanita yang menyembunyikan kenyataan saat pertemuan pertama dan baru terbuka setelah pertemuan kedua atau ketiga.
-
Pastikan Anda bicara dengan keluarga untuk menghormati pasangan Anda setelah pernikahan sah.
-
Mintalah keluarga untuk menghormati dan memberi privasi dengan tidak melampaui batas yang ditentukan dalam hukum atau perjanjian pernikahan.Iklan
Tips
- Bicaralah dengan lembut.
- Untuk mengetahui lebih banyak tentang orang yang ingin Anda nikahi, cari tahu tingkah lakunya dengan orang lain.
- Jangan bertengkar.
Iklan
Peringatan
- Jangan berasumsi mengenai lawan jenis sebelumnya karena dapat memberi Anda kekecewaan besar setelah menikah.
Iklan
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 9.601 kali.
Iklan