Unduh PDF Unduh PDF

Anda mungkin perlu berhenti menyusui karena kembali bekerja setelah cuti hamil, alasan medis, atau sudah siap untuk menyapih bayi Anda. Berhenti menyusui secara tiba-tiba akan membuat payudara terasa nyeri dan bengkak serta akan membingungkan bayi. Pelajari cara menyapih bayi secara bertahap dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Membuat Rencana yang Tepat

Unduh PDF
  1. Ketika Anda siap berhenti menyusui, Anda memerlukan pengganti yang tepat yang cukup bernutrisi untuk memenuhi kebutuhan bayi. Carilah informasi dari dokter anak tentang makanan yang akan memudahkan transisi bayi dari menyusui menjadi minum susu botol atau cangkir. Pilihan-pilihan ini adalah dua dari berbagai pilihan yang tersedia untuk para ibu yang ingin berhenti menyusui:
    • Lanjutkan memberikan ASI yang telah dipompa. Hanya karena tidak lagi menyusui, 0bukan berarti Anda harus berhenti memberi ASI. Ini adalah pilihan yang bagus untuk para ibu yang tidak bisa menyusui bayinya namun belum ingin berhenti memberikan ASI.
    • Gantilah ASI dengan susu formula. Tanyakan pada dokter Anda tentang susu formula yang telah diperkaya vitamin yang tepat untuk bayi Anda.
    • Gantilah ASI dengan makanan padat dan susu sapi. Jika bayi berusia 4-6 bulan, ia mungkin siap mengonsumsi makanan padat dengan ASI atau susu formula. Bayi berusia 1 tahun ke atas mungkin juga bisa diberi susu sapi. [1]
  2. Pada beberapa kasus, berhenti menyusui juga merupakan saat yang baik untuk menyapih bayi dari minum susu dengan botol lau beralih ke cangkir. Pertimbangkan langkah-langkah berikut:
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Melakukan Transisi

Unduh PDF
  1. Untuk menyapih bayi secara bertahap, pilihlah pemberian makanan yang dilakukan pada jam-jam sibuk di siang hari dan gantilah dengan kegiatan menyusui dengan kegiatan lain pilihan Anda. Masukkan ASI yang telah dipompa atau susu formula ke dalam botol atau cangkir untuk memberi makan bayi.
  2. Karena bayi tumbuh untuk terbiasa dengan gaya makan yang baru, gantilah kegiatan pemberian makanan setiap dua atau tiga hari sekali. Jangan melakukan proses ini secara terburu-buru karena bayi bisa menjadi bingung dan rencana untuk menyapih bayi bisa gagal.
  3. Misalnya, banyak bayi yang menyusu sebelum tidur. Mulailah meletakkan bayi di tempat tidur tanpa menyusuinya sehingga ia akan mampu tidur tanpa aktivitas ini.
    • Mengganti kegiatan menyusui dengan ritual lain juga bisa membantu. Misalnya, pertimbangkan untuk membacakan cerita, bermain permainan, atau menimangnya di kursi goyang sebelum bayi tidur.
    • Jangan ganti kegiatan menyusui dengan benda, misalnya boneka atau dot bayi. Benda-benda ini akan membuat proses penyapihan menjadi lebih sulit untuk bayi. [4]
  4. Bayi memerlukan kontak dengan kulit yang mereka dapatkan saat sedang menyusu seperti halnya mereka butuh makanan. Memberikan pelukan ekstra selama proses penyapihan adalah langkah yang penting. [5]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Menangani Komplikasi

Unduh PDF
  1. Penyapihan adalah proses yang berbeda-beda bagi setiap bayi. Mungkin butuh waktu beberapa bulan sebelum bayi mampu minum susu dari cangkir atau botol tanpa mengeluh. Sementara itu, jangan menyerah; tetap lakukan rutinitas yang telah Anda rencanakan dan lanjutkan mengganti makanan secara bertahap selama waktu yang diperlukan.
  2. Kadang-kadang transisi dari menyusui berakibat pada komplikasi medis. Jika Anda tidak yakin penyapihan adalah pilihan paling sehat untuk anak Anda, maka langkah paling baik adalah menghubungi dokter. Carilah masalah-masalah berikut yang biasa terjadi selama penyapihan:
    • Bayi menolak makan makanan padat meskipun ia berusia lebih dari 6-8 bulan. [6]
    • Bayi mengalami gigi berlubang.
    • Bayi hanya fokus pada Anda dan menyusu, dan tampaknya tidak tertarik dengan orang lain atau aktivitas lain. [7]
  3. Karena bayi menyusu lebih sedikit, payudara Anda akan mulai memproduksi ASI lebih sedikit. Namun, adakalanya payudara menjadi bengkak atau mengalami radang. Cobalah teknik-teknik berikut ini agar Anda lebih nyaman:
    • Peras ASI dalam jumlah sangat sedikit dengan pompa atau secara manual saat tidak menyusui bayi. Jangan kosongkan payudara karena hal ini akan memberi sinyal pada tubuh untuk memproduksi ASI lebih banyak.
    • Bubuhkan kompres dingin pada payudara 3-4 kali per hari, sekitar 15-20 menit tiap pengompresan, jika Anda memerlukan pereda tambahan. Cara ini membantu meredakan peradangan dan mengencangkan membran yang memproduksi ASI.
    Iklan

Tips

  • Jika bayi tidak mau minum susu dari botol sebagai pengganti, Anda bisa memberi susu formula dalam cangkir yang memiliki tutup dengan lubang kecil untuk minum, dengan sendok, atau pipet.
  • Jangan kenakan pakaian yang memiliki bau ASI. Jika bayi mencium bau ini, proses penyapihan akan sulit untuk bayi.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 43.833 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan