Artikel ini disusun bersama Kelli Miller, LCSW, MSW
. Kelli Miller adalah Psikoterapis, Penulis, dan Pembawa Acara TV/Radio di Los Angeles, California. Kelli saat ini membuka praktik dan memfokuskan diri memperbaiki hubungan pasangan dan keluarga, depresi, kecemasan, seksualitas, pengasuhan anak, dan sebagainya. Kelli juga memfasilitasi kelompok-kelompok di The Villa Treatment Center yang berjuang mengatasi kecanduan alkohol dan obat terlarang. Sebagai pengarang, dia meraih penghargaan Next Generation Indie Book Award untuk bukunya yang berjudul "Thriving with ADHD: A Workbook for Kids" dan juga menuils "Professor Kelli's Guide to Finding a Husband". Kelli juga mengampu acara "The Dr. Debra and Therapist Kelli Show" di LA Talk Radio. Anda bisa menyaksikan kegiatannya di YouTube: https://www.youtube.com/user/kellibmiller, Instagram @kellimillertherapy, dan situsnya: www.kellimillertherapy.com. Dia meraih gelar MSW (Masters of Social Work) dari University of Pennsylvania dan gelar BA dalam Sosiologi/Kesehatan dari University of Florida.
Ada 7 referensi
yang dikutip dalam artikel ini dan dapat ditemukan di akhir halaman.
Artikel ini telah dilihat 6.834 kali.
Hubungan kerja kerap banyak kerumitannya sehingga Anda bertanya-tanya apa benar Anda naksir atasan. Saat ini, wajar jika Anda kesulitan mengendalikan perasaan, tetapi bagaimana cara mengatasinya? Jangan khawatir! Anda bisa move on dan menjaga profesionalisme dengan mengakui bahwa Anda mengincarnya. Bacalah saran berikut guna mengatasi perasaan ini dan melangkah lagi.
Langkah
-
Berusahalah mengakui kepada diri sendiri apa yang Anda rasakan kepada atasan. Ingatlah bahwa ini bukan berarti Anda perlu menyatakan perasaan kepadanya. Alih-alih, cukup katakan dalam hati bahwa Anda mengincarnya supaya Anda lebih mudah move on . [1] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, katakan kepada diri sendiri, "Aku naksir [nama atasan]. Dia humoris dan karismatik".
Iklan
-
Jangan sampai ia tahu apa yang Anda rasakan. Mungkin kalian punya hobi yang sama dan sering beraktivitas bersama. Jadi, sangat wajar jika Anda menyukainya. Namun, berkencan dengan atasan bukan keputusan yang baik. Anda bisa kehilangan pekerjaan atau respek dari teman kantor. Kabar bagusnya, Anda bisa mengatasi perasaan ini jika Anda mengabaikan ketertarikan kepada atasan dan memberikan perhatian diri sendiri. [2] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, mungkin Anda naksir atasan karena aspek kepribadiannya menyenangkan. Meski begitu, Anda masih bisa bertemu orang-orang dengan aspek kepribadian yang sama jika Anda mau meluangkan waktu untuk bersosialisasi dan mencari teman baru.
-
Lakukan interaksi dengan atasan hanya jika benar-benar diperlukan agar kalian tidak sering bertemu. Jika kalian bekerja di dalam ruangan yang sama sehingga sering bertemu, ini bukan hal mudah. Jangan mampir ke ruang kerjanya untuk mengobrol. Jangan bergurau di ruang makan saat ia ada di sana. Bagaimanapun juga, cobalah membatasi interaksi dengannya. Kalau memang tidak bisa, usahakan berinteraksi dengannya sesingkat mungkin. [3] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, jika beberapa teman kantor mengajak Anda hang out sehabis jam kerja dan Anda tahu si atasan akan turut datang, cari alasan untuk tidak bergabung.
Iklan
-
Berhentilah melihat postingannya di medsos atau unfollow akunnya. Wajar jika Anda ingin mencari tahu apa yang ia lakukan saat mengisi waktu luang, tetapi hal ini bisa membuat Anda makin tertarik kepadanya atau membayangkan kalian beraktivitas bersama. Agar Anda lebih mudah move on , jangan mengikutinya di medsos, mengirim chat , atau menyukai postingannya . [4] X Teliti sumber
- Medsos membuka peluang untuk mengirim pesan yang menggoda. Jangan berinteraksi dengannya secara daring untuk menghindari hal ini.
-
Pikirkan masalah yang mungkin terjadi kalau Anda menjalin hubungan dengan atasan. Mungkin Anda bermimpi berkencan dengannya, tapi cobalah meredam keinginan ini dengan berpikir realistis. Untuk memisahkan khayalan dari kenyataan, pertimbangkan akibat yang mungkin terjadi jika Anda berkencan dengan atasan. Mungkin Anda akan kehilangan pekerjaan atau respek dari teman kantor. Bisa jadi, mereka akan berubah sikap atau kesal kepadamu. Selain itu, ia tetap menjadi atasan meskipun hubungan tidak berjalan baik. [5] X Teliti sumber
- Jika saat ini Anda sedang menjalin hubungan cinta, tanyakan kepada diri sendiri apa benar Anda merasa diabaikan atau tidak bahagia. Adakalanya, naksir orang ketiga bisa berarti Anda perlu memperbaiki hubungan dengan pasangan.
- Jika Anda atau atasan sudah menikah atau punya pacar, pertimbangkan apakah hubungan ini layak diakhiri, apalagi jika salah satu dari kalian punya anak. Hati-hatilah agar Anda tidak terlibat perselingkuhanan apabila Anda menjalin hubungan dengan atasan.
Iklan
-
Fokus pada pekerjaan atau kembangkan keterampilan baru. Jika Anda terus memikirkan atasan, lakukan aktivitas yang menantang secara mental. Pastikan aktivitas ini cukup menyita perhatian dan tidak melibatkan atasan, misalnya mengerjakan proyek baru di rumah, mengikuti kursus, atau menjadi sukarelawan di komunitas lokal. Selain itu, gunakan waktu secara efisien dengan menyelesaikan tugas yang masih tertunda. [6] X Teliti sumber
- Distraksi bisa juga terasa menyenangkan! Daftarkan diri untuk mengikuti kursus sesuai hobi atau bergabung di gym yang selama ini masih tertunda. Buat rencana untuk berwisata atau lanjutkan membaca novel favorit.
-
Ajak teman-teman nge- gym atau hang out di tempat umum. Mereka mungkin bisa mengenalkan teman baru kepada Anda. Adakalanya, ketertarikan kepada atasan bisa hilang sewaktu mengobrol dengan orang baru. Contohnya, saat berlatih yoga di gym , mungkin Anda tertarik kepada member baru. [7] X Teliti sumber
- Ajak teman lama hang out . Untuk saat ini, Anda perlu sering-sering bersosialisasi guna mengisi waktu luang tanpa memikirkan gebetan .
Iklan
-
Curhat kepada orang yang bisa dipercaya bisa membantu Anda move on . Cari teman baik yang suportif, lalu ceritakan apa yang kamu rasakan. Sebaiknya pilih teman yang bukan rekan kerja agar ia bisa memberikan pendapat yang jujur. [8] X Teliti sumber
- Jangan tersinggung kalau ia memberikan pendapat yang menyakitkan hati atau sangat lugas. Ingat, ia peduli kepada Anda dan ingin menolong agar Anda tidak kehilangan pekerjaan.
-
Bahas topik tentang pekerjaan atau keseharian Anda. Saat mengobrol dengan teman kantor, wajar jika Anda ingin mencari tahu berbagai hal tentang atasan, terutama kehidupan pribadinya. Jika Anda ingin move on , jangan membahas hal ini dengan teman kantor, apalagi mengakui bahwa Anda naksir atasan agar ia tidak terus memojokkan Anda. [9] X Teliti sumber
- Anda boleh memberi tahu teman kantor tentang keinginan menjalin hubungan cinta, tapi jangan cerita siapa orangnya.
Iklan
-
Temui pakar kesehatan mental jika Anda kesulitan move on . Kalau Anda sudah berusaha mengatasi perasaan ini, tetapi malah makin kuat dan memengaruhi aktivitas sehari-hari, berkonsultasilah dengan psikolog. Ia bisa membantu Anda mencari tahu alasan Anda naksir atasan. Mungkin Anda tertarik kepadanya karena ia punya sifat tertentu yang positif. Setelah memahami sebabnya, Anda bisa mencari seseorang yang punya sifat tersebut. [10] X Teliti sumber
- Meskipun tidak mudah, pertimbangkan untuk mencari pekerjaan baru jika Anda berpikir suasana kerja akan terasa kurang nyaman kalau Anda masih sering bertemu dengannya.
wikiHow Terkait
Referensi
- ↑ https://content.timesjobs.com/how-to-handle-your-crush-over-your-boss/articleshow/62911605.cms
- ↑ https://www.regain.us/advice/attraction/im-noticing-some-signs-my-boss-is-attracted-to-me-what-should-i-do/
- ↑ https://content.timesjobs.com/how-to-handle-your-crush-over-your-boss/articleshow/62911605.cms
- ↑ https://www.uncutglobe.com/coworker-crush-signs-at-work/
- ↑ https://www.regain.us/advice/attraction/im-noticing-some-signs-my-boss-is-attracted-to-me-what-should-i-do/
- ↑ https://www.uncutglobe.com/coworker-crush-signs-at-work/
- ↑ https://www.teenvogue.com/story/how-to-get-over-a-crush
- ↑ https://metropolitangirls.com/get-over-a-crush-at-work/
- ↑ https://workplacedr.comm.kent.edu/how-do-i-deal-with-my-attraction-for-my-boss/
Tentang wikiHow ini
Pernyaan Penyangkalan Medis'
Konten dalam artikel ini tidak ditujukan sebagai pengganti anjuran, pemeriksaan, diagnosis, maupun perawatan medis profesional. Anda harus selalu menghubungi dokter atau tenaga kesehatan profesional lain sebelum memulai, mengubah, maupun menghentikan perawatan medis apa pun.