PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Tujuan wawancara kerja adalah memberi kesempatan kepada pemberi kerja untuk berbicara secara langsung dengan pelamar kerja dan menilai apakah ia akan menjadi karyawan yang berprestasi. Wawancara juga memungkinkan kandidat untuk menilai tempat kerja potensial dan memutuskan apakah ia ingin bekerja di perusahaan semacam itu. Penting untuk membuat kesan pertama yang baik sehingga kesempatan untuk diterima akan semakin besar. Tampilkan diri Anda dengan baik, usahakan untuk melakukan komunikasi yang efektif, dan tunjukkan sikap sopan dan hormati pewawancara. [1]

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Memiliki Kepercayaan Diri dan Citra Profesional

PDF download Unduh PDF
  1. Panduan umum menyarankan sebaiknya Anda menghadiri wawancara kerja mengenakan jas dan dasi, tetapi saran ini tidak selalu bisa diterapkan dengan tepat. Pilihlah pakaian yang bisa mencerminkan gaya berpakaian paling dominan di kalangan profesional yang menggeluti industri tersebut. [2]
    • Jika Anda tidak punya gambaran tentang kode berpakaian di perusahaan yang akan mewawancarai Anda, cobalah untuk datang ke sana menjelang jam pulang dan perhatikan orang-orang yang keluar dari kantor tersebut. Lihat bagaimana gaya busana mereka.
    • Jika Anda ragu, sebaiknya pilih pakaian formal. Mungkin Anda akan merasa tidak nyaman mengenakan setelan jas, sementara para karyawan di sana mengenakan jin. Namun, setidaknya Anda tidak akan menimbulkan kesan buruk.
    Jawaban Pakar
    T

    "Saya belum tahu budaya di perusahaan itu — harus pakai apa ya saat wawancara?"

    Devin Jones

    Pelatih Karier dan Kejelasan
    Devin Jones adalah pencipta “The Soul Career," sebuah inkubator karier daring bagi wanita. Devin lolos sertifikasi dalam penilaian CliftonStrengths dan bekerja bersama para wanita untuk memperjelas tujuan dan menciptakan karier yang lebih bermakna. Devon meraih gelar BA dari Stanford University pada 2013.
    SARAN PAKAR
    Jawaban dari Devin Jones :

    Devin Jones, pelatih karier dan kejelasan, memberi tahu kami: "Saya mengambil saran Audrey Hepburn. Beliau katakan lebih baik untuk berpakaian lebih daripada kurang . Saya pikir tidak ada orang yang akan menghakimi jika Anda berpakaian lebih, sebaliknya, berpakaian kurang akan sulit meninggalkan kesan yang baik. Jadi, saya selalu sampaikan kepada siswa untuk mengenakan busana bisnis. Jika ragu, kenakan busana bisnis."

  2. Bahkan di industri yang memperbolehkan pekerjanya berpakaian kasual, Anda harus tetap mengenakan pakaian bersih dan rapi saat wawancara. Jangan memakai kaus bergambar, jin, atau pakaian usang atau robek. [3]
    • Anda tidak perlu membeli pakaian baru hanya untuk wawancara, tetapi jangan mengenakan pakaian yang menimbulkan kesan seolah baru diambil dari tumpukan cucian kotor.
    • Pastikan Anda mengenakan pakaian yang pas. Jangan mengenakan pakaian yang perlu dibetulkan setiap kali Anda bergerak.
  3. Wawancara biasanya dilakukan di ruang rapat atau konferensi tertutup dengan ventilasi minim. Meskipun harus tampil bersih dan segar, jangan sampai Anda membuat pewawancara merasa pening karena mencium wewangian yang tajam. [4]
    • Anda juga tidak dapat mengetahui apakah pewawancara memiliki alergi terhadap parfum tertentu. Seandainya ia sedang menderita migrain, atau kondisi yang lebih buruk, bau parfum Anda bisa meninggalkan kesan pertama yang tidak menguntungkan.
  4. Kontak mata adalah cara yang dapat diandalkan untuk menunjukkan kepercayaan diri saat berbicara dengan orang lain. Jika Anda memiliki masalah mempertahankan kontak mata, berlatihlah terlebih dahulu dengan teman atau anggota keluarga sebelum wawancara. [5]
    • Kontak mata memang penting saat berbicara dengan orang lain, tetapi jangan sampai Anda menatapnya terus-menerus karena akan menimbulkan kesan tidak baik. Sesekali Anda bisa melihat ke arah resume untuk mengalihkan pandangan.
    • Berhati-hatilah jangan sampai Anda menatap jam atau pintu, atau keluar jendela. Hal ini bisa menimbulkan kesan seolah Anda merasa bosan atau ingin berada di tempat lain.
  5. Mempertahankan postur tubuh yang baik tidak hanya menunjukkan bahwa Anda memiliki harga diri yang tinggi, tetapi juga membuat Anda terlihat lebih sehat dan lebih bisa mengendalikan diri. Cobalah berlatih untuk duduk di setengah bagian depan kursi dengan telapak kaki menempel di lantai. [6]
    • Angkat dagu Anda dan putar bahu ke belakang sehingga tulang belikat berada di sepanjang tulang belakang. Punggung harus lurus dan netral, tidak melengkung ke satu arah.
  6. Lakukan latihan pernapasan . Jika Anda mula merasa gugup sebelum wawancara dimulai, pelajari teknik pernapasan dalam yang bisa membantu menenangkan Anda. Duduklah dalam posisi yang nyaman, redupkan lampu, dan tarik napas dalam-dalam melalui hidung. Tahan napas sejenak, kemudian embuskan perlahan melalui mulut. [7]
    • Jangan memikirkan apa pun dan berfokuslah pada pernapasan Anda. Cobalah untuk menarik napas dan mengembuskannya dalam durasi yang sama.
    • Anda juga bisa melakukan beberapa latihan visualisasi. Visualisasikan Anda memberikan kesan yang baik selama wawancara, atau memulai hari pertama di perusahaan tersebut.
  7. Selama wawancara, perhatikan bagaimana lawan bicara duduk dan menggerakkan tubuh dan tangannya. Semakin sering Anda meniru gerakan tersebut, maka Anda akan semakin terlihat percaya diri dan memberikan kesan yang lebih baik. [8]
    • Saat Anda meniru bahasa tubuh pewawancara, hal itu akan mengirimkan isyarat kepadanya bahwa Anda berdua memiliki keselarasan. Anda bisa menggunakan trik psikologis ini untuk keuntungan Anda.
    • Berhati-hatilah sehingga Anda tidak menirukan setiap gerakan tubuh pewawancara, atau ia akan menganggap Anda aneh. Sebaiknya jangan menirukan perilaku yang mungkin bersifat pribadi. Cobalah hanya menirukan gerakan yang bersifat umum, seperti menoleh atau mencondongkan tubuh ke depan.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Berkomunikasi secara Efektif dengan Pewawancara

PDF download Unduh PDF
  1. Saat pewawancara mengajukan pertanyaan, luangkan beberapa detik untuk menyusun jawaban sebelum Anda mulai berbicara. Dengan cara ini, Anda bisa memusatkan perhatian dan memberikan jawaban yang tepat sehingga tidak melantur ke mana-mana. [9]
    • Hindari menggunakan kata-kata untuk mengisi jeda atau untuk menjernihkan tenggorokan, seperti “hmm” atau “apa namanya”. Jika Anda menggunakannya terlalu sering, pewawancara tidak akan mendengar apa yang Anda katakan karena sangat terganggu dengan kata-kata itu.
    • Sebelum wawancara, bicaralah dengan teman dan anggota keluarga dan tanyakan apakah Anda memiliki kecenderungan seperti itu dan harus mengendalikannya. Mereka akan mengatakannya! Contohnya, mungkin Anda terlalu sering mengatakan “seperti”.
  2. Ada sejumlah pertanyaan mendasar yang hampir selalu diajukan oleh setiap pewawancara, terlepas dari industri atau posisi pekerjaan yang Anda lamar. Siapkan beberapa jawaban dasar untuk pertanyaan seperti ini. [10]
    • Contohnya, pewawancara sering meminta kandidat untuk menjelaskan kekuatan dan kelemahannya. Usahakan untuk menjawab keduanya dengan penjelasan yang sama panjang. Jangan sampai Anda mengoceh tentang kekuatan Anda selama beberapa menit, sementara kelemahan hanya dijabarkan kurang dari semenit.
    • Saat membahas kelemahan Anda, usahakan untuk bersikap jujur dan berikan contoh nyata bagaimana usaha Anda untuk mengatasinya. Contohnya, Anda bisa mengatakan “Salah satu kelemahan terbesar saya adalah kecenderungan untuk bertindak impulsif. Saya berusaha untuk mengatasinya dengan selalu menarik napas panjang tiga kali sebelum memutuskan untuk mengambil tindakan."
  3. Jawablah setiap pertanyaan secara langsung dan jangan memberikan informasi lebih banyak daripada yang diminta. Jika Anda memiliki kecenderungan melantur, jangan menyela diri sendiri atau menyimpang dari topik. [11]
    • Jika ada pertanyaan membuat Anda tidak siap, katakan terus terang. Namun, pastikan itu bukan pertanyaan standar yang biasa diajukan selama wawancara. Jika tidak, pewawancara akan menganggap Anda belum siap.
    • Jangan berbicara terlalu banyak tentang hal yang bersifat pribadi, misalnya kehidupan, agama, atau hobi, kecuali pewawancara menanyakannya secara spesifik.
  4. Jika Anda tidak memahami sepenuhnya pertanyaan yang diajukan, jangan hanya berimprovisasi dan merespons sesuai apa yang Anda pikirkan. Akan lebih baik jika Anda meminta klarifikasi sehingga bisa menjawab dengan benar. [12]
    • Contohnya, Anda bisa memulai dengan “Apakah maksud Bapak/Ibu…” Jika pewawancara mengonfirmasi bahwa pemahaman Anda benar, lanjutkan jawaban Anda. Jika ternyata salah, ia akan menjelaskannya.
    • Jangan lupa mengucapkan terima kasih atas penjelasannya sebelum Anda melanjutkan.
  5. Gerakan tangan membuat Anda terlihat lebih percaya diri dan yakin dengan apa yang Anda katakan. Selain itu, menggunakan gerakan tangan akan memberi kesan bahwa Anda sangat energik dan antusias mendapatkan kesempatan tersebut. [13]
    • Namun, jangan berlebihan dengan gerakan tubuh dan jangan terlalu tegas. Anda tidak ingin menimbulkan kesan seolah ingin mendominasi atau mengintimidasi pewawancara. Jangan pernah memasuki ruang pribadinya.
  6. Pewawancara mungkin akan mengajukan pertanyaan tentang pekerjaan Anda sebelumnya atau pengalaman negatif lain yang pernah Anda alami. Siapkan jawaban ini terlebih dahulu dan berhati-hatilah untuk tidak mengatakan sesuatu yang negatif atau menjelek-jelekkan atasan atau kolega di pekerjaan sebelumnya. [14]
    • Jika Anda terlalu berfokus pada hal yang negatif, pewawancara mungkin berpikir Anda memiliki kepribadian yang sulit diajak bekerja sama atau tidak menyukai kritik.
    • Jika Anda keluar dari pekerjaan sebelumnya karena sebab yang tidak menyenangkan, jelaskan hal itu sebagai proses belajar. Jelaskan apa yang Anda pelajari dari pengalaman tersebut dan bagaimana hal itu menjadikan Anda karyawan yang lebih baik.
  7. Pewawancara mungkin mengajukan beberapa pertanyaan yang tidak jelas atau umum, tetapi ia mengharapkan jawaban yang spesifik. Alih-alih memberikan penjelasan untuk menggambarkan diri Anda, tunjukkan dengan contoh. [15]
    • Semakin spesifik contoh yang Anda berikan, semakin baik. Pikirkan angka dan statistik. Contohnya, lebih baik mengatakan bahwa Anda telah meningkatkan penjualan sebesar 25% daripada hanya mengatakan “penjualan meningkat”.
    • Jangan berbohong atau melebih-lebihkan prestasi Anda. Jika Anda tidak dapat mengingat detail spesifik, akui saja atau jelaskan mengapa.
  8. Di akhir wawancara, pewawancara akan menanyakan apakah Anda memiliki pertanyaan dan Anda harus mengiyakan karena sudah melakukan riset sebelumnya. Namun, Anda perlu menunggu sampai diberi kesempatan seperti ini untuk mengajukan pertanyaan kepada pewawancara. [16]
    • Contohnya, Anda bisa bertanya “Bagaimana perusahaan ini mengintegrasikan teknologi untuk menyederhanakan tugas sehari-hari?"
    • Anda bisa menggunakan taktik berikut: setiap kali Anda selesai menjawab, ajukan pertanyaan yang sama atau mirip kepada pewawancara. Dengan cara ini, Anda tidak menjadi pusat perhatian sepanjang waktu dan wawancara akan berjalan seperti percakapan yang lebih alami.
    • Contohnya, jika pewawancara mengajukan pertanyaan tentang kekuatan Anda, tanyakan “Kualitas apa yang paling berharga untuk posisi ini?"
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mematuhi Etika Wawancara Kerja yang Baik

PDF download Unduh PDF
  1. Pemberi kerja menginginkan karyawan dengan persiapan matang dan siap mengisi posisi yang kosong. Tunjukkan bahwa Anda adalah kandidat ideal dengan mengumpulkan semua dokumen yang diperlukan dan melakukan riset tentang perusahaan secara menyeluruh. [17]
    • Siapkan dua salinan resume terbaru dan salinan dokumen lain yang telah Anda kirim ke perusahaan. Contohnya, jika Anda melamar untuk untuk posisi desainer grafis, Anda mungkin perlu membawa portofolio untuk menunjukkan contoh karya Anda sebelumnya.
    • Jika Anda tahu nama pewawancara, sebaiknya Anda juga melakukan riset latar belakang tentang dirinya. Lihatlah situs web perusahaan untuk mengetahui pernyataan misi dan nilai inti perusahaan.
    • Identifikasi posisi perusahaan di industri terkait. Cobalah mencari tahu pesaing utama mereka dan bagaimana kinerja perusahaan dibanding yang lain.
  2. Anda mungkin pernah mendengar kalimat bijak yaitu “datang tepat waktu berarti Anda terlambat”. Datanglah 10-15 menit lebih awal sehingga Anda tidak terburu-buru dan membuat pewawancara menunggu. Selain itu, datang lebih awal akan menunjukkan bahwa Anda benar-benar tertarik pada pekerjaan itu dan Anda menghormati waktu orang lain. [18]
    • Datang lebih awal akan memberi Anda banyak waktu jika terjadi keadaan yang tidak terduga. Anda tidak akan panik jika tidak menemukan tempat parkir atau jika Anda pergi ke lantai yang salah.
  3. Sebelum wawancara dimulai, Anda mungkin harus berbicara dengan beberapa perwakilan perusahaan, seperti resepsionis atau karyawan lain. Tanyakan nama mereka dan bersikaplah sopan. [19]
    • Jika wawancara berjalan lancar, mereka akan menjadi kolega Anda nantinya.
    • Pewawancara mungkin juga akan menanyakan kesan mereka terhadap Anda setelah Anda pergi. Jika Anda meninggalkan kesan buruk, mereka mungkin akan mengatakannya terus terang.
  4. Tidak seharusnya Anda memeriksa ponsel, entah sebelum atau selama wawancara. Jika Anda melakukannya, pewawancara akan mendapat kesan bahwa Anda harus pergi ke suatu tempat yang lebih penting atau berbicara dengan orang yang lebih penting lagi. [20]
    • Sebaiknya tidak meletakkan ponsel atau perangkat lain di tempat terbuka atau di tempat yang terlihat. Bawalah tas kecil atau simpan ponsel dan peralatan elektronik lainnya di saku.
  5. Anda akan membuat kesan yang lebih baik jika membiarkan pewawancara mengendalikan tempat dan proses wawancara itu daripada bersikap seperti seorang bos. [21]
    • Jangan masuk ke ruangan dan jangan duduk di kursi sampai pewawancara mempersilakannya.
    • Jika pewawancara mengajukan pertanyaan, tunggulah sampai Anda yakin bahwa ia telah selesai berbicara sebelum mulai menjawab. Jika ia menyela, hentikan ucapan Anda dan dengarkan apa yang ingin ia katakan sebelum melanjutkannya.
  6. Pewawancara harus tahu mengapa Anda menginginkan pekerjaan itu dan benar-benar tertarik bekerja di sana. Jika Anda terlihat bersemangat dan antusias mendapatkan kesempatan itu, sikap Anda bisa membuat pewawancara mengabaikan kesalahan atau kekhawatiran yang timbul selama proses wawancara. [22]
    • Berterimakasihlah kepada pewawancara di awal dan di akhir wawancara. Ucapkan terima kasih untuk waktu dan kesediaannya melakukan wawancara itu.
    • Di akhir wawancara, luangkan waktu untuk memberitahunya secara spesifik bahwa Anda tertarik bekerja di perusahaan itu dan tanyakan apa tahap selanjutnya dalam proses wawancara itu.
  7. Normal jika tangan Anda tidak bisa diam saat merasa gugup dan pewawancara memahami hal itu. Cobalah untuk duduk setenang mungkin. Peganglah sesuatu sehingga Anda tidak tergoda untuk memain-mainkan rambut atau mengetuk-ngetukkan jari di kaki atau lengan kursi. [23]
    • Jika Anda memiliki kecenderungan menggetarkan kaki, cobalah untuk menempelkan kedua telapak kaki di lantai, atau letakkan map berisi dokumen pendukung di pangkuan untuk memberikan sedikit tambahan beban. Saat tidak berbicara, letakkan tangan di atas pangkuan.
    • Anda mungkin perlu mencari posisi duduk yang lebih nyaman, tetapi cobalah untuk tidak terlalu sering bergerak. Jika Anda duduk sambil menyilangkan kaki, usahakan untuk tidak meluruskan dan menyilangkannya kembali setiap dua menit.
  8. Pewawancara mungkin menawarkan minum sebelum atau selama wawancara. Namun, sebaiknya Anda menghindari makan apa pun, bahkan jika pewawancara melakukannya. [24]
    • Segelas air mungkin bisa membantu Anda melancarkan tenggorokan. Anda juga bisa menyesap air saat berhenti berbicara sambil menenangkan pikiran.
  9. Wawancara tidak berakhir meski Anda sudah berjabat tangan dengan pewawancara dan meninggalkan kantor tersebut. Usahakan untuk mengirimkan pesan berisi ucapan terima kasih kepada pewawancara sesegera mungkin. [25]
    • Mengirimkan kartu yang ditulis tangan bisa menjadi sentuhan yang menyenangkan. Saat ini, orang jarang menerima kartu seperti ini sehingga tindakan Anda bisa menjadi sopan santun yang tidak terlupakan.
    • Tuliskan pesan singkat dan sertakan satu kalimat yang dikatakan pewawancara dan membuat Anda sangat terkesan. Kemudian, ungkapkan rasa terima kasih Anda atas kesempatan wawancara tersebut dan Anda menunggu kabar selanjutnya.
    Iklan

Tips

  • Jangan lupa untuk menyikat gigi sebelum wawancara dan jangan merokok atau makan apa pun sebelum wawancara yang bisa menyebabkan bau mulut.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 6.216 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan