Unduh PDF
Unduh PDF
Bersikap baik merupakan salah satu langkah penting untuk memberikan makna pada hidup. Kebaikan membawa kebahagiaan kepada orang-orang di sekitar kita. Selain itu, dengan bersikap baik kita dapat berkomunikasi secara lebih baik, menunjukkan kasih sayang dan kepedulian yang lebih besar, serta menjadi dorongan positif dalam kehidupan orang lain. Kebaikan yang tulus bersumber dari diri sendiri dan meskipun beberapa orang memiliki watak yang baik secara bawaan, kebaikan sebenarnya merupakan sesuatu yang dapat dikembangkan atau dibangun oleh setiap orang.
Langkah
-
Tunjukkan kepedulian yang tulus. Secara mendasar, kebaikan berkaitan dengan kepedulian yang tulus kepada orang-orang di sekitar, keinginan untuk memberikan yang terbaik, dan menerima bahwa orang lain pun memiliki keinginan, kebutuhan, aspirasi, dan ketakutan, sama seperti Anda. Kebaikan akan terasa hangat, tidak akan lekang oleh waktu, membangun kesabaran, memupuk rasa percaya dan kesetiaan, serta mendorong Anda untuk bersyukur. [1] X Teliti sumber Piero Ferrucci, <i>The power of kindness</i>, p. 8 (2007), ISBN 978-1-58542-588-4 Piero Ferrucci melihat kebaikan sebagai hal yang “memudahkan” hidup karena membebaskan diri dari sikap dan perasaan negatif seperti rasa kesal, kecemburuan, kecurigaan, dan manipulasi. [2] X Teliti sumber Piero Ferrucci, <i>The power of kindness</i>, p. 9 (2007), ISBN 978-1-58542-588-4 Pada akhirnya, kebaikan merupakan kepedulian yang mendalam kepada semua orang.
- Latih kebaikan dan kemurahhatian kepada orang lain. Perasaan tak terbiasa, malu, atau ketidaktahuan Anda mengenai cara untuk terhubung dengan orang lain dapat diatasi dengan melatih kebaikan. Tetap tunjukkan kebaikan hingga secara alami Anda terbiasa dan terdorong untuk bersikap baik dan mau memberi kepada orang lain.
- Jangan meminta imbalan. Saat memberikan kebaikan terbesar, Anda tidak boleh mengharapkan apa pun, tidak mengekang orang lain, dan tidak memberikan syarat atas apa pun yang Anda lakukan atau katakan.
-
Jangan bersikap baik demi mendapatkan apa yang diinginkan. Berhati-hatilah terhadap kebaikan yang menipu. Kebaikan bukanlah tentang “kesopanan, kemurahhatian yang didasari rasa perhitungan, dan etiket dangkal". [3] X Teliti sumber Piero Ferrucci, <i>The power of kindness</i>, p. 7 (2007), ISBN 978-1-58542-588-4 Bersikap baik kepada orang lain karena Anda merasa bahwa hal tersebut dapat mendorong orang lain untuk memberikan apa yang Anda inginkan atau memanfaatkan kebaikan sebagai cara mengendalikan orang lain justru tidak mencerminkan kebaikan yang sesungguhnya. Berpura-pura peduli kepada seseorang sambil menahan amarah atau rasa jijik bukanlah bentuk kebaikan. Menyembunyikan kemarahan atau kekesalan di balik keramahtamahan juga tidak mencerminkan kebaikan.
- Perlu diingat bahwa menjadi sosok yang selalu memuaskan atau membahagiakan orang lain tidak lantas mencerminkan kebaikan. Perilaku seperti ini justru dirancang agar Anda mengalah dan tidak mengambil langkah sendiri karena Anda takut langkah yang diambil justru dapat menghancurkan hubungan dengan orang lain atau kehidupan sendiri.
-
Bersikap baiklah kepada diri sendiri. Banyak orang melakukan kesalahan dengan bersikap baik kepada orang lain, tetapi di saat yang sama tidak mampu mencerminkan kebaikan kepada diri sendiri. Terkadang, fenomena ini berasal dari ketidaksukaan terhadap aspek tertentu dalam diri, tetapi sering kali hal ini terjadi akibat ketidakmampuan Anda untuk mengenal diri sendiri lebih baik. Sayangnya, ketika Anda merasa tidak percaya diri dan tidak dapat menyayangi diri sendiri, kebaikan Anda kepada orang lain berisiko menyimpan “niat tertentu”, seperti yang dijelaskan di langkah sebelumnya. Hal ini juga bisa membuat Anda merasa lelah secara emosional atau kecewa karena Anda selalu mengedepankan orang lain.
- Pengetahuan tentang diri sendiri membantu Anda mengetahui penyebab luka batin dan konflik, serta mendorong Anda merangkul kontradiksi dan ketidakkonsistenan. Pengetahuan ini juga memberikan ruang untuk memperbaiki atau mengembangkan hal-hal kurang Anda sukai dari diri sendiri. Selain itu, pemahaman mengenai diri sendiri dapat mencegah Anda memproyeksikan aspek-aspek negatif diri kepada orang lain sehingga dapat memberdayakan Anda untuk memperlakukan orang lain dengan cinta dan kebaikan. [4] X Teliti sumber Stephanie Dowrick, <i>Choosing Happiness</i>, p. 55, (2005), ISBN 1-74114-521 .
- Luangkan waktu untuk menjadi lebih sadar diri dan menggunakan momen pembelajaran ini agar menjadi sosok yang lebih baik kepada diri sendiri (ingatlah bahwa kita semua memiliki kelemahan) dan orang lain. Dengan demikian, kecemasan dalam diri dapat ditangani, dan justru bukan dibiarkan “memanas-manasi” kebutuhan Anda untuk memproyeksikan luka batin.
- Jangan memandang waktu yang dibutuhkan untuk lebih menyadari kebutuhan dan batas pribadi sebagai bentuk keegoisan. Di luar itu, penting bagi Anda untuk bisa menghubungi orang lain dan berinteraksi dengan kekuatan dan kesadaran yang besar.
- Tanyakan kepada diri sendiri makna bersikap lebih baik kepada diri sendiri. Bagi banyak orang, sikap baik terhadap diri sendiri mencakup pengawasan “obrolan” yang terjadi di benak Anda dan usaha untuk menghentikan pikiran negatif .
-
Pelajari kebaikan dari orang alin. Pikirkan tentang orang-orang baik dalam kehidupan Anda dan dampak yang mereka berikan. Apakah mereka memberikan kehangatan dalam hati setiap kali Anda memikirkan tentang mereka? Ada kemungkinan Anda merasa seperti itu karena kebaikan tetap bertahan dan memberikan Anda kehangatan, bahkan saat menghadapi tantangan terbesar. Saat orang lain bisa menyayangi Anda apa adanya, Anda tidak akan mungkin bisa melupakan kepercayaan dan rasa berharga yang mereka berikan. Kebaikannya pun akan tetap “hidup” selamanya.
- Ingatlah saat kebaikan orang lain “mencerahkan” hari Anda. Seperti apa kebaikan yang membuat Anda merasa spesial dan dihargai? Apakah ada tindakan mereka yang bisa Anda tiru dari hati?
-
Bangun kebaikan demi kesehatan sendiri. Kesehatan psikologis dan kebahagiaan yang meningkat datang dari pola pikir yang lebih positif , dan kebaikan mencerminkan kondisi mental yang positif. Meskipun kebaikan berkaitan dengan memberi dan bersikap terbuka kepada orang lain, sikap baik dan hangat yang Anda cerminkan justru memberikan perasaan sehat dan koneksi yang dapat meningkatkan kondisi mental dan kesehatan tubuh kepada Anda sendiri.
- Meskipun sederhana, kemampuan untuk bersikap baik sendiri merupakan “hadiah” yang sangat hebat dan konsisten, serta dapat mendorong harga dan kepercayaan diri. [5] X Teliti sumber Stephanie Dowrick, <i>Choosing Happiness</i>, p. 4, (2005), ISBN 1-74114-521
-
Biasakan diri untuk berfokus kepada kebaikan. Leo Babauta mengatakan bahwa kebaikan merupakan kebiasaan yang dapat dikembangkan oleh setiap orang. Ia menyarankan untuk berfokus kepada kebaikan setiap hari selama satu bulan. Di akhir fokus terarah ini, Anda akan mendapatkan perubahan yang signifikan dalam hidup. Anda akan merasa lebih baik dengan diri sendiri, serta menyadari bahwa orang-orang menunjukkan reaksi yang berbeda terhadap Anda (termasuk memperlakukan Anda dengan lebih baik). Seperti yang ia katakan, dalam jangka panjang, kebaikan merupakan karma yang tetap “berjalan”. [6] X Teliti sumber Beberapa kiat untuk mengembangkan kebaikan, di antaranya adalah:
- Lakukan satu kebaikan untuk seseorang setiap hari. Secara sadar, buat keputusan di awal hari mengenai kebaikan yang akan Anda berikan dan luangkan waktu untuk melakukannya.
- Tunjukkan sikap yang baik, ramah, dan hangat saat berinteraksi dengan seseorang, bahkan jika ia biasanya membuat Anda marah, tertekan, atau terganggu. Gunakan kebaikan Anda sebagai kekuatan diri.
- Kembangkan kebaikan kecil menjadi kepedulian yang lebih besar. Jadilah sukarelawan bagi orang-orang yang membutuhkan dan ambil inisiatif untuk meredakan penderitaan sebagai bentuk kepedulian dan kasih sayang yang lebih besar kepada sesama. [7] X Teliti sumber
- Lakukan meditasi untuk menyebarkan kebaikan. Anda bisa mencari dan membaca artikel mengenai cara melakukan meditasi penuh kasih dan kebaikan (Metta) untuk mengetahui informasi lebih lanjut.
-
Bersikap baiklah kepada semua orang, bukan hanya kepada mereka "yang membutuhkan". Perluas lingkaran kebaikan Anda. Terkadang, sangat mudah bagi kita untuk bersikap baik saat secara tidak sadar menunjukkan apa yang disebut oleh Stephanie Dowrick sebagai "kebaikan yang merendahkan". [8] X Teliti sumber Stephanie Dowrick, <i>Choosing Happiness</i>, p. 357, (2005), ISBN 1-74114-521 Bentuk kebaikan ini mengacu kepada kebaikan yang ditunjukkan kepada orang-orang yang dirasa sangat membutuhkan (mis. orang sakit, fakir miskin, orang yang rentan mengalami kekerasan, dan siapa pun yang “sejalan” dengan gambaran pribadi mengenai orang yang membutuhkan). Selain itu, akan lebih mudah bagi kita untuk bersikap baik kepada orang-orang terdekat, baik berdasarkan faktor emosional (mis. keluarga atau teman) dan faktor lain (mis. seseorang dari negara, warna kulit, gender, atau aspek identitas lain yang sama) dibandingkan kepada mereka yang disebut oleh filsuf Hegel sebagai “orang lain". Akan lebih sulit untuk bersikap baik kepada orang-orang yang dianggap setara, tetapi tidak ada salahnya Anda mencobanya.
- Pemberian kebaikan kepada hal-hal yang “menguntungkan” saja sebetulnya bermasalah karena kita tidak mampu menyadari bahwa kita perlu bersikap baik kepada siapa pun, terlepas dari jati dirinya, tingkat kekayaannya, nilai-nilai dan kepercayaan yang dianut, perilaku dan sikapnya, daerah asalnya, kemiripannya dengan kita, dan lain-lain.
- Dengan bersikap baik hanya kepada mereka yang dianggap layak, kita justru mencerminkan bias dan prasangka, dan hanya memberikan kebaikan bersyarat. Kebaikan yang bersifat alami akan merangkul semua orang. Meskipun memang tantangan untuk mencerminkan kebaikan yang lebih luas adalah mencobanya, Anda tidak akan berhenti belajar mengenai betapa dalamnya kemampuan Anda untuk menjadi sosok yang baik.
- Jika Anda tidak bersikap baik kepada seseorang hanya karena merasa bahwa ia bisa bertahan tanpa dukungan atau pemahaman Anda, sebenarnya Anda menunjukkan kebaikan yang bersifat selektif.
-
Kurangi prasangka. Jika Anda benar-benar ingin bersikap baik, jauhkan prasangka. Daripada mengkritik orang lain, berusahalah menjadi sosok yang positif dan penyayang. Jika Anda cenderung memandang orang lain secara negatif, berharap orang lain dapat memperbaiki diri, atau merasa bahwa orang-orang di sekitar terlalu bergantung kepada Anda dan tidak memiliki pengetahuan, Anda tidak akan pernah bisa mempelajari kebaikan yang tulus. Berhenti menilai orang lain dan sadari bahwa Anda tidak akan pernah bisa memahami latar belakang mereka secara menyeluruh, kecuali Anda bisa memahami sudut pandang mereka. Berfokuslah untuk membantu orang lain daripada menilai seseorang karena tidak bisa menjadi sosok yang lebih baik.
- Jika Anda sering berprasangka, mudah menggunjingkan orang lain, atau selalu menjelek-jelekkan orang lain, Anda tidak akan pernah bisa bersikap baik.
- Saat bersikap baik, Anda harus berbaik sangka, dan bukan mengharapkan kesempurnaan.
Iklan
-
Tunjukkan kepedulian kepada orang lain. Penting bagi Anda untuk mengingat bahwa Anda harus “bersikap baik karena siapa pun yang Anda temui sebenarnya sedang berjuang". Ucapan tersebut konon dituturkan oleh Plato dan menegaskan bahwa setiap orang pasti memiliki tantangan atau masalahnya sendiri dan terkadang, mudah bagi kita untuk lupa akan hal tersebut saat tenggelam dalam masalah sendiri atau kemarahan terhadap orang lain. Sebelum mengambil tindakan yang memengaruhi orang lain secara negatif, ajukan pertanyaan ini: "Apakah ini hal yang baik?". Jika Anda tidak bisa memberikan jawaban positif, pertanyaan tersebut merupakan pengingat untuk segera mengubah tindakan dan pendekatan Anda.
- Meskipun Anda sedang merasa terpuruk, ingatlah bahwa orang lain pun merasakan ketidakpastian, luka batin, kesulitan, kesedihan, kekecewaan, dan kehilangan. Hal ini memang tidak bertujuan untuk meremehkan perasaan Anda, tetapi setidaknya bisa membantu Anda menyadari bahwa reaksi yang ditunjukkan seseorang terkadang berasal dari luka batinnya, dan bukan dari dirinya yang sesungguhnya. Oleh karena itu, kebaikan merupakan kunci untuk menembus emosi negatif tersebut dan terhubung dengan sosok yang sebenarnya.
-
Jangan mengharapkan kesempurnaan. Jika Anda cenderung bersikap perfeksionis dan kompetitif, atau sering merasa terdesak, ambisi dan kecepatan Anda dalam mengambil langkah, serta rasa takut dianggap malas atau egois sering kali membuat Anda mengorbankan kebaikan kepada diri sendiri. [9] X Teliti sumber Stephanie Dowrick, <i>Choosing Happiness</i>, p. 341, (2005), ISBN 1-74114-521 Ingatlah untuk tidak terburu-buru dalam mengambil langkah dan memaafkan diri saat segala sesuatu tidak berjalan sesuai keinginan.
- Belajarlah dari kesalahan, dan bukan justru menyiksa diri atau membandingkan diri sendiri dengan orang lain. [10] X Teliti sumber Stephanie Dowrick, <i>Choosing Happiness</i>, p. 279, (2005), ISBN 1-74114-521 Anda bisa melihat kebutuhan orang lain dari perspektif yang lebih “hangat” jika mampu menunjukkan kepedulian dan kasih sayang kepada diri sendiri.
-
Berikan kehadiran Anda. Kebaikan terbesar yang bisa Anda berikan kepada orang lain adalah memberikan kehadiran , mendengarkan dengan kepedulian, dan memperhatikannya secara tulus. Buatlah jadwal yang berbeda setiap hari dan berhenti menjadi sosok yang selalu terburu-buru. Saat memberikan kehadiran, Anda juga perlu memberikan perhatian kepada orang lain. Anda hanya bisa melakukannya jika tidak terburu-buru saat berinteraksi dengan seseorang atau beraktivitas.
- Kurangi gangguan teknis saat berkomunikasi dengan orang lain. Komunikasi teknis yang bersifat cepat dan impersonal (mis. pesan singkat atau surel) memang memiliki fungsinya tersendiri, tetapi bentuk komunikasi tersebut bukanlah satu-satunya langkah yang bisa Anda gunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Luangkan waktu untuk bertemu dengan orang lain secara langsung atau melalui panggilan telepon (tanpa gangguan). Kirimkan surat sebagai pengganti surel dan buatlah orang lain terharu dengan kebaikan dan usaha Anda untuk menulis tangan surat untuknya.
-
Jadilah pendengar yang baik . Di dunia serbacepat yang mengedepankan kegesitan dan kesibukan seperti ini, mendengarkan dengan saksama terkesan lebih mudah dikatakan daripada dilakukan. Memotong ucapan seseorang karena Anda terlalu sibuk atau harus segera pergi ke suatu tempat tampak seperti sebuah norma. Saat berbicara dengan seseorang, belajarlah untuk mendengarkan ucapannya secara saksama dan perhatikan ia dengan tulus hingga ia selesai menceritakan pendapat atau kisahnya.
- Salah satu kebaikan terbesar yang bisa Anda berikan adalah mendengarkan seseorang, membuat kontak mata dengannya, menghindari pengalih perhatian, dan memberikannya perhatian secara penuh. Luangkan waktu untuk menyerap ucapannya sebelum menanggapinya dengan jawaban “singkat” atau memotong perkataannya. Tunjukkan kepadanya bahwa Anda menghargai situasi yang ia hadapi dan mau mendengarkannya secara tulus.
- Menjadi pendengar yang baik tidak berarti Anda harus mampu memecahkan masalah orang lain. Terkadang, hal terbaik yang perlu dilakukan hanya mendengarkan cerita orang lain sambil menyadari bahwa Anda tidak selalu mengetahui apa yang harus ia lakukan.
-
Jadilah sosok yang optimis. Kebahagiaan, keceriaan, dan rasa syukur tersimpan di dalam inti kebaikan sehingga Anda bisa melihat sisi positif pada orang lain dan lingkungan sekitar, serta melalui tantangan, keputusasaan, dan kekejaman yang dilihat atau dialami sambil terus mengembalikan rasa percaya pada kemanusiaan. Dengan memelihara sikap optimis, Anda bisa memberikan kebaikan dengan hati yang tulus dan ceria, dan bukan rasa enggan atau keterpaksaan. Selera humor juga membantu Anda melihat situasi dari sudut pandang yang lebih “santai”, serta menyikapi momen-momen kontradiktif dengan kepercayaan yang baik.
- Memang tidak selalu mudah untuk bersikap optimis, terutama saat Anda mengalami hari yang buruk. Namun, dengan latihan yang cukup siapa pun bisa membangun optimisme dengan berfokus kepada hal-hal positif, dan bukan hal negatif, memikirkan kebahagiaan di masa depan, dan menjalani kehidupan yang diisi dengan lebih banyak keceriaan daripada kesedihan. Lagi pula, tidak ada salahnya untuk melihat segala sesuatu dari sisi positif.
- Sikap optimis dan positif tidak hanya membentuk pola pikir yang lebih baik, tetapi juga membawa keceriaan bagi orang-orang di sekitar Anda. Jika Anda terlalu sering mengeluh, akan lebih sulit bagi Anda untuk membawa kebahagiaan bagi orang-orang di sekitar.
- Baca artikel mengenai cara menjadi sosok yang bahagia , cara menjadi sosok yang lucu , dan cara bersyukur untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai cara membangun optimisme.
-
Tunjukkan keramahan. Orang-orang yang baik juga biasanya bersikap ramah. Hal ini tidak lantas berarti bahwa orang yang ramah merupakan orang yang paling terbuka, tetapi setidaknya ia akan berusaha mengenal orang-orang baru dan membuat mereka merasa nyaman. Jika ada orang baru di sekolah atau tempat kerja Anda, cobalah berbicara kepadanya, jelaskan segala sesuatu di sekolah atau tempat kerja, dan bahkan mengajaknya ke acara sosial. Meskipun Anda bukanlah sosok yang terbuka atau seorang ekstrover, senyuman dan obrolan ringan dengan orang lain memberikan dampak jangka panjang dalam membentuk Anda menjadi sosok yang lebih ramah. Selain itu, kebaikan kecil seperti ini pun tetap meninggalkan kesan.
- Orang-orang yang ramah merupakan sosok yang baik karena mereka melihat orang lain secara positif. Mereka mau berbicara dengan orang-orang baru dan teman-teman secara terbuka, sambil membuat orang lain merasa nyaman.
- Jika Anda adalah seorang pemalu, Anda tidak perlu mengubah kepribadian secara menyeluruh. Cukup tunjukkan usaha yang lebih besar untuk bersikap baik kepada orang lain dengan memberikan perhatian, menanyakan kabarnya, dan menunjukkan ketertarikan.
-
Bersikaplah dengan sopan. Meskipun bukan menjadi indikasi kebaikan, kesopanan yang tulus menunjukkan rasa hormat Anda terhadap lawan bicara. Kesopanan merupakan jalan untuk mendapatkan perhatian orang lain dan menyampaikan ide atau pendapat. Beberapa cara bersikap sopan yang bisa Anda ikuti, di antaranya adalah:
- Cari cara untuk memfrasakan ulang permintaan atau tanggapan kepada orang lain. Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan “Bolehkah saya ....?” sebagai pengganti “Bisakah saya ...?”. Anda bisa mengatakan “Wah, saya baru tahu” sebagai pengganti “Itu tidak adil!”. Katakan “Biar saya jelaskan dengan cara lain” sebagai pengganti “Bukan itu yang saya katakan”. Perubahan bahasa yang Anda gunakan membantu menyampaikan pesan secara lebih jelas.
- Tunjukkan sikap yang baik. Tahan pintu bagi orang lain, jangan berbicara secara vulgar, dan jangan bersikap terlalu familier dengan orang-orang baru.
- Lemparkan pujian secara tulus kepada orang lain.
- Cari dan baca artikel mengenai cara melatih kesopanan dan kebaikan untuk mengetahui kiat-kiat tambahan.
-
Bersyukurlah. Orang-orang yang baik dapat mengungkapkan rasa syukur dengan mudah. Mereka tidak menyepelekan sesuatu dan selalu berterima kasih atas bantuan orang lain. Mereka tahu cara berterima kasih secara tulus. Mereka juga bisa menulis kartu ucapan terima kasih dan tidak segan mengakui bantuan yang didapatkan dari orang lain. Orang-orang yang bersyukur juga akan berterima kasih kepada orang lain karena sudah menceriakan harinya, dan bukan sebatas berterima kasih karena sudah menyelesaikan pekerjaan tertentu. Jika Anda membiasakan diri untuk lebih bersyukur dan berterima kasih kepada orang-orang di sekitar, kebaikan Anda akan bertambah.
- Jika Anda lebih memperhatikan hal-hal baik yang orang lain lakukan untuk Anda, tentunya Anda akan lebih siap untuk melakukan hal-hal baik untuk orang lain. Anda menjadi lebih peduli terhadap dampak positif yang dihasilkan kebaikan orang lain dan lebih terdorong untuk menyebarkan cinta dan kasih sayang.
Iklan
-
Sayangi hewan dan bumi. Rasa cinta dan kepedulian terhadap hewan merupakan salah satu bentuk kebaikan. Pada era dominasi perkembangan peralatan manusia seperti saat ini, Anda mungkin merasa tidak memiliki paksaan atau dorongan untuk memperhatikan makhluk hidup lain. Namun, sayang dan rasa hormat terhadap hewan merupakan bentuk kebaikan yang mendalam. Selain itu, kepedulian terhadap bumi yang selama ini menopang dan “memelihara” kita juga merupakan bentuk kebijaksanaan dan kebaikan yang dapat memastikan agar kita tidak sampai merusak elemen-elemen alam yang memberikan kehidupan yang sehat.
- Pelihara atau asuh hewan. Kebaikan Anda akan dibalas dengan kehadiran makhluk hidup lain yang akan membawa keceriaan dan cinta dalam hidup.
- Tawarkan diri untuk mengasuh hewan peliharaan saat teman Anda sedang pergi. Yakinkan ia bahwa selama ia pergi, ada seseorang yang akan merawat hewan peliharaannya dengan kasih sayang dan kepedulian.
- Hormati spesies yang Anda rawat. Sebenarnya, manusia tidak “memiliki” hewan. Justru, manusia sebenarnya terikat dalam tanggung jawab untuk menjaga kesehatan dan merawat hewan.
- Luangkan waktu untuk memulihkan lingkungan sekitar bersama masyarakat. Berjalan-jalanlah di alam bersama keluarga, teman-teman, atau sendiri, dan bersatulah dengan alam. Bagikan kepedulian Anda terhadap alam dengan orang lain untuk membangkitkan ikatan setiap orang dengan alam sekitar.
-
Berbagilah. Orang-orang yang baik mau berbagi dengan orang lain. Anda bisa berbagi sweter kesukaan, camilan lezat, atau bahkan saran karier kepada mereka yang lebih muda. Yang terpenting adalah Anda mau berbagi sesuatu yang Anda pedulikan, dan bukan sekadar memberikan sesuatu yang tidak lagi dibutuhkan. Akan lebih bermakna ketika Anda meminjamkan sweter kesayangan Anda kepada teman, daripada sweter lama yang tidak pernah Anda pakai lagi. Berbagi membuat Anda menjadi sosok yang lebih dermawan dan mendekatkan diri kepada kebaikan.
- Perhatikan orang-orang yang benar-benar membutuhkan barang-barang yang Anda miliki. Mereka mungkin tidak memintanya, tetapi Anda bisa langsung menawarkannya sebelum mereka mengatakan bahwa mereka membutuhkan barang tertentu.
-
Cobalah untuk lebih sering tersenyum. Senyuman merupakan bentuk kebaikan sederhana yang memiliki dampak panjang. Biasakan diri untuk tersenyum kepada orang asing, teman, atau kenalan. Anda memang tidak harus selalu tersenyum saat berjalan-jalan, tetapi senyuman untuk orang lain dapat mendorongnya untuk membalas senyuman Anda dan bahkan membawa keceriaan untuk harinya. Selain itu, dengan tersenyum Anda bisa “menipu” otak untuk merasa lebih bahagia dari sebelumnya. Siapa pun akan merasa bahagia saat Anda tersenyum, dan kapasitas kebaikan Anda akan berkembang.
- Senyuman yang dilemparkan kepada orang lain juga membuatnya merasa lebih nyaman dan Anda pun akan tampak lebih ramah dan mudah didekati. Hal ini sendiri merupakan cara lain untuk bersikap baik. Memberikan keramahan dan tidak berprasangka buruk kepada orang lain dengan tersenyum juga merupakan salah satu bentuk kebaikan.
-
Tunjukkan minat terhadap orang lain. Orang-orang yang baik akan menunjukkan ketertarikan yang tulus terhadap orang lain. Mereka tidak bersikap baik karena ingin mendapatkan apa yang diinginkan atau membutuhkan bantuan. Sikap ini ditunjukkan karena mereka secara tulus peduli kepada orang lain dan ingin orang-orang di sekitar mereka tetap bahagia dan sehat. Agar bisa bersikap lebih baik, kembangkan ketertarikan terhadap orang lain dan tunjukkan kepedulian Anda dengan mencerminkan kepekaan, mengajukan pertanyaan, dan memberikan perhatian. Berikut adalah beberapa cara untuk menunjukkan ketertarikan terhadap orang lain:
- Tanyakan kabarnya secara tulus.
- Ajukan pertanyaan mengenai hobi, minat, dan keluarganya.
- Jika seseorang yang Anda sayangi mengalami sebuah momen besar, tanyakan mengenai kejadian tersebut.
- Jika seseorang yang Anda kenal akan menghadapi ujian atau wawancara penting, berikan ia semangat dan doa.
- Saat berbicara kepada orang lain, pastikan setidaknya lebih banyak berbicara (kira-kira selama setengah sesi obrolan). Jangan mendominasi percakapan dan berfokuslah kepada lawan bicara daripada diri sendiri.
- Buat kontak mata dan jauhkan ponsel Anda saat berbicara dengan orang lain. Tunjukkan bahwa ialah prioritas utama Anda.
-
Hubungi teman tanpa alasan tertentu. Anda tidak harus memiliki alasan tertentu saat ingin menghubungi sahabat. Usahakan Anda menghubungi satu atau dua orang teman per minggu untuk menanyakan kabarnya. Jangan menghubunginya hanya saat Anda ingin membuat rencana atau meminta sesuatu secara spesifik. Hubungi ia karena Anda merindukannya dan memikirkannya. Komunikasi “mendadak” seperti ini dapat membuatnya merasa dipedulikan, dan Anda pun akan merasa bahagia. Tindakan ini mencerminkan kebaikan dan perhatian.
- Jika Anda tidak memiliki banyak waktu, biasakan diri untuk menghubungi teman pada hari ulang tahunnya. Jangan merasa malas dan memutuskan untuk mengirimkan pesan singkat atau unggahan selamat ulang tahun di Facebook; hubungi ia untuk mengucapkan selamat secara langsung dari hati.
-
Berikan sumbangan. Cara lain untuk bersikap baik adalah menyumbangkan sebagian barang-barang Anda untuk kegiatan amal. Daripada membuang atau menjual barang-barang lama Anda dengan harga murah, sumbangkan barang-barang yang sudah tidak dibutuhkan untuk mereka yang membutuhkan. Jika Anda memiliki pakaian, buku, atau barang rumah tangga lainnya yang masih berada dalam kondisi baik, biasakan diri untuk menyumbangkan barang-barang tersebut daripada menyimpannya atau membuangnya begitu saja. Dengan demikian, Anda bisa menyebarkan kebaikan kepada orang lain.
- Jika Anda memiliki pakaian atau buku yang diinginkan orang lain, jangan ragu untuk memberikannya kepada orang tersebut. Langkah ini merupakan bentuk kepedulian dan kebaikan lain yang bisa Anda tunjukkan.
-
Lakukan kebaikan apa pun, tanpa alasan tertentu. "Lakukan kebaikan apa pun tanpa mengharapkan imbalan, dan ingatlah bahwa suatu hari seseorang akan melakukan hal yang sama kepada Anda.” Ucapan tersebut pernah dikatakan oleh Putri Diana. Bentuk kebaikan tersebut merupakan bentuk usaha nyata untuk menyebarkan lebih banyak kepedulian dan kasih sayang. Bahkan, ada beberapa grup yang terbentuk untuk melakukan pekerjaan dasar kewarganegaraan! Berikut adalah beberapa bentuk kebaikan yang bisa Anda lakukan:
- Bersihkan area parkir depan rumah tetangga Anda, termasuk area parkir rumah Anda sendiri.
- Cuci mobil teman Anda.
- Bayar biaya parkir teman atau orang lain.
- Bantu seseorang membawa barang bawaan yang berat.
- Tinggalkan hadiah di depan rumah seseorang.
- Cari dan baca artikel mengenai cara melakukan kebaikan apa pun tanpa alasan tertentu untuk mengetahui informasi lebih lanjut.
-
Ubah hidup Anda melalui kebaikan. Perubahan gaya hidup dan sudut pandang mungkin tampak rumit. Namun, pikirkan pesan dari Aldous Huxley mengenai cara mengubah hidup: "Orang-orang sering kali menanyakan teknik yang paling efektif untuk mengubah hidup mereka. Setelah bertahun-tahun melakukan penelitian dan percobaan, aku merasa sedikit malu saat harus mengatakan bahwa jawaban terbaik untuk pertanyaan mereka adalah bersikap sedikit lebih baik." [11] X Teliti sumber Piero Ferrucci, <i>The power of kindness</i>, p. 11 (2007), ISBN 978-1-58542-588-4 Pertimbangkan hasil penelitian yang sudah dilakukan Huxley selama bertahun-tahun. Biarkan kebaikan mengubah hidup Anda, menghilangkan semua perasaan negatif dan bentuk agresi, kebencian, kemarahan, rasa takut, dan perilaku merendahkan diri, serta mengembalikan kekuatan yang hilang akibat keputusasaan.
- Dengan bersikap baik, Anda bisa menegaskan bahwa kepedulian terhadap orang lain, lingkungan, dan diri sendiri merupakan cara hidup yang tepat. [12] X Teliti sumber Piero Ferrucci, <i>The power of kindness</i>, p. 271 (2007), ISBN 978-1-58542-588-4 Namun, perlu diingat bahwa efektivitas cara hidup tersebut mungkin tidak langsung terasa. Kebaikan merupakan pilihan gaya dan irama hidup yang secara konstan mengiringi setiap hal yang Anda pikirkan dan lakukan.
- Melalui kebaikan, Anda bisa melepaskan semua kekhawatiran bahwa orang lain memiliki lebih banyak hal atau pengalaman, kurang atau lebih layak daripada Anda, dan berada pada posisi yang lebih tinggi atau rendah daripada Anda. Kebaikan justru memandang bahwa semua orang sama berharganya, termasuk Anda.
- Melalui kebaikan, Anda menyadari bahwa semua orang menjalani kehidupan secara bersama-sama. Saat Anda melukai orang lain, Anda juga akan melukai diri sendiri. Apa yang Anda lakukan untuk mendukung orang lain pada akhirnya akan mendukung Anda sendiri.
Iklan
Tips
- Sapa setiap orang yang Anda temui, dari mulai penjaga toko hingga atasan untuk menceriakan suasana dan membuat orang lain merasa lebih nyaman. Latih kebiasaan ini setiap hari.
- Anda mungkin tidak menyukai seseorang dan hal tersebut wajar. Bahkan, orang yang paling ramah dan baik di dunia pun pasti pernah merasa kesal. Namun, tetaplah bersikap sopan, terlepas dari siapa pun yang Anda temui.
- Berusahalah untuk tidak melukai seseorang, baik secara fisik maupun mental. Pengendalian diri merupakan hal penting dalam berbagai situasi.
Iklan
Peringatan
- Jika Anda benar-benar merasa marah dan kesal kepada seseorang, perlu diingat bahwa kebaikan menciptakan utang budi yang lebih besar baginya daripada ketidakadilan yang tak terbalas. Orang-orang bisa membuat beragam alasan atas kesalahan atau ketidakadilan yang ia lakukan, tetapi maaf yang diberikan melalui kebaikan tentunya menjadi sesuatu yang tidak bisa dihindari.
- Pastikan kebaikan Anda memang diinginkan. Terkadang, “bantuan” yang tidak diminta justru memberikan hasil yang salah. "Tidak ada kebaikan yang tidak mendapatkan balasan." Terkadang, saat kita merasa bahwa kita dapat membantu seseorang, kita justru menyebabkan masalah baru karena kita tidak memiliki cukup informasi mengenai masalah yang ada.
- Jangan merasa perlu menyombongkan kebaikan Anda. Jadilah sosok yang sederhana dan rendah hati. Berbuat baik hanya agar mendapatkan penghargaan dan pujian dari orang lain justru bukanlah sebuah kebaikan. Membantu seseorang yang tidak menyadari bantuan Anda pun tetap dapat memberikan kepuasan dan kebahagiaan.
Iklan
Referensi
- ↑ Piero Ferrucci, The power of kindness , p. 8 (2007), ISBN 978-1-58542-588-4
- ↑ Piero Ferrucci, The power of kindness , p. 9 (2007), ISBN 978-1-58542-588-4
- ↑ Piero Ferrucci, The power of kindness , p. 7 (2007), ISBN 978-1-58542-588-4
- ↑ Stephanie Dowrick, Choosing Happiness , p. 55, (2005), ISBN 1-74114-521
- ↑ Stephanie Dowrick, Choosing Happiness , p. 4, (2005), ISBN 1-74114-521
- ↑ Leo Babauta, 7 Little Habits That Can Change Your Life and How to Form Them, http://zenhabits.net/7-little-habits-that-can-change-your-life-and-how-to-form-them/
- ↑ Leo Babauta, 7 Little Habits That Can Change Your Life and How to Form Them, http://zenhabits.net/7-little-habits-that-can-change-your-life-and-how-to-form-them/
- ↑ Stephanie Dowrick, Choosing Happiness , p. 357, (2005), ISBN 1-74114-521
- ↑ Stephanie Dowrick, Choosing Happiness , p. 341, (2005), ISBN 1-74114-521
Iklan