Unduh PDF
Unduh PDF
Buah fermentasi dapat Anda jadikan pemberian yang menarik untuk kerabat Anda. Anda dapat menggunakan buah tersebut untuk memberikan rasa ke dalam minuman alkohol ataupun menambahkan rasa pada makanan penutup favorit Anda. Ragi memecah gula buah dalam proses fermentasi. Anda dapat menggunakan buah apapun yang Anda sukai, namun sebenarnya terdapat beberapa jenis buah tertentu yang sangat baik untuk difermentasi. Ikutilah langkah-langkah berikut untuk mempelajari cara melakukan fermentasi pada buah, baik buah segar ataupun buah kaleng.
Langkah
-
Ketahuilah apa itu fermentasi dan mengapa hasil fermentasi baik untuk Anda. Fermentasi adalah sebuah proses pengawetan makanan sehingga meningkatkan jumlah bakteri baik yang dikandung oleh makanan tersebut. Anda tidak perlu takut kesulitan dalam melakukan proses fermentasi. Caranya sangatlah mudah dan sederhana.
- Pada umumnya, fermentasi buah dilakukan dengan cara menaruh buah pilihan Anda di dalam sebuah toples atau tempat penampung lainnya, lalu diisi dengan air, gula, dan ragi atau air dadih sebagai pemulai kultur fermentasi.
- Lalu, toples/wadah ditutup dan didiamkan di suhu ruangan untuk 2 hingga 10 hari. Dalam masa ini, proses fermentasi akan mengubah gula menjadi alkohol, dan gas karbon dioksida juga akan terbentuk sebagai hasil tambahan dari proses ini sehingga terbentuk buih di bagian atas.
- Ketika buah sudah terfermentasi, buah akan mengandung sangat banyak bakteri baik dan bermanfaat. Buah bisa digunakan sebagai pencuci mulut, tambahan makanan penutup, atau dalam resep-resep seperti untuk membuat chutneys , smoothies , dan salsa. [1] X Sumber Tepercaya Food and Agricultural Organization of the United Nations Kunjungi sumber
-
Pilih buah Anda. Kebanyakan buah dapat difermentasi, namun ada beberapa jenis buah yang sangat baik untuk difermentasi. Banyak orang memilih untuk melakukan fermentasi pada buah kalengan atau buah beku karena dapat menghemat waktu persiapan. Jika Anda menggunakan buah segar, pilihlah buah yang matang, segar, dan tanpa cacat.
- Buah-buah seperti persik, plum, dan abrikos ( apricot ) adalah pilihan yang populer untuk fermentasi, dikarenakan oleh rasanya yang nikmat dan warnanya yang dapat dipertahankan dengan baik. Cuci buah tersebut, kupas kulitnya, dan buanglah bagian buruk dari buah pilihan Anda.
- Anda dapat membuat sambal buah dari fermentasi buah eksotis seperti mangga dan nanas. Kupas kulitnya dan potong seukuran dadu untuk digunakan.
- Anggur juga dapat difermentasi, namun sebelumnya Anda harus melubangi buahnya dengan jarum atau membelahnya menjadi setengah agar proses fermentasi dapat mencapai isi buah tersebut.
- Pir yang sudah dikupas dan dipotong dapat difermentasi seperti apel, namun biasanya apel dan pir akan mencoklat dalam proses fermentasi, sehingga terlihat kurang menarik.
- Kebanyakan buah jenis berry dapat difermentasi, kecuali blackberry yang mengandung terlalu banyak biji. Stroberi mempertahankan rasa yang baik ketika difermentasi, namun biasanya warnanya luntur dalam proses fermentasi. [2] X Teliti sumber
-
Menggunakan pemulai kultur fermentasi. Pemulai kultur adalah bahan pokok untuk memulai proses fermentasi yang mengandung banyak bakteri baik di dalamnya.
- Pada umumnya, proses fermentasi tidak memerlukan pemulai kultur bermerk spesifik– pemulai kultur apa saja yang Anda gunakan tidak memberikan perbedaan yang signifikan. Cukup pilih bahan pemulai kultur yang mudah Anda temukan di daerah Anda.
- Pemulai kultur yang paling umum digunakan dalam fermentasi buah adalah ragi roti, air dadih, dan bubuk khusus fermentasi, seperti Caldwell’s starter.
- Anda juga dapat menggunakan kapsul probiotik, cairan fermentasi dari proses fermentasi sebelumnya, atau minuman fermentasi seperti teh kombucha polos.
- Jika Anda ingin membuat buah fermentasi tertentu yang disebut dengan Rumtoph (yang digunakan dalam hidangan penutup Jerman dan Denmark), alkohol seperti rum, anggur, atau brandy bisa Anda tambahkan dalam fermentasi.
-
Tambahkan perisa. Selain dari rasa buah, Anda juga dapat menambahkan rasa-rasa tertentu ke dalam penampung fermentasi, sehingga rasa yang diciptakan oleh buah hasil fermentasi menjadi lebih nikmat.
- Beberapa contoh perisa tambahan yang digunakan seperti : kayu manis, daun mint, cengkeh, kacang vanili, kulit jeruk, dan ekstrak almond. Pilihlah yang memenuhi selera Anda.
- Anda juga dapat menambahkan perisa cairan atau potongan perisa ke dalam buah fermentasi Anda, namun hindari menggunakan bubuk rempah-rempah. Bubuk rempah akan menempel pada sisi penampung fermentasi dan merusak penampilan buah tersebut. Ini adalah hal yang sangat harus diperhatikan jika Anda ingin memberikan toples berisi buah fermentasi sebagai hadiah.
-
Simpan buah fermentasi dengan baik. Dalam proses fermentasi, wadah penampung harus disimpan dalam suhu ruangan, tanpa kontak langsung dengan cahaya matahari. Ingatlah bahwa kondisi rumah Anda dapat mempengaruhi kesuksesan dan kecepatan proses fermentasi.
- Jika cuaca sedang sangat panas, Anda dapat menyimpan buah yang sedang menjalani proses fermentasi ke dalam kulkas. Namun harus diingat bahwa dengan begitu, proses fermentasi akan melambat.
- Ketika buah sudah terfermentasi, Anda harus menyimpannya di kulkas agar dapat menahan kesegarannya hingga dua bulan. Jika Anda mau, Anda dapat mengganti dengan buah baru ke dalam penampung fermentasi, sehingga proses fermentasi dapat terus berlangsung tanpa berhenti. [3] X Teliti sumber
- Ketahuilah bahwa buah yang terfermentasi harusnya terasa asam, namun tidak berasa seperti buah basi atau busuk. Buah hasil fermentasi juga harusnya tidak terlalu lembek – Buah hasil fermentasi yang baik harusnya mempertahankan bentuk aslinya. Jika buah Anda terlihat lembek atau berbau tidak wajar, Anda harus membuangnya (termasuk kultur dan air fermentasinya) dan memulai semuanya dari nol. [4] X Teliti sumber
Iklan
-
Pilihlah buah kaleng yang Anda mau. Buka kaleng buah, dan buang cairan yang terdapat di dalamnya.
-
Masukkan semua bahan ke dalam stoples. Tambahkan gula secukupnya, buah kaleng, dan sebungkus ragi roti, aduk hingga menyatu.
- Aduk hingga gula larut (air embun dari buah akan mencairkan gula) , tambahkan perisa, dan tutup toples dengan tidak terlalu rapat.
- Berikan jarak sekitar satu inci (2,54 cm) agar isi stoples tidak terlalu penuh, karena volume akan meningkat dalam proses fermentasi.
- Tutup stoples seharusnya cukup longgar untuk membiarkan gas karbondioksida keluar, namun jangan sampai terdapat celah untuk serangga masuk ke dalamnya.
-
Biarkan campuran fermentasi buah didiamkan dalam tempat yang sejuk dan gelap. Fermentasi dimulai ketika buih mulai terlihat dimana ragi memulai mengubah gula menjadi alkohol.
- Buah pada umumnya cepat terfermentasi, dalam 24 hingga 48 jam. Namun, beberapa orang memilih untuk melakukan fermentasi hingga 2 bahkan 3 minggu. Ini membuatnya menciptakan rasa yang lebih pekat, karena akan semakin banyak gula buah yang diubah menjadi alkohol.
- Lama durasi fermentasi pada buah tergantung pada selera Anda masing-masing. Cobalah melakukan fermentasi pada banyak stoples sekaligus dan memanennya pada periode yang berbeda beda, dengan begitu, maka Anda dapat menentukan tingkat kelamaan fermentasi yang mana yang memenuhi selera Anda.
Iklan
-
Buat sirop fermentasi. Ketika Anda ingin memfermentasi buah segar (tidak seperti buah kaleng) Anda perlu membuat cairan sirop terlebih dahulu dan biarkan proses fermentasi berjalan sebelum Anda menambahkan buah ke dalam proses fermentasi.
- Buatlah sirop dengan mencampurkan 1 cangkir gula dengan 2 cangkir air dan 1 bungkus ragi roti ke dalam sebuah toples yang ditutup tidak rapat. Toples kecil berukuran 0.5L atau 1L adalah ukuran yang ideal untuk ini.
- Aduk campuran tersebut hingga gula terlarut.
-
Biarkan campuran sirop ini berfermentasi selama 3 hingga 4 hari. Tutup toples dengan tidak terlalu rapat (agar gas karbon dioksida dapat keluar) dan biarkan di suhu ruangan selama 3 – 4 hari.
- Perhatikan buih di bagian atas – Ketika Anda melihat buih, itu adalah tanda bahwa ragi sudah aktif dan proses fermentasi sudah berjalan.
-
Pilihlah buah untuk difermentasikan. Ketika campuran sirop sudah dibiarkan selama 3-4 hari, maka Anda dapat memasukkan buah segar yang Anda inginkan. Lihatlah kembali ke bagian atas artikel untuk menentukan buah yang baik untuk difermentasikan.
- Gunakan buah yang matang dan tanpa cacat. Jika memungkinkan, gunakan buah organik.
- Cucilah buah-buah yang akan Anda gunakan, kupas kulitnya, dan buang biji serta lubang-lubang kebusukan, lalu potong menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
-
Masukkan buahnya. Bukalah toples dengan sirop yang telah difermentasikan dan masukkan gula dan buah segar yang Anda pilih. Aduk hingga gula terlarut.
- Selamat! Anda telat selesai membuat fermentasi buah. Anda dapat memakan hasil fermentasinya langsung, atau sedikit melonggarkan tutup toples agar rasa yang dihasilkan semakin pekat.
- Anda juga dapat menambahkan perisa tambahan seperti kayu manis atau vanilla pod untuk menciptakan rasa yang Anda sukai.
Iklan
Tips
- Beberapa jenis buah sangatlah baik untuk difermentasi. Beri hitam ( Blackberry ) mengandung terlalu banyak biji. Rasberi dan stroberi cenderung meluntur ketika menjalani proses fermentasi. Ceri harus dibelah sedemikian rupa agar lebih mudah dikonsumsi ketika sudah difermentasi. Mengupas beberapa jenis buah seperti aprikot, persik, dan pir sebelum memfermentasinya adalah ide yang baik. Selalu gunakan buah yang matang, segar, dan tanpa cacat.
- Tambahkan perisa pada buah sesuai selera Anda, bisa dengan daun mint, kayu manis, cengkeh, dan lain-lain. Jangan menggunakan rempah-rempah bubuk, karena mereka akan menggumpal dan bersatu di tepi toples.
- Anda juga dapat membuat Rumtoph, atau fermentasi buah lainnya yang menggunakan alkohol, dengan menambahkan gula dan buah dengan porsi yang sama ke dalam stoples yang ditutup tidak terlalu rapat. Tambahkan alkohol secukupnya untuk menutup buahnya secara keseluruhan, dan aduk hingga gula terlarut. Anda bisa menggunakan rum, anggur, atau brandy.
- Anda juga dapat memfermentasi buah beku. Biarkan buah mencari terlebih dahulu, lalu ikuti petunjuk dalam memfermentasi buah kaleng. Buah yang dibekukan adalah pilihan ideal untuk buah yang biasanya luntur atau melembek ketika difermentasi. Contoh : stroberi.
Iklan
Peringatan
- Ingat bahwa fermentasi akan menyebabkan pertambahan volume, selalu sediakan bagian kosong agar isi stoples tidak terlalu penuh dan akhirnya tumpah berantakan.
- Menutup stoples dengan tidak terlalu rapat adalah hal penting lainnya yang harus diperhatikan, karena gas karbon dioksida yang dihasilkan membutuhkan celah untuk keluar. Jika tidak ada celah, maka tekanan di dalam toples akan meningkat dan akan meledak.
- Jika toples terpapar suhu tinggi, maka ragi akan mati. Jika toples disimpan dalam suhu terlalu dingin, maka ragi akan masuk ke tahap tidur. Suhu ruangan adalah suhu paling ideal bagi ragi untuk aktif.
Iklan
Hal yang Anda Butuhkan
- Stoples dengan tutup yang tidak terlalu rapat.
- Buah, baik buah segar, buah kaleng, ataupun buah beku
- Gula
- Ragi
- Air, jika Anda menggunakan buah segar
- Alkohol, jika Anda ingin membuat Rumtopf
- Perisa, sesuai selera Anda
Referensi
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 105.931 kali.
Iklan