Unduh PDF Unduh PDF

Setiap orang membutuhkan tidur yang berkualitas agar dapat berfungsi dengan maksimal keesokan harinya. Terkadang, tujuan tersebut tidak tercapai karena terhalang mimpi buruk yang membuat Anda terbangun dan sulit tidur lagi. Beberapa mimpi buruk bahkan masih menghantui Anda keesokan harinya; akibatnya, performa Anda pun menjadi terganggu. Untungnya, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan kualitas tidur, mencegah mimpi buruk kembali terjadi, dan melupakan mimpi buruk yang sudah telanjur Anda alami.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Menyikapi Mimpi Buruk Ketika Terbangun

Unduh PDF
  1. Ingat, mimpi yang Anda alami tidaklah nyata. Mimpi buruk bisa disebabkan oleh berbagai hal: makanan yang Anda santap sebelum tidur, sesuatu yang Anda tonton di televisi, atau masalah-masalah hidup yang sesungguhnya tidak berkaitan dengan isi mimpi Anda. [1]
    • Hal-hal yang terjadi di dalam mimpi Anda (baik atau buruk) tidak berhubungan dengan hidup Anda ke depannya. Meski tidak menentukan masa depan Anda, mimpi sesungguhnya merupakan refleksi masa lalu dan masa kini Anda: keberadaannya merefleksikan trauma, stres, kenangan, dan pengalaman buruk yang bercampur aduk ketika Anda tidur. [2]
    • Ketika terbangun akibat bermimpi buruk, berusahalah untuk segera mengembalikan pikiran Anda ke hal-hal yang terjadi di kehidupan nyata. Bayangkan hal-hal yang membuat Anda bahagia seperti keluarga, hewan peliharaan, pasangan, atau matahari senja yang menenangkan. Proses ini dikenal dengan istilah "khayalan terpandu ( guided imagery )", yaitu strategi mental yang dilakukan untuk menenangkan pikiran dan batin Anda. [3]
  2. Tenangkan tubuh dan pikiran Anda. Mimpi buruk diyakini dapat menimbulkan respons fisiologis seperti keringat dingin atau detak jantung yang meningkat. [4] Latih beberapa teknik meditasi untuk melepaskan pikiran Anda dari mimpi buruk yang mengganggu, sekaligus untuk menenangkan tubuh Anda agar bisa kembali tertidur.
    • Latih pernapasan dalam untuk menurunkan detak jantung Anda. Berbaringlah, tempatkan kedua tangan di atas perut, lalu tarik napas dalam-dalam melalui hidung. Biarkan udara yang masuk memenuhi rongga perut (bukan rongga dada), lalu tekan perut Anda perlahan agar udara yang terkumpul dapat kembali keluar lewat mulut. Berfokuslah pada reaksi tubuh Anda ketika udara masuk dan keluar. [5]
  3. Ketika Anda masih kecil, kemungkinan besar orang tua Anda juga melakukan cara yang sama untuk menenangkan Anda kapan pun mimpi buruk menyerang. Hadirkan efek serupa dengan mengucapkan mantra-mantra penenang ketika Anda terbangun sendirian setelah bermimpi buruk. [6]
    • Mantra yang Anda pilih dapat sesederhana “Kamu sudah bangun dan sudah aman. Kamu sudah bangun dan sudah aman”. Anda juga bisa mengucapkan kutipan puisi (" Stopping by Woods on a Snowy Evening " karya Robert Frost adalah pilihan yang tepat) atau lirik lagu yang menenangkan (seperti lagu pengantar tidur untuk anak-anak).
    • Jika Anda adalah orang yang relijius, cobalah berdoa sesuai dengan kepercayaan Anda ketika rasa stres mulai menyerang.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Melupakan Mimpi Buruk Keesokan Harinya

Unduh PDF
  1. Anda bisa membaca buku, menonton acara televisi favorit, menelepon para sahabat, atau melakukan kegiatan lain yang dapat membuat Anda bahagia.
    • Jika isi mimpinya benar-benar mengerikan dan menghantui Anda sepanjang hari, selalu ingatkan diri Anda bahwa mimpi tersebut tidak nyata dan tidak ada yang perlu ditakuti.
  2. Menceritakan mimpi buruk tersebut kepada orang lain ketika Anda ingin melupakannya sepertinya bukan pilihan bijak. Namun terkadang, satu-satunya cara untuk melupakannya adalah mencari tahu makna di balik mimpi tersebut dan mengapa mimpi itu sangat mengganggu Anda. Ceritakan mimpi tersebut kepada sahabat atau kerabat terdekat Anda dan dengarkan perspektif mereka. [7]
    • Beri tahu seseorang yang tepercaya dan tidak akan mencemooh Anda. Telepon orang tua Anda atau ceritakan segalanya kepada sahabat anda. Percayalah, Anda akan merasa lebih lega jika bisa mengeluarkan hal-hal yang mengganjal dari benak Anda.
    • Sahabat yang mengetahui masa lalu dan pemicu stres Anda saat ini mungkin dapat membantu menemukan pemicu mimpi buruk Anda (atau mengapa mimpi tersebut sangat mengganggu Anda). [8]
  3. Banyak orang tidak bisa melupakan mimpi buruk mereka seharian dan akan kembali merasa cemas ketika akan kembali tidur (terutama karena mereka tidak ingin mengalami pengalaman buruk serupa). Saat jam tidur tiba, latih otak Anda untuk tenang dan fokuskan pikiran Anda pada hal-hal yang menyenangkan.
    • Hindari menonton televisi, memainkan gim video yang sarat kekerasan, atau membaca tepat sebelum tidur (terutama jika Anda terbiasa membaca atau menonton hal-hal yang mengerikan/menegangkan). Tayangan atau bacaan semacam itu dapat membuat otak Anda gelisah dan waspada sehingga memancing alam bawah sadar Anda untuk bermimpi buruk. [9]
    • Jangan menonton atau membaca berita sebelum tidur. Berita-berita media cenderung membahas hal-hal yang mengerikan seperti kriminalitas, kematian, dan perang (terutama karena topik-topik tersebut lebih diminati khalayak). Membaca atau menonton berita dapat mendistorsi pemahaman Anda tentang realitas. Pengamat media menyebutnya “sindrom dunia kejam ( mean world syndrome )”: orang-orang yang terlalu sering menonton berita di televisi akan beranggapan bahwa dunia ini lebih kejam dan berbahaya dari yang sebenarnya.
    • Lakukan apa pun yang dapat membuat Anda relaks sebelum tidur: berhubungan seksual, membaca buku-buku doa, membaca buku atau menonton acara televisi yang menyenangkan, mandi air hangat, atau meminta pasangan memijat Anda dengan minyak aromaterapi yang menenangkan.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mencegah Mimpi Buruk Kembali Terjadi

Unduh PDF
  1. Memahami pemicunya dapat membantu Anda menyusun strategi untuk mencegahnya kembali terjadi.
    • Mimpi dapat dipicu oleh penggunaan obat-obatan (terutama narkotik, antidepresan, dan obat untuk tekanan darah), makanan atau minuman (terutama alkohol, namun pemicu spesifik setiap orang berbeda), kejadian yang membuat stres, demam atau penyakit lainnya, atau kurang tidur. [10] Beberapa orang bahkan mengalami mimpi buruk jika merasa kegerahan (misalnya jika mengenakan selimut atau baju tidur yang terlalu tebal). [11]
    • Apakah Anda selalu menyantap camilan sebelum tidur? Beberapa orang meyakini bahwa makanan tertentu dapat memicu terjadinya mimpi buruk (seperti makanan pedas). Namun anggapan tersebut dibantah oleh para peneliti. Mereka meyakini bahwa tindakan makan sebelum tidurlah yang sesungguhnya memicu mimpi buruk, bukan jenis makanannya. Setelah makan, metabolism tubuh Anda akan meningkat. Akibatnya, bagian otak yang seharusnya beristirahat justru kinerjanya akan meningkat. Peningkatan aktivitas otak inilah yang membuat seseorang bermimpi. [12]
    • Jika Anda terus-menerus mengalami mimpi buruk, identifikasi dan catat hal-hal yang sekiranya memengaruhi mimpi buruk Anda: obat-obatan, makanan atau minuman yang tidak biasa, kejadian yang mengkhawatirkan dan membuat stres, atau penyakit tertentu.
  2. Sering kali, mimpi buruk adalah refleksi kecemasan atau rasa stres Anda di kehidupan nyata. Bak lingkaran setan, mimpi buruk yang Anda alami mampu berkontribusi untuk meningkatkan rasa stres [13] dan memperbesar kemungkinan Anda untuk mengalami mimpi buruk. Oleh karena itu, luangkan waktu beberapa jam per hari untuk melepaskan stres Anda. Cobalah menerapkan beberapa strategi di bawah ini:
    • Latih meditasi kesadaran diri ( mindfulness meditation ). Meditasi kesadaran diri melatih otak kita untuk berfokus pada masa sekarang, bukan masa lampau. Penelitian menunjukkan bahwa meditasi kesadaran diri mampu meredakan kecemasan, depresi, dan emosi negatif seseorang. [14] Try yoga as a great way to learn mindfulness. [15]
    • Berolahragalah untuk melepaskan stres. Mimpi buruk juga dapat disebabkan oleh rasa stres atau depresi. Sementara itu, berolahraga adalah cara yang sangat ampuh untuk meredakan stres Anda. Jadi mulai sekarang, pertimbangkanlah untuk berolahraga ringan secara rutin (joging, misalnya?). Berolahraga tidak hanya ampuh menghilangkan stres Anda (sekaligus menghilangkan satu penyebab potensial mimpi buruk), tetapi juga mampu membuat Anda tidur lebih cepat, nyenyak, dan bebas mimpi buruk. [16]
  3. Mengubah suasana kamar tidur dapat membantu mengurangi kadar stres Anda dan memperkecil kemungkinan Anda untuk bermimpi buruk. Mengubah suasana kamar tidur juga dapat membuat atmosfer kamar Anda lebih nyaman dan menenangkan ketika Anda harus terbangun akibat bermimpi buruk.
    • Perhatikan suhu kamar Anda. Rata-rata manusia dapat tidur nyenyak pada suhu 18-20 derajat Celcius. [17] Anda mungkin akan tergoda untuk menaikkan suhu jika cuaca di luar sudah terlalu dingin. Namun percayalah, suhu yang rendah mampu meningkatkan kualitas tidur sekaligus mengenyahkan kemungkinan seseorang bermimpi buruk.
    • Pakai piama tipis atau tidurlah dalam keadaan telanjang. Hindari pula penggunaan selimut yang terlalu banyak atau tebal: satu sprei tipis dan satu selimut saja sudah cukup. Ingat, yang terpenting adalah menjaga suhu tubuh Anda agar tetap rendah sehingga Anda tidak akan merasa kepanasan di malam hari.
    • Jika Anda terbiasa tidur dalam kamar yang benar-benar gelap, kali ini cobalah tidur dalam cahaya yang minim. Kapan pun Anda terbangun, cahaya tersebut akan menyadarkan Anda bahwa Anda masih berada dalam kondisi aman di dalam kamar tidur Anda. [18] Sebaliknya, jika Anda terbiasa tidur sambil menyalakan lampu, kali ini cobalah tidur dalam kegelapan total. Bila perlu, pasang gorden berwarna gelap; beberapa orang merasa terganggu dengan semburat cahaya samar dari lampu di luar kamarnya.
    • Siapkan berbagai objek yang membuat Anda nyaman. Jika Anda terbiasa tidur sendirian, kali ini cobalah tidur sambil memeluk boneka. Anda menganggap boneka hanya untuk anak kecil? Pertimbangkan lagi: sebuah penelitian di Inggris menemukan bahwa satu dari empat laki-laki dewasa selalu bepergian dengan membawa boneka kesayangannya! [19]
  4. Melalui mimpi buruk, otak Anda sesungguhnya sedang memproses pengalaman buruk dan traumatis Anda. Menerima mimpi-mimpi tersebut juga merupakan bagian dari menyikapi kenyataan yang melatarbelakanginya.
    • Alih-alih mengabaikan seluruh mimpi buruk Anda, cobalah mencari dan mengelola akar masalah yang memicu mimpi-mimpi Anda. Mimpi dapat surut atau berubah dengan sendirinya sesuai dengan kenyataan hidup Anda. [20]
  5. Sesekali mengalami mimpi buruk adalah hal yang wajar; anggap saja pada saat itu Anda sedang kurang beruntung. Meski demikian, bagi beberapa orang mimpi buruk merupakan penanda masalah yang lebih serius. Sebelum situasinya semakin memburuk, segeralah menemui dokter atau psikolog ahli.
    • Mimpi buruk yang terus-menerus berulang dapat menandai adanya gangguan kecemasan, trauma masa lalu, atau gangguan mental pada diri Anda. Jika Anda mengalaminya, segeralah meminta bantuan dokter atau psikolog ahli untuk menanganinya. Untuk menghentikan mimpi, Anda perlu terlebih dahulu mengenali penyebabnya, dan sebagian psikolog bisa membantu Anda melakukannya. [21]
    Iklan

Tips

  • Peluk sesuatu saat tidur, seperti boneka kesayangan, binatang peliharaan, sahabat, atau kerabat Anda.
  • Bangun kebiasaan tidur yang baik. Sebelum tidur, Anda bisa mandi air hangat, membaca buku, menonton televisi, atau memeluk boneka kesayangan. Niscaya, Anda akan terbantu untuk tidur lebih pulas.
  • Bacalah buku-buku yang menyenangkan. Buku cerita anak-anak adalah pilihan yang tepat karena mampu menyuntikkan rasa bahagia ke benak Anda dan mengurangi kemungkinan Anda bermimpi buruk.
  • Jangan terlalu mengkhawatirkan mimpi buruk yang Anda alami. Seiring berjalannya waktu, mimpi tersebut akan tenggelam dengan sendirinya.
  • Jernihkan pikiran Anda dari segala pikiran atau perasaan negatif yang mengganjal.
Iklan

Peringatan

  • Kemungkinan, mimpi buruk yang terus berulang dan mampu memicu stres adalah gejala gangguan tidur atau gangguan psikologis lainnya, seperti gangguan mimpi buruk (dikenal juga dengan istilah gangguan kecemasan mimpi), narkolepsi, gangguan teror malam/teror tidur, [22] gangguan pernapasan saat tidur ( sleep apnea ), gangguan stres pascatrauma, atau gangguan kelumpuhan tidur ( sleep paralysis ). [23] Jika yang Anda alami lebih dari sekadar mimpi buruk, segeralah menemui dokter ahli.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 12.628 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan