Unduh PDF Unduh PDF

Jelatang terlihat tidak berbahaya, namun sebenarnya ruam yang disebabkan olehnya dapat menyebabkan kegatalan yang cukup parah, kulit melepuh, dan bahkan keracunan pada kulit. Jelatang tumbuh subur di daerah yang diabaikan, sepanjang jalur pendakian, hutan-hutan kecil, dan bahkan pada perkebunan pohon natal. Jika terdapat jelatang yang tumbuh di daerah sekitar rumah atau tempat kerja, Anda dapat membasminya dengan tangan, menggunakan herbisida, atau menggunakan cara alami. Lihatlah langkah-langkah di bawah ini untuk mempelajari caranya.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Pembasmian Secara Manual

Unduh PDF
  1. Jelatang memiliki daun hijau berkilau yang warnanya akan memerah pada musim gugur dan mati pada musim dingin. Daun jelatang berstruktur tebal dan kumal. Daun-daun jelatang memiliki bentuk yang mirip dengan daun ek dan dalam setiap kelompoknya terdiri dari 3 helai daun. Pada daerah yang terpapar matahari langsung, jelatang tumbuh dalam bentuk semak belukar yang tebal. Pada daerah yang teduh, jelatang dapat tumbuh dan merambat panjang, menaiki batang dan pepohonan.
    • Anda dapat menemukan jelatang di sepanjang jalan, di tepi-tepi hutan, dan di daerah-daerah yang diabaikan.
    • Jika dibiarkan, tumbuhan jelatang dapat tumbuh hingga menjadi cukup besar, Anda juga dapat melihat kuncup-kuncup jelatang tumbuh keluar dari tanah. Perhatikan daunnya yang klasik untuk mengenalinya dengan pasti.
    • Meskipun semua daun pada jelatang telah gugur, batangnya yang tersisa masih beracun, jadi jangan membiarkan tumbuhan beracun itu begitu saja meskipun ia sudah tidak memiliki daun.
  2. Membasmi jelatang secara manual mengharuskan Anda untuk menyentuh tanaman ini secara langsung, jadi Anda harus memastikan bahwa Anda telah menutupi bagian-bagian tubuh Anda untuk melindungi kulit Anda dari urushiol, minyak beracun yang diproduksi oleh tumbuhan tersebut yang dapat membahayakan manusia. Gunakan sarung tangan yang tebal, beberapa lapis baju lengan panjang, celana panjang, kaus kaki, dan sepatu bot. Anda harus menutupi wajah Anda juga, karena beberapa orang terkontaminasi dengan racunnya hanya karena menghirup udara di dekat tanaman jelatang. Ini adalah cara pembasmian yang paling efektif, namun juga yang paling berbahaya.
    • Cara ini tidak disarankan bagi orang-orang yang alergi berat terhadap tanaman jelatang - dan tentu saja Anda juga tidak disarankan untuk melakukan cara ini. Carilah seseorang yang kebal terhadap jelatang untuk membantu Anda, atau gunakan cara lain untuk membasminya.
    • Tetap waspada meskipun Anda pernah mengalami ruam yang tidak parah dari racun jelatang, ada kemungkinan kontaminasi selanjutnya akan memberikan efek yang lebih buruk dibandingkan sebelumnya.
    • Berhati-hatilah ketika Anda melepas pakaian Anda setelah selesai membasmi jelatang. Minyak beracun dari tanaman jelatang akan tersisa di sarung tangan, sepatu, dan bagian pakaian lainnya. Semua bagian pakaian tersebut harus Anda cuci dengan siklus panas di dalam mesin cuci Anda agar sisa minyak beracun dapat dibersihkan dengan baik.
  3. [1] Jelatang yang berukuran lebih kecil mungkin dapat Anda cabut dengan tangan, namun untuk mencabut yang lebih besar, Anda akan membutuhkan sekop. Sangatlah penting untuk mencabut keseluruhan tanaman tersebut, termasuk akarnya ketika Anda ingin membasminya. Jika Anda tidak mencabut hingga ke akar, maka tanaman tersebut akan tumbuh kembali.
    • Musim semi adalah masa dimana pembasmian jelatang paling mudah dilakukan, ketika tanaman-tanaman tersebut masih hijau dan tanahnya lembut. Akan sulit bagi Anda untuk membersihkan hingga ke dalam akar jika tanah mulai mengering dan dingin, kebanyakan akan patah pada bagian batang ketika Anda mencoba mencabutnya.
  4. Ketika Anda telah mengumpulkan semua tanaman dan akarnya, tumpuklah tanaman-tanaman tersebut di daerah yang tidak akan membahayakan orang-orang atau masukkan tanaman-tanaman tersebut ke dalam kantong sampah untuk dibuang nantinya. Jelatang yang sudah mati masih beracun, jadi jangan meninggalkannya di daerah yang dapat dijangkau oleh orang-orang karena akan membahayakan.
    • Jangan menggunakan tanaman tersebut untuk memupuk tanaman. Risikonya sangatlah tinggi, karena minyak beracun yang masih tersisa akan menyebabkan ruam yang serius.
    • Jangan membakarnya. Menghirup asap beracun hasil pembakaran tanaman tersebut sangatlah berbahaya!
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Pembasmian dengan Zat Kimia

Unduh PDF
  1. Anda dapat menggunakan glifosfat, triklopyr, atau campuran dari kimia-kimia tersebut untuk membasmi tanaman jelatang yang beracun. Lakukan ini pada awal musim pertumbuhan, ketika para tumbuhan masih hijau. Tanamannya akan menyerap zat kimia hingga ke akar. Ketika jelatang sudah mati, Anda harus kembali untuk menggalinya keluar. [2]
    • Mulailah dengan menutupi diri Anda dengan peralatan pengaman dari ujung kepala hingga ujung kaki. Jangan sampai kulit Anda kontak langsung dengan tumbuhan.
    • Gunakan gunting bergagang panjang yang dibuat khusus untuk memotong tanaman agar yang tersisa hanyalah batangnya sedikit di atas permukaan tanah.
    • Setelah Anda memotong batang tanaman, langsung semprotkan zat kimia dengan botol penyemprot.
    • Pastikan Anda menyemprotkan zat kimia secara menyeluruh ke setiap batang tanaman. Anda harus menyemprotkanya lagi jika tanaman masih tumbuh dari batang yang sudah pernah disemprot zat kimia.
    • Ketika batang sudah mencokelat beberapa hari kemudian, gali keluar akarnya yang telah mati dengan sekop.
    • Jangan gunakan tumbuhan yang telah mati sebagai pupuk ataupun membakarnya; buanglah, karena meskipun telah mati, mereka masih dapat menyebabkan ruam.
  2. Pilihlah herbisida yang mengandung triklopyr. Zat kimia ini sangatlah efektif untuk digunakan di awal musim pertumbuhan, Anda dapat melakukannya dari awal musim semi hingga pertengahan musim kemarau, sewaktu tanaman tumbuh dengan cepat dan berbunga.
    • Jangan melakukan penyemprotan pada hari dimana hari berhembus kencang. Zat kimia yang terbawa angin akan membunuh tanaman-tanaman yang berada di sekitar tanaman jelatang, atau bahkan akan terhembus ke wajah Anda.
    • Jangan melakukan penyemprotan pada pepohonan.
    • Lakukan penyemprotan pada saat kering, bukan saat basah (saat hujan ataupun setelah hujan). Herbisida akan bekerja dengan efektif setelah disemprotkan lebih dari 24 jam.
  3. Gunakan herbisida yang mengandung glifosfat di akhir siklus hidup tanaman jelatang. Anda dapat menggunakan glifosfat ketika jelatang sudah berbunga, namun daunnya masih berwarna hijau. Aplikasikan herbisida dengan kandungan 2% glifosfat kepada tanaman jelatang dengan cara menyemprotkannya langsung pada daun-daunnya. Glifosfat juga akan merusak tanaman yang berada di sekitar jelatang, jadi berhati-hatilah ketika Anda menyemprotkannya.
    • Jangan melakukan penyemprotan pada hari dimana hari berhembus kencang. Zat kimia yang terbawa angin akan membunuh tanaman-tanaman yang berada di sekitar tanaman jelatang, atau bahkan akan terhembus ke wajah Anda.
    • Jangan melakukan penyemprotan pada pepohonan.
    • Lakukan penyemprotan pada saat kering, bukan saat basah (saat hujan ataupun setelah hujan). Herbisida akan bekerja dengan efektif setelah bekerja paling sedikit 24 jam.
  4. Jika Anda tidak ingin mendekati dan berkontak langsung dengan tanaman jelatang, maka cara terbaik yang dapat Anda pilih adalah dengan cara menyewa seseorang untuk membasminya. Ahli yang berlisensi akan menggunakan pestisida kuat seperti Imazapyr untuk membasmi jelatang. Cara ini sangat efektif jika dilakukan pada musim semi atau pada awal musim gugur.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Teknik Alami

Unduh PDF
  1. Gunakan teknik "plastic sheeting" untuk menutup tanaman jelatang dengan plastik pada daerah dimana jelatang tumbuh. Cara ini akan berhasil dengan lebih efektif Anda gunakan setelah Anda memotong pohonnya hingga tersisa beberapa sentimeter di atas tanah. Akar yang telah mati harus dicabut dan dibuang dengan cara yang benar, jika tidak, maka mereka akan tumbuh kembali.
  2. Siapkan seteko air yang mendidih, lalu siram jelatang di sekitar daerah akarnya. Air yang mendidih seharusnya membunuh tanaman jelatang, dan Anda harus ingat untuk mencabut akarnya setelah mereka mati. Cara ini lebih baik digunakan untuk membasmi tanaman jelatang yang lebih kecil. Jelatang berukuran lebih besar mungkin tidak akan mati jika dibasmi dengan cara ini.
    • Jika ada menggunakan cara ini, pastikan Anda tidak menghirup uap yang dihasilkan oleh tanaman yang disiram.
  3. Kambing sangat menyukai tanaman jelatang – kambing tidak akan keracunan oleh minyak beracun yang dihasilkan oleh jelatang – dan karena porsi makan kambing cukup besar, mereka dapat membunuh jelatang dalam waktu yang singkat. Ini adalah cara alami yang sangat baik untuk membasmi jelatang. Periksa apakah terdapat peternakan kambing di dekat daerah Anda. Akhir-akhir ini, penyewaan kambing untuk membersihkan daerah sekitar cukup populer.
    • Jika Anda menggunakan cara ini, Anda tetap harus mencabut dan membuang akarnya agar jelatang tidak tumbuh kembali. Jika tidak, Anda dapat tetap menyewa kambing untuk membantu Anda membasmi jelatang setiap kali tumbuhan jelatang tumbuh kembali.
    • Fakta yang menarik: Kambing yang memakan jelatang beracun memproduksi susu yang tidak beracun sama sekali. [3]
  4. Cara ini layak dicoba, terutama untuk tumbuhan yang lebih kecil. Isi botol penyemprot dengan cuka putih yang belum diencerkan dan semprot pada bagian daun dan batang tanaman jelatang di daerah Anda. Seharusnya, tanaman-tanaman tersebut akan mati dalam beberapa hari. Cabut dan buanglah akarnya jika Anda tidak ingin tanaman tersebut tumbuh kembali. [4]
  5. Jelatang cenderung tumbuh di daerah kosong yang tidak digunakan. Anda dapat mencegahnya dengan menanam tanaman lain agar lahan tidak kosong dan tidak ditumbuhi oleh jelatang.
    Iklan

Tips

  • Anda dapat mencegah penyebaran jelatang dengan membiarkan domba atau kambing memakannya. Rusa dan kuda juga bisa memakannya, namun hanya tanaman jelatang yang muda saja (sebelum ia berbunga).
Iklan

Peringatan

  • Anda masih akan mengalami ruam jika Anda menyentuh tanaman jelatang meskipun yang sudah mati bertahun-tahun. Urushiol bertahan untuk waktu yang sangat lama.
  • Urushiol dapat menembus sarung tangan lateks dan bertahan pada pakaian dan peralatan yang tidak dibersihkan untuk satu tahun atau bahkan lebih!
  • Bulldozer dan penggaruk tanah tidak membasmi jelatang dengan efektif karena seringnya, akar jelatang akan tetap berada di dalam tanah dan tumbuh lagi. Menyiangi dan membajak daerah dimana jelatang terdapat juga tidak bekerja baik untuk membasmi jelatang, bahkan sebenarnya proses penyiangan dan pembajakan membantu penyebaran tanaman tersebut.
  • Pembasmian dengan herbisida bisa saja berbahaya. Pastikan Anda membaca petunjuk pengunaan untuk cara penggunaan, penyimpanan, dan pembuangan yang baik dan benar.
  • Jangan pernah membakar jelatang. Asap yang mengandung urushiol (minyak beracun yang dihasilkan oleh jelatang) akan menyebabkan ancaman serius bagi kehidupan orang yang menghirupnya. Membakar jelatang menyebabkan dampak yang lebih parah dibandingkan dampak yang disebabkan ketika Anda menyentuhnya.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 4.007 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan