Unduh PDF
Unduh PDF
Saat menjalin hubungan asmara, mungkin kamu atau pasanganmu merasa cemburu sekali-sekali. Wajar kalau hal ini terjadi hanya sesekali, tetapi sayangnya, kecemburuan bisa merusak hubungan, bahkan menyebabkan perpisahan. Entah kamu atau pasangan mudah cemburu, pelajari lebih jauh tentang perasaan ini dan cara mengatasinya agar kalian bisa menjalin hubungan yang sehat.
Langkah
-
Rasa cemburu bisa muncul ketika kamu melihat seseorang mengincar pasanganmu. Bayangkan kejadian ini: kamu baru kembali dari toilet saat berkumpul dengan teman-teman, lalu melihat pacarmu mengobrol dengan salah satu teman dengan sikap agak genit. Wajar jika kamu langsung merasa cemburu, lalu menghampiri mereka untuk ikut mengobrol dan meminta pacarmu menjelaskan kejadian ini jika acara sudah selesai. Kalau tidak berlebihan, rasa cemburu adalah hal biasa dalam hubungan asmara, asalkan tidak bersikap obsesif atau mengendalikan. [3] X Teliti sumber
- Rasa cemburu dalam batas wajar membuat kita lebih menghargai pasangan. Saat melihat orang lain tertarik kepadanya, manfaatkan kejadian ini untuk bersyukur dan mengingatkan diri sendiri penyebab kamu sangat mencintainya.
-
Rasa cemburu bisa disebabkan oleh rasa minder. Kamu akan terus khawatir bakal ditinggalkan kalau merasa tidak sepadan dengan pasanganmu. Akibatnya, kamu tidak tenang saat ia berinteraksi dengan orang lain sehingga merasa cemburu. Hal ini bukan berarti ada yang salah denganmu (atau pasanganmu). Alih-alih, ada masalah yang perlu diatasi agar kalian bisa menjalin hubungan yang sehat . [4] X Teliti sumber
- Kalau ini penyebabnya, berkonsultasilah dengan pakar kesehatan mental untuk mengatasinya. Ia bisa menjelaskan metode tertentu agar kamu mampu menghargai diri sendiri dan merasa lebih percaya diri .
-
Rasa cemburu bisa disebabkan oleh keinginan yang tidak realistis. Jika kamu ingin menghabiskan waktu hanya berdua setiap hari, tetapi pasangan ingin beraktivitas tanpa kehadiranmu sesekali (atau sebaliknya), hal ini bisa memicu rasa cemburu. Berusahalah mencari titik temu dengan membahas seperti apa kalian ingin berinteraksi. Dengan demikian, kalian bisa membuat kesepakatan tentang hal ini sehingga tidak ada lagi rasa cemburu. [5] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, kalian sepakat untuk beraktivitas bersama 2 atau 3 malam dalam seminggu dan 1 atau 2 malam hang out dengan teman-teman tanpa kehadiran pasangan. Dengan demikian, kalian tetap bisa menikmati waktu berkualitas bersama, tetapi masih bisa beraktivitas secara mandiri.
Iklan
-
Ia sering mencari tahu kabar pasangannya. Wajar jika kamu ingin tahu apa saja aktivitas yang ia lakukan atau ke mana ia pergi, tetapi rasa cemburu membuat sikapmu berlebihan. Saat ia bepergian, kamu akan menelepon atau mengirim pesan bertubi-tubi sekadar ingin mendapat kabar. Bahkan, ada yang menggunakan aplikasi pelacak lokasi agar bisa memantau pasangannya saat ia keluar rumah. [7] X Teliti sumber
-
Ia sering mengecek pesan teks, panggilan telepon, atau surel pasangannya. Adakalanya, rasa cemburu membuat kita menduga pasangan sedang berselingkuh saat ia berinteraksi dengan orang lain. Jika kamu ingin mengecek ponsel atau komputernya terus-menerus, ini tanda kecemburuan yang bisa merusak hubungan dalam waktu singkat. Semua orang berhak memiliki privasi termasuk dalam hubungan asmara. [8] X Teliti sumber
-
Ia melarang pasangan bertemu teman-temannya. Jika kamu cemburu karena pasangan menjalin hubungan platonik, kamu akan berusaha menjauhkannya dari teman-temannya. Menghabiskan waktu dengan pasangan tentu sangat baik, tetapi hubungan akan bermasalah kalau kamu melarangnya hang out dengan orang lain. [9] X Teliti sumberIklan
-
Bisa, kecemburuan menggerus rasa percaya sedikit demi sedikit. Jika pasanganmu pencemburu, sepanjang hari ditanyai kamu di mana atau dengan siapa tentu tidak nyaman. Wajar kalau kamu marah dan kesal karena merasa tidak dipercaya akibat tuduhan bertubi-tubi. Hubungan yang sehat dibangun berdasarkan rasa saling percaya. Rasa cemburu menunjukkan bahwa perasaan ini sudah hilang. [11] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
-
Rasa cemburu bisa memicu tindak kekerasan atau perilaku mengendalikan. Meskipun tidak selalu, hal ini perlu diwaspadai saat memilih pasangan hidup. Apabila kecemburuan terus menumpuk, ia akan membatasi dengan siapa kamu boleh dan tidak boleh mengobrol atau ke mana kamu boleh dan tidak boleh pergi. Kalau kamu mengalami masalah ini, ceritakan kepada orang dewasa yang bisa dipercaya. [12] X Teliti sumber
- Jika memungkinkan, ajak pasangan berkonsultasi dengan terapis keluarga berlisensi.
Iklan
Referensi
- ↑ https://www.cnn.com/2014/02/18/living/jealousy-healthy-relationship-upwave/index.html
- ↑ https://www.relate.org.uk/relationship-help/help-relationships/trust/jealousy-ruining-your-relationship
- ↑ https://www.cnn.com/2014/02/18/living/jealousy-healthy-relationship-upwave/index.html
- ↑ https://www.gottman.com/blog/why-do-we-get-jealous-in-relationships/
- ↑ https://www.gottman.com/blog/why-do-we-get-jealous-in-relationships/
- ↑ https://www.gottman.com/blog/why-do-we-get-jealous-in-relationships/
- ↑ https://psychcentral.com/blog/the-poisonous-effect-of-jealousy-on-your-relationship#2
- ↑ https://psychcentral.com/blog/the-poisonous-effect-of-jealousy-on-your-relationship#2
- ↑ https://psychcentral.com/blog/the-poisonous-effect-of-jealousy-on-your-relationship#2
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 1.161 kali.
Iklan