Unduh PDF Unduh PDF

Diabaikan teman, pasangan, atau saudara tentunya sangat tidak menyenangkan. Meskipun Anda terdorong untuk terus menghubungi sampai ditanggapi, sebenarnya lebih bijak jika Anda mundur dahulu. Lanjutkan rutinitas sehari-hari sementara yang bersangkutan memproses perasaannya. Kemungkinan besar dia tidak akan mengabaikan Anda selamanya. Begitu situasi lebih tenang, cobalah mengatur pertemuan langsung untuk mendiskusikan masalah dan bersama-sama mencari jalan keluar yang sesuai untuk kedua pihak.

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Memberi Ruang

Unduh PDF
  1. Tergantung situasinya, mungkin saja alasan itu sudah jelas. Jika Anda bertengkar hebat dengan istri, misalnya, mungkin Anda sudah tahu mengapa dia mendiamkan Anda. Namun, jika tidak mengetahui apa masalahnya, pikirkan apa mungkin Anda melakukan kesalahan yang membuat dia marah.
    • Misalnya, jika seorang teman mengabaikan Anda, mungkin alasannya adalah Anda menggosipkan dia di belakang punggungnya. Apa pun yang Anda katakan bisa saja didengarnya entah dari siapa.
    • Jika Anda tidak mengajak seseorang dalam rencana atau tidak membalas telepon atau pesannya, dia bisa saja tersinggung.

    Tip: Dalam beberapa kasus, mungkin Anda tidak melakukan kesalahan. Jika orang yang mengabaikan Anda adalah lawan jenis yang Anda sukai, mungkin sebaiknya lupakan saja dia. Anda berhak mendapatkan orang yang sikapnya lebih baik.

  2. Apa pun alasan Anda diabaikan, langkah terburuk saat ini adalah terus merongrongnya. Jangan mengirim banyak pesan, menelepon berulang kali, atau terus bertanya untuk meminta penjelasan. Beri dia waktu untuk memproses perasaannya sendiri dan bagaimana, atau apakah, dia ingin menghubungi Anda. [1]
    • Satu pesan atau sekali menelepon boleh saja, tetapi jangan mengirim pesan beruntun seperti, “Kenapa kamu mendiamkan aku?”, “Aku salah apa?”, atau “Tolong bicara!” Pesan-pesan itu tidak hanya akan membuat dia makin jengkel, tetapi juga membuat Anda tampak putus asa.
    • Memang sulit untuk mendiamkan masalah dan tidak menyelesaikan secepatnya. Akan tetapi, Anda tidak bisa mengendalikan orang lain. Jadi, sebaiknya beri dia ruang untuk sendiri.
  3. Perlu banyak waktu dan energi untuk berusaha mencari tahu mengapa Anda diabaikan atau terobsesi dengan fakta bahwa dia mengabaikan Anda. Akan tetapi, itu tidak produktif dan hanya akan membuat Anda tersiksa. Lanjutkan rutinitas dan aktivitas sehari-hari. Berkonsentrasi pada pekerjaan atau sekolah merupakan cara produktif untuk tidak memikirkan masalah ini. [2]
    • Nikmati waktu luang dengan melakukan kegiatan yang Anda sukai, entah itu memancing, membuat kue, main bola, membuat kerajinan kayu, menulis puisi, berenang, merajut, atau berlatih menyusun kode program komputer.
  4. Memang sakit rasanya diabaikan oleh orang yang penting dalam hidup Anda, tetapi kemungkinan dia bukan satu-satunya yang bisa menemani. Hubungi teman dan keluarga, dan ajak mereka bertemu. Manfaatkan waktu ini untuk memperkuat hubungan dan menikmati waktu berkualitas dengan mereka. [3]
    • Pastikan kebutuhan emosional Anda terpenuhi, khususnya ketika Anda punya masalah dalam hubungan yang penting.
  5. Jika dia sudah pernah mendiamkan Anda dan Anda mengusahakan apa pun supaya dia mau bicara, mungkin dia ingin Anda melakukannya lagi. [4]
    • Ini salah satu alasan mengapa Anda tidak boleh memohon perhatiannya. Mungkin saja dia mendiamkan hanya untuk menunggu respons Anda. Reaksi seperti ini menunjukkan padanya bahwa dia akan mendapatkan keinginan dengan mengabaikan Anda, padahal cara itu tidak sehat.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Berbicara Langsung

Unduh PDF
  1. Jika Anda peduli padanya dan ingin menyelesaikan konflik, berarti Anda harus bertindak. Berbicara secara langsung lebih baik daripada mengirim pesan atau menelepon karena Anda dapat melihat ekspresi wajah satu sama lain dan menentukan setulus apa kata-kata dan tindakan masing-masing. [5]
    • Anda bisa mengatur pertemuan melalui pesan atau telepon. Cobalah mengatakan, “Aku tahu kamu marah, dan aku mau kita obrolkan. Bisa ketemu di kedai kopi Sabtu besok jam 10 pagi?”
    • Pilihlah tempat netral supaya tidak ada yang “unggul di kandang sendiri”.

    Tip: Dia mungkin tidak merespons permintaan Anda atau menolak bertemu. Jika begini, tidak ada lagi yang bisa Anda lakukan. Apabila Anda terbuka untuk bicara dengannya tentang masalah ini di lain waktu, sampaikan supaya dia bisa menghubungi Anda ketika sudah siap.

  2. Setelah dia setuju berbicara, segeralah bahas masalahnya. Walaupun Anda sudah bisa mengira-ngira, mintalah dia menjelaskan dari sudut pandangnya. Anda mungkin tidak menyangka masalah sebenarnya atau mengapa menurut dia mengabaikan Anda adalah cara yang tepat untuk menghadapi masalah. [6]
  3. Jangan defensif atau memikirkan sanggahan ketika dia masih berbicara. Sulit memang, terutama jika dia menuduh Anda atau berpendapat bahwa Anda salah. Akan tetapi, cobalah mendengarkan, pahami maksudnya, dan usahakan memandang situasi dari sudut pandangnya. [7]
    • Gunakan bahasa tubuh sebagai tanda Anda mendengarkan dengan menatap matanya dan mengangguk ketika Anda mengerti atau setuju.
    • Jangan takut bertanya jika membutuhkan klarifikasi. Anda juga dapat mengulang apa yang dia katakan untuk memastikan bahwa Anda paham.
  4. Minta maaflah jika Anda salah. Jika Anda telah melakukan sesuatu yang membuat dia marah atau terluka, Anda pun harus bertanggung jawab. Kesampingkan ego supaya Anda bisa menyadari kesalahan dan minta maaf dengan tulus. Jika perasaannya diakui, hubungan akan bisa diperbaiki. [8]
    • Katakan, “Maaf aku enggak mengajak kamu kemarin, Yan. Sekarang aku tahu ternyata aku menyakiti perasaanmu.”
  5. Setelah dia mengutarakan keluhan dan merasa didengar, jelaskan bagaimana efek konflik ini terhadap Anda. Sampaikan sudut pandang Anda tanpa menyalahkan dia. Gunakan bahasa “aku” untuk membingkai perasaan dan jangan lupa memberi tahu bagaimana perasaan Anda ketika diabaikan olehnya. [9]
    • Misalnya, “Aku sedih dan khawatir banget waktu kamu enggak mau bicara. Pertemanan ini berharga buat aku dan aku ingin memperbaiki semuanya.”
  6. Carilah kompromi atau solusi bersama-sama, jika memungkinkan. Pada titik ini, mungkin Anda bisa menilai apakah hubungan dapat diperbaiki atau tidak. Dalam beberapa kasus, permintaan maaf sudah cukup. Dalam kasus lain, dibutuhkan waktu dan tekad untuk memperbaiki hubungan . Bersama-sama, pikirkan langkah apa yang sebaiknya diambil. [10]
    • Masing-masing pihak dapat mengusulkan solusi dan kompromi untuk menentukan yang paling sesuai.
    • Berjanji itu mudah, tetapi sulit menepatinya. Pastikan Anda mau berusaha membangun kembali kepercayaan, jika itu sumber masalahnya.
  7. Jika dia mengabaikan Anda demi memaksa Anda melakukan sesuatu yang dia inginkan (atau tidak melakukan sesuatu yang tidak dia inginkan), berarti dia memanipulasi Anda. Ini adalah tanda hubungan tidak sehat. Jika Anda menyadari bahwa salah satu teman atau anggota keluarga sering menggunakan perilaku seperti ini, khususnya setelah Anda mengonfrontasinya, mungkin hidup Anda akan lebih baik tanpa dia. [11]
    • Demikian pula, jika Anda tidak terlalu peduli dengan hubungan tersebut, Anda boleh memutuskan bahwa melupakannya adalah langkah terbaik.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 40.221 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan