Unduh PDF Unduh PDF

Prayer plant yang dikenal sebagai Maranta leuconeura atau maranta, adalah tanaman warna-warni yang menghijau sepanjang tahun; ideal untuk diletakkan di dalam ruangan yang terletak di sisi timur atau utara rumah dengan tingkat cahaya yang umumnya rendah. Daun maranta berbentuk oval dengan bercak/garis-garis hijau atau merah muda cerah dan bisa ditanam di dalam pot gantung maupun pot yang diletakkan di atas meja. Pada malam hari atau saat berawan, maranta akan melipat daunnya seperti tangan yang sedang berdoa, karena itulah tanaman ini dikenal dengan sebutan prayer plant alias maranta pendoa. Maranta adalah tanaman tropis yang cocok dengan iklim Indonesia dan bisa ditanam di tempat teduh di luar ruangan, tetapi umumnya tanaman ini dikembangbiakkan sebagai tanaman dalam ruangan.

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Menciptakan Lingkungan yang Tepat untuk Maranta

Unduh PDF
  1. Maranta adalah tanaman berakar serabut. Jadi, kalau ditanam di dalam pot yang dalam dan di bawah akarnya ada terlalu banyak tanah, tanah akan menjadi lembap dalam jangka waktu yang lama dan akar akan menjadi busuk. Kalau Anda menanam maranta di dalam pot, gunakan selalu wadah yang memiliki lubang drainase agar air bisa menyerap keluar dari akar dan tanah.
  2. Anda bisa menggantung atau meletakkan maranta di dekat jendela tempat tanaman bisa mendapatkan sinar matahari secara tidak langsung. Jangan meletakkan tanaman di tempat yang terpapar sinar matahari langsung karena daunnya akan menjadi putih.
  3. Carilah sudut tempat sinar matahari langsung tidak bisa menjangkau tanaman, tetapi maranta harus tetap mendapatkan paparan sinar yang cukup agar bisa tumbuh subur.
    • Paparan sinar yang cukup akan membuat maranta memiliki banyak batang yang hijau dan daun warna-warni.
    • Kalau maranta tidak mendapatkan sinar yang cukup, batangnya akan tumbuh sangat panjang dan kurus karena berusaha menjangkau lebih banyak sinar.
  4. Karena maranta adalah tumbuhan tropis, tanaman ini tidak akan tumbuh subur jika ditanam di tempat yang suhunya jauh di bawah 21° C. Suhu yang lebih dingin dan udara yang kering akan membuat daun maranta layu dan berubah kecokelatan. Suhu yang lebih panas dari 24° C akan membuat jumlah daun yang tumbuh menjadi lebih sedikit dan batangnya kurus panjang.
    • Naikkan tingkat kelembapan di dalam ruangan dengan humidifier (mesin pelembap) atau dengan baskom/piring berisi batu kerikil dan air di bawah tanaman untuk meningkatkan kelembapan ruangan.
    • Jangan meletakkan maranta di dekat ventilasi maupun pintu pemanas atau pendingin yang akan mengekspos tanaman ke fluktuasi suhu dan aliran udara yang ekstrem.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Memelihara Maranta

Unduh PDF
  1. Jangan sampai tanah terlalu kering. Kekurangan atau kelebihan air akan membuat daun menjadi kuning dan rontok.
    • Saat daun mulai berubah kekuningan, kurangi frekuensi menyiram kalau tanah tampak masih basah, atau justru tambah frekuensinya kalau tanah tampak sudah kering sebelum waktu siram berikutnya tiba.
    KIAT PAKAR

    Chai Saechao

    Spesialis Tanaman
    Chai Saechao adalah pendiri dan pemilik Plant Therapy di San Francisco dan mengukuhkan dirinya sebagai dokter tanaman. Dia berhenti bekerja dari kantornya setelah 10 tahun mengabdi demi mendirikan Plant Therapy pada 2018. Pada saat itu dia memiliki lebih dari 250 tanaman dalam ruangan di apartemen studionya. Dia meyakini kekuatan terapeutik tanaman dan berharap dapat terus membagi kecintaannya terhadap tanaman kepada siapa pun yang rela mendengarkan dan mau belajar.
    Chai Saechao
    Spesialis Tanaman

    Tanaman maranta perlu banyak kelembapan. Mungkin tanaman ini sulit dirawat, tetapi maranta bisa lebih berkembang jika Anda menjaga tanahnya tetap lembap. Sebagian jenis tanaman maranta diketahui menutup dan membuka di malam hari dan bergerak.

  2. Jadi, air yang tepercik ke daun akan kering sebelum malam tiba. Air yang dingin akan membuat akar maranta menjadi dingin dan tanaman menjadi stres. Akibatnya, daun akan berguguran.
    • Daun yang basah dan suhu malam hari yang lebih dingin akan membuat daun maranta memiliki bercak. Kalau daun tampak berbercak cokelat atau hitam, potong daun yang rusak pada dasar batang dan buanglah.
  3. Gunakan pupuk untuk tanaman dalam ruangan yang larut dalam air, dan larutkan setengah dari dosis yang ditentukan agar tidak terlalu kuat. Tingkat “pengenceran setengah dosis” pada sebagian besar pupuk yang larut dalam air adalah sekitar ½ sendok teh per 4 liter air, tetapi bisa sedikit kurang atau lebih dari itu. Bacalah tingkat pengenceran yang dianjurkan oleh produsen pada kemasan pupuk dan kurangi dosisnya setengah.
    • Berikan pupuk yang seimbang dengan rasio 8-8-8 atau 10-10-10.
    • Pupuk yang terlalu sedikit akan membuat maranta kurang subur atau bahkan tidak tumbuh sama sekali. Pupuk yang terlalu banyak akan membakar akar dan membuat daun memiliki pinggiran cokelat kering. Jika pupuk diberikan dalam jumlah yang cukup, maranta akan memiliki batang dan daun hijau yang sehat dan tumbuh dengan subur.
  4. Gunakan campuran tanah berbasis gambut dengan pH 5,5 sampai 6,0. Atau campurkan dua bagian lumut gambut sphagnum , satu bagian tanah lempung, dan satu bagian perlit atau pasir kasar.
    • Aduklah semua bahan sampai tercampur rata. Lumut gambut sphagnum , tanah lempung, perlit, dan pasir kasar bisa dibeli di toko bunga dan perlengkapan berkebun.
    • Belilah bahan bersih yang belum dipak, tetapi sudah diproses dan bebas dari insek serta benih-benih rumput liar.
  5. Jika pot sudah dipenuhi akar, tanah akan mengering dengan cepat dan membuat maranta tumbuh dengan sangat lambat. Kondisi ini sudah tidak layak bagi tanaman.
    • Wadah yang baru harus lebih lebar setidaknya 2,5 hingga 5 cm dari pot lama. Masukkan tanah ke dalam pot baru hingga setinggi 2,5 cm, angkat maranta dari wadah lama, letakkan ke dalam pot baru, lalu isilah pot dengan tanah sampai penuh. Setelah maranta dipindahkan ke pot baru, siramlah dengan air yang banyak untuk memadatkan tanah di sekeliling akar.
  6. Anda bisa membaginya dengan cara menggoyang-goyangkan akar agar tanahnya terlepas, kemudian memisahkan tanaman dengan lembut menjadi beberapa rumpun kecil. Setiap rumpun baru harus memiliki massa akar yang cukup dan beberapa batang yang bagus.
    • Tanamlah rumpun baru ini di dalam pot-pot kecil yang dangkal.
  7. Gunakan gunting yang tajam atau gunting setek untuk memotong batang sepanjang beberapa senti. Potonglah batang tepat di bawah daun.
    • Batang dan daun yang baru akan tumbuh dari bakal tunas pada bagian buku batang yang ada di bawah tempat yang dipotong. Jadi, Anda akan memiliki banyak maranta untuk dikembangbiakkan.
    Iklan

Hal yang Anda Butuhkan

  • Pot dangkal dengan lubang drainase
  • Humidifier (mesin pelembap) atau piring yang diisi kerikil dan air (opsional)
  • Pupuk (yang larut dalam air)
  • Campuran tanah berbasis gambut
  • Gunting tajam atau gunting setek

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 11.700 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan