Unduh PDF
Unduh PDF
Hubungan seks atau aktivitas seksual bisa menjadi bagian besar dalam hubungan Anda, pengalaman sesaat yang menyenangkan, atau sesuatu yang tidak Anda lakukan sampai menikah. Tidak peduli apa pun pilihan Anda, ini merupakan keputusan penting yang harus Anda dan pasangan buat bersama-sama. Walaupun bukan topik yang digemari siapa pun, Anda harus cukup dewasa untuk menghadapi risiko Penyakit Menular Seksual (PMS), serta kemungkinan membesarkan seorang anak, aborsi, ataupun menyerahkan anak ke panti asuhan.
Langkah
-
Pahami proses kehamilan. Entah Anda wanita ataupun pria, Anda harus memahami kehamilan sebelum melakukan aktivitas heteroseksual apa pun. Berikut terdapat beberapa pengetahuan dasar yang harus diketahui semua orang yang aktif secara seksual tentang kehamilan:
- Kehamilan bisa terjadi saat air mani memasuki vagina. Hampir semua kehamilan merupakan hasil dari hubungan seks tanpa pengaman dengan penis yang berada di dalam vagina.
- Kehamilan tidak mungkin terjadi selama seks oral, anal, ataupun bentuk aktivitas seksual lainnya yang tidak melibatkan penetrasi. [1] X Teliti sumber
- Cairan praejakulasi (cairan yang dikeluarkan penis dalam jumlah sedikit saat terangsang) lazimnya tidak mengandung sperma. Tidak seperti air mani, cairan praejakulasi kemungkinan besar tidak akan menyebabkan kehamilan. [2] X Teliti sumber
-
Pelajari PMS. Segala bentuk seks dengan penetrasi vagina, oral, dan anal tanpa pengaman bisa membuat seseorang terjangkit PMS. [3] X Teliti sumber Anda hanya bisa terjangkit PMS jika berbagi cairan dengan seseorang yang sudah mengidap PMS. Namun, banyak orang yang mengidap PMS tidak menunjukkan gejala yang bisa dilihat dan tetap menular, serta mengakibatkan masalah kesehatan yang besar (seperti ketidaksuburan). Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyarankan pengecekan PMS tahunan bagi wanita berumur di bawah 25 tahun yang aktif secara seksual dan pria yang berhubungan seks dengan pria. [4] X Sumber Tepercaya Centers for Disease Control and Prevention Kunjungi sumber Risiko tertular PMS bagi pria yang tidak berhubungan seks dengan pria lebih rendah, tetapi pria tetap harus melakukan uji kesehatan setelah melakukan aktivitas seksual
- Masa inkubasi beberapa PMS bisa mencapai enam bulan atau lebih sebelum terbaca uji kesehatan.
- Jika Anda dan pasangan tidak berhubungan seks dengan orang lain, Anda hanya perlu menjalani uji kesehatan sekali. Lakukan uji kesehatan kembali jika Anda merasa pasangan telah berhubungan seks dengan orang lain atau Anda mengonsumsi narkotik atau mendapat suntikan obat dengan jarum yang tidak sekali pakai.
-
Kenakan kondom. Kondom adalah metode pencegahan kehamilan yang paling umum di kalangan remaja. [5] X Teliti sumber Kondom itu murah, mudah dikenakan, dan melindungi Anda dari kehamilan serta PMS. Pastikan Anda mengenakan kondom dengan benar . Kondom pria mengurangi peluang kehamilan menjadi 2% per tahun saat dikenakan dengan benar, tetapi umumnya, kesalahan dan kelalaian meingkatkan peluang ini menjadi 18%. [6] X Teliti sumber
- Kondom wanita sedikit lebih tidak efektif, mengurangi peluang kehamilan menjadi 5% saat dikenakan dengan benar. Jangan kenakan kondom pria dan wanita pada saat bersamaan. [7] X Teliti sumber
- Mengenakan kondom dan salah satu metode di atas merupakan cara yang baik untuk melindungi Anda dan pasangan.
-
Pertimbangkan untuk mengonsumsi pil KB. Pil KB sangat efektif dalam mencegah kehamilan jika dikonsumsi tiap hari. [8] X Teliti sumber Pil KB tidak melindungi Anda dari PMS. Pil KB bisa dibeli di apotek. Di Amerika, Anda hanya bisa membelinya jika disertai resep dokter.
- Undang-undang di Amerika melarang dokter untuk memberitahukan orang tua terkait pil KB yang Anda konsumsi. Namun, orang tua bisa mengetahuinya jika Anda membayar pil KB dengan asuransi kesehatan orang tua. Harga pil KB biasanya 15-50 dolar (200.000-250.000 rupiah) per bulan, jadi, Anda dan pasangan bisa membayarnya dengan uang sendiri. [9] X Teliti sumber
- Pil KB sangat aman untuk kebanyakan wanita, tetapi bisa menyebabkan masalah kesehatan jika jantung atau darah Anda bermasalah. Merokok meningkatkan risiko masalah ini. [10] X Teliti sumber
- Pil KB membuat siklus menstruasi Anda lebih teratur dan bisa mengurangi dampak tidak menyenangkan seperti jerawat dan kram. [11] X Teliti sumber
-
Catat siklus subur. Wanita paling subur saat ovulasi dan beberapa hari setelahnya. Itu biasanya terjadi pada hari ke 11-21 dalam siklus menstruasi yang berlangsung selama 28 hari, yang ditandai dengan menstruasi pada hari pertama. [12] X Teliti sumber Harus diingat juga bahwa kebanyakan wanita tidak memiliki siklus menstruasi yang teratur, jadi, Anda tidak bisa memperkirakan secara tepat kapan masa suburnya. Siklus subur memberitahukan kapan kehamilan paling mungkin terjadi, tetapi Anda tetap harus memakai pengaman, kapan pun itu.
- Sperma bisa bertahan hidup selama beberapa hari di vagina, jadi, berhubungan seks sebelum pembuahan juga bisa menyebabkan kehamilan.
- Untuk mencatatnya, miliki kalender siklus menstruasi dan berikan tanda saat menstruasi sudah dekat . Jika Anda ingin lebih aman lagi, catat pula masa ovulasi .
-
Telusuri metode pencegahan kehamilan lainnya. Ada banyak metode pencegahan kehamilan lainnya yang tersedia, mulai dari diafragma sampai IUD (alat kontrasepsi dalam rahim atau spiral). Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi pusat kesehatan reproduksi di rumah sakit atau berkonsultasilah dengan dokter kandungan. Remaja banyak terpapar berbagai mitos terkait pencegahan kehamilan dan PMS, jadi, jangan anggap semua yang Anda dengar itu fakta.
- Metode menarik penis, yang mengharuskan pria menarik penis dari vagina sebelum ejakulasi, tidak disarankan sebagian besar ilmuwan. Walaupun bisa mengurangi peluang terjadinya kehamilan saat dilakukan dengan benar, masih ada peluang pihak pria tidak menarik penis tepat waktu atau berubah pikiran saat hubungan seks sudah dimulai. Metode ini juga tidak menawarkan perlindungan apa pun dari PMS. [13] X Teliti sumber
-
Tentukan apakah Anda sudah siap berhubungan seks atau belum. Luangkan waktu untuk mengambil keputusan terkait hal ini. Idealnya, Anda harus menjawab ya untuk semua pertanyaan berikut sebelum berhubungan seks: [14] X Teliti sumber [15] X Teliti sumber
- Apakah Anda dan pasangan mengerti tentang proses kehamilan dan PMS? Bisakah kalian berbincang secara terbuka untuk membahas risiko berhubungan seks dan memutuskan akan memakai metode pengaman yang mana?
- Apakah Anda dan pasangan saling percaya dan hormat? Apakah pasangan Anda mau mendengarkan jika Anda berubah pikiran dan ingin berhenti?
- Apakah nilai-nilai pribadi Anda berjalan beriringan dengan aktivitas seksual yang mau Anda lakukan?
- Apakah keluarga dan lingkungan sekitar Anda tidak masalah jika mereka tahu keputusan Anda ini? Jika jawabannya tidak, apakah Anda tidak masalah dengan hal tersebut?
-
Hindari berhubungan seks jika alasannya tidak tepat. Hubungan seks bisa menjadi cara yang bagus bagi dua orang yang menjalin hubungan sehat untuk bersenang-senang dan mengekspresikan cintanya. Namun, hubungan seks tidak selalu berlandaskan hal tersebut. Jujur kepada diri sendiri, kenapa Anda mau berhubungan seks, dan pahami alasan mana yang tidak tepat: [16] X Teliti sumber [17] X Teliti sumber [18] X Teliti sumber
- Berhubungan seks hanya jika Anda dan pasangan benar-benar mau. Jika salah satu dari kalian memaksa, hentikan dan tunggu sampai kalian berdua siap.
- Jangan berhubungan seks karena ikut-ikutan. Sebagian besar murid SMA belum pernah berhubungan seks dan yang sudah pernah berhubungan seks tidak sering melakukannya.
- Jangan berhubungan seks untuk menyelamatkan hubungan romantis yang akan kandas. Itu tidak akan berhasil.
-
Perbincangkan dengan pasangan. Setelah yakin bahwa Anda siap berhubungan seks, perbincangkan hal ini dengan pasangan. Kalian harus membahas pengalaman seksual terdahulu, kemungkinan PMS, rencana jika tiba-tiba hamil, dan pandangan mengenai aborsi dan adopsi. Sampaikan kepada satu sama lain alasan masing-masing ingin berhubungan seks. Jika tidak bisa membahas hal ini dengan pasangan, Anda sebaiknya menunda berhubungan seks sampai kalian berdua bisa membahas hal ini dengan terbuka.
- Pastikan pandangan kalian berdua tentang makna hubungan seks dalam hubungan itu sama. Apakah hanya untuk bersenang-senang? Apakah kalian berdua saling mencintai? Apakah hubungan kalian eksklusif?
-
Buat rencana. Jika sebelumnya kalian sama-sama belum pernah berhubungan seks, atau bahkan jika salah satu dari kalian sudah pernah, Anda akan butuh privasi dan waktu untuk kalian berduaan. Tentukan sejak awal, metode pengaman yang mana yang akan kalian pakai sehingga kalian tidak melewatkan kesempatan.
- Mendapatkan privasi agak sulit, tetapi usahakan jangan berhubungan seks di mobil. Ini tindakan ilegal di beberapa negara. Batasi pilihannya menjadi rumah Anda atau pasangan ketika rumah sedang kosong.
-
Pelan-pelan saja. Tidak ada yang lebih buruk daripada hubungan seks pertama kali yang diburu-buru. Pelan-pelan saja dan jelajahi tubuh satu sama lain. Percumbuan harus dilakukan agar kalian berdua semakin terangsang dan nyaman. Percumbuan sangat penting terutama bagi wanita, karena saat merasa terangsang, pelumas alami akan dikeluarkan vagina. Tanpa pelumas, penetrasi akan terasa sangat sakit.
-
Lakukan yang membuat kalian merasa nyaman saja. Kegiatan seksual itu beragam, mulai dari menjelajahi tubuh masing-masing dengan tetap berpakaian, membantu masturbasi satu sama lain, sampai berhubungan seks. Nikmati tubuh satu sama lain sesuai kesepakatan kalian.
- Melakukan salah satu hal di atas satu kali bukan berarti Anda harus melakukannya lagi. Kalian berdua berhak memiliki tingkat kenyamanan yang berbeda setiap harinya.
-
Kelola harapan Anda agar tetap masuk akal. Jangan terkejut jika gagal orgasme atau berejakulasi terlalu dini. Hal tersebut lazim terjadi saat berhubungan seks pertama kalinya atau jika kalian gugup. Pahami juga bagaimana hubungan seks yang sesungguhnya, alih-alih percaya hal-hal yang Anda dengar dari pengalaman seksual orang lain yang dibesar-besarkan, video porno, atau pun novel percintaan:
- Pria pada umumnya tahan lima menit saat berhubungan seks sebelum ejakulasi. [19] X Teliti sumber
- Beberapa wanita membutuhkan waktu yang lebih lama untuk orgasme dibandingkan pasangannya, atau sulit mendapatkan orgasme dari penestrasi saja. Mereka masih bisa menikmati hubungan seks dan mungkin lebih memilih untuk mendapatkan orgasme dari masturbasi dengan bantuan Anda atau aktivitas seksual tanpa penetrasi.
-
Berikan kesempatan untuk berubah pikiran. Jika Anda ingin pelan-pelan atau berhenti, ungkapkan saja. Wajar saja jika Anda merasa gugup atau tidak nyaman, atau bahkan sakit. Cara terbaik untuk menghadapinya adalah menghentikan kegiatan yang membuat tidak nyaman dan kembali lakukan kegiatan yang nyaman dilakukan oleh kalian berdua. Anda bisa mencoba lagi saat sudah siap, entah itu lima menit ataupun beberapa bulan kemudian.
- Melanjutkan berhubungan seks dengan pasangan yang sudah meminta untuk berhenti itu tidak bermoral, bahkan jika awalnya kalian sama-sama mau berhubungan seks. Hampir semua negara menganggap ini pemerkosaan atau pelecehan seksual.
-
Bahas pengalaman Anda dengan pasangan setelah selesai berhubungan. Apakah kalian bisa bersenang-senang? Apakah ada hal tertentu yang sangat Anda sukai, atau mungkin Anda benci? Semakin banyak hal yang bisa Anda bahas, semakin nyaman Anda dengan pasangan, dan semakin memuaskan pula pengalaman seksual Anda jika kalian memutuskan untuk melakukannya lagi.
-
Pahami seks anal yang sehat. Di kalangan remaja heteroseksual, sebagian besar seks anal terjadi karena paksaan dari pihak pria. [20] X Teliti sumber Jangan mencoba seks anal jika Anda tidak mau. Pahami bahwa seks anal lebih sakit daripada penetrasi biasa. Latihan relaksasi dan pelumas berbahan dasar air bisa membuat seks anal menjadi lebih nyaman. [21] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
- Sekitar 10% pasangan heteroseksual dan 66% pasangan homoseksual (di Inggris) melakukan seks anal secara reguler.
-
Jangan sampai berhubungan seks. Anda mungkin bertekad akan menikmati kegiatan seksual bersama pasangan, tetapi masih belum siap berhubungan seks. Mungkin pula Anda masih belum siap untuk saat itu, atau memutuskan ingin menunggu berhubungan seks sampai menikah.
- Jika Anda menghindari berhubungan seks atas dasar agama atau budaya, pahami terlebih dahulu bahwa kegiatan-kegiatan pada bagian ini mungkin dianggap berhubungan seks oleh standar lingkungan sekitar Anda.
-
Lakukan petting . Apa itu petting ? Petting adalah kontak erotis antara dua orang tanpa penetrasi (baik melalui vagina, anal, ataupun oral). Peluang terjadinya kehamilan dan tertularnya penyakit sangat berkurang walaupun kedua hal tersebut masing mungkin terjadi, bergantung pada tingkat keintiman kalian.
-
Lakukan aktivitas seksual tanpa penetrasi. Kegiatan yang bisa Anda lakukan tanpa berhubungan seks sangat beragam, mulai dari kegiatan tanpa melepas baju sama sekali seperti dry humping (mencoba berhubungan seks tanpa penetrasi), sampai kegiatan saling sentuh tanpa busana seperti masturbasi bersama untuk mendapatkan kepuasan. Karena orgasme lazimnya merupakan bagian dari proses, bisa dikatakan ini juga termasuk aktivitas seksual dan tetap bisa menyebabkan kehamilan atau tertularnya PMS. Namun, peluang terjadinya kehamilan dan penularan penyakit sangat kecil.
- Seharusnya tidak satu pun dari kalian berdua yang merasa terpaksa untuk melakukan aktivitas seksual lainnya guna menghindari berhubungan seks.
-
Lakukan seks oral. Walaupun seks oral bisa memuaskan kedua belah pihak, risikonya tetap ada. Kehamilan tidak menjadi masalah, tetapi PMS masih bisa tertular.
- CDC melaporkan bahwa lebih dari 60% penduduk Amerika berusia 15 sampai 24 tahun telah melakukan seks oral, sementara hanya 50% yang pernah berhubungan seks. [22] X Sumber Tepercaya Centers for Disease Control and Prevention Kunjungi sumber
- Penelitian CDC juga menunjukkan bahwa 5-10% pasien yang mengunjungi klinik PMS mengidap gonorrhea di kerongkongannya. Itu juga bisa meningkatkan risiko terjangkit chlamydia, herpes, syphilis, dan kanker akibat HPV. Penelitian tersebut juga menganjurkan untuk tetap menggunakan teknik seksual yang aman saat melakukan seks oral.
-
Hindari berhubungan seks. Poin ini mungkin bertentangan dengan tema artikel ini, tetapi coba pertimbangkan ini. Jika 2/3 remaja berhubungan seks, berarti 1/3 remaja tidak berhubungan seks. Terlebih lagi, pertarakan bukan berarti tidak boleh bergairah, melainkan tidak berhubungan seks. Jika ini keputusan yang sudah kalian buat, kalian tidak perlu malu. Kalian tidak perlu malu jika bergairah saat bersama pasangan. Malahan tidak wajar jika kalian tidak bergairah. Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk meredakan gairah tersebut dan tetap berbagi keintiman layaknya pasangan yang dimabuk cinta.
-
Nikmati sesi bermesraan, tetapi tetapkan batasan dengan tegas. Jika pasangan Anda memegang bagian tubuh tertentu dan Anda tidak menyukainya, jangan mencoba menangkis tangan pasangan dengan gerak tubuh. Singkirkan tangan pasangan dengan tangan Anda dan katakan, “Jangan, aku belum siap.” Dia seharusnya langsung mengerti maksud Anda, dan menghentikan niatnya, serta menghargai keputusan Anda.
-
Hentikan sesi bermesraan jika salah satu dari kalian sudah tidak tahan. Wajar saja jika Anda merasa bergairah, tetapi Anda tidak harus melakukan sesuatu untuk menyalurkan gairah tersebut. Jika Anda merasa kewalahan karena gairah yang bergejolak dalam diri, tetapi untuk saat ini tetap mau bertarak, hentikan sesi bermesraannya dan katakan sesuatu seperti, “Barusan itu seksi banget, tapi aku belum siap untuk lanjut. Gimana kalau sekarang nonton film aja?”
- Jika pasangan Anda tidak paham, atau berkeras, jangan terkejut. Dia mungkin tidak siap berhenti seperti Anda, serta barangkali bingung dan gugup. Namun, jika dia tetap berkeras, atau memaksa, atau bahkan berusaha untuk mengancam Anda seperti, “Kalau kamu mencintaiku, lanjut dong,” suruh dia pulang untuk menenangkan diri, dan pikirkan kembali apakah Anda mau berada di situasi seperti itu lagi.
-
Pahami risikonya. Yang mengejutkan, bertarak memiliki angka kegagalan yang lebih tinggi daripada kondom dalam hal pencegahan kehamilan dan penularan PMS. Tentu saja, bukan berarti Anda bisa hamil karena berciuman. Ini artinya, sebagian besar remaja yang berniat bertarak kehilangan kebulatan tekad mereka dan tiba-tiba berhubungan seks, biasanya tanpa mengenakan kondom. [23] X Teliti sumber Pelajari proses kehamilan dan PMS. Memahami semua risiko yang ada bisa membulatkan tekad Anda untuk bertarak, atau segera membeli kondom jika berubah pikiran.
Tips
- Pastikan komunikasi kalian tidak terputus saat berhubungan seks agar tetap bisa berbagi perasaan dan nasihat. Pasangan Anda ingin memuaskan Anda, tetapi dia juga harus tahu apa yang bisa dia lakukan agar Anda bisa puas.
- Hubungan homoseksual tidak membutuhkan peran “pria” yang tetap. Kedua pihak bisa melaksanakan peran tersebut. [24] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
- Seks digital (dengan jari) tidak mungkin menularkan PMS. Cuci tangan dengan sabun serta air hangat sebelum mulai berhubungan untuk mengurangi peluang terjangkit penyakit lainnya.
Peringatan
- Pastikan dahulu dari awal bahwa pasangan Anda tidak bermasalah untuk berhubungan seks, jika itu keputusan Anda (entah Anda pria atau wanita).
- Jika kalian tidak menginginkan seorang anak, pilihan teraman adalah tidak berhubungan seks sama sekali. Memang, keputusan ini tidaklah mudah, tetapi harus Anda ketahui, jika Anda dan pasangan berhubungan seks, kemungkinan untuk hamil tetap ada walaupun sudah melakukan tindak pencegahan yang tepat.
- Menetapkan batasan waktu bisa berdampak buruk jika salah satu dari kalian berharap berhubungan seks saat waktunya sudah habis. Pastikan ada waktu bagi salah satu dari kalian jika ingin berubah pikiran.
- Jangan pernah berhubungan seks karena pasangan memaksa, Anda pikir pasangan mencintai Anda, atau Anda tidak masalah dengan berhubungan seks. Alasan-alasan tersebut hanya akan membuat Anda patah hati.
Hal yang Anda Butuhkan
- Ruang privat
- Handuk kecil ( untuk bersih-bersih )
- Pengaman (disarankan):
- Kondom
- Dan/atau pil KB
- Dan/atau metode lainnya untuk mencegah kehamilan dan penularan PMS
- Pilihan :
- Pelumas berbahan dasar air
Referensi
- ↑ http://americanpregnancy.org/getting-pregnant/can-you-get-pregnant-with-precum/
- ↑ http://americanpregnancy.org/getting-pregnant/can-you-get-pregnant-with-precum/
- ↑ http://www.pamf.org/teen/sex/std/
- ↑ http://www.cdc.gov/std/prevention/screeningreccs.htm
- ↑ http://www.guttmacher.org/pubs/fb_contr_use.html
- ↑ https://www.plannedparenthood.org/learn/birth-control/condom/how-effective-are-condoms
- ↑ https://www.plannedparenthood.org/learn/birth-control/female-condom
- ↑ https://www.plannedparenthood.org/learn/birth-control/birth-control-pill
- ↑ http://kidshealth.org/teen/expert/birth_control/talktoparents.html
- ↑ https://www.thepill.com/sites/default/files/pdf/mythsfacts.pdf
- ↑ https://www.asrm.org/FACTSHEET_Noncontraceptive_Benefits_of_Birth_Control_Pills/
- ↑ http://americanpregnancy.org/preventing-pregnancy/natural-family-planning/
- ↑ http://www.nytimes.com/2009/07/21/health/21cond.html
- ↑ https://www.plannedparenthood.org/teens/sex/am-i-ready
- ↑ http://www.pamf.org/teen/sex/virginity/readyornot.html
- ↑ https://www.plannedparenthood.org/teens/sex/am-i-ready
- ↑ http://www.pamf.org/teen/sex/virginity/readyornot.html
- ↑ http://sexetc.org/info-center/post/fairy-tale-first-time/
- ↑ http://sexetc.org/info-center/post/fairy-tale-first-time/
- ↑ http://bmjopen.bmj.com/content/4/8/e004996
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1114912/
- ↑ http://www.cdc.gov/nchs/data/nhsr/nhsr056.pdf
- ↑ http://sexetc.org/info-center/post/abstinence-is-foolproof-think-again/
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1114912/