Unduh PDF
Unduh PDF
Apakah Anda sedang menjalin hubungan jarak jauh dengan orang tersayang? Jika iya, kondisi tersebut pasti akan menyulitkan Anda untuk berada di sisinya kapan pun dibutuhkan. Jika dia sedang dirundung masalah, bantuan konkret apa yang bisa Anda berikan dari jauh? Jangan khawatir. Anda memiliki ponsel, bukan? Hal terbaik yang bisa Anda lakukan untuk memperbaiki suasana hatinya adalah dengan menunjukkan perhatian dan kepedulian lewat pesan teks. Baca terus artikel ini untuk mengetahui kiat-kiat mudahnya!
Langkah
-
Tanyakan masalahnya seakan-akan dia ada di hadapan Anda. Jika seseorang berusaha menjelaskan situasi yang mengganggunya lewat pesan teks, kemungkinan besar dia memang ingin berbicara kepada Anda. Jangan mengabaikannya dan bersedialah menjadi pendengar yang baik. Tunjukkan bahwa Anda memedulikannya dan bersedia menyemangatinya melalui pesan teks. Ini adalah langkah awal yang baik untuk memperbaiki suasana hati seseorang!
-
Biarkan dia menjelaskan masalahnya dan jadilah pendengar yang baik . Sekalipun Anda berdua dipisahkan oleh layar ponsel, selalu ada cara untuk menunjukkan bahwa Anda benar-benar mendengarkannya dengan baik. Saat dia menceritakan masalahnya, cobalah memberikan respons seperti, ‘Ya ampun’ atau ‘Aku ikut sedih’. Meski demikian, pastikan Anda tidak memberikan respons yang berlebihan karena dampaknya justru akan berbalik 180°. Dengarkan dia baik-baik dan berikan respons setulus mungkin. Beri kesempatan kepadanya untuk berbicara dan jangan mendominasi percakapan.
-
Berikan respons yang mampu menenangkannya. Setiap orang dapat memberikan reaksi yang berbeda terhadap respons yang sama, jadi pastikan Anda memahami karakteristik orang tersebut dan kemungkinan reaksinya sebelum memberikan respons. Jangan pernah melontarkan respons yang menyerang seperti, ‘Aku kan sudah memperingatkanmu’ atau ‘Kan sudah kubilang’.
- Ingat, miskomunikasi lebih rentan terjadi saat Anda tidak mampu mendengar nada bicara lawan bicara.
- Jika dia mengaku sedang kesal terhadap seseorang, jangan pula menjelek-jelekkan orang tersebut (terutama jika orang tersebut adalah teman bersama kalian). Ingat, pertengkaran selalu bisa diselesaikan; namun kata-kata yang Anda lontarkan tidak akan pernah bisa ditarik kembali.
-
Tunjukkan kepadanya bahwa Anda benar-benar ingin ada di sisinya untuk memberikan dukungan secara langsung. Misalnya, Anda bisa berkata, “Kuharap aku bisa ada di sana untuk memelukmu sekarang.” atau “Seandainya aku bisa datang ke rumahmu dan membawa sekotak cokelat untuk membuatmu merasa lebih baik.”.
-
Jika Anda berdua hanya berteman, jangan memberikan kesan yang mampu disalahpahami. Cobalah berkata, “Jangan sedih, toh kau pasti akan mendapatkan yang lebih baik di masa depan.”. Ingat, berikan respons yang tulus dan mampu menunjukkan empati Anda.
-
Berikan nasihat singkat jika diperlukan. Kesediaan Anda untuk memberikan solusi dan nasihat singkat akan menunjukkan kepedulian dan dukungan Anda kepadanya. Lewat pesan singkat, secara otomatis Anda akan terdorong untuk memberikan nasihat yang singkat dan lugas; faktanya, nasihat yang singkat justru biasanya merupakan nasihat yang terbaik!
- Terkadang, tidak memberikan nasihat justru adalah langkah yang terbaik. Ada kalanya, kesediaan Anda untuk mendengar dan berada di sisinya sudah menjadi jawaban yang terbaik untuknya. Jangan memberikan nasihat jika tidak diminta atau jika Anda kurang memahami masalahnya.
-
Bantu dia untuk melihat sisi positifnya. Melepaskan pikirannya dari hal-hal yang negatif sangat ampuh memperbaiki suasana hatinya. Oleh karena itu, cobalah melontarkan lelucon yang konyol, cerita-cerita lucu, atau mengirimkan foto dan video yang menarik dan bisa membuatnya tertawa. Anda bahkan bisa mengirimkan foto diri dengan pose yang konyol untuk menceriakan suasana hatinya!
-
Gunakan emotikon . Dewasa ini, seluruh ponsel pintar menyediakan fitur emotikon dengan pilihan yang bervariasi. Umumnya, emotikon yang lazim digunakan adalah emotikon ‘bahagia’, ‘sangat bahagia’, ‘marah’, ‘sedih’, ‘bersemangat’, ‘tertawa’, dsb. Jika ponsel Anda tidak memiliki fitur emotikon, cobalah menggunakan simbol-simbol yang mampu merepresentasikan ekspresi tertentu. Misalnya, untuk ekspresi tersenyum, Anda bisa menggunakan simbol ':)'. Selayaknya emotikon, simbol-simbol semacam itu juga mampu merepresentasikan berbagai jenis ekspresi. Menggunakan emotikon atau simbol membantu Anda untuk mengekspresikan diri dengan lebih baik dalam proses komunikasi tidak langsung.
-
Gunakan simbol '<3'. Simbol tersebut merepresentasikan bentuk hati yang ampuh digunakan untuk menunjukkan kepedulian dan dukungan Anda; selain itu, Anda juga bisa mengetikkan ' XOXO' yang berarti “peluk cium”. Jangan ragu pula mengetikkan kata “peluk”; percayalah, tindakan tersebut jauh lebih bermakna daripada rangkaian kata-kata sepanjang apa pun.
-
Ketahuilah kapan saatnya berhenti mengirim pesan. Jika dia terlihat benar-benar marah, kesal, dan tidak ingin diganggu, berhentilah mengirim pesan. Alih-alih, cobalah menyusun rencana untuk menemuinya, meneleponnya, atau menghubunginya melalui Skype. Selain itu, Anda juga perlu berhenti mengirim pesan jika dia terlihat tidak ingin diganggu atau membutuhkan waktu untuk menyendiri. Sebaliknya, jika dia merespons kata-kata Anda dengan senyuman dan pelukan, tandanya Anda sudah berhasil menceriakan harinya! Cukup sampaikan kepadanya bahwa Anda akan kembali menghubunginya nanti.Iklan
-
Jangan mengacaukan kesempatan. Manfaatkan waktu yang ada untuk menunjukkan kepedulian Anda terhadap perasaannya; tunjukkan pula bahwa Anda menginginkan yang terbaik untuknya. Namun jangan memanfaatkan kesempatan itu untuk memenuhi kebutuhan pribadi Anda; misalnya, untuk mengajaknya berkencan karena tahu dia sedang rapuh. Jangan menyimpan agenda lain! Utamakan perasaan dan kenyamanannya di atas keinginan Anda.
-
Jadilah sosok yang suportif. Dengarkan kata-katannya baik-baik, beradalah di pihaknya, dan jangan melontarkan respons seperti “Kan sudah kubilang” atau “Memang itu salahmu.”. Pikirkan ini baik-baik: jika Anda yang berada dalam situasi tersebut, bagaimana Anda ingin diperlakukan?
-
Ceriakan suasana dengan memberikan pujian yang tidak berlebihan. Percayalah, pujian yang tulus dan tidak berlebihan pasti bisa membuat lawan bicara Anda tersenyum. Pertimbangkan kiat-kiat berikut ini:
- Pilih waktu yang tepat. Jangan tiba-tiba memujinya ketika dia sedang menjelaskan alasan di balik kekesalannya. Tunggu sampai dia selesai bicara dan balikkan keadaan menjadi lebih ceria.
- Jangan memberikan pujian yang terlalu eksplisit atau tidak pantas. Sekarang bukanlah saat yang tepat untuk memuji betapa seksinya tubuhnya, atau betapa Anda ingin mengencaninya. Alih-alih, puji sesuatu dalam dirinya yang membuat Anda kagum, seperti kepribadian atau kelebihannya. Tunjukkan bahwa Anda memedulikannya secara keseluruhan, bukan hanya memedulikan fisiknya. Cobalah berkata, “Aku benar-benar mengagumi caramu mengendalikan situasi ini. Kau benar-benar sosok yang kuat.” atau “Aku tidak mengerti mengapa ada orang yang menolak perempuan secantik kau.”.
- Hentikan pembicaraan setelah Anda melontarkan pujian. Ketahuilah kapan saatnya berhenti agar pujian yang Anda berikan dapat memberikan efek positif yang signifikan. Setelah dia merespons pujian Anda, cobalah segera menghentikan pembicaraan.
-
Tawarkan diri untuk terus memberikan dukungan yang dia butuhkan. Sebelum mengakhiri percakapan, katakan kepadanya, “Hubungi aku kapan pun kau butuh teman bicara.” atau “Bolehkah aku menanyakan kabarmu lagi besok?”. Dengan melakukannya, Anda telah memosisikan diri sebagai seseorang yang siap memberikan dukungan kapan pun dibutuhkan. Dia juga akan melihat bahwa Anda bersedia memantau kondisinya dan memastikan masalahnya terselesaikan.
-
Akhiri pembicaraan dengan kata-kata manis (opsional). Alih-alih sekadar mengatakan “Selamat tidur,” cobalah menyampaikan kalimat penutup yang lebih berkesan seperti “Kuharap mimpimu akan lebih indah dari harimu!” atau "Semoga sore harimu menyenangkan! Aku tidak sabar untuk berbicara denganmu lagi nanti,”. Berkreasilah! Buat dia tersenyum meski sebentar.Iklan
Tips
- Bayangkan seakan-akan Anda sedang berbicara langsung dengannya. Apa yang akan Anda katakan jika dia menceritakan masalahnya secara langsung kepada Anda?
- Tunjukkan perhatian dan kepedulian Anda semaksimal mungkin. Tunjukkan bahwa Anda adalah pendengar yang baik.
- Hindari singkatan seperti “LOL” atau “LMAO” ketika sedang berusaha memperbaiki suasana hati seseorang. Ekspresi yang ditunjukkan lewat singkatan tersebut memang mampu menceriakan suasana, namun kurang pantas jika disampaikan dalam situasi seperti ini. Jangan menimbulkan kesan seakan-akan Anda tidak menanggapi masalahnya dengan serius.
- Jangan pernah mengirimkan pesan “LOL”; jika melakukannya, Anda akan terlihat seakan-akan tidak menyeriusi situasinya.
- Tahukah Anda yang disebut dengan chatspeak atau bahasa obrolan yang lazim digunakan saat bertukar pesan singkat? Bahasa obrolan semacam itu, meski lazim digunakan dalam pesan teks, terkadang justru akan menurunkan tingkat keterbacaan teks dan membuatnya sulit dipahami. Jika suasana hati lawan bicara Anda sedang buruk, kemungkinan pesan Anda justru akan disalahpahami olehnya. Akibatnya, bisa jadi Anda justru akan membuat suasana hatinya semakin memburuk. Jika memungkinkan, berusahalah untuk tidak terlalu sering menggunakan bahasa obrolan, singkatan, atau bahasa gaul.
- Gunakan tanda bintang (*) untuk menegaskan aksi seperti: *peluk*, *cium pipi*, atau *menyodorkan kue*.
- Pikirkan lelucon atau material yang bisa membuatnya tertawa. Berikan senyuman terbaik Anda dan buat dia melupakan masalahnya.
Iklan
Hal yang Anda Butuhkan
- Ponsel
- Kata-kata penyemangat
- Lelucon, video, atau foto-foto yang lucu (opsional)
Iklan