Unduh PDF Unduh PDF

Setiap hewan berdarah panas dapat menularkan virus rabies. Akan tetapi, umumnya manusia terkena infeksi atau tertular rabies dari anjing. Penyakit ini dapat mematikan apabila gejala-gejalanya diabaikan, namun penyakit ini juga dapat dengan mudah dicegah dengan mengikuti langkah-langkah yang tepat. Vaksinasi hewan dan penanganan hewan liar (seperti anjing atau kucing) yang tepat telah membantu mengurangi tingkat penularan rabies di hampir semua negara. Lihatlah langkah pertama untuk mempelajari cara mencegah penularan rabies.

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Mencegah Penularan Rabies Pada Manusia Dan Hewan Peliharaan

Unduh PDF
  1. Hewan peliharaan merupakan perantara yang paling umum yang dapat menularkan virus rabies pada manusia. Vaksinasi pada anjing, kucing, atau ferret (mamalia sejenis musang) peliharaan Anda merupakan langkah penting yang harus dilakukan untuk mencegah terkena infeksi rabies, baik bagi Anda dan hewan peliharaan Anda. Apabila hewan peliharaan Anda belum mendapatkan vaksinasi, bawa hewan peliharaan Anda ke dokter hewan dan segera lakukan proses vaksinasi.
  2. Jangan biarkan hewan peliharaan Anda melakukan kontak langsung dengan hewan liar. Mamalia seperti tupai, rakun, opossum , dan kelelawar dapat membawa virus rabies dan menularkannya pada anjing, kucing, dan ferret melalui gigitannya. Pastikan Anda selalu merantai atau memasang tali kekang pada hewan peliharaan Anda atau jagalah agar hewan peliharaan Anda tidak berada di luar pagar rumah Anda untuk mencegah terjadinya penularan virus rabies pada hewan peliharaan Anda.
    • Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit ( The Center for Disease Control and Prevention atau CDC) menyarankan agar kucing dan ferret peliharaan selalu berada di dalam ruangan untuk mencegah penularan virus rabies pada mereka. [1]
    • Jika Anda ingin membiarkan anjing peliharaan Anda bermain bebas di alam terbuka, terlebih dahulu tanyakan pada pihak yang berwenang terkait penyakit rabies yang mungkin merupakan masalah kesehatan yang ada di daerah tersebut.
  3. Hubungi Pusat Pengendalian Hewan yang ada di daerah Anda tinggal untuk mengambil hewan-hewan liar yang berkeliaran di lingkungan tempat tinggal Anda. Selain itu, lakukan sterilisasi pada hewan peliharaan Anda. Kedua hal tersebut dapat membantu mengurangi jumlah hewan peliharaan yang tidak diinginkan (yang kebanyakan tidak akan diberi vaksinasi).
    • Pastikan anak-anak Anda tahu bahwa mereka tidak boleh sembarangan memegang hewan yang berkeliaran (semisal anjing atau kucing), baik yang liar maupun yang jinak.
  4. Jangan juga memberi makan atau mencoba menarik perhatian hewan liar untuk datang ke rumah Anda, serta memelihara mereka. Berada dekat dengan hewan liar dapat membuat Anda dan hewan peliharaan Anda beresiko tertular rabies.
    • Saat bepergian, hindari kontak langsung dengan hewan liar, terutama anjing di negara-negara berkembang.
    • Jangan mencoba merawat hewan liar yang sakit atau terluka. Apabila ada hewan liar yang sakit, hubungi Pusat Pengendalian Hewan di tempat tersebut atau hubungi dokter hewan.
    • Ambil langkah-langkah pencegahan agar kelelawar tidak masuk ke tempat tinggal, sekolah, tempat kerja, atau tempat-tempat lainnya yang sejenis. Di tempat-tempat tersebut, ada kemungkinan kelelawar bersentuhan atau melakukan kontak langsung dengan manusia atau hewan peliharaan.
  5. Beberapa negara masih memiliki tingkat penularan rabies yang tinggi. Sebelum bepergian keluar negeri, bicarakan dengan doktor, klinik perjalanan, atau departemen kesehatan di kota Anda mengenai rencana perjalanan Anda. Tanyakan pada mereka mengenai resiko terpapar virus rabies, imunisasi profilaksis yang mungkin perlu dilakukan sebelum bepergian, serta hal apa saja yang harus dilakukan jika terpapar virus rabies.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Menanggulangi Potensi Tertular Rabies

Unduh PDF
  1. Hubungi dokter dengan segera jika Anda digigit oleh hewan liar atau hewan lainnya yang beresiko menularkan virus rabies. Jika hewan peliharaan Anda yang digigit, segera bawa hewan peliharaan Anda ke dokter hewan. Jangan menunggu lama, meskipun hanya sehari, karena virus dapat segera menyebar ke seluruh tubuh.
  2. Jika nampaknya Anda harus menunggu selama beberapa jam sebelum mendapatkan penanganan medis, lakukan langkah-langkah berikut untuk membersihkan luka Anda:
    • Bersihkan luka gigitan pada tubuh Anda dengan air dan sabun. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia ( World Health Organization atau WHO), pembasmian virus rabies dari suatu tempat dengan menggunakan bahan kimia dan langkah-langkah tertentu merupakan cara yang paling efektif untuk melindungi diri dari virus rabies. [2]
    • Oleskan etanol (alkohol) atau larutan iodin pada luka gigitan. Kedua cairan tersebut bekerja sebagai antiseptik yang dapat membunuh bakteri-bakteri sensitif. [3]
  3. Jika sebelumnya Anda belum pernah mendapat vaksinasi (imunisasi) rabies, dokter nantinya akan memberikan Anda imunisasi globulin anti rabies yang dapat membantu menghambat penyebaran virus rabies dari luka gigitan. Dalam keadaan apapun, Anda tetap harus mendapatkan vaksinasi tersebut yang diberikan dalam jangka waktu tertentu.
    • Seseorang yang tertular virus rabies dan belum pernah mendapatkan vaksinasi rabies sebelumnya harus mendapatkan vaksinasi rabies sebanyak 4 kali, dengan vaksinasi pertama dilakukan sesegera mungkin. Tiga vaksinasi berikutnya dilakukan pada hari ke-3, ke-7, dan ke-14 setelah vaksinasi pertama. Di hari yang sama dengan penyuntikan vaksin rabies yang pertama, ia juga harus mendapatkan suntikan Human Rabies Immune Globulin atau HRIG. [4]
    • Jika sebelumnya Anda telah mendapatkan vaksinasi rabies sebelumnya, Anda tinggal mendapatkan 2 kali vaksin rabies, dengan vaksinasi pertama dilakukan sesegera mungkin dan vaksinasi berikutnya dilakukan tiga hari setelah vaksinasi pertama.
    Iklan

Tips

  • Rabies merupakan penyakit yang umum di negara-negara berkembang di Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Di negara-negara tersebut, anjing merupakan perantara utama yang menularkan virus rabies. Di negara-negara lain seperti Amerika Serikat, yang menjadi perantara virus rabies paling banyak adalah rakun.
  • Saat hewan peliharaan Anda digigit oleh hewan liar, segera mintalah bantuan dari dokter hewan.
  • Jangan dekati hewan-hewan liar yang berkeliaran di sekitar tempat tinggal Anda. Hewan-hewan tersebut mungkin belum mendapatkan vaksinasi rabies dan bisa jadi telah tertular rabies.
  • Ajarkan anak-anak Anda prinsip menyayangi hewan, dengan menyayangi hewan peliharaan Anda sendiri terlebih dahulu dan biarkan hewan-hewan lain. Hal tersebut dimaksudkan untuk menghindarkan anak-anak Anda dari kontak langsung dengan hewan liar.
  • Jika Anda digigit oleh anjing atau kucing peliharaan orang lain, jangan langsung beranggapan bahwa mereka telah diberikan vaksin anti rabies sehingga mereka terbebas dari virus rabies. Adanya label vaksin rabies yang ada pada kalung leher anjing atau kucing tidak lantas berarti bahwa mereka telah mendapatkan vaksinasi yang baru.
  • Jika Anda ingin bepergian namun ingin menghindari resiko penularan rabies, pergilah ke Hawaii. Hawaii adalah satu-satunya negara bagian Amerika Serikat yang terbebas dari rabies.
Iklan

Peringatan

  • Selalu beritahu orang tua Anda jika Anda telah digigit oleh hewan liar.
  • Rabies merupakan penyakit yang sangat berbahaya untuk manusia. Jika dibiarkan saja dan tidak ditangani, rabies dapat membunuh seseorang yang menjadi korbannya.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 11.927 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan