PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Karbon monoksida (dikenal dengan singkatan kimia CO) sering kali disebut “pembunuh diam-diam”. Gas beracun ini dapat diproduksi ketika perangkat yang dioperasikan menggunakan bahan bakar atau peralatan rumah tangga umum lainnya tidak berfungsi dengan baik. [1] Karbon monoksida tidak berbau dan tidak bisa dideteksi secara visual dengan mata telanjang, tetapi dapat berakibat fatal, bahkan dalam dosis yang relatif kecil. Dalam kasus yang tidak menyebabkan kematian, gas karbon monoksida dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang dalam sistem vaskular dan paru-paru. [2] Dengan mengetahui penyebab dan tanda-tanda keberadaannya, membeli dan memasang detektor CO dengan benar, dan melakukan pemantauan yang terus-menerus, Anda bisa mencegah akumulasi karbon monoksida yang berbahaya di rumah.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Memasang Detektor Karbon Monoksida

PDF download Unduh PDF
  1. Anda bisa membelinya di toko perkakas rumah tangg atau toko ritel besar. Harganya berkisar antara Rp150.000-Rp250.000. [3]
  2. Ada beberapa fitur yang harus Anda pertimbangkan saat melakukan pembelian.
    • Detektor CO harus bisa mengeluarkan suara minimal 85 desibel yang dapat didengar dalam jarak 3 meter tanpa kesulitan. Jika ada anggota keluarga yang memiliki masalah pendengaran, Anda mungkin harus menyetel suara yang lebih keras. [4]
    • Beberapa detektor dijual dalam satu set dan bisa dihubungkan satu sama lain. Jika salah satu detektor berbunyi, detektor lain dalam rangkaian tersebut akan ikut berbunyi. Pilihan ini ideal untuk rumah yang besar. [5]
    • Periksa masa pakai sensor karena bisa aus. Elemen sensor detektor harus memiliki masa pakai minimal 5 tahun. [6]
    • Beberapa detektor dilengkapi panel layar digital yang akan menampilkan jumlah karbon monoksida yang terdeteksi di udara secara akurat. Fitur ini bukan suatu keharusan, tetapi dapat membantu mendeteksi akumulasi gas beracun yang berbahaya lebih cepat.
  3. Untuk apartemen kecil, Anda bisa memasang satu detektor, tetapi jika ada lebih dari 3 kamar, Anda harus memasang beberapa detektor. Anda harus memilih lokasi strategi tempat karbon monoksida bisa terakumulasi.
    • Gas CO lebih ringan dari udara sehingga cenderung menumpuk di langit-langit. Tempatkan detektor di dinding, sedekat mungkin dengan langit-langit. [7]
    • Jika rumah memiliki beberapa lantai, Anda harus memasang detektor minimal satu di setiap lantai. Tempatkan satu detektor di setiap area dekat kamar tidur. [8]
    • Jangan memasang detektor di dapur atau garasi. Di area ini karbon monoksida cenderung melonjak dalam periode singkat, tetapi tidak berbahaya, dan akan memicu alarm yang tidak perlu. [9]
  4. Setelan panel layar dan suara sangat bervariasi, tergantung merek dan model. Jadi, Anda harus membaca manual secara menyeluruh. Kebanyakan panel digital akan menampilkan angka yang memberi tahu jumlah CO dalam bagian per juta (PPM) dan beberapa model dilengkapi penghitung waktu untuk menunjukkan lamanya waktu pengetesan. Banyak model juga dilengkapi pengatur volume suara, opsi lampu latar dan fitur mematikan otomatis.
  5. Anda seharusnya bisa menemukan manual instalasi bersama perangkat. Pastikan Anda memiliki semua peralatan yang dibutuhkan saat pergi ke toko untuk membeli detektor. Jadi, Anda tidak perlu bolak-balik.
    • Pastikan Anda memiliki tangga kukuh yang memungkinkan Anda melakukan instalasi di bagian dinding paling tinggi.
    • Kemungkinan besar Anda membutuhkan bor listrik. Sekrup biasanya disertakan bersama perangkat.
  6. Beberapa perangkat terhubung dengan listrik, tetapi kebanyakan ditenagai oleh baterai. Perangkat seharusnya berbunyi saat baterai lemah. Pastikan Anda selalu memiliki baterai cadangan yang dibutuhkan.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mengetahui Sinyal Peringatan Tanpa Detektor

PDF download Unduh PDF
  1. Keracunan CO mengakibatkan risiko kesehatan serius, bahkan mematikan. Gejala-gejala terkait keracunan CO sulit dibedakan dari gejala keracunan jenis lain, tetapi ada beberapa tanda yang harus Anda cermati.
    • Gejala utama keracunan CO termasuk sakit kepala, kelemahan otot, pusing, mual, kesulitan bernapas, kebingungan mental, penglihatan kabur, dan kehilangan kesadaran. [10]
    • Jika Anda melihat semua gejala ini pada saat bersamaan, segeralah keluar untuk menghirup udara segar, kemudian cari bantuan medis secepatnya. [11]
  2. Jika Anda melihat tanda-tanda kondensasi di permukaan meja atau di bagian dalam kaca jendela, ini bisa menjadi indikasi akumulasi CO. Kelembapan di dalam rumah dapat disebabkan oleh beberapa hal berbeda. Jadi, Anda tidak perlu panik jika melihatnya. Namun, Anda harus waspada jika mendapati gejala-gejala medis atau melihat tanda-tanda akumulasi lainnya. [12]
  3. Jika lampu indikator pada pemanas air atau kompor gas sering padam, berkedip-kedip, atau mengeluarkan nyala aneh, ini bisa menjadi pertanda terjadinya akumulasi CO di udara. Namun, ini juga bisa menjadi pertanda lampu indikator yang rusak. Jadi, tidak perlu panik, kecuali Anda juga melihat gejala medis menyertainya. Apa pun situasinya, segera hubungi tukang leding atau teknisi listrik untuk memeriksa perangkat lebih cermat. [13]
  4. Mobil, generator listrik, atau perangkat lain dengan motor yang membakar minyak akan mengeluarkan gas CO dalam jumlah besar. Jangan menjalankan mesin mobil di dalam garasi dengan pintu tertutup atau Anda akan mengalami keracunan CO serius dan berisiko fatal dalam beberapa menit saja. [14]
    • Jika Anda merasakan gejala keracunan karbon monoksida dan mendapati mesin pembakaran yang sedang beroperasi, pergilah ke tempat terbuka untuk menghirup udara segar dan carilah pertolongan medis segera.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mencegah Akumulasi Karbon Monoksida

PDF download Unduh PDF
  1. Karbon monoksida bisa terakumulasi jika ventilasi udara di rumah tidak berfungsi dengan baik. Periksa ventilasi mesin pendingin udara untuk memastikan tidak ada debu dan kotoran lain yang terakumulasi di dalamnya.
    • Anda tidak perlu membersihkan ventilasi jika tidak melihat akumulasi kotoran apa pun. Setidaknya setahun sekali, lepaskan penutup ventilasi untuk memeriksa apakah ada serpihan kotoran yang terjebak di dalam ventilasi. [15]
    • Saat Anda membersihkan ventilasi, lepaskan penutup dengan obeng. Tempatkan penutup di bawah air yang mengalir untuk menghilangkan debu. Kemudian, seka menggunakan handuk kertas. Gunakan handuk kertas lain untuk mengeringkan penutup sebelum Anda memasangnya kembali. [16]
  2. Cerobong yang tersumbat adalah salah satu penyebab utama terjadinya akumulasi CO. Bahkan jika Anda hanya menggunakan cerobong satu atau dua kali setahun, Anda harus membersihkannya setahun sekali. Jika perapian minimal digunakan seminggu sekali, Anda harus membersihkannya setiap 4 bulan. [17]
    • Anda tidak akan dapat membersihkan cerobong dengan benar tanpa peralatan yang tepat. Jika tidak memiliki sikat dengan tangkai yang bisa dipanjangkan dan mengetahui cara menggunakannya, sebaiknya Anda menyewa tenaga profesional. [18]
    • Alangkah baiknya jika Anda membersihkan jelaga yang terlihat jelas dari perapian untuk mencegah akumulasi karbon monoksida. Gunakan produk pembersih yang tangguh seperti amonia untuk menyemprot bagian dalam perapian, kemudian gosok dengan sikat kawat. Jika Anda menggunakan bahan kimia korosif, kenakan masker bedah untuk melindungi wajah saat bekerja. [19]
  3. Peralatan masak, terutama oven, juga dapat mengeluarkan gas CO. Jika Anda menggunakan oven secara rutin, usahakan untuk memeriksanya minimal dua minggu sekali untuk mencegah penumpukan jelaga. Gunakan amonia dan sikat abrasif untuk membersihkannya jika kondisinya kotor. [20]
    • Jika Anda memperhatikan bahwa jelaga cenderung mudah terakumulasi, sebaiknya panggil teknisi listrik profesional untuk memeriksanya. [21]
    • Peralatan kecil seperti pemanggang roti juga dapat mengeluarkan sejumlah karbon dioksida yang berbahaya. Periksa apakah ada jelaga di sekitar elemen pemanas dan membersihkannya jika perlu. [22]
  4. Jika Anda perokok, pergilah ke luar rumah untuk merokok. Merokok secara terus-menerus untuk periode yang lama di dalam ruangan, ditambah sistem ventilasi yang buruk atau faktor risiko lainnya dapat menyebabkan akumulasi karbon monoksida yang serius. [23]
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 4.903 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan