Unduh PDF Unduh PDF

Ingat, setiap orang, termasuk Anda, memiliki hak untuk dihargai di dalam hubungan! Jika Anda merasa hak tersebut tidak didapatkan dari pasangan, cobalah mengevaluasi hubungan Anda berdua. Pertama-tama, pikirkan perasaan Anda saat ini. Apakah Anda merasa terperangkap di dalam hubungan atau terus-menerus dikontrol oleh pasangan? Jika iya, cobalah memikirkan perilaku pasangan yang secara khusus menyebabkan munculnya perasaan tersebut. Apakah dia selalu bersikap kasar kepada Anda? Apakah dia terus-menerus menguliahi Anda? Jika merasa tidak dihargai oleh pasangan, luangkan waktu sebanyak-banyaknya untuk memikirkan kesediaan Anda mempertahankan hubungan tersebut.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mengevaluasi Perasaan

Unduh PDF
  1. Jika pasangan tidak bisa menghargai Anda, kemungkinan besar Anda kerap merasa tidak didengarkan di dalam hubungan. Apakah pasangan benar-benar mampu memahami Anda? Apakah dia mengetahui kebutuhan dan keinginan Anda? Jika tidak, artinya dia sudah memperlakukan Anda dengan tidak hormat. [1]
    • Anda mungkin merasa bahwa pasangan tidak mengetahui berbagai hal mendasar mengenai Anda, seperti batasan pribadi Anda dan hal-hal yang Anda sukai. Kemungkinan besar, ketidakmampuannya tersebut disebabkan oleh kebiasaannya menyela atau mendiamkan Anda.
    • Mendengarkan adalah bentuk penghargaan yang paling dasar. Dengan kata lain, seseorang yang tidak mau mendengarkan Anda sejatinya tidak bisa menghargai Anda.
  2. Cobalah memikirkan peran Anda di dalam hubungan. Orang-orang yang negatif kerap akan membuat pasangannya merasa tidak layak. Ingat, setiap orang berhak merasa dicintai dan dihargai di dalam hubungan yang sehat! [2]
    • Kemungkinan, Anda akan terus-menerus berpikir, “Aku nggak layak mendapatkannya” atau “Dia marah karena aku. Aku nggak layak diperlakukan dengan baik."
    • Faktanya, setiap orang, termasuk Anda, layak diperlakukan dengan baik! Jika Anda terus-menerus merasa tidak layak menerima berbagai penghargaan dasar (didengarkan, diperlakukan dengan baik, dipenuhi kebutuhannya, dsb.), artinya pasangan memang sudah memperlakukan Anda dengan tidak hormat selama ini.
  3. Seseorang yang negatif pasti akan menciptakan nuansa hubungan yang tak kalah negatifnya dengan orang-orang di sekitarnya. Oleh karena itu, cobalah mengevaluasi level energi Anda jika merasa terus-menerus tidak dihargai oleh pasangan. Apakah Anda terus-menerus merasa kelelahan atau muak? Jika iya, kemungkinan besar Anda memang tidak merasa dihargai oleh pasangan. [3]
  4. Memiliki pasangan yang tidak sopan pasti akan memengaruhi cara seseorang berperilaku. Jika Anda telanjur menjalin hubungan dengan salah satunya, kemungkinan besar Anda akan lebih sering merasa tidak bahagia atau tidak sempurna. [4]
    • Apakah Anda merasa identitas diri yang sebelumnya? Apakah Anda merasa tidak lagi bisa meluangkan waktu untuk bergaul dengan teman-teman terdekat, menjalankan hobi, dan melakukan aktivitas sosial? Apakah Anda merasa hidup Anda saat ini tidak lagi terasa memuaskan atau terpenuhi?
    • Apakah Anda mengalami penurunan kemampuan bersosialisasi? Misalnya, akhir-akhir ini Anda mungkin merasa lebih mudah marah atau dismisif. Jika iya, kemungkinan besar Anda sedang merasa tidak dihargai dan melampiaskan beban emosional tersebut kepada orang lain.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Menilai Interaksi Anda dan Pasangan

Unduh PDF
  1. Tidak ada orang yang sempurna di dunia ini. Dengan kata lain, sangat wajar bagi pasangan untuk sesekali menunjuk kekurangan Anda yang memengaruhinya maupun hubungan Anda berdua secara negatif. Namun, pasangan yang tidak bisa menghargai Anda akan terus-menerus menguliahi Anda, bahkan mengenai kekurangan yang bersifat sangat minor. Selain itu, suaranya juga tidak terdengar peduli dan terkesan menuntut. [5]
    • Di dalam hubungan yang saling menghargai, salah satu pihak mungkin akan berkata kepada pihak yang lainnya, “Bisa nggak , kamu nggak terlalu sering berkirim pesan waktu kita menonton TV? Aku kepingin merasa kamu benar-benar ada di sini."
    • Pasangan yang tidak bisa menghargai Anda akan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap segala hal. Alih-alih meminta Anda untuk tidak berkirim pesan teks pada waktu-waktu tertentu, dia justru akan marah dan mulai menyebutkan sederet kekurangan Anda. Misalnya, dia akan berkata, “ Tuh kan, kamu memang nggak bisa berkonsentrasi dalam segala hal! Kayaknya gara-gara ini deh , nilai-nilaimu di sekolah jadi turun. Gurumu pasti sama frustrasinya seperti aku!"
  2. Pasangan yang tidak bisa menghargai Anda kerap akan bersikap sangat terkontrol atau mendominasi. Ketika berinteraksi, dia mungkin akan terus-menerus memaksakan kehendaknya, memiliki mentalitas “ikuti keinginanku atau tidak sama sekali", dan bersikap negatif jika keinginannya tidak terwujud. [6]
    • Pasangan yang tidak bisa menghargai Anda mungkin akan mempermasalahkan keputusan Anda untuk bepergian tanpanya. Misalnya, dia akan menghujani Anda dengan pertanyaan seperti, “Temanmu kan membosankan. Ngapain sih , kamu pergi terus sama dia?"
    • Meski tidak secara langsung melarang Anda untuk pergi, kemungkinan besar dia akan mempersulit situasi Anda. Misalnya, dia mengizinkan Anda untuk menonton film dengan seorang teman, tetapi terus-menerus mengirimkan pesan teks dan menelepon Anda di dalam bioskop. Atau, dia mungkin mengizinkan Anda untuk minum kopi bersama seorang teman, tetapi bersikap dingin ketika Anda tiba di rumah.
  3. Kompromi adalah faktor yang penting dalam setiap hubungan yang sehat. Dengan kata lain, pasangan harus bersedia memenuhi keinginan Anda secara berkala, begitu pula sebaliknya. Jika Anda terus-menerus menjadi pihak yang berkompromi di dalam hubungan, kemungkinan besar itu artinya pasangan memang tidak bisa menghargai Anda. [7]
    • Di dalam sebuah hubungan yang normal, orang-orang bahkan rela berkompromi untuk hal-hal yang sederhana, seperti selera. Misalnya, Anda bersedia menonton film yang tidak disukai demi pasangan, tetapi setelahnya pasangan pun bersedia makan malam di restoran favorit Anda.
    • Jika Anda memiliki pasangan yang sulit menghargai Anda, kemungkinan besar Anda akan menyadari bahwa dunia terasa berputar di sekitarnya. Jika Anda mencoba menolak permintaannya atau mengajaknya berkompromi, kemungkinan besar dia akan terus berupaya untuk meloloskan keinginannya tersebut. Misalnya, pasangan mengajak Anda untuk merayakan hari ulang tahun pernikahan dengan mendaki gunung. Oleh karena tidak terbiasa melakukannya, Anda menawarkan opsi mendaki yang lebih ringan dan berdurasi lebih singkat. Alih-alih menyetujuinya, dia justru terus-menerus menyebut opsi tersebut membosankan sampai Anda merasa bersalah dan menyetujui keinginannya.
  4. Apakah pasangan merupakan sosok yang sangat mudah marah? Apakah dia membuat nuansa di rumah Anda terasa kurang nyaman? Apakah Anda selalu merasa tidak aman, ketakutan, atau berhati-hati ketika berada di dekatnya? Jika iya, kemungkinan besar itu semua terjadi karena pasangan memang tidak bisa menghargai Anda. [8]
  5. Umumnya, seseorang yang sulit menghargai orang lain tidak akan bersedia mengakui kenyataan bahwa perilakunya sejatinya menyakitkan. Jika orang normal akan meminta maaf dan berjanji mengubah perilakunya, orang yang tidak sopan tidak akan pernah mau mempertanggungjawabkan perilakunya. [9]
    • Pasangan mungkin akan selalu menolak meminta maaf, sekalipun untuk hal-hal yang sederhana. Misalnya, dia selalu mengarang alasan ketika datang terlambat seperti, “Macet, sih " dan "Aku lagi stres jadi nggak melihat jam."
    • Atau, dia mungkin juga akan mengarang alasan setelah melakukan tindakan yang sangat buruk. Misalnya, “Maaf aku sudah meneriakimu, tapi kamu nggak akan mengerti tekanan yang aku alami akhir-akhir ini." Bahkan, dia mungkin akan menyalahkan Anda seperti dengan berkata, “Aku pasti bisa lebih menghargaimu dan mengizinkanmu bergaul dengan teman-temanmu, kalau kamu bisa lebih menghargai keberadaanku sebagai pasanganmu."
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Menyikapi Perilaku Tidak Menghargai

Unduh PDF
  1. Jika merasa pasangan terus-menerus tidak bisa menghargai Anda, belajarlah untuk menegaskan maksud dan keinginan Anda. Kapan pun situasi tersebut terjadi, tegaskan bahwa Anda tidak akan menoleransinya. Tidak perlu bersikap agresif atau kasar! Alih-alih, cukup sampaikan maksud Anda dengan tenang dan terkontrol. [10]
    • Ketika pasangan mulai berulah, segeralah menyadarkannya. Dengan tenang, sadarkan pasangan bahwa kata-katanya tidak sopan dan telah menyinggung Anda. Pastikan emosi Anda tetap terkontrol agar situasinya tidak memburuk, ya!
    • Misalnya, jika pasangan mengeluh karena Anda bepergian dengan teman sekantor yang menurutnya, tidak bisa bertanggung jawab, cobalah berkata, “Aku menghargai perhatianmu, tapi aku tahu kok , caranya menjaga diri. Aku berhak punya kehidupan sosial dan kamu harus menghargai itu."
  2. Jika pasangan memang tidak bisa menghargai Anda, kemungkinan besar dia akan kesulitan mendengar, sekalipun Anda sudah bersikap asertif. Alih-alih mendengarkan kebutuhan Anda dan meminta maaf, dia mungkin akan terlihat kesal dan bahkan bersikap agresif. Misalnya, pasangan mungkin akan berkata, "Aku nggak peduli sama kebutuhanmu. Pokoknya aku nggak mau kamu jalan-jalan sama teman-teman perempuanmu di kantor!" Jika situasinya demikian, jangan ragu meninggalkan situasi percakapan tersebut. [11]
    • Sokong kata-kata Anda dengan perilaku yang relevan. Jika pasangan tidak bisa menghargai kehidupan sosial Anda meski sudah diminta melakukannya, tunjukkan bahwa perilakunya tersebut tidak akan Anda toleransi.
    • Misalnya, Anda bisa berkata, "Kita nggak akan bergerak ke mana-mana karena kamu nggak mau mendengarkanku. Lebih baik aku pergi sebentar.” Kemudian, pergilah selama beberapa jam agar pasangan memiliki kesempatan untuk menenangkan diri.
  3. Menjalani hubungan dengan pasangan yang negatif dapat seketika menguras harga diri Anda. Misalnya, Anda mungkin mulai merasa tidak layak menerima penghargaan dan cinta dari orang lain. Jika situasinya benar demikian, cobalah membuang anggapan tersebut! Selalu ingatkan diri Anda bahwa setiap orang sejatinya bernilai! [12]
    • Tentu saja, akan selalu ada ruang di dalam hidup Anda untuk dikembangkan atau diperbaiki. Namun, bukan berarti Anda tidak layak dicintai atau dihargai karenanya! Hanya karena Anda memiliki kekurangan, bukan berarti pasangan berhak terus-menerus meneriaki atau mencemooh Anda, bukan?
    • Selalu ingat fakta tersebut. Jika perlu, suarakan mantra personal di benak Anda, seperti “Aku berharga. Aku layak dihargai. Aku layak dicintai."
  4. Jika pasangan terus-menerus memperlakukan Anda dengan buruk, tidak ada gunanya mempertahankan hubungan tersebut. Jika Anda terus-menerus merasa dikontrol, tidak nyaman, atau tidak bahagia, artinya hubungan tersebut memang tidak layak untuk dijalani! Tidak ada salahnya meninggalkan seseorang yang tidak bisa menghargai Anda! [13]
    Iklan

Tips

  • Cara lain untuk mendeteksi perilaku tidak menghargai adalah dengan mengamati reaksinya ketika mendengar cerita mengenai mimpi dan tujuan hidup Anda. Jika pasangan terlihat suportif dan menaruh keyakinan kepada Anda, artinya dia memang menghargai Anda. Jika pasangan justru tidak bersedia mendengarkannya atau tidak terlalu memedulikan cerita Anda, artinya dia memang tidak terlalu menghargai Anda.
  • Jika Anda berdua sedang menjalani hubungan yang serius, pahamilah bahwa komunikasi adalah kunci untuk menjaga kelanggengannya. Itulah mengapa, Anda tidak perlu ragu mengekspresikan emosi yang dirasakan! Jika pasangan membuat Anda kesal, sampaikan itu. Jangan menahan diri karena setiap orang memiliki hak untuk mengekspresikan perasaannya, terutama yang berkaitan dengan kenyamanan di dalam hubungan.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 11.486 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan