Unduh PDF Unduh PDF

Sesekali bertengkar dengan pasangan itu normal (dan sehat). Akan tetapi, setelah bertengkar dan tidak bicara dengan satu sama lain, mungkin Anda bingung kapan dan apa cara yang tepat untuk mengembalikan situasi seperti semula. Jika Anda memikirkan apakah harus menghubungi pasangan atau tidak, baca pertanyaan umum di bawah ini sebelum memutuskan.

Question 1 dari 6:

Haruskah saya menghubungi pasangan lebih dahulu setelah bertengkar?

Unduh PDF
  1. Anda berdua butuh waktu untuk mendinginkan kepala setelah perdebatan panas. Tidak penting siapa yang “salah”. Jika Anda ingin menghubunginya, hubungi saja. Komunikasi jujur dan terbuka akan membantu menyelesaikan masalah lebih cepat daripada menunggu pasangan yang menghubungi lebih dahulu. [1]
    • Jika Anda masih butuh ruang dan waktu untuk memproses segala sesuatunya atau masih merasa Anda yang benar, tunda dahulu.
    Iklan
Question 2 dari 6:

Mengapa Anda saling diam setelah bertengkar?

Unduh PDF
Question 3 dari 6:

Berapa lama saya harus memberi pasangan waktu setelah bertengkar?

Unduh PDF
  1. Semua orang membutuhkan waktu berbeda-beda untuk menenangkan diri, mungkin pasangan Anda butuh waktu sedikit atau lebih banyak. Secara umum, pria butuh ruang dan waktu lebih banyak setelah bertengkar daripada wanita. Jika Anda ragu, hubungi saja dan tanyakan apakah dia sudah siap bicara. [3]
    • Jika Anda yang butuh waktu, katakan, “Aku bukan mau mengabaikan kamu, tapi aku masih butuh waktu untuk menenangkan diri.”
    Iklan
Question 4 dari 6:

Bagaimana cara minta maaf setelah bertengkar?

Unduh PDF
  1. Tidak ada asap kalau tidak ada api, dan kemungkinan Anda pun tidak mungkin 100% tidak bersalah. Walaupun bukan Anda yang memulai pertengkaran, hubungi pasangan dan minta maaf karena tidak bisa mengontrol emosi atau suara. Kemungkinan besar pasangan juga akan minta maaf. Anda bisa mengatakan, “Maaf aku sampai berteriak. Tidak sepantasnya aku begitu, dan aku paham kenapa kamu bereaksi seperti kemarin.” [4]
    • Tunjukkan bahwa Anda masih sayang padanya walaupun sudah bertengkar.
  2. Setelah Anda berdua sama-sama tenang dan minta maaf, waktunya menyelesaikan masalah. Bahas tanpa berteriak atau marah supaya terwujud diskusi konstruktif. [5]
    • Kadang, pasangan hanya ingin didengarkan tanpa dikritik atau dihakimi.
    • Usahakan mencari kompromi yang bisa diterima kedua pihak .Misalnya, jika Anda merasa pasangan tidak banyak membantu di rumah, pertimbangkan untuk membagi tugas 50/50.
    • Atau, jika Anda merasa kurang perhatian dari pasangan, buat jadwal bertemu rutin.
    Iklan
Question 5 dari 6:

Bagaimana cara membuat pasangan merindukan Anda setelah bertengkar?

Unduh PDF
  1. Jika Anda menghubunginya dan dia bilang butuh waktu, berikan. Tunjukkan bahwa sekarang dia yang harus menghubungi Anda lebih dahulu. Jika Anda membombardir pasangan dengan pesan teks, panggilan telepon, dan pesan suara, dia tidak akan punya waktu untuk memproses emosi dan mungkin justru lebih marah daripada sebelumnya. [6]
Question 6 dari 6:

Apakah pertengkaran dapat mendekatkan pasangan?

Unduh PDF
  1. Argumen dengan pasangan dapat membantu menyelesaikan masalah dan menemukan solusi yang menguntungkan bagi kedua pihak. Akan tetapi, pertengkaran yang melibatkan teriakan, sumpah serapah, atau bahasa kasar sama sekali tidak konstruktif dan dapat menciptakan jarak lebih besar. [7]
    • Anda berdua harus bisa mencari hikmah dari pertengkaran. Apa yang dipelajari dari cara Anda berkomunikasi? Bagaimana cara mencegah pertengkaran semacam ini ke depannya? Jika Anda berdua bisa menjawab dua pertanyaan ini, hubungan akan makin baik. [8]
    • Jika Anda cenderung sering bertengkar hebat dengan pasangan, mungkin Anda butuh konsultasi hubungan.
    Iklan

Tips

  • Usahakan tidak tersinggung apabila pasangan membutuhkan waktu lebih banyak untuk menenangkan diri daripada yang Anda butuhkan. Setelah sudah lebih tenang, suasana hatinya akan lebih baik dan dia siap menyelesaikan masalah.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 7.786 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan