PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Apabila Anda ingin telur kalkun menetas dengan sehat, gunakan inkubator. Inkubator dapat membantu menjaga suhu telur tetap stabil. Inkubator juga memiliki wadah yang dapat diisi air. Wadah ini dapat menyediakan kelembapan yang dibutuhkan anak kalkun untuk tetap sehat. Agar pertumbuhannya terbantu, telur kalkun harus beberapa kali diputarkan setiap harinya. Setelah 28 hari, anak kalkun akan menetas dan siap untuk dirawat hingga dewasa.

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Memanaskan Inkubator

PDF download Unduh PDF
  1. Terdapat beberapa jenis inkubator yang dapat digunakan, namun semua inkubator memiliki cara kerja yang sama. Salah satu tahap terpenting dalam memilih inkubator adalah memastikan bahwa ukurannya sesuai. Kalkun dapat menghasilkan 2-3 telur setiap minggunya, maka ketahuilah jumlah kalkun yang dipelihara dan telur yang akan diinkubasi. Setelahnya, pilihlah inkubator yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran Anda. [1]
    • Inkubator tidak berkipas cukup murah dan sangat cocok digunakan untuk menginkubasi telur yang jumlahnya tidak terlalu banyak. Karena tidak ada sirkulasi udara di dalam inkubator ini, Anda harus membuka inkubator agar kadar oksigennya tetap cukup. Selain itu, Anda harus mengatur suhu inkubator dan memutarkan telur setiap hari.
    • Inkubator berkipas dapat menjaga sirkulasi udara di dalam inkubator tetap seimbang. Kebanyakan inkubator berkipas dapat diprogram oleh penggunanya. Selain itu, inkubator ini memiliki rak yang dapat berputar secara otomatis. Rak ini dapat menjaga kalkun tetap sehat.
    • Kebanyakan inkubator memiliki slot khusus untuk menyimpan telur. Maka dari itu, Anda dapat mengetahui seberapa banyak telur yang dapat diinkubasi. Kebanyakan inkubator dapat digunakan untuk menginkubasi telur ayam atau spesies unggas lainnya. Maka dari itu, Anda tidak perlu membeli inkubator yang dibuat khusus untuk telur kalkun.
  2. Tempatkan inkubator pada permukaan yang aman dan stabil di ruangan bersuhu tetap. Colokkan inkubator ke stopkontak. Biarkan inkubator memanas dan beradaptasi dengan kelembapan ruangan. Agar kesehatan telur kalkun tidak terganggu, panaskan inkubator sebelum telur dimasukkan. [2]
    • Sambil menunggu inkubator memanas, simpan telur kalkun di tempat yang sejuk, seperti lemari. Suhu yang dingin dapat menahan pertumbuhan telur kalkun. Sebelum menginkubasi telur, hangatkan telur selama 4-8 jam hingga suhunya sama dengan suhu ruangan. [3]
    • Umumnya, kebanyakan inkubator memiliki kipas yang dapat menjaga distribusi udara di dalamnya tetap seimbang. Inkubator ini lebih mudah ditemukan daripada inkubator tidak berkipas. Inkubator tidak berkipas harus dibuka untuk membiarkan oksigen masuk. Ketahuilah jenis inkubator yang Anda gunakan ketika menunggu inkubator memanas.
  3. Tergantung jenis inkubator yang digunakan, wadah air mungkin dilabeli dengan huruf “W” yang berarti water (air). Apabila wadah air tidak berlabel, carilah wadah pipih atau yang tidak memiliki rak telur. Tuangkan 120 ml air bersih ke dalam wadah air. Suhu air yang dituangkan tidak perlu terlalu spesifik karena suhu di dalam inkubator akan memanaskan air hingga menguap. [4]
    • Untuk mengubah tingkat kelembapan inkubator, aturlah kadar air di dalam wadah air. Tambahkan lebih banyak air untuk meningkatkan kelembapan inkubator. Untuk mengurangi kelembapan inkubator, kurangi kadar air di dalam wadah air.
  4. Ketika memperhatikan bagian depan inkubator, penjepit termometer terletak di bagian tengah, sedikit ke kanan. Geser gagang termometer ke dalam penjepit lalu posisikan termometer hingga mengarah ke bagian tengah inkubator. Atur suhu inkubator berkipas sebesar 37.5 °C. Apabila menggunakan inkubator tidak berkipas, atur suhunya sebesar 38 °C. [5]
    • Gunakanlah termometer dengan gagang yang panjang untuk hasil terbaik. Termometer setidaknya harus setinggi ½ telur kalkun agar hasil pengukuran suhu inkubator lebih akurat.
    • Untuk menambah tinggi termometer, tempatkan cangkir plastik atau balok kayu di bawahnya.
  5. Untuk membuat termometer dengan pentol basah, basahi ikat sepatu katun, selipkan pada pentol termometer, lalu ikat hingga erat. Celupkan ujung ikat sepatu yang lain ke dalam air. Setelahnya, periksalah termometer dan pastikan hasil pengukurannya sebesar 27-32 °C dan tingkat kelembapannya 55%. [6]
    • Selama ikat sepatunya tetap basah, termometer dengan pentol basah dapat mengukur tingkat kelembapan rata-rata inkubator.
    • Untuk mengetahui tingkat kelembapan inkubator, bandingkan hasil pengukuran termometer berpentol basah dengan suhu keseluruhan inkubator. Untuk mempermudah proses ini, cetaklah hasil pengukuran kelembapan inkubator yang menggunakan termometer berpentol basah.
    • Agar lebih mudah mengetahui tingkat kelembapan inkubator, beli higrometer berkualitas tinggi di toko hewan terdekat.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Merawat Telur Kalkun

PDF download Unduh PDF
  1. Letakkan telur pada sisinya. Tulis “X” pada salah satu sisi telur lalu tulis “O” pada sisi yang berlawanan. Ketika akan memutarkan telur di dalam inkubator, Anda dapat memutarkan telur 180 derajat dengan memperhatikan tanda yang telah ditulis. Telur harus diputarkan dengan benar agar kalkun dapat tumbuh secara optimal. [7]
    • Jangan gunakan pensil warna, pulpen, atau spidol. Alat tulis ini mengandung bahan kimia yang dapat meresap melalui pori-pori telur dan mengganggu kesehatan telur.
  2. Susunlah semua telur hingga tandanya menghadap ke arah yang sama. Apabila inkubator memiliki tempat khusus untuk menaruh telur, tempatkan telur ke dalamnya dan pastikan ujung telur yang lebih runcing menghadap ke bawah. [8]
  3. Putarkan telur setiap hari untuk mencegah kalkun menempel pada kulit telur. Ambil telur, putarkan ke sisi yang berlawanan, lalu tempatkan kembali telur ke dalam inkubator. Gunakanlah huruf yang tertulis pada telur sebagai panduan untuk memutarkan telur dengan benar. [9]
    • Memutarkan telur dapat mencegah kalkun menempel pada kulit telur. Apabila telur tidak diputarkan, telur tidak akan menetas.
    • Putarkan telur sesering mungkin agar kalkun menetas dalam keadaan sehat. Proses ini cukup memakan waktu, maka gunakan inkubator yang memiliki alat pemutar telur otomatis apabila Anda akan menginkubasi telur kalkun dalam jumlah banyak.
  4. Proses ini dinamakan meneropong telur. Proses ini dilakukan untuk mengidentifikasi telur yang subur. Ketika memutarkan telur, sinari telur menggunakan senter. Anda dapat melihat embrio kalkun yang terlihat seperti gumpalan daging gelap dan berpembuluh pada bagian telur terluas. Apabila pembuluhnya tidak terlihat jelas, telur mungkin tidak subur dan sebaiknya dibuang. [10]
    • Telur yang tidak subur seringkali memiliki lingkaran hitam atau merah di dalamnya. Selain itu, embrio akan terlihat seperti noda hitam kecil yang menempel pada kulit telur.
    • Beberapa embrio membutuhkan waktu yang lama untuk tumbuh. Maka dari itu, terus inkubasi telur apabila keadaannya belum dapat dipastikan. Embrio yang tidak subur akan berhenti tumbuh. Apabila embrio terus tumbuh tetapi pembuluhnya belum terlihat jelas, tunggulah beberapa hari.
  5. Atur ulang inkubator agar anak kalkun tetap sehat dan bahagia. Turunkan suhu inkubator hingga sekitar 37 °C. Tingkatkan kelembapan inkubator hingga 75%. Dengan pengaturan ini, telur siap untuk menetas. [11]
    • Apabila menggunakan termometer berpentol basah, suhunya harus sebesar 32-34 °C.
  6. Anak kalkun akan berada di posisi siap menetas setelah 25 hari. Maka dari itu, jangan memutarkan atau menggerakkan telur. Perhatikan keretakan yang ada pada telur. Pada hari ke-28, telur akan menetas dan anak kalkun yang berbulu halus serta sehat akan lahir. [12]
    • Ketika menetas, anak kalkun mungkin akan berguling ke telur yang lain. Gunakan tanda pada telur sebagai pedoman ketika menyusun ulang telur kalkun.
  7. Pastikan pengeram bersuhu hangat agar anak kalkun tetap hangat ketika baru menetas. Tempatkan serbuk kayu secara merata pada permukaan pengeram, lalu tempatkan mangkuk makan dan minum. Setelah Anda melatih anak kalkun untuk makan dan minum, anak kalkun siap untuk tumbuh sehat dan kuat. [13]
    • Anak kalkun yang baru menetas harus dibimbing ketika makan dan minum dalam kurun dalam kurun waktu 24 jam setelah menetas. Celupkan paruh kalkun ke dalam mangkuk. Pastikan tidak ada makanan atau minuman yang masuk ke dalam hidungnya.
    • Perhatikan reaksi anak kalkun terhadap suhu pengeram. Apabila anak kalkun saling merapatkan diri di bawah sumber panas, pengeram mungkin terlalu dingin. Apabila anak kalkun saling merapatkan diri jauh dari sumber panas, pengeram mungkin terlalu panas.
    Iklan

Tips

  • Sayangnya, telur yang mati adalah hal yang lumrah ketika menginkubasi telur kalkun. Tidak semua telur dapat tumbuh dengan subur. Selain itu, tidak semua anak kalkun akan menetas dalam keadaan yang kuat.
  • Buang telur yang terlihat retak atau rusak. Telur mungkin sudah tidak subur. Maka dari itu, tidak ada gunanya menginkubasi telur tersebut.
  • Segera tempatkan telur kalkun ke dalam inkubator. Jangan biarkan telur kedinginan selama lebih dari 1 minggu. Telur yang terlalu lama berada dalam keadaan dingin akan menghasilkan anak kalkun yang tidak sehat.
  • Ketika mulai menetas, telur akan retak pada bagian yang paling tebal. Anak kalkun umumnya akan menggali di sekeliling lingkar telur, dan membuka ujungnya seperti membuka topi. Anda tidak perlu memutarkan telur.
  • Perhatikan kadar air di dalam inkubator. Kelembapan inkubator akan berubah seiring berjalannya waktu. Apabila kelembapannya terlalu rendah, anak kalkun akan mengering. Apabila kelembapannya terlalu tinggi, anak kalkun akan tenggelam di dalam telur.
  • Jangan terlalu sering memegang telur. Apabila telur tidak terlalu sering diusik, telur akan menetas dengan lancar.
  • Waktu menetas telur kalkun tidak sama seperti kebanyakan telur unggas lain. Maka dari itu, jangan menginkubasi telur ayam dan kalkun di inkubator yang sama.
Iklan

Peringatan

  • Jangan membantu telur yang sedang menetas. Ini dapat membahayakan keselamatan telur. Tahanlah keinginan Anda untuk membantu. Biarkan telur menetas dengan sendirinya.
  • Telur kalkun sangat ringkih. Karena minyak pada tangan dapat meresap ke dalam telur, selalu pegang telur dengan tangan bersih.
  • Penyakit yang berasal dari ayam dapat menular pada telur anak kalkun. Jangan memegang ayam dan kalkun secara bersamaan. Bersihkan tangan setelah memegang ayam agar penyakitnya tidak menular.
Iklan

Hal yang Anda Butuhkan

  • Inkubator
  • Pentol inframerah
  • Telur kalkun
  • Termometer
  • Higrometer atau termometer kedua
  • Kain katun untuk termometer berpentol basah
  • Penjepit kertas untuk termometer berpentol basah
  • Air
  • Pensil grafit
  • Senter
  • Pengeram
  • Pakan kalkun

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 17.518 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan