Unduh PDF Unduh PDF

Feses Anda pagi ini berwarna kuning cerah? Jika iya, waspadalah karena warna feses yang lebih cerah daripada biasanya mungkin mengindikasikan adanya masalah kesehatan yang lebih besar dalam tubuh Anda. Untungnya, permasalahan feses kuning sesungguhnya tidak sulit untuk diobati. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memeriksakan diri ke dokter untuk mendiagnosis penyebabnya. Setelah mengetahui penyebabnya, ikuti instruksi dokter dan lakukan berbagai perubahan gaya hidup yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut. Berbekal waktu, usaha, dan pengobatan yang tepat, niscaya kualitas pergerakan usus Anda akan kembali membaik dalam waktu singkat!

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Mengidentifikasi Penyebab Masalah Feses Kuning

Unduh PDF
  1. Pada dasarnya, jika Anda terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung beta carotene , kemungkinan besar warna feses Anda pun akan berubah menjadi oranye atau kekuningan. Di sisi lain, terlalu banyak mengonsumsi makanan yang berwarna kuning atau oranye juga dapat menimbulkan efek yang serupa. Selain itu, makanan yang tinggi lemak juga dapat membuat feses Anda berwarna kuning, terutama karena pankreas Anda tidak bisa memproduksi cukup banyak enzim untuk menguraikan lemak tersebut. Oleh karena itu, cobalah menganalisis pola makan Anda secara mendetail untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya makanan yang menjadi pemicu. [1]
    • Misalnya, terlalu banyak mengonsumsi wortel dan ubi jalar dapat membuat feses Anda berwarna kuning atau oranye.
    • Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang digoreng, berminyak, atau tinggi lemak juga mungkin membuat feses Anda berwarna kuning.

    Tip : Cobalah membuat jurnal makanan . Di dalamnya, tuliskan makanan yang Anda santap berikut warna feses Anda selama periode tersebut. Kemungkinan, langkah ini perlu dilakukan untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya asosiasi antara makanan yang disantap dengan warna feses Anda.

  2. Terkadang, warna feses akan terlihat kekuningan atau lebih cerah daripada biasanya jika tubuh Anda tidak mampu menoleransi gluten. [2] Oleh karena itu, segeralah memeriksakan diri ke dokter jika perut Anda terasa tidak nyaman, atau jika Anda telah mengalami diare selama lebih dari 2 minggu. Dokter dapat melakukan pemeriksaan darah untuk mengonfirmasi atau mengeliminasi diagnosis penyakit celiac . Beberapa gejala yang mungkin menyertai penyakit celiac adalah: [3]
    • Kelelahan
    • Diare
    • Penurunan berat badan
    • Perut yang kembung dan bergas
    • Mual dan muntah
    • Nyeri pada abdomen
    • Konstipasi
  3. Periksakan diri ke dokter untuk mengeliminasi atau mengonfirmasi kemungkinan giardiasis (demam berang-berang) jika masalah feses kuning disertai oleh diare. Giardiasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh kontaminasi parasit dalam tubuh, dan lazim memicu terjadinya diare serta masalah feses kuning. [4] Untuk mendiagnosis giardiasis , dokter perlu mengambil satu atau beberapa sampel feses. Oleh karena giardiasis terkadang tidak disertai gejala apa pun, tetaplah meminta dokter untuk memeriksa kemungkinan tersebut sekalipun masalah feses kuning yang Anda alami tidak disertai oleh diare. Beberapa gejala lain yang juga mungkin menyertai giardiasis adalah: [5]
    • Perut yang bergas
    • Keram perut
    • Mual atau nyeri perut
    • Dehidrasi
    • Feses yang berminyak dan mengambang
  4. Ada berbagai kondisi medis yang dapat memengaruhi kinerja hati, pankreas, serta kantong empedu, dan masalah pada salah satu atau beberapa organ tersebut dapat memengaruhi jumlah garam empedu yang berfungsi untuk menguraikan makanan di dalam tubuh. Alhasil, feses Anda pun akan berwarna kuning ketika dikeluarkan. Namun, pahamilah bahwa untuk mendeteksi gangguan pada hati, pankreas, atau hati, umumnya dokter perlu melakukan pemeriksaan darah. [6]
    • Segera hubungi dokter jika masalah feses kuning disertai dengan gejala lain, seperti pusing atau nyeri perut. [7]
    • Beberapa kondisi medis yang dapat mengganggu kinerja hati, kantong empedu, dan pankreas adalah penyakit kuning , hepatitis C, sirosis , batu empedu , pankreasitis , dan kanker pankreas. [8]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Melakukan Pengobatan Medis

Unduh PDF
  1. Jika masalah feses yang berwarna kuning disebabkan oleh adanya infeksi giardiasis , Anda harus mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan oleh dokter untuk mengatasinya. Jangan lupa mengikuti instruksi pemakaian dan anjuran dosis yang diberikan oleh dokter untuk memaksimalkan proses penyembuhannya. [9] Beberapa jenis obat yang lazim diresepkan untuk mengobati giardiasis adalah: [10]
    • Metronidazole ( Flagyl )
    • Tinidazole ( Tindamax )
    • Nitazoxanide ( Alinia )

    Tip : Giardiasis bisa terjadi setelah Anda mengonsumsi minuman atau makanan yang telah terkontaminasi oleh parasit, atau jika alat kelamin Anda tanpa sengaja bersentuhan dengan feses ketika melakukan hubungan seksual. Oleh karena itu, selalu jaga kebersihan diri dan hindari makanan maupun minuman yang terkontaminasi parasit untuk mencegah terjadinya infeksi. [11]

  2. Pada dasarnya, ada beberapa kondisi medis yang dapat mengganggu kinerja hati, pankreas, dan kantong empedu. Jika salah satunya Anda alami dan menurut dokter, kondisi itulah yang memicu warna kuning pada feses, silakan mengonsultasikan opsi pengobatan yang tepat kepada dokter. [12]
    • Misalnya, jika dokter menyatakan ada batu di kantong empedu Anda, kemungkinan besar Anda akan diminta untuk melakukan prosedur operatif guna mengangkat batu tersebut.
  3. Meski masalah feses kuning jarang disebabkan oleh kanker pankreas, tidak ada salahnya memeriksakan diri ke dokter untuk mengeliminasi atau mengonfirmasi diagnosis tersebut. Jika Anda telah menerima diagnosis kanker pankreas, bekerja samalah dengan dokter untuk mengatur rencana pengobatan yang sesuai. Pada saat yang bersamaan, jangan lupa meminta dukungan dari orang-orang terdekat ketika akan membuat keputusan, pun ketika menjalani berbagai bentuk terapi yang diperlukan. Jangan hadapi seluruh prosesnya sendirian!. [13]
    • Beberapa bentuk pengobatan kanker adalah operasi, kemoterapi, terapi radiasi, dan perawatan paliatif. [14]
    • Jika ingin, silakan mengikuti kelompok dukungan yang mengakomodasi pasien-pasien kanker di kota Anda. Dengan melakukannya, Anda bisa bertemu dengan banyak orang lain yang sedang menjalani pengobatan serupa.
    • Selalu ingat bahwa metode pengobatan kanker selalu berkembang dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, jangan ragu meminta rekomendasi opsi pengobatan baru yang hasilnya terbukti menjanjikan kepada dokter.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mengubah Gaya Hidup

Unduh PDF
  1. Konsumsi makanan yang sehat dan seimbang . Jangan mengonsumsi satu jenis makanan saja jika merasa perilaku tersebutlah yang membuat feses Anda berwarna kuning. Silakan mengonsumsi buah-buahan dan sayuran sebanyak mungkin, tetapi variasikan jenisnya. Misalnya, konsumsi sayuran dengan beraneka jenis warna, seperti merah, kuning, oranye, ungu, dan hijau, alih-alih hanya mengonsumsi sayuran berdaun hijau. [15]
    • Misalnya, Anda bisa mengonsumsi oatmeal dengan secangkir bluberi dan susu tanpa lemak sebagai menu sarapan. Untuk menu makan siang, Anda bisa mengonsumsi roti yang terbuat dari rye (gandum hitam) berisi dada ayam dengan potongan wortel baby sebagai hidangan pendampingnya. Sementara itu, untuk menu makan malam, Anda bisa mengonsumsi semangkuk pasta dengan tambahan brokoli. Di sela-sela jam makan berat, silakan mengudap buah-buahan segar, yoghurt, dan/atau pretzel .
  2. Menjalani pola makan bebas gluten mungkin bisa mengatasi masalah feses kuning yang dialami oleh penderita penyakit celiac . Jangan khawatir, karena sebagian besar makanan pokok sejatinya tidak mengandung gluten, seperti buah-buahan, sayuran, daging, ikan, telur, dan produk olahan susu. Namun, jika Anda gemar mengonsumsi karbohidrat, cobalah mencari alternatif pengganti roti, pasta, serealia, biskuit, dan kukis yang tidak mengandung gluten. Jika perlu, selalu baca kemasan produk untuk memastikan tidak ada kandungan gluten di dalam makanan yang Anda beli. [16]
    • Umumnya, makanan bebas gluten akan mencantumkan label yang menyatakan klaim tersebut.
    • Jika ingin, Anda juga boleh menelusuri satu per satu kandungan bahan yang terdapat di dalam makanan, dan menghindari produk yang mengandung gandum, gluten gandum, durum (gandum pasta), semolina , barli, bulgur, farina , rye (gandum hitam), tepung graham , malt , spelt , dan triticale . [17]

    Tip : Identifikasi ada atau tidaknya rak khusus bahan pangan bebas gluten di supermarket yang sering Anda kunjungi. Jika ada, sebaiknya tetaplah mengecek kandungan produk untuk memastikan makanan yang dibeli benar-benar bebas dari gluten.

  3. Minum air putih sebanyak mungkin agar tubuh tetap terhidrasi. Jika didiagnosis mengalami giardiasis , kemungkinan besar tubuh Anda akan mengalami dehidrasi. Oleh karena itu, pastikan Anda selalu menenggak air putih ketika haus atau berkeringat hebat, seperti setelah berolahraga. [18]
    • Bawa botol air minum ke mana pun Anda pergi. Jika air di dalam botol habis, jangan lupa mengisinya lagi.
    • Cobalah menambahkan sepotong lemon atau jeruk nipis segar jika Anda kurang menyukai rasa air putih yang tawar.
  4. Terapkan teknik relaksasi untuk mengontrol stres. Sejatinya, kadar stres yang terlampau tinggi dapat memengaruhi kualitas pergerakan usus. [19] Oleh karena itu, untuk meneraturkan pergerakan usus, cobalah meluangkan waktu sedikitnya 15 menit per hari untuk merelakskan diri. Secara khusus, cobalah menerapkan beberapa teknik relaksasi yang terbukti ampuh untuk mengontrol stres berikut ini:
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 6.061 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan