PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Jika Anda merasa semua orang mengabaikan Anda, ingatlah bahwa banyak orang terkenal dan ternama juga menyangsikan kepedulian orang-orang dalam keseharian mereka. Artikel ini menjelaskan cara mengatasi perasaan diabaikan dan menghargai diri sendiri . Jika Anda merasa minder atau tidak dicintai , berusahalah memperbaiki pola pikir dan jalani kehidupan berkualitas .

Paul Chernyak, konselor, menyarankan: "Bersikaplah proaktif dan bergabunglah dalam komunitas. Sering kali, orang lain memberikan respons positif melebihi ekspektasi. Begitu Anda menunjukkan kepedulian kepada orang lain, ia membalasnya dengan memperhatikan Anda."

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Mencari Dukungan dan Menghargai Diri Sendiri

PDF download Unduh PDF
  1. Belajarlah mengasihi diri sendiri . Selain membuat kehidupan Anda terasa lebih menyenangkan, Anda bisa melihat sisi positif orang lain jika mampu mengasihi diri sendiri. Oleh sebab itu, belajarlah mengasihi diri sendiri dengan:
    • Memperlakukan diri sendiri seperti Anda memperlakukan anak kecil
    • Berlatih memusatkan perhatian
    • Mengingatkan diri sendiri bahwa Anda tidak sendiri
    • Memberikan kesempatan kepada diri sendiri untuk menjadi orang yang tidak sempurna
  2. Orang-orang yang merasa minder cenderung tidak percaya bahwa orang lain peduli kepada mereka. Ingatlah bahwa Anda layak dihargai, apa pun pendapat Anda atau orang lain tentang Anda. Belajarlah menentang pikiran negatif meskipun Anda merasa ada benarnya. [1]
    • Cobalah mengingat cara Anda menanggapi seseorang yang menawarkan bantuan. Apakah Anda menolaknya karena ingin membuktikan betapa tingginya harga diri Anda? Hal ini membuat Anda merasa bersalah dan orang lain enggan memberikan bantuan. Perhatikan respons Anda saat menghadapi situasi seperti ini. Sebaiknya Anda menjaga sikap dan ucapkan "terima kasih".
  3. Selain teman akrab dan anggota keluarga, ingatlah orang-orang yang pernah menolong Anda. Cari tahu cara mengontak teman lama. Jika Anda ingin mencurahkan perasaan, carilah seseorang yang bersedia menjadi pendengar yang baik, misalnya teman kakak/adik, guru, atau konselor.
    • Berbicara langsung atau melalui telpon biasanya lebih efektif daripada berkomunikasi menggunakan aplikasi ponsel atau media sosial. [2]
    • Ingatlah bahwa Anda akan diperlakukan sebagaimana Anda memperlakukan orang lain. Jika Anda tidak pernah mengontak atau mengundang orang lain, jangan harap mereka melakukan hal tersebut kepada Anda.
  4. Orang yang mengalami depresi berat cenderung menganggap semua orang jahat, sombong, dan egois. Sering kali, orang lain terfokus hanya pada diri sendiri, tetapi bukan berarti mereka tidak peduli kepada Anda. Komentar seperti "Bersabarlah, keadaan akan membaik" atau "Abaikan saja" mungkin terkesan meremehkan, tetapi orang yang mengucapkannya melakukan hal ini karena ingin menolong. Mungkin ia bisa menguatkan Anda dengan cara lain, tetapi berhati-hatilah mengobrol dengannya saat Anda sedang terpuruk. [3]
  5. Mungkin Anda merasa terabaikan karena memiliki sedikit teman atau kurang akrab dengan anggota keluarga. Untuk mengatasi perasaan ini, lakukan aktivitas baru sambil mencari teman baru agar Anda bisa berkontribusi positif sehingga merasa pantas dihargai.
    • Jadilah sukarelawan . Kehidupan terasa menyenangkan jika Anda bisa menolong orang lain.
    • Cara lain, bergabunglah dalam tim olahraga, organisasi religius, atau perkumpulan di kampus.
    • Pelajari kiat membuka percakapan dengan orang yang baru Anda temui untuk mengenalnya lebih dekat.
  6. Gunakan internet untuk mencari seseorang yang bersedia mendengarkan Anda bercerita secara anonim, misalnya melalui situs web Blah Therapy atau 7 Cups .
    • Apabila Anda mengalami krisis kesehatan mental, hubungi Halo Kemkes dengan menelepon (kode lokal) 500567. Jika Anda tinggal di luar negeri, manfaatkan situs web lokal Befrienders.org , Suicide.org , atau IASP.info untuk mencari pertolongan.
  7. Mungkin Anda kesulitan mengingat pengalaman menyenangkan saat mengalami depresi. Saran dan perhatian dari teman-teman rasanya tidak bermanfaat, bahkan terlupakan beberapa jam kemudian. [4] Ketika Anda merasa tenang, catatlah sebanyak mungkin memori indah dalam buku harian atau tulislah di kertas kecil lalu masukkan dalam kotak. Lakukan cara ini setiap kali seseorang mengirimkan pesan positif atau berbuat baik kepada Anda. Baca lagi catatan ini jika Anda merasa diabaikan.
  8. Menonton film atau acara TV bertema sedih berdampak buruk bagi diri sendiri. Oleh sebab itu, hindari tontonan yang menayangkan hal-hal negatif atau menyedihkan, misalnya berita buruk, film tragedi, dan acara TV yang memicu depresi. Alih-alih, hiburlah diri sendiri dengan menyaksikan film jenaka, pentas komedi tunggal, dan pertunjukan lain yang membuat Anda tertawa terbahak-bahak.
  9. Saat Anda mengalami kesulitan, binatang bisa menjadi teman suportif, terutama anjing. Jika Anda tidak memelihara hewan, datanglah ke rumah teman atau tetangga yang memelihara hewan lalu tawarkan bantuan untuk mengajak anjing kesayangannya berjalan di taman.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Mengatasi Depresi

PDF download Unduh PDF
  1. Ketahui gejala depresi . Jika Anda sering merasa putus asa atau minder, ada kemungkinan Anda mengalami depresi. Masalah ini harus segera ditangani sebab berdampak buruk bagi kesehatan. Jika hal ini terdeteksi sedini mungkin, Anda bisa segera mencari bantuan untuk memulihkan kesehatan mental.
    • Kenali gejala depresi dengan membaca artikel wikiHow tentang kesehatan emosional.
  2. Anggota grup ini akan berbagi pengalaman, saling menyemangati, dan memberikan saran tentang cara mengatasi depresi. [5] Setelah bergabung, Anda akan melihat sendiri betapa banyak orang yang memahami perasaan Anda.
  3. Tulislah jurnal . Luangkan waktu beberapa menit sehari untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan dengan menulis di kertas. Bagi banyak orang, momen ini memberikan rasa nyaman sebab mereka memiliki kesempatan untuk "menceritakan" pengalaman pribadi. Seiring waktu, jurnal bisa digunakan untuk menentukan faktor yang memengaruhi suasana hati dan cara efektif mengatasi depresi. [6]
    • Akhiri setiap jurnal dengan menulis sesuatu yang Anda syukuri. Suasana hati akan membaik saat Anda mengingat hal-hal kecil, misalnya secangkir kopi hangat atau senyum dari orang yang berpapasan dengan Anda.
  4. Anda bisa memperbaiki suasana hati dengan menerapkan jadwal harian secara konsisten. Ingatlah bahwa hal ini perlu dilakukan selama beberapa minggu sampai terbentuk rutinitas baru. Biasakan tidur malam yang cukup, bangun pagi, dan berdandan sesuai jadwal setiap hari. Sempatkan berjalan kaki dari rumah menuju halte kendaraan umum atau gunakan tangga saat beraktivitas di kantor. Mengonsumsi makanan bernutrisi setiap hari dan berolahraga secara teratur meningkatkan kesehatan mental secara signifikan. [7]
    • Jangan mengonsumsi alkohol, nikotin, dan narkoba. Langkah ini mungkin membuat Anda merasa tenang untuk sementara waktu, tetapi di sisi lain, depresi makin sulit diatasi. Jika Anda mengalami kecanduan alkohol atau narkoba , berusahalah mengatasinya dengan bantuan pakar kesehatan profesional.
  5. Sesuai rekomendasi banyak pakar dan organisasi kesehatan, terapi merupakan cara efektif mengatasi depresi. [8] Konsultasi teratur dengan psikolog berlisensi membantu Anda menerapkan pola hidup yang mampu mengatasi dan mencegah depresi.
    • Anda boleh berkonsultasi dengan beberapa terapis untuk mencari terapis yang paling cocok.
    • Jalani terapi secara rutin. Banyak orang sembuh dari depresi setelah bertemu terapis seminggu sekali selama 6-12 bulan. [9]
  6. Adakalanya, psikiater menolong pasien dengan meresepkan obat depresi, tetapi cara ini hanya solusi temporer. Depresi tidak bisa disembuhkan hanya dengan obat. Anda tetap membutuhkan bantuan terapis untuk mengatasi masalah secara spesifik. Obat depresi sangat beragam. Mungkin Anda perlu mengonsumsi beberapa obat untuk mencari tahu obat yang paling tepat. Saat berkonsultasi, sampaikan kepada psikiater manfaat obat yang sedang Anda konsumsi dan efek samping yang dialami.
    • Jika digabungkan, pengobatan dan terapi bisa menjadi solusi paling efektif, terutama untuk remaja. [10] Hasil terapi tidak bertahan lama jika Anda hanya mengonsumsi obat. [11]
  7. Sisihkan waktu untuk bermeditasi atau berdoa . Saat Anda merasa sedih atau kesal, tenangkan pikiran dengan menyendiri di tempat yang tenang. Agar lebih bermanfaat, carilah lokasi dengan lingkungan yang alami. Duduklah sambil bernapas dalam-dalam dan berfokus pada napas. Banyak orang berlatih mengendalikan pikiran dan emosi dengan bermeditasi atau berdoa.
    Iklan

Tips

  • Harga diri seseorang tidak ditentukan oleh penilaian atau penerimaan orang lain. Belajarlah menerima diri sendiri apa adanya dan jalani kehidupan berkualitas .
  • Jangan biarkan orang lain membuat Anda mengalami depresi dan merasa tidak berdaya. Buktikan bahwa Anda mampu menghargai diri sendiri dengan bersikap pantang menyerah dan tidak mau mengalah pada keadaan.
  • Carilah kesibukan dengan bekerja atau bergabung dalam tim untuk berolahraga permainan yang Anda gemari.
  • Jika Anda merasa diabaikan oleh orang tua, ceritakan hal ini kepada guru atau konselor. Mereka bisa membantu Anda mengatasi masalah ini.
  • Jadilah sukarelawan dalam komunitas! Berikan cinta dan dukungan kepada orang lain dengan berkontribusi positif, misalnya berbagi waktu, keterampilan, dan pengalaman kepada orang-orang yang menghargai usaha dan kebaikan Anda. Di saat yang sama, Anda sedang melakukan hal positif untuk diri sendiri! Sekali mendayung, dua pulau terlampaui!
Iklan

Peringatan

  • Adakalanya, Anda lupa momen menyenangkan yang membuat Anda merasa bahagia, bangga, atau lega. Jangan khawatir. Hal ini terjadi karena Anda masih terjebak dalam pikiran negatif. Suatu saat nanti, Anda akan mengingatnya jika Anda sudah kembali tenang.
  • Jika perasaan ini terus mengusik sehingga Anda ingin bunuh diri, segera hubungi seseorang dalam grup suportif atau teleponlah Halo Kemkes (kode lokal) 500567.
  • Rasa simpati bisa sangat menghibur, tetapi setelah percakapan selesai, langkah ini seharusnya mengubah kehidupan Anda menjadi lebih baik. Setelah menceritakan beban pikiran, orang-orang yang terus menyesali pengalaman buruk cenderung mengalami depresi berkepanjangan. [12]
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 35.762 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan