Unduh PDF Unduh PDF

Cedera lutut bisa terasa sangat nyeri, tetapi sayangnya, hal ini sering terjadi, terutama pada atlet dan orang-orang yang sendi lututnya lemah. Meniskus robek atau adanya fragmen tulang dalam sendi lutut bisa menyebabkan "lutut terkunci" sehingga lutut terasa nyeri dan sulit digerakkan. Adakalanya, lutut tidak bisa digerakkan jika bonggol sendi lutut tersangkut. Kalau Anda mengalami cedera lutut, segera temui dokter untuk berkonsultasi, tetapi untuk sementara waktu, lakukan langkah berikut untuk mengatasi cedera di rumah.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Melakukan Terapi di Rumah

Unduh PDF
  1. Jika cedera lutut terjadi saat berolahraga atau beraktivitas yang lain, segera hentikan dan biarkan lutut beristirahat. Kalau lutut masih bisa digerakkan, mintalah seseorang membantu Anda berjalan menuju tempat duduk terdekat untuk beristirahat. Cedera makin parah jika Anda terus menggerakkan sendi lutut. [1]
    • Segera temui dokter atau hubungi layanan darurat jika lutut tidak bisa digerakkan. Ada kemungkinan, tempurung lutut retak atau mengalami dislokasi dan harus segera ditangani oleh petugas medis.
  2. Langkah ini bermanfaat mengurangi nyeri dan bengkak. Letakkan benda dingin pada lutut selama 30 menit setiap 3-4 jam selama 2-3 hari setelah cedera. [2]
    • Jangan gunakan benda hangat untuk mengompres lutut yang cedera, kecuali atas saran dokter. Suhu yang tinggi bisa memperparah inflamasi akibat cedera sehingga lutut makin bengkak dan sulit digerakkan.
    • Jika Anda sedang mengalami artritis, pernah cedera lutut, atau nyeri lutut kambuh, kompreslah lutut dengan benda dingin dan hangat secara bergantian untuk merilekskan otot dan sendi lutut kalau bengkak sudah hilang.
  3. Selain membatasi gerakan kaki, posisi ini bermanfaat mengurangi bengkak. Gunakan beberapa bantal untuk menyangga tumit dan lutut saat berbaring. Jika Anda perlu duduk atau lebih suka mengistirahatkan kaki sambil duduk, luruskan kaki ke depan, lalu sangga lutut dan tumit dengan kursi atau bangku. [3]
    • Pastikan punggung dan leher disangga dengan baik agar bagian tubuh yang lain tidak cedera.
  4. Balut lutut dengan perban elastis. Langkah ini bertujuan memberikan kompresi pada sendi lutut untuk mengurangi bengkak yang memicu nyeri dan rasa tidak nyaman. Anda bisa membeli perban elastis di apotek atau pasar swalayan pada area produk kesehatan. Jika ada, gunakan perban neoprena khusus untuk sendi lutut, alih-alih perban elastis. [4]
    • Pastikan perban tidak terlalu kencang agar aliran darah tetap lancar. Untuk itu, selipkan salah satu jari tangan di antara perban dan lutut.
  5. OAINS, misalnya Advil dan Motrin, yang versi generiknya dikenal dengan nama Ibuprofen, Aleve, atau Naproksen, berfungsi mengurangi bengkak dan nyeri. Obat tersebut boleh dikonsumsi hanya jika benar-benar diperlukan sebab efek sampingnya berbahaya bagi tubuh, misalnya perdarahan atau terbentuknya ulser. [5]
    • Sebelum mengonsumsi obat, pastikan Anda membaca petunjuk pemakaian dan ikuti dosis yang tertera pada kemasan.
  6. Bagi beberapa pasien tertentu, terapi akupunktur, injeksi kortison, atau elektroterapi sangat efektif mengatasi nyeri. Metode ini relatif murah dan membuat Anda merasa nyaman karena mampu meredakan nyeri dalam waktu singkat. [6]
    • Contohnya, elektroterapi bisa menjadi solusi terbaik jika nyeri dan bengkak akibat cedera tidak berkurang setelah beberapa hari. [7]
    • Biasanya, akupunktur digunakan untuk mengatasi nyeri bagi pasien yang sedang menjalani fisioterapi dan mengonsumsi obat minum pereda nyeri. [8]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Berkonsultasilah dengan Dokter

Unduh PDF
  1. Begitu lutut cedera, jangan menunda berkonsultasi dengan dokter. Periksakan diri secepatnya sebab sendi lutut makin bermasalah jika Anda mengulur waktu. [9]
    • Pada umumnya, dokter mampu memberikan advis untuk mengatasi cedera lutut sesuai tingkat keparahannya.
    • Jika diperlukan, dokter akan melakukan rontgen atau MRI agar bisa memeriksa lutut pasien dengan baik dan memberikan diagnosis yang benar. [10]
    • Jika puskesmas atau klinik terdekat sudah tutup, cari pertolongan dengan menemui dokter di IGD rumah sakit.
    • Jika Anda tidak bisa berjalan karena lutut terkunci, panggil ambulans agar Anda diantar ke rumah sakit dalam posisi berbaring.
  2. Terapis fisik mampu menjelaskan cara melakukan peregangan otot dan gerakan untuk memulihkan sendi lutut supaya Anda bisa berlatih di rumah. Saat berkonsultasi kali pertama, ia akan mengajarkan cara melakukan peregangan otot, meminta Anda berlatih di rumah setiap hari, dan menjadwalkan konsultasi rutin untuk memantau perkembangan kondisi lutut Anda. [11]
    • Adakalanya, Anda membutuhkan rujukan dari dokter untuk berkonsultasi dengan terapis fisik.
    • Cari tahu terapis fisik yang biayanya ditanggung oleh asuransi. Meskipun dirujuk oleh dokter, tidak semua terapis fisik menjadi rekanan perusahaan asuransi.
  3. Dalam kasus tertentu, lutut terkunci harus diatasi dengan operasi untuk menghilangkan nyeri dan memulihkan fungsi sendi lutut. Jika nyeri berlanjut, mungkin Anda dirujuk ke dokter bedah ortopedi untuk membahas terapi lanjutan. Biasanya, bedah lutut dilakukan secara noninvasif dan sangat aman bagi pasien. [12]
    • Sebelum menjalani operasi, sebaiknya Anda mencari informasi dan beberapa opini. Jika Anda merasa ragu atau bingung setelah berkonsultasi dengan dokter, mintalah advis dari dokter yang lain.
    • Pada umumnya, operasi lutut, misalnya karena ligamen atau meniskus robek, dilakukan dengan metode artroskopi dengan insisi yang minimal. Pembedahan ini dilakukan dengan memasukkan alat berupa lengan robotik yang dikendalikan oleh dokter bedah agar bekerja dengan presisi sangat tinggi pada bagian tubuh yang sangat halus dan lembut. [13]
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mencegah Cedera Lutut Terulang Lagi

Unduh PDF
  1. 1
    Beristirahatlah jika lutut atau kaki terasa tidak nyaman. Anda perlu beristirahat jika merasa lelah, lutut berdenyut, atau kaki terasa nyeri. Banyak orang menginformasikan bahwa sendi lutut terasa kaku atau lemah, bahkan setelah mereka sembuh dari cedera. Sempatkan duduk sambil menyangga kaki dengan kursi selama beberapa menit jika Anda merasa lelah atau kaki terasa nyeri. [14]
  2. 2
    Jangan memaksakan diri saat memulai lagi aktivitas intensitas tinggi. Aktivitas yang dilakukan bersama tim atau perorangan, misalnya berlari , haiking, bersepeda , atau berlatih yoga membuat lutut mengalami tekanan. Pastikan lutut sudah kuat dan bisa bergerak seperti biasa jika Anda ingin memulai lagi aktivitas tersebut. [15]
    • Contohnya, jika Anda ingin haiking, mulailah berlatih dengan berjalan kaki di area yang tanjakannya landai. Kalau Anda sudah terbiasa dengan latihan ini, tingkatkan kekuatan lutut dengan naik turun tangga selama beberapa menit. Seiring waktu, Anda boleh berlatih di area yang jalur pendakiannya tidak terlalu berat sebelum haiking di medan yang lebih menantang.
  3. 3
    Gerakkan lutut setiap hari dengan melakukan olahraga benturan ringan secara rutin. Lutut yang tidak digerakkan dan lutut yang bekerja terlalu berat risikonya sama besar. Karena itu, hindari kekakuan sendi karena kurang bergerak dengan berjalan kaki, berenang, atau melakukan peregangan otot sebagai bagian dari rutinitas harian. [16]
    • Jika Anda tidak bisa berolahraga cukup lama karena cuaca, lakukan peregangan otot setiap hari. Langkah ini mencegah lutut cedera saat Anda kembali berolahraga seperti biasa.
    Iklan

Peringatan

  • Konsumsi obat pereda nyeri (OAINS) bisa meningkatkan risiko perdarahan atau terjadinya ulser.
  • Temui dokter jika lutut tidak membaik setelah dirawat di rumah selama 3 hari.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 5.035 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan