Unduh PDF Unduh PDF

Muntah terjadi saat makanan di dalam perut dikeluarkan secara paksa dan tidak sadar. Muntah biasanya diawali oleh mual. Muntah bisa disebabkan oleh banyak hal termasuk penyakit, kehamilan, mabuk kendaraan, keracunan makanan, gastroenteritis (“flu” perut), konsumsi alkohol, dan migrain. Beberapa obat juga bisa menyebabkan mual dan muntah. [1] Banyak kasus muntah bisa diatasi di rumah. Namun, hubungi dokter jika kondisi Anda tidak kunjung membaik atau mengalami gejala tertentu.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Merawat Diri Sendiri

Unduh PDF
  1. Kepala Anda bisa banyak bergerak saat muntah. Cobalah untuk menopangnya sebaik mungkin.
    • Ikat atau tariklah rambut Anda ke belakang. Dengan demikian, muntahan tidak akan mengenai rambut.
  2. Bantal di sofa bisa digunakan untuk menopang Anda saat berbaring. Jangan banyak bergerak atau berbaring di atas permukaan yang rata karena hanya membuat Anda merasa lebih tidak nyaman. [2]
    • Jika tidak bisa berdiri, berbaringlah menyamping agar Anda tidak tersedak muntahan Anda sendiri. [3]
    • Anda juga mungkin akan tersedak oleh muntahan tersebut jika berbaring telentang tanpa topangan. [4]
    • Jangan berbaring setelah makan karena mungkin akan menimbulkan mual.
  3. Muntah bisa dengan cepat memicu dehidrasi. Namun, meminum terlalu banyak air juga bisa membuat Anda ingin kembali muntah. Minumlah air dengan perlahan dan dengan jumlah yang sedikit. Cobalah minum 30 ml air setiap sekitar 20 menit. [5]
    • Karena meleleh dengan sangat lambat, es atau es loli bisa membantu mencegah dehidrasi dan membantu menghilangkan mual.
    • Cobalah minum air lemon, teh jahe, atau teh mint . [6]
    • Cairan yang bening seperti kaldu, jus apel, dan minuman isotonik juga biasanya bisa membantu. [7]
    • Jika muntah terus terjadi, Anda mungkin mengalami ketidakseimbangan elektrolit. Minumlah cairan rehidrasi atau minuman isotonik yang mengandung elektrolit. [8] [9]
    • Hindari susu, alkohol, kafeina, minuman berkarbonasi, dan sebagian besar jus buah. Susu dan minuman berkarbonasi bisa menimbulkan mual. Minuman beralkohol dan kafeina bisa membuat Anda mengalami dehidrasi. Adapun jus buah seperti jus jeruk bali atau jus jeruk mengandung terlalu banyak asam dan bisa memicu Anda untuk muntah lagi. [10]
    • Konsumsi makanan yang mengandung banyak air, seperti semangka, untuk membantu membuat Anda tetap terhidrasi. [11]
  4. Terlalu banyak mengonsumsi makanan bisa memicu mual dan muntah. Alih-alih porsi besar, cobalah untuk makan dengan porsi kecil. [12]
    • Konsumsi makanan yang lunak seperti biskuit, roti bakar, kentang, dan nasi. Pisang dan saus apel juga merupakan pilihan yang bagus karena cenderung tidak menimbulkan sakit perut. [13] Sedangkan ayam atau ikan panggang tanpa bumbu bisa menjadi sumber protein yang bagus.
    • Hindari makanan yang berminyak dan pedas seperti sosis, makanan cepat saji, dan keripik kentang. Makanan yang digoreng dan sangat manis juga sebaiknya dihindari. [14]
    • Hindari produk makanan yang terbuat dari susu. Muntah bisa membuat tubuh untuk sementara tidak toleran terhadap laktosa, bahkan jika Anda biasanya tidak mempunyai masalah dalam mengonsumsinya. [15]
    • Makanlah dengan perlahan. Jangan memaksakan diri untuk terlalu banyak makan. Perut yang meregang (karena kekenyangan) bisa memperparah mual dan menimbulkan muntah. [16]
  5. Muntah bisa disebabkan oleh pemicu tertentu, terutama pada orang yang sangat sensitif terhadap wewangian. [17]
    • Aroma makanan berminyak bisa memicu mual. [18]
    • Jika aroma makanan adalah pemicu yang membuat Anda muntah, mintalah bantuan orang lain untuk memasak. Kondisi ini sangat umum ditemukan pada awal kehamilan.
    • Pada beberapa orang, aroma yang kuat seperti asap rokok dan parfum bisa memicu mual dan muntah.
  6. Pengobatan untuk muntah sering kali menyertakan pengobatan medis yang menggunakan oksigen. [19] Jenis pengobatan oksigen ini mungkin tidak bisa dilakukan di rumah. Namun, udara segar yang dihirup saat duduk di dekat jendela atau berjalan-jalan ke luar juga bisa membantu mengatasi mual dan muntah. [20]
  7. Mual dan muntah bisa disebabkan oleh banyak hal. Dalam banyak kasus, Anda bisa mengatasinya di rumah. Namun, hubungi dokter jika Anda tidak bisa memakan atau meminum apa pun dalam waktu 12 jam atau lebih, atau jika Anda terus merasa mual dan muntah dalam waktu 48 jam. Segera hubungi unit gawat darurat jika Anda mengalami gejala-gejala berikut bersamaan dengan mual dan muntah: [21]
    • Sakit perut yang parah, kram ATAU sakit dada yang parah
    • Penglihatan yang kabur atau ganda
    • Pingsan sebelum atau sesudah muntah
    • Kebingungan
    • Kulit yang dingin, basah, dan pucat
    • Demam tinggi
    • Leher yang kaku
    • Sakit kepala yang parah
    • Gejala-gejala dehidrasi (rasa haus yang berlebihan, lesu, mulut yang kering)
    • Muntahan berwarna hijau, bertekstur mirip biji kopi, atau mengandung darah
    • Muntahan mengandung feses
    • Muntah setelah mengalami cedera kepala [22]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mengatasi Mual dan Muntah dengan Teknik Lain

Unduh PDF
  1. Teknik ini bisa membuat oksigen yang sangat dibutuhkan kembali ke tubuh Anda. Untuk membantu mengatasi mual, dokter juga menyarankan untuk melakukan pernapasan perut secara mendalam. [23]
    • Letakkan satu tangan di bagian tengah perut dan satu tangan lainnya di dada Anda.
    • Tarik napas melalui hidung dengan kecepatan normal. Dibandingkan tangan yang ada di dada, tangan yang ada di perut harus terasa lebih bergerak ke arah luar. Bagian bawah dada dan perut harus terisi dengan udara.
    • Buang napas melalui mulut.
    • Tarik napas dengan mendalam dan perlahan melalui hidung. Tahan napas selama yang Anda mampu.
    • Kembali buang napas dengan perlahan melalui mulut.
    • Ulangi teknik ini setidaknya selama 4 kali.
  2. Aromaterapi melibatkan penciuman wewangian dari ekstrak tanaman dan bahan kimia lainnya. Ciumlah wangi aromaterapi melalui kain kasa yang sudah dioleskan 1-2 tetes ekstrak aromaterapi. Penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa minyak esensial dan zat kimia berikut bisa membantu mengatasi mual dan muntah: [24]
    • Minyak pepermin . Minyak pepermin bisa membantu untuk mengurangi perasaan mual. [25] [26]
    • Ekstrak jahe . Aroma jahe bisa membantu Anda meredakan sakit perut dan mencegah muntah. [27]
    • Isopropil alkohol . Isopropil alkohol, atau dikenal juga sebagai alkohol murni, bisa membantu mengurangi keinginan untuk muntah jika dihirup dalam jumlah yang sangat kecil . [28]
    • Jangan menggunakan bahan-bahan tersebut lebih dari 1-2 tetes! Jika terlalu banyak digunakan atau terlalu dalam dihirup, hidung Anda akan mengalami iritasi.
  3. Jahe bisa membantu mengatasi mual dan muntah saat dihirup atau dikonsumsi. Selain bentuk alaminya, jahe juga dijual dalam bentuk bubuk, tablet, dan teh. [29] [30] [31]
    • Minuman ringan rasa jahe bisa membuat Anda merasa lebih baik. Namun, suplemen jahe atau jahe alami lebih efektif karena sebagian besar minuman ringan tersebut tidak mengandung banyak senyawa yang ditemukan pada jahe alami. Kandungan soda dalam minuman tersebut juga bisa memperparah mual. [32]
    • Buatlah teh jahe/teh herbal jahe. Teh ini bisa dibuat dengan banyak resep, namun salah satu resep yang sederhana adalah dengan memarut beberapa puluh gram akar jahe (satu "buku" jahe yang berukuran bagus). Tambahkan 1/2 sendok teh parutan akar jahe untuk setiap 240 ml air panas. Biarkan larutan tersebut selama 5-10 menit. [33] Jika menyukainya, Anda juga bisa menambahkan madu. Minuman yang agak manis bisa membantu meredakan perut yang sakit. [34]
    • Dosis maksimum konsumsi suplemen jahe yang aman adalah 4 gram (sekitar 3/4 sendok teh). [35]
    • Wanita yang hamil dan menyusui bisa meminum teh jahe dengan aman. [36] Namun, jahe yang dikonsumsi tidak boleh lebih dari 1 gram per hari. [37]
    • Jahe bisa mengganggu efek beberapa obat antikoagulan. Jika Anda mengonsumsi obat antikoagulan, berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter sebelum memakan jahe. [38]
  4. Rempah-rempah lain yang umum direkomendasikan untuk mual dan muntah adalah cengkih, ekstrak kepulaga, biji jintan, dan ekstrak akar baikal . Namun, bahan-bahan tersebut belum banyak diteliti secara klinis. Anda bisa mencobanya untuk melihat efeknya, namun hasilnya mungkin tidak akan efektif.
  5. Tidak seperti akupunktur, yang melibatkan jarum dan pelatihan profesional, acupressure ringan bisa dilakukan di rumah. Jika distimulasi, titik akupunktur P6 pada bagian dalam tangan bisa mencegah mual dan muntah. Stimulasi ini mengirim sinyal ke saraf tulang belakang dan otak, yang kemudian melepaskan zat kimia yang mencegah mual dan muntah ke dalam aliran darah. [39]
    • Temukan titik tekanan P6 alias “Neiguan”. Posisikan bagian telapak tangan Anda supaya menghadap Anda dan jari-jarinya mengarah ke atas. [40]
    • Letakkan 3 jari tangan yang satu lagi secara horizontal di pergelangan tangan tersebut. Gunakan ibu jari Anda untuk merasakan titik tepat di bawah jari telunjuk. Ada dua tendon besar di area pergelangan tangan tersebut.
    • Tekan titik tersebut selama 2-3 menit dengan gerakan melingkar.
    • Ulangi teknik ini pada pergelangan tangan yang satu lagi.
    • Anda juga bisa menggunakan strip acupressure seperti Sea-band® atau ReliefBand®.
  6. Bismuth subsalisilat (Kaopectate, Pepto-Bismol) bisa digunakan untuk mengatasi muntah ringan yang disebabkan oleh keracunan makanan atau terlalu banyak makan. [41]
    • Terkadang, mual bisa diobati dengan obat antihistamin seperti meklizin dan dimenhidrinat. Kedua obat ini terutama akan efektif untuk mual yang disebabkan oleh mabuk kendaraan. Namun, obat-obat tersebut bisa menyebabkan kantuk. [42]
    • Jangan mengonsumsi obat-obatan tersebut melebihi dosis yang disarankan.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mengatasi Muntah pada Anak-Anak

Unduh PDF
  1. Gumoh pada bayi tidak sama dengan muntah. Bayi sering kali mengeluarkan susu atau makanan setelah makan. Namun, gumoh adalah hal yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan. [43]
    • Muntah pada bayi bisa menandakan penyakit yang serius seperti obstruksi usus. Segera hubungi dokter atau dokter anak jika bayi Anda muntah dengan bertenaga (bukan gumoh) atau sering mengalami muntah.
  2. Dehidrasi bisa membahayakan terutama bagi anak-anak. Dibanding orang dewasa, tubuh anak-anak memproses elektrolit dengan lebih cepat. Untuk membuat anak terhidrasi dengan baik, gunakan obat/larutan rehidrasi oral. [44]
    • Gunakan produk larutan rehidrasi yang dijual di pasaran seperti Pedialyte. Larutan rehidrasi bisa dibuat sendiri di rumah. Namun, karena tingginya risiko kesalahan yang mungkin timbul, dokter anak menyarankan untuk mengunakan produk larutan rehidrasi komersial.
    • Suruh anak Anda untuk minum dengan perlahan. Beri anak Anda 1-2 sendok teh (5-10 ml) cairan setiap 5-10 menit. [45]
    • Hindari jus buah, minuman bersoda, dan air putih. Minuman-minuman ini tidak akan cukup untuk mengembalikan keseimbangan elektrolit dan membuat tubuh anak terhidrasi. [46]
  3. Jangan berikan anak Anda makanan padat selama 24 jam pertama setelah muntah. [47] Setelah anak berhenti muntah, berikan makanan yang bertekstur lunak seperti agar, mashed potato , sup, nasi, dan pisang. [48] Jangan memaksa anak untuk makan jika dia tidak menginginkannya.
    • Hindari makanan yang mengandung serat dan gula yang tinggi. [49]
    • ASI akan membantu membuat bayi terhidrasi dan memberinya nutrisi yang cukup. [50]
  4. Anak-anak mungkin akan menelan atau tersedak muntahannya jika berbaring telentang. Usahakan anak Anda berbaring miring. [51]
    • Saat berbaring, pastikan anak-anak yang sudah agak besar ditopang oleh bantal.
  5. Anak-anak tidak boleh diberikan obat yang dijual bebas seperti Pepto-Bismol atau antihistamin. Jika diberikan dengan dosis yang salah, obat-obat ini bisa menyebabkan penyakit yang serius.
    • Berkonsultasilah dengan dokter anak untuk menentukan obat yang aman untuk diberikan kepada anak Anda.
  6. Hubungi dokter anak jika anak Anda tidak bisa mengonsumsi cairan apa pun atau jika gejalanya semakin parah. [52] Anda juga harus menghubungi dokter jika anak mengalami gejala-gejala berikut: [53]
    • Muntahannya mengandung darah
    • Muntahannya berwarna hijau atau kuning cerah
    • Dehidrasi
    • Kotorannya berwarna hitam atau gelap [54]
    Iklan

Tips

  • Konsumsi makanan dengan porsi kecil sepanjang hari. Kudapan seperti biskuit atau roti bakar juga bisa membantu membuat perut kenyang.
  • Jangan meminum air dengan jumlah yang banyak hingga perut Anda bisa menanganinya. Air yang terlalu banyak dikonsumsi bisa memperparah muntah dan meningkatkan risiko dehidrasi. Minumlah air dengan sedikit-sedikit dan tingkatkan jumlahnya setiap 20 menit.
  • Hindari makanan yang berminyak, pedas, atau berlemak.
  • Menghisap pepermin bisa membantu meredakan perut.
  • Jangan memberi anak Anda permen, minuman bersoda, atau makanan berlemak apa pun karena akan memperparah kondisinya.
Iklan

Peringatan

  • Hubungi dokter atau rumah sakit jika Anda mengalami muntah selama lebih dari 12 jam.
  • Segera hubungi dokter jika Anda melihat gejala apa pun yang ada di Cara 1.
Iklan
  1. http://www.webmd.com/digestive-disorders/understanding-nausea-vomiting-prevention
  2. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/patientinstructions/000122.htm
  3. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/patientinstructions/000122.htm
  4. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/patientinstructions/000122.htm
  5. http://www.webmd.com/digestive-disorders/understanding-nausea-vomiting-treatment
  6. http://www.medicinenet.com/nausea_and_vomiting/page7.htm#what_are_home_remedies_for_nausea_or_vomiting
  7. http://www.medicinenet.com/nausea_and_vomiting/page7.htm#what_are_home_remedies_for_nausea_or_vomiting
  8. http://web.utk.edu/~ehss/pdf/fsa.pdf
  9. http://www.ucsfhealth.org/education/diet_modifications_for_nausea_and_vomiting/
  10. Mamaril ME, Windle PE, Burkard JF 2006, Prevention and management of postoperative nausea and vomiting: a look at complementary techniques, J Perianesthesia Nurs, 21: 404–410.
  11. Golembiewski JA, O’Brien D 2002, A systematic approach to the management of postoperative nausea and vomiting, J Perianesthesia Nurs, 17: 364–376.
  12. http://www.mayoclinic.org/symptoms/nausea/basics/when-to-see-doctor/sym-20050736
  13. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1736317/
  14. http://www.amsa.org/healingthehealer/breathing.cfm
  15. http://umm.edu/health/medical/altmed/treatment/aromatherapy
  16. Tate S 1997, Peppermint oil: a treatment for postoperative nausea, J Adv Nurs, 26: 543–549.
  17. http://www.emedicinehealth.com/vomiting_and_nausea/page6_em.htm
  18. Grant KL, Lutz RB 2000, Ginger, Am J Heal Pharm, 57: 945–947.
  19. Winston AW, Rinehart RS, Riley GP, Vacchiano CA, Pellegrini JE 2003, Comparison of inhaled isopropyl alcohol and intravenous ondansetron for treatment of postoperative nausea, AANA J, 71: 127–132.
  20. Ernst E, Pittler MH 2000, Efficacy of ginger for nausea and vomiting: a systematic review of randomized clinical trials, Br J Anaesth, 84: 367–371
  21. http://www.webmd.com/vitamins-supplements/ingredientmono-961-ginger.aspx?activeingredientid=961&activeingredientname=ginger
  22. http://www.emedicinehealth.com/vomiting_and_nausea/page6_em.htm
  23. http://www.clinicalcorrelations.org/?p=1805
  24. http://wholehealthmd.com/ME2/dirmod.asp?sid=17E09E7CFFF640448FFB0B4FC1B7FEF0&nm=Reference+Library&type=AWHN_Supplements&mod=Supplements&mid=&id=4B40EAD438BC4693B50B840233A4628D&tier=2
  25. http://www.webmd.com/digestive-disorders/understanding-nausea-vomiting-prevention
  26. http://umm.edu/health/medical/altmed/herb/ginger
  27. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15802416
  28. http://umm.edu/health/medical/altmed/herb/ginger
  29. http://www.everydayhealth.com/health-report/diarrhea-management/diarrhea-home-remedies.aspx
  30. Chiravalle P, McCaffrey R Alternative therapy applications for postoperative nausea and vomiting, Holist Nurs Pract, 19: 207–210.
  31. http://www.mskcc.org/cancer-care/patient-education/resources/acupressure-nausea-and-vomiting
  32. http://reference.medscape.com/drug/kaopectate-pepto-bismol-bismuth-subsalicylate-342037
  33. http://reference.medscape.com/drug/dramamine-dimenhydrinate-342045
  34. http://www.merckmanuals.com/home/children-s-health-issues/symptoms-in-infants-and-children/vomiting-in-infants-and-children
  35. http://www.aafp.org/afp/2009/1001/p692.html
  36. http://kidshealth.org/parent/firstaid_safe/emergencies/dehydration.html#
  37. http://www.webmd.com/children/tc/vomiting-age-3-and-younger-home-treatment?page=2
  38. http://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/abdominal/Pages/Treating-Vomiting.aspx
  39. http://www.emedicinehealth.com/vomiting_and_nausea/page6_em.htm
  40. http://www.webmd.com/children/tc/vomiting-age-3-and-younger-home-treatment?page=2
  41. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001965.htm
  42. http://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/abdominal/Pages/Treating-Vomiting.aspx
  43. http://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/abdominal/Pages/Treating-Vomiting.aspx
  44. http://www.webmd.com/children/tc/vomiting-age-3-and-younger-home-treatment?page=2
  45. http://www.medicinenet.com/nausea_and_vomitin/page7.htm#what_are_home_remedies_for_nausea_or_vomiting

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 16.348 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan