PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Pernah mendengar penyakit bernama chikungunya? Sejatinya, chikungunya merupakan infeksi virus menular yang disebabkan oleh gigitan nyamuk, dan lazim menyerang masyarakat yang tinggal di wilayah Afrika, India, serta Asia Tenggara. Secara khusus, penyakit tersebut diindikasikan oleh peningkatan suhu tubuh secara drastis (umumnya lebih dari 39 derajat Celsius) dan gejala lain yang tak kalah mengganggu seperti nyeri di beberapa persendian atau nyeri sendi yang simetris. Misalnya, area yang paling sering terkena dampaknya adalah persendian distal seperti pergelangan tangan, tangan, pergelangan kaki, dan lutut. Selain itu, persendian proksimal seperti pinggul dan bahu pun kerap bermasalah karenanya. Dalam banyak kasus, chikungunya juga memicu timbulnya ruam dan mialgia atau nyeri otot. Chikungunya menjadi berbahaya karena nyeri sendi dapat bertahan sangat lama, bisa sampai bertahun-tahun, sehingga berpotensi melemahkan tubuh penderitanya. Biasanya, efek negatif tersebut akan tercermin dari cara berjalan penderita chikungunya yang terkesan tidak bertenaga. Uniknya, kata “ chikungunya ” sendiri memiliki arti “berjalan sambil membungkuk” di beberapa bahasa Afrika Timur, lho ! [1] Meski sejauh ini penyakit chikungunya belum ada obatnya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri dan ketidaknyamanan yang muncul selagi proses pemulihan berlangsung. Yuk, baca artikel ini untuk mendapatkan informasi lengkapnya!

Metode 1
Metode 1 dari 4:

Mendiagnosis Chikungunya

PDF download Unduh PDF
  1. Seperti yang mungkin sudah Anda ketahui, infeksi virus chikungunya ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes. Setelah memasuki tubuh, virus chikungunya akan menyebar melalui pembuluh darah, lalu menginfeksi sel endothelial dan epithelial dalam tubuh manusia yang dikenal sebagai fibroblas (sel penyusun jaringan ikat). Seiring berkembangnya infeksi, fibroblas akan semakin rusak, dan sel endothelial maupun epithelial Anda akan mati. Cedera yang menyerang otot fibroblas itulah yang kemudian membuat otot Anda terasa nyeri.
  2. Sejatinya, pengidap chikungunya mungkin akan mengalami gejala selain nyeri otot dan nyeri sendi. Beberapa di antaranya adalah:
    • Demam dengan suhu 39 derajat Celsius atau lebih.
    • Kelelahan yang ekstrem.
    • Kesulitan bangun dan berjalan. Tubuh juga mungkin terlihat kaku dan bergerak dengan tersendat-sendat akibat adanya pembengkakan dan rasa nyeri yang intens di persendian.
    • Ruam yang memerah dan sedikit menonjol, tetapi tidak terasa gatal. Umumnya, ruam akan muncul di batang tubuh, tangan, dan kaki pasien.
    • Lepuh di telapak tangan dan telapak kaki, keduanya dapat membuat kulit terkelupas.
    • Gejala lain yang umumnya kurang menonjol adalah sakit kepala, muntah, nyeri tenggorok, dan mual.
  3. Keduanya sering kali sulit dibedakan karena memiliki gejala dan lokasi penularan yang serupa. Terkadang, tenaga medis pun mengalami kesulitan klinis ketika membuat diagnosis! Namun, nyeri sendi yang melekat dengan sangat erat pada penyakit chikungunya umumnya tidak terjadi pada pengidap demam berdarah. Alhasil, dokter pun akan terbantu untuk membuat diagnosis yang tepat setelah mengeliminasi atau mengonfirmasi gejala tersebut.
    • Pada pengidap demam berdarah, gejala yang lebih menonjol adalah mialgia atau nyeri otot. Sementara itu, nyeri pada persendian umumnya tidak mereka alami.
  4. Ingat, dokter memberikan diagnosis berdasarkan tanda-tanda dan gejala yang Anda alami. Umumnya, untuk mengonfirmasi diagnosis chikungunya, dokter akan terlebih dahulu melakukan pemeriksaan darah. Hasilnya akan menunjukkan ada atau tidaknya antibodi chikungunya di dalam darah Anda, dan mengindikasikan ada atau tidaknya paparan virus chikungunya terhadap pasien.
    • Biasanya, dokter akan mengambil darah dari pembuluh vena pasien terlebih dahulu. Setelah itu, sampel darah akan disimpan dalam wadah steril untuk diperiksakan ke laboratorium.
    • Ada sangat banyak pemeriksaan laboratorium yang bisa dilakukan untuk mengonfirmasi diagnosis chikungunya. Salah satu jenis pemeriksaan yang paling sering dilakukan adalah RT-PCR ( reverse transcriptase polymerase chain reaction ) untuk mendeteksi keberadaan virus di dalam tubuh Anda. Oleh karena penyakit ini meninggalkan sangat banyak virus di dalam tubuh Anda, tes tersebut akan sangat membantu dokter untuk memberikan diagnosis yang akurat. Virus-virus itulah yang kemungkinan besar membuat pasien merasa tidak berdaya.
  5. Infeksi chikungunya akut bisa berlangsung selama beberapa hari hingga dua minggu. Selama periode tersebut, kemungkinan besar tubuh Anda akan terasa benar-benar lemah, terkena demam tinggi, serta mengalami nyeri otot dan sendi yang ekstrem. Alhasil, aktivitas sesederhana berjalan pun hampir mustahil untuk Anda lakukan.
    • Setelah itu, Anda akan memasuki fase subakut yang bisa berlangsung selama beberapa bulan hingga beberapa tahun. Menurut penelitian, satu tahun setelah infeksi terjadi, 63% pasien masih mengalami nyeri sendi dan pembengkakan. [2] Dalam jangka panjang, Anda mungkin akan mengalami salah satu bentuk seropositive arthritis atau reumatisme dengan antibodi HLA B27. Gangguan tersebut serupa dengan artritis pascainfeksi yang lebih lazim terjadi, yaitu sindrom Reiter. [3] [4]
  6. Terlepas dari gejalanya yang membuat tubuh terasa sangat tidak nyaman, sejatinya penyakit ini tidak mematikan. Hanya saja, belum ada obat yang spesifik di luar metode perawatan pendukung, sebagaimana penyakit lain yang juga disebabkan oleh virus. Meski uji klinis menggunakan beberapa jenis obat telah dilakukan, sayangnya belum ada hasil yang benar-benar efektif hingga saat ini.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 4:

Meredakan Nyeri Otot pada Infeksi Stadium Akut

PDF download Unduh PDF
  1. Oleh karena penyakit chikungunya belum ada obatnya, satu-satunya hal yang bisa Anda lakukan adalah memperbaiki kemampuan tubuh untuk memulihkan dirinya sendiri, seperti dengan beristirahat sebanyak-banyaknya. [5] Selain tidur dengan cukup di malam hari, pastikan Anda juga beraktivitas seminimal mungkin ketika bangun.
    • Agar tubuh dapat beristirahat dengan lebih nyaman, gunakan bantal yang empuk dan selimut yang tebal.
    • Beristirahatlah selama dua minggu atau lebih, jika memungkinkan.
  2. [6] Itulah mengapa, jika tubuh tidak terhidrasi dengan baik, jaringan otot di dalamnya lebih rentan untuk mengalami kekakuan, kejang, dan gangguan lain. [7] Selain itu, salah satu gejala chikungunya adalah demam tinggi, yang sejatinya mampu meningkatkan risiko dehidrasi dan risiko kejang otot secara signifikan.
    • Minum air putih dan cairan lain sebanyak mungkin agar tubuh tetap terhidrasi.
    • Jika perut mulai terasa mual, cobalah menyesap sedikit air putih, minuman berenergi, atau larutan elektrolit secara berkala. Untuk membuat larutan elektrolit Anda sendiri, cobalah mencampurkan enam gelas air, 250 gram gula pasir, dan 2 sdt. garam.
    • Waspadai kemungkinan dehidrasi . Pada dasarnya, pengidap chikungunya memiliki risiko yang sangat tinggi untuk mengalami dehidrasi, terutama karena tubuh yang sangat lemah akan membuat mereka kesulitan untuk makan dan minum, serta merawat diri, tanpa bantuan orang lain. Oleh karena diare atau muntah umumnya tidak lazim menyertai chikungunya, kedua gejala tersebut bukanlah penyebab utama masalah dehidrasi yang dialami oleh penderitanya.
    • Jika tubuh terlampau dehidrasi, kemungkinan besar dokter perlu memasukkan cairan ke dalam tubuh melalui selang infus untuk mengatasinya.
  3. Antipiretik, yang juga dikenal sebagai obat pereda demam, dapat membantu menurunkan suhu tubuh sekaligus meredakan nyeri sendi yang muncul. Secara khusus, cobalah mengonsumsi asetaminofen, ibuprofen , atau parasetamol untuk meredakan demam dan nyeri sendi Anda. [8]
    • Selalu baca dan ikuti instruksi yang tertera pada kemasan obat! Jangan pernah mengonsumsi obat-obatan bebas dalam dosis yang berlebihan.
  4. Jika perlu, tempelkan bantalan panas ke persendian atau area lain yang terasa nyeri untuk memberikan rasa nyaman yang bersifat temporer. Secara khusus, tempelkan bantalan panas di persendian Anda selama 20 menit untuk memaksimalkan hasilnya. Setelah 20 menit, angkat bantalan panas dan istirahatkan kulit selama sekitar satu jam untuk menghindari risiko kulit yang kepanasan atau bahkan terbakar.
    • Tidak memiliki bantalan panas? Gunakan botol air panas untuk mendapatkan manfaat yang sama. Caranya, cukup isi botol plastik dengan air panas, lalu bebat botol dengan tisu dapur sebelum menempelkannya ke kulit.
    • Jika ingin, Anda juga boleh mengompres kulit dengan bantalan panas dan kompres dingin secara bergantian. Kompres dingin dapat membantu menghilangkan rasa nyeri di persendian, sementara bantalan panas berfungsi untuk meningkatkan aliran darah dan meredakan nyeri otot yang muncul. [9] Namun, pastikan kompres dingin yang digunakan telah terlebih dahulu dibebat dengan tisu dapur, dan jangan mengompres kulit selama lebih dari 20 menit agar jaringannya tidak mati.
    • Mandi dengan air panas juga mampu mengusir nyeri otot secara temporer.
  5. Norco merupakan merek dagang obat pereda nyeri yang mengombinasikan hydrocodone dan asetaminofen. Oleh karena sebagian besar penyakit chikungunya tergolong parah dan membuat tubuh terasa sangat lemah, dokter pun memiliki izin untuk meresepkan obat tersebut.
    • Dosis Norco yang direkomendasikan adalah 325 mg untuk dikonsumsi secara oral setiap empat jam.
    • Jangan mengonsumsi Norco secara bersamaan dengan tylenol atau asetaminofen lain.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 4:

Mengonsumsi Suplemen dan Herba

PDF download Unduh PDF
  1. Untuk memperbaiki kemampuan tubuh dalam melawan nyeri otot dan meningkatkan sistem kekebalannya, cobalah mengonsumsi 1.000 mg vitamin C, dua kali sehari. [10] Sayangnya, mendapatkan 1.000 mg vitamin C hanya dari makanan memang tidak mudah, tetapi berusahalah untuk meningkatkan asupan buah-buahan dan sayuran yang kaya akan vitamin C setiap harinya. Jika ingin, Anda juga boleh mengonsumsi suplemen tambahan. Beberapa jenis makanan yang mengandung vitamin C dalam jumlah cukup tinggi adalah:
    • Jeruk: mengandung 69 mg vitamin C dalam satu porsi sajian.
    • Cabai merah: mengandung 107 mg vitamin C dalam satu porsi sajian.
    • Paprika merah: mengandung 190 mg vitamin C dalam satu porsi sajian.
  2. Konsumsi vitamin D untuk meredakan nyeri yang kronis, terutama karena gejala tersebut telah diasosiasikan dengan kurangnya kadar vitamin D dalam tubuh. [11] Selain itu, vitamin D juga mampu mengatasi lemah otot dan mempercepat proses pemulihannya. [12]
    • Minum 200 IU (dua buah kapsul) vitamin D3 setiap hari. Meski vitamin D alami bisa didapatkan dari paparan sinar matahari pagi, kemungkinan besar tubuh Anda perlu terus diistirahatkan di dalam ruangan ketika mengidap infeksi chikungunya. Itulah mengapa, konsumsi suplemen untuk memenuhi asupan vitamin D dalam tubuh pun diperlukan.
  3. Sejatinya, nyeri otot mungkin disebabkan oleh peradangan yang terjadi di dalam tubuh Anda. Itulah mengapa, mengonsumsi teh hijau yang dikenal kaya akan zat antiradang mungkin dapat meredakan nyeri otot yang Anda alami. [13] Selain itu, teh hijau juga mampu meningkatkan pengaturan sel pembunuh alami dalam tubuh yang bertanggung jawab untuk membasmi agen-agen penyebab infeksi. Berbekal alasan tersebutlah, teh hijau diklaim mampu membasmi penyakit dan memperbaiki sistem kekebalan tubuh Anda.
    • Minum sedikitnya 250 ml teh hijau per hari. [16]
  4. Menurut banyak ahli, ekstrak ginseng dapat meningkatkan respons imun tubuh, mengurangi kelelahan, serta meredakan nyeri otot yang mungkin menyertai chikungunya atau penyakit lain yang berpotensi menguras energi Anda. [15]
    • Sejauh ini, belum ada kesepakatan medis mengenai dosis ekstrak ginseng yang tepat sehingga Anda bisa mengikuti anjuran yang tertera pada kemasan produk. [18]
  5. Suplemen tersebut mampu meredakan nyeri otot akibat adanya kandungan senyawa alisin di dalamnya. [17] Bawang putih yang telah diawetkan juga berfungsi untuk mendorong sel pembunuh alami dalam tubuh untuk mengaktifkan imunitasnya. [20] Oleh karena itu, cobalah mengonsumsinya dalam bentuk suplemen untuk melawan infeksi yang sedang menyerang sistem kekebalan tubuh Anda.
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 4:

Mencegah Chikungunya

PDF download Unduh PDF
  1. Jika Anda sedang bepergian atau tinggal di area yang pernah terjangkit virus chikungunya, tingkatkan kewaspadaan untuk meminimalkan risiko infeksi. Salah satu caranya adalah dengan melindungi area di sekitar tempat tidur Anda dengan kasa nyamuk yang mengandung insektisida. [19]
    • Jika ada bagian tubuh yang menempel di kasa ketika tidur, risiko tergigit nyamuk tetap akan ada. [20]
  2. Pilih produk yang mengandung DEET, picaridin , atau IR3535 untuk melindungi tubuh Anda dari gigitan nyamuk secara maksimal. Jika ingin, Anda juga bisa mengenakan produk yang mengandung minyak kayu putih dan lemon atau minyak para-menthane-diol . Semprotkan losion kembali setelah beberapa saat sesuai instruksi yang tertera pada kemasan. [21]
    • Pastikan losion antinyamuk yang Anda kenakan mengandung insektisida yang ampuh untuk membunuh nyamuk. [22]
    • Jika ingin mengenakan tabir surya dan losion antinyamuk secara bersamaan, jangan lupa mengenakan tabir surya terlebih dahulu sebelum melapisinya dengan losion antinyamuk. [23]
  3. Lindungi tubuh Anda dari gigitan nyamuk dengan mengenakan celana panjang serta pakaian yang juga berlengan panjang. [24]
  4. Pada dasarnya, genangan sisa hujan, tangki air, dan ember berisi air adalah lahan basah bagi larva nyamuk untuk berkembang biak. Jika menemukan adanya empat atau lebih genangan air dalam radius 10 meter dari tempat tinggal Anda, segeralah menutupnya. [25]
  5. Ingat, virus chikungunya menular melalui gigitan nyamuk dari spesies Aedes, dan jenis nyamuk tersebut telah menularkan virus chikungunya di berbagai wilayah yang mengitari Samudra Hindia. Sejauh perkembangbiakan nyamuk yang menjadi pemicu belum terkontrol dengan baik, sejatinya risiko penularan akan selalu ada. [28]
    Iklan

Tips

  • Konsumsi makanan yang mudah dicerna oleh tubuh. Secara khusus, sup dan hidangan berkuah adalah opsi yang sempurna untuk meningkatkan energi Anda. Jika merasa mampu mengonsumsi makanan padat, cobalah menyantap salah satu di antara kedua opsi tersebut. Selagi melawan demam dan infeksi, metabolisme tubuh akan meningkat sehingga jumlah kalori yang terbakar pun akan bertambah. Itulah mengapa, Anda harus mengonsumsi sebanyak mungkin makanan yang bergizi selagi proses pemulihan berlangsung.
  • Pastikan selalu ada orang yang menemani Anda, terutama ketika Anda baru saja jatuh sakit. Ingat, penderita chikungunya lazim mengalami kesulitan berjalan sehingga Anda perlu meminimalkan pergerakan, terutama karena tubuh mungkin akan terasa sangat lemah dan rentan terjatuh.
  • Perlahan, pijat area otot yang terasa nyeri untuk membuat tubuh terasa lebih nyaman.
  • Jika mengalami nyeri di area punggung, cobalah tidur menyamping dengan mengapit bantal di antara lutut atau tidur telentang dengan meletakkan bantal di bawah lutut. Seharusnya, tindakan tersebut dapat membuat punggung belakang Anda sedikit lebih relaks ketika tidur.
Iklan

Peringatan

  • Cara terbaik untuk mengobati chikungunya adalah dengan memeriksakan diri ke dokter! Dengan kata lain, jika Anda tiba-tiba mengalami demam atau merasakan nyeri yang tak beralasan di tubuh, segeralah meminta diagnosis medis yang akurat dari dokter. Meski kemungkinannya kecil, penularan virus chikungunya tetap mungkin terjadi, dan cara terbaik untuk mendiagnosisnya adalah dengan memeriksakan diri ke tenaga medis ahli.
Iklan

Referensi

  1. Pialoux, g Gauzere BA, Jaurequiberry, S et al, Chikungunya: An Epidemic Arbovirosis, The Lancet Infectious Disease 2007 May 7(5) 319-327.
  2. Staples et al, 2009
  3. Current Diagnosis and Treatment of Infectious Disease,, Lange,McGraw Hill Publishing 2001
  4. J Erin Staples, Robert Breiman, Ann M Powers Chikungunya: an Epidemiological Re-Emerging Infectious Disease, Clinical Disease Clinical Infectious Disease 2009 49 (6) 942-948.
  5. http://www.cdc.gov/chikungunya/symptoms/index.html
  6. http://www.acefitness.org/fitfacts/pdfs/fitfacts/itemid_173.pdf
  7. http://www.everydayhealth.com/news/unusual-signs-of-dehydration/
  8. http://www.cdc.gov/chikungunya/symptoms/index.html
  9. https://health.clevelandclinic.org/2014/08/should-you-use-ice-or-heat-for-pain-infographic/
  1. http://www.webmd.com/fitness-exercise/art-sore-muscles-joint-pain?page=2
  2. http://www.webmd.com/pain-management/features/vitamin-d-deficiency-and-chronic-pain-link
  3. http://wrightnewsletter.com/2013/04/03/vitamin-d-may-reduce/
  4. http://breakingmuscle.com/nutrition/anti-inflammatories-green-tea-ginger-and-the-athlete
  5. Edwin Cooper, The Immune System and Complementary and Alternative Medicine Evidence -Based Complementary Medicine 2007 Sept 4 (supp 1) 5-8.
  6. http://wholehealthchicago.com/2009/05/19/siberian-ginseng/
  7. Edwin Cooper, The Immune System and Complementary and Alternative Medicine Evidence -Based Complementary Medicine 2007 Sept 4 (supp 1) 5-8.
  8. http://www.webmd.com/vitamins-supplements/ingredientmono-300-garlic.aspx?activeingredientid=300&activeingredientname=garlic
  9. Edwin Cooper, The Immune System and Complementary and Alternative Medicine Evidence -Based Complementary Medicine 2007 Sept 4 (supp 1) 5-8.
  10. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs327/en/
  11. http://reliefweb.int/sites/reliefweb.int/files/resources/NE16-Chikugunya.pdf
  12. http://www.cdc.gov/westnile/faq/repellent.html
  13. http://reliefweb.int/sites/reliefweb.int/files/resources/NE16-Chikugunya.pdf
  14. http://www.cdc.gov/chikungunya/
  15. http://www.cdc.gov/chikungunya/
  16. http://reliefweb.int/sites/reliefweb.int/files/resources/NE16-Chikugunya.pdf
  17. Taubitz,W Cramer, JP, Pfeffer, M et al Chikungunya:Foreign Travelers:A Clinical Presentation and Course, Clinical Infectious Disease 2007 July 45 (1) e 1-4 epub 2007 e1-4 May 23.

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 32.044 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan